Produsen motor listrik terbesar di dunia, Yadea memperkenalkan terobosan baru. Bukan motor, tapi baterai sodium-ion. Bukan lithium atau NiMH.
Keuntungan yang paling terasa untuk konsumen adalah, baterai sodium-ion ini hanya perlu waktu 15 menit untuk pengisian hingga 80 persen. Selain itu, proses pembuatannya le bih mudah dan murah. Sodium adalah sumber daya yang ada di mana saja, sementara lithium perlu biaya besar untuk menggalinya dan hanya ada di wilayah tertentu.
Selain lebih murah, seperti yang diungkap oleh Yadea di event CES 2025, baterai sodium mereka juga sangat aman. Dikatakan, telah melalui 20 tahapan pengujian, yang sebagian besar fouks pada pencegahan ledakan dan kebakaran dalam berbagai kondisi. Seperti terlubangi atau dalam ditekan oleh beban.
Salah satu kelemahan baterai sodium adalah kepadatan energi yang lebih rendah dibanding lithium. Makanya, baterai jenis ini tidak dilirik.
Namun kemajuan teknologi sepertinya telah mengeliminir hal tersebut. Yadea mengatakan kalau baterainya punya kepadatan energi 145 Wh/kg. Dan bisa memberikan jarak tempuh hingga 70 km. Tergantung motor Yadea yang memakainya nanti.
Selain itu,juga diklaim memiliki daya tahan hingga 1.500 siklus pengecasan. Untuk meyakinkan, pabrikan Tiongkok ini memberikan garansi tiga tahun untuk baterai.
Untuk fokus urusan baterai sodium-ion tersebut, Yadea membentuk anak perusahaan baru bernama Huayu JiNa Supercharging Ecosystem. Termasuk menangani keperluan untuk battery swap.
Sistemnya cukup canggih karena mampu memonitor kondisi baterai, lalu mengunci baterai yang rusak supaya tidak dipakai dan diperbaiki.