Geliat Suzuki Untuk Pasar Ekspor, Mulai Kirim Fronx dan Satria

19 November 2025 | 8:30 pm | Aldi Prihaditama

PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) resmi menandai babak sejarah baru dengan memulai ekspor perdana dua model secara sekaligus, Suzuki Fronx dan Suzuki Satria. Seremoni yang digelar di fasilitas Plant Cikarang pada 18 November 2025 ini, mempertegas posisi Suzuki Indonesia selaku basis produksi serta ekspor kedua model tersebut untuk wilayah Asia Tenggara.

Momen strategis ini penting sebagai pembuktian kapabilitas Suzuki beserta ekosistem rantai pasok pendukung pada kancah industri otomotif nasional maupun global. Langkah maju ini menegaskan peran Indonesia, sebagai salah satu basis produksi strategis Suzuki di Asia Tenggara.

Daya Saing Lebih Andal

“Ekspor perdana Fronx dan Satria adalah bentuk nyata dari kesiapan Indonesia untuk bersaing pada pasar Internasional. Kami memproduksi kendaraan berstandar global serta mampu menyesuaikan dengan regulasi negara tujuan,” kata President Director PT Suzuki Indomobil Motor – PT Suzuki Indomobil Sales, Minoru Amano.

Komitmen strategis tersebut mendapat dukungan penuh dari Pemerintah melalui kehadiran Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Faisol Riza. Keterlibatan Pemerintah pada seremoni turut menegaskan sinergi kuat antara regulator dan pelaku industri. Dengan memperkuat ekspor, Suzuki menunjukkan kapabilitas beserta daya saing yang lebih andal ditengah kompetisi merek serta bisnis otomotif dalam negeri.

Suntikan Positif Bagi Devisa

Sebagai kontributor ekspor sektor manufaktur (non-migas), Suzuki memproyeksikan pendapatan dari kedua produknya sanggup memberikan suntikan positif bagi devisa negara. Suzuki yang telah lama membangun industri di Indonesia ini, menargetkan bisa mengapalkan Fronx sejumlah 30 ribu unit, serta Satria sebanyak 150 ribu unit. Angka tersebut dihitung mewakili target volume kumulatif pengiriman ke luar negeri hingga tahun 2027.

Baca juga :  3 Mobil Mewah Pemain Manchester United Dengan Harga Fantastis

Proyeksi kuantitas tersebut juga menempatkan masing-masing produk sebagai model strategis. Menurut kalkulasi internal, Fronx diperkirakan bakal berkontribusi sekitar 30 persen terhadap ekspor mobil Suzuki hingga 2027. Sedangkan Satria diproyeksi mampu mencapai kontribusi lebih kurang 60 persen dari keseluruhan ekspor sepeda motor Suzuki dengan durasi yang sama.

Representasi Kompetensi Industri

Pada tahap awal, kawasan Asia Tenggara akan menjadi destinasi utama ekspor Fronx dan Satria. Suzuki memilih Fronx untuk menjawab tren Sport Utility Vehicle (SUV) global yang saat ini bertumbuh. Sedangkan Satria dapat memenuhi hasrat publik sejumlah negara terhadap sepeda motor dengan performa tinggi.

Suzuki mampu mengupayakan rata-rata kandungan komponen dalam negeri lebih kurang 63 persen untuk Fronx, serta lebih kurang 82 persen bagi Satria. Kondisi tersebut sekaligus menyimpan makna yaitu kesiapan mitra rantai pasok lokal dari segi kualitas maupun kuantitas.

“Setiap unit yang diirim ke pasar mancanegara adalah representasi kompetensi industri, serta kepercayaan terhadap kualitas tenaga kerja Indonesia. Kami akan terus memperkuat sekaligus mengamankan posisi sentral Indonesia di panggung otomotif dunia,” pungkas Minoru Amano.

5 1 vote
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x