Merek Toyota mungkin selalu jadi nomor satu dalam hal penjualan kendaraan di Indonesia. Namun di pasar global, penjualan Toyota ternyata tidak secerah itu. Meskipun, untuk kelima kalinya mereka menduduki urutan pertama dan menjadikan Toyota sebagai merek paling laris di dunia.
Toyota secara group berhasil menorehkan penjualan 10,8 juta unit mobil di seluruh dunia. Mengungguli Volkswagen Group yang menempati urutan kedua. Untuk mengigatkan, Toyota Group menaungi Toyota, Lexus, Daihatsu dan Hino.
Angka 10,8 juta tersebut merupakan penurunan sebesar 3,7 persen karena tahun 2023, mereka menjual 11,2 juta unit. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai hal.
Pertama penurunan penjualan di pasar domestik Jepang. Salah satu penyebabnya adalah skandal sertifikasi keselamatan yang melanda grup Toyota. Terutama Daihatsu.
Untuk Toyota dan Lexus sendiri, penurunan penjualannya sebesar 1,4 persen. Lagi-lagi, karena pasar Jepang lesu.
Dari angka tersebut dikatakan penjualan mobil berpenggerak hybrid mencapai 40,8 persen. Sedangkan kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) hanya 1,4 persen dari total volume.
Permintaan mobil hybrid terus meningkat di beberapa pasar terutama Amerika Serikat. Namun di Tiongkok Toyota mengalami penurunan cukup signifikan yaitu 6,9 persen. Penyebabnya perang harga yang sengit di negeri tirai bambu itu.
Sementara untuk Volkswagen Group, mereka mencatat penjualan global sedikit melewati sembilan persen. Grup ini juga tidak lepas dari masalah.
Tahun lalu, untuk pertama kalinya mereka mempertimbangkan menutup pabrik. Meskipun tidak jadi, tapi dipastikan VW Group harus mengurangi hingga 35.000 pekerja hingga 2030. Ini untuk menciptakan penghematan hingga 1,5 milyar Euro per tahun.