Hyundai Motor Company dan PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk.(AMI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk pengamanan ketersediaan aluminium untuk manufaktur mobil. Kedua belah pihak membangun sistem kerja sama komprehensif terkait produksi dan ketersediaan aluminum oleh AMI melalui anak perusahaannya PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI).
Upacara penandatanganan MoU ini dilaksanakan pada perhelatan B20 summit di Bali Nusa Dua Convention Center, Indonesia, dihadiri oleh Jaehoon Chang, President and CEO Hyundai Motor Company dan Garibaldi Thohir, President Commissioner of PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk.
Tahun ini, B20 Summit mengangkat tema ‘Advancing Innovative, Inclusive and Collaborative Growth’ dalam mendukung tema G20 ‘Recover Together, Recover Stronger’. Kolaborasi antara Hyundai Motor Company dan PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk. menandai komitmen masing-masing perusahaan untuk mempercepat transisi menuju energi berkelanjutan, terutama terkait karbon netral.
Aluminium hijau Indonesia diklasifikasikan sebagai aluminium rendah karbon menggunakan pembangkit listrik tenaga air, dan diharapkan dapat menyediakan aluminium yang memenuhi kebijakan carbon neutralization milik HMC di tengah meningkatnya permintaan aluminium di produsen mobil global.
Bagian dari kerja sama dalam MoU ini antara lain produksi dan ketersediaan aluminium yang diproduksi oleh KAI dan Hyundai Motor berhak membeli aluminium produksi KAI sejak tahap awal, kemudian negosiasi pertama pembelian aluminium karbon rendah produksi KAI mendatang (volume offtake belum ditentukan pada kisaran sekitar 50,000 TPA hingga 100,000 TPA).
Perluas bidang kerjasama untuk masa depan kendaraan ramah lingkungan
Christian Ariano Rachmat, Presiden Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk, mengatakan, “Kerja sama ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap pengolahan hilir mineral Indonesia di kawasan industri hijau terbesar di dunia yang berlokasi di Kalimantan Utara. Kami dan Hyundai Motor Company yang memiliki rekam jejak, pengalaman, dan teknologi mutakhir pada kendaraan listrik, berharap dapat mencapai Commercial Operation Date (COD) pada kuartal pertama tahun 2025 dan memproduksi aluminium 500.000 TPA di tahap awal.”
Berdasarkan kerjasama dalam produksi mobil, sel baterai, dan aluminium di Indonesia, Hyundai Motor Company akan terus memperluas bidang kerjasama untuk mengamankan kepemimpinan masa depan mobil ramah lingkungan di Indonesia.