Hyundai Kona Electric generasi terbaru diumumkan kehadirannya Desember 2022 lalu. Namun saat itu, Hyundai belum menentukan seperti apa spesifikasi SUV listrik ini. 6 Maret lalu, pabrikan Korea Selatan ini resmi membuka kemampuan teknis Kona Electric.
Generasi kedua Kona Electric dibekali dua opsi baterai yang dinamai Long Range dan Standard. Versi long range diklaim mampu menempuh 490 km sebelum kehabisan daya. Baterai yang digunakan berkapasitas 65,4 kWh. Ini peningkatan dibanding generasi sebelumnya, dimana versi long range menempuh 415 km. Yang Standard dikatakan memiliki jarak tempuh maksimal 342 km, dengan kapasitas baterai 48,4 kWh. Semuanya diukur menggunakan metode pengujian WLTP.
Kedua tipe Kona seterum tersebut dibekali motor listrik yang didesain untuk menggerakan roda depan. Namun besaran tenaganya mengikuti varian. Standard bertenaga 114,6 kW atau setara 154 hp. Versi Long Range, selain jarak lebih jauh, outputnya juga lebih menarik, 160 kW (214 hp). Torsi untuk keduanya identik yaitu 255 Nm.
Menurut rilis yang kami terima dari Hyundai, waktu pengisian ulang baterai dari 10 hingga 80 persen hanya perlu 41 menit. Tentunya menggunakan fast charging. Sayangnya, mereka tidak menyebutkan berapa charging rate yang bisa diterima oleh baterai baru ini.
Fitur Regeneratif Menarik
Salah satu kemampuan baru pada Kona Electric 2023 ini adalah kemampuan regenerative braking yang cerdas. Namanya Smart Regenerative System. Intinya, mobil bisa mengatur besaran pengereman regeneratif berdasarkan kondisi lalu lintas. Detailnya mungkin harus tunggu mobilnya hadir di Indonesia.
Seperti mobil listrik Hyundai lainnya, Kona EV juga punya kemampuan V2L (Vehicle to Load). Dimana listrik yang ada di baterai mobil bisa dimanfaatkan untuk menyalakan peralatan yang tidak ada hubungannya dengan mobil. Menurut pembuatnya, V2L ini bisa mengeluarkan daya hingga 3 kVA, dengan catatan itu di Korea Selatan.
Di kabin, Hyundai memberikan fitur heads up display (HUD) yang diproyeksikan di kaca depan pengemudi. Ukurannya besar, 12 inci. Sementara layar di dashboard berukuran 12,3 inci, lengkap dengan audio racikan Bose. Anda boleh mengharapkan beragam teknologi canggih di mobil ini. Software mobil memiliki kemampuan updating secara over the air (OTA), jadi tidak perlu repot ke bengkel untuk meningkatkan versi peranti lunak.
Lainnya, eksterior dikatakan memiliki koefisien hambatan udara (drag) hanya sebesar 0,27. Soal desain, silahkan Anda nilai sendiri. Grill tertutup khas mobil listrik, fender yang mengotak menegaskan kesan SUV, sementara bagian belakangnya agak perlu waktu untuk dipahami. Hyundai juga membekali mobil ini dengan fitur SmartSense yang lengkap.
Akan masuk ke Indonesia? Mungkin saja. Kona Electric yang ada sekarang memang sudah waktunya disegarkan agar lebih kompetitif. Semoga saja harganya juga menarik.