Baterai Chery Tiggo 8 CSH Tahan Rendaman Air Laut Selama Hampir 54 Jam!

20 June 2025 | 1:07 pm | Rizky Dermawan

PT Chery Sales Indonesia (CSI) mengajak sejumlah awak media untuk menyaksikan daya tahan baterai Chery Tiggo 8 CSH dalam serangkaian uji ketahanan. Ini adalah pembuktian durabilitas dan keamanan baterai mobil hybrid tersebut.

Sesi uji ketahanan baterai Chery Tiggo 8 yang bertajuk “Extreme Challenge – Chery Battery Test” berlangsung di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2), Jakarta Utara. Dengan mengusung tema Revolution of Safety, CSI mengajak awak media untuk membuktikan seperti apa ketangguhan dan keamanan sistem baterai yang digunakan pada crossover hybrid Chery Tiggo 8 CSH.

Sesi pengujian ini menyusul keberhasilan serangkaian uji ekstrem yang dilakukan Chery di China. Mulai dari uji spiral rollovers, dual-vehicle collisions, hingga uji ketahanan selama lebih dari 48 jam digencet di bawah tumpukan tujuh unit mobil!

Seperti apa proses uji ketahanan baterai yang dilakukan Chery di Indonesia?

Tahan Rendam Air Laut

Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Sejumlah daerah bahkan kerap tergenang banjir. Tak cuma banjir pasca hujan deras, tapi juga genangan banjir rob yang disebabkan gelombang pasang air laut.

“Chery sangat memahami kekhawatiran konsumen terkait durabilitas dan keamanan baterai pada kendaraan hybrid, terutama dalam kondisi ekstrem seperti banjir. Kami ingin menunjukkan secara transparan bahwa teknologi CSH telah dirancang dengan standar keselamatan tertinggi,” terang Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT CSI di Jakarta, Selasa (17/05).

Baca juga :  Mercedes-Benz Indonesia Jalankan Lagi National Service Weeks Untuk 2025

Untuk membuktikan daya tahan baterai, CSI pun melakukan uji perendaman dengan air laut yang awalnya 48 jam menjadi 54 jam. Merendam baterai dengan air laut melampaui standar uji ketahanan rendaman dengan air tawar yang menjadi prosedur uji baku berbagai pabrikan otomotif dunia.

Air laut memiliki sifat korosif. Kadar garam yang tinggi pada air laut mempercepat korosi logam dan degradasi insulasi pada tingkat yang jauh melebihi paparan air hujan biasa.

Dalam kondisi kelembaban yang sangat ekstrem, baterai konvensional menghadapi bahaya keselamatan kritis. Termasuk korsleting, kebocoran, bahkan insiden kebakaran yang menimbulkan ancaman serius bagi keselamatan berkendara.

Setelah uji rendam, pengujian dilanjutkan dengan simulasi penggunaan nyata di jalan raya melalui pendekatan ‘seawater immersion + real-world driving evaluation’.

Evaluasi ini bertujuan untuk menilai sejumlah parameter. Mulai dari performa insulasi, integritas struktural baterai serta kestabilan pengisian daya dalam skenario nyata pasca perendaman.

“Usai direndam air laut selama 48 jam tanpa henti, baterai tersebut nantinya akan dipasang kembali pada mobil. Dan akan dibuktikan untuk dinyalakan dan digunakan mobilnya di jalan raya,” kata Direktur Penjualan PT CSI Budi Darmawan.

Spesifikasi Baterai Chery Tiggo 8 CSH

Chery Tiggo 8 CSH dibekali baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) berkapasitas 18,3 kWh. Baterai tersebut telah mengantongi sertifikasi IP68, yang menjamin ketahanan terhadap air dan debu.

Baca juga :  Harga Chery Tiggo 8 CSH Wilayah Medan Tembus Rp 530 Jutaan, Warga Sambut Antusias!

Struktur pengaman baterai berbasis Chainmail Battery Safety Structure dengan 14 titik penguat (Safety Anchor Points). Menambah kekuatan sasis hingga 7 persen dan mampu menahan tekanan hingga 200 Kilo Newton. Lapisan proteksi juga mencakup 10 lapis di bawah, 15 lapis di samping, dan 16 lapis insulasi termal.

Maka tak heran jika baterai ini mampu bertahan dalam suhu ekstrem, mulai dari -35°C hingga 60°C. Bahkan tahan terhadap uji intrusi (tusukan), uji jatuh dari ketinggian hampir 5 meter, perendaman dengan air tawar selama 72 jam, dan penyemprotan bulir garam selama 720 jam non-stop.

Chery Tiggo 8 CSH memiliki daya jelajah hingga 90 km dalam mode full EV. Soket CCS2 yang dibekalkan membuat Chery Tiggo 8 CSH bisa melakukan pengisian daya cepat dengan fast charger. Pengecasan dari 30% ke 80% dikatakan hanya butuh waktu 20 menit.

Uji coba ini menjadi tonggak penting bagi Chery. Karena Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang melakukan pengujian baterai ekstrem berskala internasional. Sesi pengujian ini pun dihadiri oleh jurnalis dari luar negeri, seperti Malaysia dan Thailand.

5 2 votes
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x