Perjalanan bisnis VinFast di Tanah Air mungkin boleh dikatakan sangat muda, tapi perusahaan asal Vietnam ini punya strategi dan ambisi besar untuk pasar Indonesia. Hingga kini, sejumlah produk VinFast yang dipasarkan di Indonesia, merupakan unit Completely Built-Up (CBU). Namun nantinya bakal digantikan oleh deretan unit Completely Knock Down (CKD).
Untuk merealisasikannya, tentu VinFast Indonesia harus mempersiapkan skenario bisnis jangka panjang. Apalagi VinFast mengklaim bahwa mereka ingin menjadi pemain besar, dalam ranah Battery Electric Vehicle (BEV) di Indonesia. Termasuk menanggapi kebijakan pemerintah Indonesia, yang akan menghentikan insentif impor mobil listrik, setelah tanggal 31 Desember 2025.
“Kami telah memperhitungkan bahwa insentif impor kendaraan listrik itu hanya bersifat sementara. Jadi, produk VinFast yang masih CBU, sudah disesuaikan dengan skema insentif impor dari pemerintah,” jelas Kariyanto Hardjosoemarto, CEO VinFast Indonesia, di Hanoi, Vietnam (24/09/2025).
Stimulus Industri EV
Lalu bagaimana nasib VinFast setelah insentif impor tersebut dihentikan? Solusinya ialah memproduksi unit kendaraan CKD. Seperti yang telah diketahui, VinFast tengah membangun fasilitas perakitan di wilayah Subang, Jawa Barat. Sehingga nantinya laju bisnis VinFast di Indonesia, diharapkan tetap berjalan mulus.
Lagipula, insentif impor dari pemerintah bertujuan menstimulus industri kendaraan listrik di Indonesia. Oleh sebabnya, pembangunan fasilitas perakitan di Subang menjadi fokus strategi VinFast usai insentif impor dihentikan. Serta untuk mempercepat proses lokalisasi kendaraan mereka.
Walaupun tengah menyiapkan langkah strategis untuk melakukan produksi unit CKD, masih ada kemungkinan VinFast Indonesia tetap mengimpor unit CBU, namun dalam porsi tertentu. “Kemungkinan masih ada unit CBU, tapi hitungan bisnisnya sudah masuk dalam perencanaan,” papar pria yang akrab disapa Kerry ini.
Garap Ekosistem EV
Lebih lanjut, VinFast tepat optimis dalam menggarap pasar kendaraan listrik, utamanya di Indonesia. Meskipun tanpa ‘jamu bugar’ berupa insentif impor dari pemerintah. Dengan berdirinya fasilitas perakitan di Subang, maka bakal menjadi salah satu aspek kuat, dalam menyuguhkan produk BEV dengan harga yang semakin kompetitif.
Tentu juga menguatkan komitmen VinFast terhadap industri otomotif di Indonesia. Lagipula, VinFast terus mengoptimalkan aspek ekosistem kendaraan listrik, untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi konsumennya.