Ferrari Elettrica, EV Pertama Ferrari Berteknologi Quad-Motor

12 December 2025 | 12:42 pm | Rizky Dermawan

Selama hampir 8 dekade, Ferrari kondang sebagai produsen mobil sport dan mobil balap. Pabrikan asal Italia berlogo Kuda Jingkrak ini selalu memegang teguh pakem dan tradisi yang diwariskan Enzo Ferrari pada setiap mobil yang mereka produksi.

LaFerrari mungkin jadi kali pertama Ferrari mendobrak tradisi sekaligus langkah awal bertransformasi dari peminum juice T-Rex murni menuju era elektrifikasi.

Tradisi lain yang dilanggar yakni Ferrari tak akan membuat mobil 4-pintu. Toh nyatanya muncul SUV perdana mereka, Purosangue.

Sepeninggal sang Il Commendatore, Ferrari mulai “melunak” dan realistis menghadapi perkembangan zaman. Semakin ketatnya regulasi emisi gas buang dan kian pesatnya trend elektrifikasi otomotif, para petinggi di Maranello pun menyiapkan lompatan menuju era transformasi: Elettrica.

Project F222 ‘Elettrica

Elettrica yang dalam bahasa Italia memiliki arti Electric/Listrik, menandakan jika mobil prototype berkode F222 ini adalah mobil listrik (EV).

Ferrari mungkin saat ini masih menutup info detail seputar mobil ini rapat-rapat. Namun dapat dipastikan seluruh rancang bangun dan desainnya akan digarap sepenuhnya di Maranello. Bukan copy paste dari Pininfarina Batista yang aslinya adalah rebadged dari Hypercar EV Rimac Nevera.

Workshop “e-building” telah dibangun di Modena, khusus untuk project ini. Penggarapan rancang bangun motor listrik penggerak, perakitan baterai hingga desain bodi semua dikerjakan di tempat ini. Lantas teknologi mutakhir apa saja yang nantinya akan dibekalkan pada Elettrica?

Baca juga :  Suzuki Grand Vitara Tampil di GJAW 2025 Dengan Warna Baru

Quad-motor

Ferrari dalam beberapa tahun terakhir telah sukses mengadopsi mesin hybrid. Mulai dari model 849 Testarossa bermesin hybrid V8 twin-turbo hingga hypercar F80 bermesin hybrid 6 silinder, performanya memang amat menggelora. Meskipun project F222 Elettrica ini adalah mobil listrik, tapi soal performa dijamin akan tetap menggelora khas “Ferrari tulen”. Bahkan gregetnya pun digadang tak kalah dari Ferrari bermesin V12.

Rahasianya terletak pada sistem penggerak quad-motor yang terdiri dari empat unit permanent-magnet synchronous motors (PSM). Teknologi hasil rancangan tim ahli di Ferrari ini disebut “mesin elektrik” yang diadopsi dari motor KERS mobil F1.

Pada setiap poros roda terdapat sepasang, dua di depan dan dua di belakang. Mujur, pihak Maranello memberi sedikit bocoran spek performa sistem quad-motor ini.

Total output twin-motor pada poros depan mencapai 281 HP yang memiliki efisiensi kinerja 93 persen, densitas tenaga 4 hp/kg. Putarannya mampu mencapai 30,000 rpm!

Total output dua motor di poros belakang lebih beringas lagi, mencapai 831 HP dengan densitas tenaga di kisaran 3 hp/kg. Putaran maksimum mencapai 25.000 rpm.

Kombinasi output performa keempat motor pada “boost mode” dikatakan mencapai 1.112 hp! Hanya beda tipis dari hypercar spek jalan raya Ferrari F80 bermesin hybrid yang bertenaga 1.184 HP.

Catatan waktu akselerasi 0-100 km/jam pun sangat secepat kilat, cuma 2,5 detik! Top speed dibatasi “hanya” 310 km/jam demi keselamatan berkendara. Angka yang cukup mencengangkan, meskipun tak sebrutal hypercar EV Rimac Nevera atau Lotus Evija.

Baca juga :  Harga Suzuki Fronx Desember 2025 Mulai Rp 250 Jutaan

Teknologi Baterai Densitas Tinggi

Perihal sistem baterai untuk Elettrica, Ferrari bekerjasama dengan SK On, perusahaan baterai asal Korea Selatan. Rancang bangun menggunakan sistem voltase tinggi 880-volt dengan sel baterai model pouch.

Dalam paket baterai yang digunakan terdiri dari 15 modul, dengan 14 sel baterai pada setiap modulnya. Densitas energinya diklaim mencapai 195 Wh/kg, paling tinggi untuk mobil listrik produksi massal yang ada saat ini di pasaran.

Meski tak dijelaskan secara rinci, kapasitas daya baterai diperkirakan di kisaran 122 kWh dengan bobot total baterai sekira 625 kg.

Ferrari mengklaim jarak jelajah maksimum bisa mencapai 530 km (standar uji WLTP) atau sekira 482 km menurut standar EPA.

Hal krusial yang sangat diperhitungkan para perancang yakni sistem pendinginan dan manajemen thermal baterai. Pada cangkang baterai terdapat plat pendingin dan modul pengatur suhu baterai agar tetap stabil.

Pada hasil uji yang dilakukan, baterai dapat menyerap energi listrik hingga 0,5 megawatt tanpa mebgalami overheat. Hal ini sangat penting pada penggunaan fast charger beroutput daya besar yang tentunya akan menghasilkan panas.

Konstruksi modular membuat baterai dapat dilepas dan dipasang untuk memudahkan pengecekan dan perawatan berkala.

Dinamika Berkendara

Elettrica mungkin spesies baru dari Ferrari. Namun demikian, setir balap dengan tombol Manettino khas Ferrari akan tetap ada, cuma berganti nama menjadi “eManettino”.

Baca juga :  Mitsubishi Destinator Raih Predikat 5 Bintang ASEAN NCAP

Sejumlah mode berkendara juga dibekalkan guna menunjang dinamika berkendara. Mulai dari ICE, DRY, WET, SPORT, hingga yang paling ekstrem yakni ESC-OFF. Tombol kontrol eManettino juga memudahkan pengemudi untuk memilih setting RWD atau AWD.

Nah, yang unik justru sepasang tuas di belakang setir yang mirip tuas paddle shift. Ternyata kedua tuas yang bernama ‘Torque Shift Engagement” tersebut bukan untuk oper gigi. Tuas kanan mengatur penyaluran torsi yang terdiri dari lima level. Tuas kiri untuk level pengereman regenerative.

Bagi yang merindukan gelora suara mesin V8 atau V12, tak perlu khawatir. Ferrari memberi sensasi getaran dan replikasi suara mesin khas Ferrari mengikuti pijakan pedal, output tenaga dan kecepatan mobil. Suara imitasi dan sensasi getaran pada setir Eletrrica oleh Ferrari disebut “digital emotion”. Hmm…fitur yang cukup menghibur.

Saat ini sekujur bodi prototype Elettrica (F222) masih diselubungi kamuflase. Masih belum dapat dipastikan bakal seperti apa wujud aslinya. Apakah bakal berwujud supercar seperti F80 ataukah bakal menjadi “mobil keluarga” seperti Purosangue? Makin penasaran bukan?

5 1 vote
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x