Mobil China Makin Disukai di Indonesia, Kata Survey

4 January 2024 | 12:00 pm | Indra Alfarisy

66 persen konsumen Indonesia menyukai mobil bikinan China. Itu adalah klaim dari sebuah studi berjudul “The Road to Southeast Asia: A Study of Consumer Perceptions and Market Opportunities for Chinese Automotive Brands”. Penelitian tersebut dilakukan oleh konsultan komunikasi Asia Tenggara Vero IMC Consulting dan perusahaan manajemen pemasaran terpadu asal China WeBridge.

Vero IMC dan WeBridge mengklaim bahwa, 40 persen percakapan secara daring soal kendaraan asal Tiongkok mengungkap konsumen Indonesia menaruh perhatian pada layanan dan harga produk. Kemudian, 29 persen terfokus pada teknologi dan inovasi. Khususnya elktronika yang dibawa. Selain itu, studi mereka juga menunjukan kemudahan untuk memiliki dengan pembelian secara online atau offline.

Selain itu, terdapat minat yang cukup besar di kalangan konsumen Indonesia terhadap kendaraan listrik (EV). Ini dibuktikan dengan volume pencarian yang signifikan untuk kata kunci yang berkaitan dengan penghematan energi, mobil listrik dan efisiensi energi. Mobil listrik dianggap lebih hemat energi serta biaya dalam pengoperasian dan dan perawatannya dibanding kendaraan bermesin pembakaran internal.

Saatnya Indonesia

lalu lintas macet

Merek kendaraan listrik China dapat memperkuat kampanye mereka di Indonesia melalui pesan keberlanjutan yang otentik, dengan menyoroti tujuan mobilitas ramah lingkungan di Indonesia dan manfaat lingkungan dari peralihan ke kendaraan listrik,” kata Quang Do (Vice President Vero IMC Consulting) yang merupakan salah satu eksekutif yang memimpin penelitian ini, melalui keterangannya di Jakarta, Selasa 2 Januari 2024.

Baca juga :  Setengah Abad Eksistensi Isuzu di Indonesia

Ia juga mengatakan, para produsen dapat menarik perhatian konsumen terhadap keberlanjutan dengan mempromosikan EV sebagai penanda gaya hidup modern, bukan tren sesaat. “Terutama karena Indonesia dianggap sebagai salah satu penghasil emisi karbon terbesar di kawasan ini. Merek-merek China juga dapat menggali lebih dalam untuk mengatasi masalah konsumen dalam adopsi kendaraan listrik. Seperti infrastruktur pengisian daya dan sistem penukaran baterai yang nyaman,” tambahnya.

Sementara itu Dzikri Sabillah Anwar, Senior PR Executive Vero dan salah satu peneliti dalam studi ini mengungkapkan solusi untuk hal tersebut. Menurutnya, penting bagi merek mobil China untuk  memperluas daya tarik melalui kemitraan strategis. Terutama dengan influencer, media terkemuka, dan pemimpin industri lainnya di Indonesia. 

Masalahnya, 38 persen konsumen Indonesia merasa  biaya kepemilikan mobil tinggi.  21 persen bilang infrastrukturnya kurang mendukung. Lalu 17 persen menyatakan bahwa kemacetan lalu lintas juga menjadi kendala utama. 

Sumber: Gaikindo

5 1 vote
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x