Saat Dodge keluar dengan Charger EV, kami hanya senyum-senyum saja. Orang Amerika mana doyan muscle car yang tidak ada suaranya.
Namun ternyata saat diluncurkan, Dodge Charger EV mengeluarkan bunyi yang, meskipun kurang menggugah dan sangat artifisial, tapi lumayan, lah.
Lalu, suara itu juga yang bikin Dodge terpaksa melakukan recall. Bukan karena teralalu keras, tapi karena tidak ada bunyi saat diperlukan.
NHTSA, badan keselamatan jalan raya di Amerika Serikat yang melakukan pengujian, menyatakan Charger EV terlalu sunyi saat berjalan pelan. Ini menimbulkan bahaya untuk pengguna jalan lain, terutama pejalan kaki.
Dodge Charger EV menggunakan fitur yang disebut Fratzonic Exhaust, yang didesain untuk mengeluarkan suara e-Hemi ala muscle car. Masalah pada benda ini, saat seharusnya ia mengeluarkan suara, tapi ternyata tidak cukup. Dan memang ada kesalahan dari pabriknya.
Mengutip CarBuzz, masalahnya ada pada software amplifier Frtazonic (iya, untuk bersuara pun mobil jaman sekarang perlu software). Beberapa mobil yang diproduksi, tidak menggunakan peranti lunak yang sesuai standar.
Karena tidak sesuai, suara jadi tidak keluar saat Charger EV berjalan pelan. Karena tidak ada suaranya, ini melanggar peraturan pemerintah di Amerika Serikat. Menurut NHTSA, “Kendaraan yang tidak mengeluarkan suara dari luar akan lebih sulit dideteksi oleh pejalan kaki dan pengemudi lain. Yang dapat menyebabkan kecelakaan tanpa peringatan sebelumnya atau meningkatkan risiko cedera pada pejalan kaki.”
Stellantis, induknya Dodge lantas melakukan investigasi pada 17 April lalu. TIm engineering berkumpul dan membahas solusinya. Tidak perlu lama, mereka mengeluarkan update untuk software Fratzonic tadi.
Tercatat 8.390 Dodge Charger EV buatan antara 2024 hingga Maret 2025 terkena recall.
