Archion, Hasil Kolaborasi Hino dan Fuso di Dunia Truk Global

16 October 2025 | 11:45 am | Rizky Dermawan

Di tengah derasnya arus transformasi industri otomotif dunia, dua nama besar dari Jepang bersiap menulis babak baru dalam sejarah kendaraan niaga. Hino Motors dan Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation resmi melebur di bawah satu bendera baru, Archion. Sebuah langkah monumental hasil kolaborasi antara dua raksasa otomotif dunia Toyota Motor Corporation dan Daimler Truck yang siap mengguncang lanskap truk global.

Ide besar penyatuan ini sejatinya sudah mengemuka sejak Mei 2023. Di balik keputusan besar itu tersimpan visi yang sama: menciptakan efisiensi, memperkuat kolaborasi teknologi, dan mempercepat transisi menuju kendaraan niaga ramah lingkungan. Setelah melalui proses panjang, penandatanganan kesepakatan akhir dilakukan pada 10 Juni 2025, menandai lahirnya entitas baru bernama Archion. Nama tersebut diambil dari gabungan kata “arch” (jembatan) dan “eon” (masa depan), melambangkan semangat keduanya untuk menjembatani era baru mobilitas komersial.

Archion direncanakan mulai beroperasi secara resmi pada 1 April 2026, menunggu pengesahan legal di sejumlah negara termasuk Jepang. Namun persiapannya sudah berjalan cepat. Kedua pihak kini tengah melakukan konsolidasi dan restrukturisasi aset pabrik di Jepang. Jumlah basis produksi domestik akan dipangkas dari lima menjadi tiga lokasi utama: Kawasaki (Kanagawa), Koga (Ibaraki), dan Nitta (Gunma).
Langkah efisiensi ini sekaligus menjadi strategi untuk memperkuat daya saing global, meski tak bisa dipungkiri akan berdampak pada sekitar 40.000 tenaga kerja di kedua belah pihak.

Baca juga :  Rekayasa Lalu Lintas TB Simatupang Diperpanjang Sampai Oktober 2025

Struktur Archion pun disusun dengan komposisi yang seimbang. Toyota dan Daimler Truck masing-masing menggenggam 25% saham, sementara sisanya akan dilepas ke publik melalui Tokyo Stock Exchange.
Jajaran pimpinan dipilih dari tokoh kunci kedua perusahaan: Karl Deppen, CEO Mitsubishi Fuso, dipercaya sebagai CEO Archion, Hetal Laligi menjabat CFO, dan Satoshi Ogiso, Presiden Hino Motors, menempati posisi strategis sebagai Chief Technology Officer (CTO).

Meski berada di bawah satu atap, Fuso dan Hino tetap mempertahankan identitas merek masing-masing. Keduanya akan bergerak bersama mengembangkan truk masa depan berbasis pilar CASE (Connected, Autonomous, Shared, Electric). Fokus utamanya: memperluas lini Zero Emission Vehicle (ZEV) seperti truk listrik dan fuel-cell.

Fuso eCanter menjadi pionir kendaraan niaga listrik, sementara Hino terus mengembangkan platform BEV dan FCEV generasi baru. Tak hanya itu, Archion juga akan berinvestasi besar pada riset kendaraan otonom dan sistem konektivitas cerdas.

Bagi banyak pengamat, kelahiran Archion bukan sekadar merger. Ini adalah bentuk nyata transformasi industri kendaraan komersial dari mesin diesel konvensional menuju masa depan yang bersih, efisien, dan terkoneksi.
Kini, dunia menanti bagaimana kekuatan gabungan Hino dan Fuso ini akan mengubah peta persaingan global termasuk di pasar strategis seperti Indonesia, tempat keduanya sudah lama menjadi tulang punggung transportasi niaga nasional.

5 1 vote
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x