Kalau boleh menilai, start yang dilakukan oleh pmebalap Prima Pramac, Jorge Martin di MotoGP Mandalika (15/10) kemarin, mungkin yang paling spektakuler tahun ini. Dari baris kedua, ia melesat seolah rival-rivalnya tidak bergerak. Setelah itu, Martin mempertahankan posisi pertama selama beberapa lap.
Tidak kalah spektakuler adalah Francesco Bagnaia. Ia bergerak cepat saat lampu berubah jadi hijau. Dari posisi 13, di lap ketiga ia sudah mendahului pembalap Yamaha Fabio Quartararo untuk posisi ketiga. Baik Martin maupun Bagnaia punya misi yang jelas: Pemimpin klasemen.
Namun yang namanya balapan, tidak ada yang berjalan mulus. ‘Korban’ pertama adalah Luca Marini dari tim Mooney VR46. ia tersenggol pembalap KTM Brad Binder dan jatuh. Akibatnya pembalap asal Afrika Selatan itu dijatuhi penalti. Untungnya Marini bisa bangkit dan menyelesaikan balapan, meski harapannya untuk juara hancur.
Sekali lagi, yang namanya balapan pasti ada yang tidak beruntung. Nasib tersebut justru melanda Jorge Martin. Balapan menyisakan 7 lap saat ia kehilangan kendali dan jatuh di belokan 11 Sirkuit Mandalika. Diduga ban depannya kehilangan grip, Martin menggelosor ke gravel. Ia hanya bisa meratapi nasib karena dengan begitu, tidak satu poin pun ia raih.
Maverick Vinales dengan motor Aprilia yang menempel Martin di posisi dua tiba-tiba punya kesempatan menang. Beberapa lap sempat ia pimpin sebelum keperkasaan Ducati Lenovo dan kesabarana Francesco Bagnaia menghampirinya. Perebutan pposisi pertama ini terasa lama dan menegengkan. Bagnaia terlihat sangat sabar. Tapi begitu Vinales berada dalam jangkauan untuk diserang, alumni VR46 Academy itu tidak buang waktu. Posisi pertama ia rebut di kelokan 10! Sisa balap MotoGP tinggal delapan lap.
Keajaiban Yamaha
Yang tidak terlalu diperhatikan mungkin kiprah Fabio Quartararo di balapan ini. Namun sejak ia disusul oleh Bagnaia, ia bersama motor Yamaha-nya benar-benar kencang. Setelah Jorge martin jatuh, ia mewarisi posisi ketiga di belakang Ducati. Dan kami belum pernah, di musim ini, melihat Quartararo sekencang di Mandalika kemarin.
Hanya perlu dua lap untuk rider Perancis ini menempel Vinales dan Bagnaia. Tapi menyusul keduanya jadi bagian yang paling sulit. Sepertinya Quartararo juga tidak mau ambil resiko. Ia hanya berusaha untuk menempel kedua pembalap di depannya, dan mengamankan podium untuk Yamaha. Akibatnya, finish tiga pembalap ini sangat berdekatan. Bisa dibilang, inilah podium yang paling berbeda di musim balap MotoGP 2023.
Dengan hasil ini, Francesco Bagnaia unggul 18 point atas Jorge Martin. Sisa balapan pun tinggal lima seri lagi. Sepertinya masih akan panas. Kita lihat di balapan Phillip Island, Australia, minggu depan.
Tiga Besar Klasemen MotoGP 2023
- Francesco Bagnaia 346 poin
- Jorge Martin 328 poin
- Marco Bezzecchi 283 poin
Foto: MotoGP