Suzuki Motor resmi memulai produksi mobil listrik pertamanya, e-Vitara, di India, pada Kamis (26/8). Perakitan e-Vitara dilakukan oleh Maruti Suzuki di Hansalpur, Gujarat, India. Pabrik yang beroperasi sejak tahun 2021 ini punya tiga lini produksi dengan kapasitas produksi masing-masing hingga 250.000 unit kendaraan pertahun.
Komplek pabrik ini merupakan salah satu fasilitas manufaktur terbesar di India, dan lini produksi yang digunakan Suzuki e-Vitara adalah unit ke-tiga.
Dana investasi awal yang dikucurkan untuk membangun fasilitas ini mencapai 32 miliar rupee atau sekira Rp 5,9 triliun.
Dalam sambutannya, Presiden Suzuki Motor, Toshihiro Suzuki mengatakan kapasitas produksi pabrik ini akan ditingkatkan hingga mencapai 1 juta unit kendaraan pertahun.
Untuk itu, dalam jangka waktu lima hingga enam tahun mendatang Suzuki secara bertahap akan menambah kucuran dana investasi sebesar 700 miliar rupee atau setara Rp 131 triliun. Dana tersebut digunakan khusus untuk lini produksi mobil listrik Suzuki.
Rencana investasi manufaktur tersebut tentunya disambut dengan sangat baik oleh pemerintah India. Perdana Menteri India, Narendra Modi mengatakan bahwa langkah Suzuki ini jadi lompatan besar pada misi pemerintah India dalam kampanye “Make in India”.
Sebagaimana yang dicita-citakan oleh perintis lahirnya negara India, Mahatma Gandhi. India harus mampu menjadi negara yang mandiri dalam hal industri serta terus berupaya mendorong tumbuh kembang industri di dalam negeri.
India Sebagai Sentra Industri Otomotif
India diproyeksikan sebagai sentra produksi mobil listrik (EV) global Suzuki. Ya, tak hanya untuk komoditi pasar domestik India, tapi juga memenuhi stok kebutuhan pasar global. Nantinya, Suzuki akan mengekspor e-Vitara ke 100 negara termasuk Jepang, kawasan ASEAN dan Eropa.
Cukup banyak yang menjadi pertimbangan Suzuki dalam memilih India sebagai basis utama produksi. Selain ketersediaan bahan baku produksi yang memadai serta pangsa pasar domestik yang besar, India memiliki jumlah tenaga kerja yang besar dengan upah yang relatif rendah.
Dalam seremoni pelepasan unit produksi perdana e-Vitara, Perdana Menteri India Narendra Modi merasa bangga dengan peran India dalam rantai pasok manufaktur kendaraan listrik global.
Selain meluncurkan produksi e-Vitara, Modi juga meresmikan fasilitas produksi baterai lithium-ion yang merupakan kerja sama antara Suzuki, Toshiba, dan Denso. Pabrik ini akan memasok baterai untuk kendaraan hybrid maupun listrik Suzuki.
Modi mengapresiasi Maruti Suzuki yang telah berhasil mengupayakan diproduksinya mobil listrik Suzuki e-Vitara secara lokal. Bahkan ia meminta masyarakat membeli mobil Suzuki karena komponennya berasal dari tanah India.
e-Vitara Jadi Mobil Listrik Pertama Suzuki
Sebagai mobil listrik pertama yang dimiliki Suzuki, versi pra-produksi dari e-Vitara telah diperkenalkan di India pada 17 Januari 2025 lalu dalam pameran Bharat Mobility Global Expo. Versi pra-produksinya tampil di GIIAS 2025 pada Juli lalu.
Maruti Suzuki menargetkan untuk tahap pertama produksi e-Vitara dapat mencapai sebanyak 67.000 unit pada Maret 2026 mendatang. Unit produksi tahap pertama mobil listrik e-Vitara yang diproduksi di Gujarat ini nantinya sebagian besar akan diekspor ke Eropa. Negara tujuannya yakni Austria, Inggris, Jerman, Norwegia, Prancis, Denmark, Swiss, Belanda, Swedia, Hungaria, Islandia, Italia, dan Belgia