Ada pemandangan unik pada tes pra-musim seri kejuaraan balap ketahanan Super Taikyu di sirkuit Fuji Speedway, Jepang beberapa pekan lalu. Sebuah mobil balap Toyota GR Corolla berkelir putih dengan livery biru-kuning melesat kencang di trek sepanjang 5,999 km tersebut. Ini adalah penampakan kedua GR Corolla dengan warna ini. Yang pertama balapan di Thailand, dikemudikan langsung oleh Akio Toyoda, waktu itu.
Mobil ini ternyata menggunakan bahan bakar hidrogen cair. Tentunya mesin yang digunakan masih memadukan dengan penggunaan jus dinosaurus balap, belum sepenuhnya menggunakan hidrogen cair.
“Kami terus berusaha melakukan riset dan pengembangan mesin berbahan bakar hidrogen cair. Hanya saja masih terkendala pada suhu hidrogen cair yang harus berada pada kondisi -253 °C,” terang Masahiro Sasaki, test driver Toyota Corolla.
Tantangan Bahan Bakar Hidrogen Cair
Dalam kondisi cair, hidrogen tak membutuhkan tabung penyimpanan bertekanan tinggi. Lain halnya saat berwujud gas yang harus disimpan dalam tabung silinder bertekanan 10.000 psi. Dengan demikian, bentuk tangki penyimpanan hidrogen cair pada mobil dapat dirancang dengan lebih leluasa.
Yang jadi problem adalah hidrogen harus berada pada suhu -253 °C agar tetap dapat berwujud cair. Hal tersebut berlaku baik saat penyimpanan maupun pengisian.
Yang dikatakan oleh Masahiro Sasaki memang benar adanya. Saat ini yang menjadi tantangan dari bahan bakar hidrogen cair adalah sistem pengisian dan penyimpanannya yang harus dalam kondisi embrionik, alias dalam suhu amat rendah.
Sebuah tantangan tersendiri tentunya. Pasalnya, mobil balap harus melakukan beberapa kali pengisian ulang bahan bakar dengan cepat. Selain itu, hidrogen cair dapat mengalami penguapan akibat terjadi peningkatan suhu pada tangki.
Tentunya para perancang di Toyota perlu mendesain sistem pendingin tangki untuk menjaga suhu hidrogen cair agar tetap stabil.
Oleh sebab itulah mobil balap Toyota GR Corolla “Super Taikyu” menjadi ‘laboratorium’ uji coba Toyota dalam hal penanganan bahan bakar hidrogen cair.
Mobil Balap GR Corolla H2 Jadi Lab Berjalan
Di sepanjang Februari 2023, Toyota telah melakukan tiga kali pengujian dan simulasi di sirkuit Fuji Speedway. Tim balap Toyota berharap untuk dapat sukses berlaga pada seri Super Taikyu 2023 yang akan dimulai pada Maret ini.
Seperti pada keikutsertaan Toyota di seri Super Taikyu 2022 lalu, mobil balap GR Corolla menjadi lab berjalan pengembangan bahan bakar hidrogen cair.
Terlepas dari sejumlah tantangan yang ada, hidrogen cair memiliki energi 1,7 lebih besar dari bensin oktan tinggi. Dengan demikian, konsumsinya jauh lebih irit.
Oleh sebab itulah pemanfaatan hidrogen cair sebagai bahan bakar alternatif rendah emisi atau pendamping pada mesin pembakaran internal terus dikembangkan. Namun tak ada yang dapat menjamin dengan adanya bahan bakar alternatif yang rendah emisi seperti hidrogen cair, akan mengurangi ketergantungan dunia terhadap bahan bakar fosil.
Setidaknya, bahan bakar hidrogen cair jauh lebih ramah lingkungan dan tak menguras isi perut bumi. Ya, tentu bila dibandingkan dengan mobil listrik yang baterainya masih sangat bergantung pada bahan mineral mahal seperti lithium, cobalt dan nikel dalam jumlah yang sangat banyak.