Melihat mobil klasik super langka, harganya kadang diluar nalar seperti Ferrari 250 GT Berlinetta SWB yang dimodifikasi dan dirombak total ini. Tentu membuat pening kepala.
Kami kira dua karya restomod berbasis Ferrari 250 GT SWB hanya dilakukan oleh GTO Engineering dan RML. Pasalnya, garapan dari GTO Engineering saja sudah menelan biaya lebih dari € 1 juta. Dan kami juga yakin, para purist Ferrari pasti banyak yang ‘berteriak’ tidak setuju.
Dan…muncul satu lagi konsep restomod berbasis mobil serupa yang dilakukan oleh Forge Design, sebuah studio desain yang bermarkas di London. Meski konsep bertajuk “Competizione Ventidue” yang mereka presentasikan dalam format digital, namun uraian yang dipaparkan sangat ambisius dan cukup detil serta masuk akal.
Ferrari 250 GT SWB muncul pertama di Paris Motor Show 1959, bersamaan dengan dua peristiwa besar: Peresmian Museum Guggenheim dan, peluncuran album “Kind of Blue” dari musisi jazz Miles Davis. Ia juga merupakan seorang kolektor mobil Ferrari.
Benang merah antara kedua peristiwa yang menjadi inspirasi Forge Design pada konsep modifikasi Competizione Ventidue mereka. Yakni penggarapan secara manual. Sebuah hal yang agak sulit dipercaya pada era teknologi modern seperti saat ini.
Bobot Ringan Ala Mobil Balap
Desain eksterior mobil ini mengadopsi gaya body “SEFAC hot rod” versi balap dari Ferrari 250 GT SWB #14 besutan duet pebalap Pierre Noblet dan Jean Guichet yang menjuarai kelas GT 3.0-liter Automobile Club de l’Ouest (ACO) pada kejuaraan balap Le Mans di tahun 1961.
Pada mobil aslinya, seluruh panel body menggunakan plat aluminium yang tebalnya hanya 1.1 mm. Sedangkan panel body pada versi Competizione Ventidue ini, memakai bahan serat karbon komposit ultra ringan.
Desain body kekar dengan pinggul yang lebar. Fender berventilasi pada mobil ini mirip dengan desain karoseri body garapan Scaglieti. Untuk menghasilkan bobot yang lebih ringan lagi, kaca belakang menggunakan polycarbonate dan hanya terpasang sebuah kaca spion.
Tak hanya body, konstruksi sasis pun digarap ulang menggunakan material aluminium dan serat karbon yang ditopang suspensi full independent high performance.
Sebagai penghenti laju, satu set rem cakram lansiran AP Racing terpasang pada keempat rodanya. Tersembunyi di balik velg magnesium “star” 5-spoke center-lock ala Ferrari Campagnolo berkelir gold.
Nantinya, para konsumen pemesan mobil ini dapat mengupgrade sesuai selera baik versi jalan raya maupun versi balap.
Mesin V12 Peminum Hidrogen
Sebagai penggerak, Forge Design berencana akan membekali mobil ini dengan mesin V12. Tentu saja jeroan mesin telah diupgrade ala mesin high performance. Mulai dari kop silinder, katup, piston, kem, saluran intake dan lain sebagainya.
Yang bikin geleng kepala, mesin mobil ini bakal dicekoki perangkat “indirect hydrogen injection”. Ya, mesin mobil ini tak meminum bensin, tapi eFuel berbasis hidrogen. Tujuannya tentu saja untuk menghasilkan buangan knalpot yang minim emisi.
Meski tidak disebutkan secara rinci, namun teknologi yang digunakan mirip dengan mesin ‘bi-fuel’ V12 6.0-liter BMW Hydrogen 7 yang memuntahkan tenaga 260 hp dengan torsi maksimum 390 Nm. Output yang tak terpaut jauh dari mesin balap V12 versi orisinilnya yang bertenaga 300 hp.
Sedikit bocoran, bobot mesin yang akan digunakan Forge Design pada mobil ini nantinya tak lebih dari 165 kg. Hmm…mesin misterius yang membuat penasaran.
Akan seperti apa jadinya modifikasi dari Ferrari 250 GT SWB garapan Forge Design ini? Tentu saja wujudnya akan berbeda dari mobil sejenis yang telah terlebih dahulu dibuat oleh GTO Engineering dan RML.
Kita nantikan eksekusi yang akan dilakukan oleh Forge Design pada konsep desain restomod mereka. Namun mengingat harga bahan mobil donor yang sangat mahal, biaya customnya kami prediksi bukan mustahil bakal tembus 1 juta poundsterling!