Kemacetan di Jepang? Lazim Terjadi di Okinawa

13 June 2025 | 5:30 pm | Aldi Prihaditama

Stereotipe negeri dengan transportasi umum terbaik, lalu lintas lancar, dan warga yang tertib berlalu lintas, ternyata tidak berlaku di Okinawa, Jepang. Karena di wilayah ini, kemacetan sudah berlangsung sejak lama.

Prefektur paling selatan ini ibarat remahan biskuit di lautan. Dengan lebih dari 150 pulau, tapi cuma 49 yang berpenghuni, dan 90 persen penduduknya tinggal di Pulau Okinawa dengan kepadatan sekitar 1.077 jiwa per km². Bandingkan dengan Tokyo yang lebih dari 6.400 jiwa per km². Nah, ada hal yang tidak lazim. Okinawa dikenal sebagai prefektur dengan lalu lintas termacet di Jepang. Kok bisa?

Pembangunan infrastruktur transportasi di Okinawa, dari dulu memang tertinggal dibanding prefektur lain. Karena letaknya yang jauh dari peradaban utama Jepang di Pulau Honshu. Kereta api sebagai alat transportasi modern mulai dioperasikan tahun 1914, tapi cuma menghubungkan beberapa daerah di Pulau Okinawa.

Sistem Transportasi ala Amerika

Pada 1 April 1945, militer Amerika Serikat menginvasi Okinawa lewat Operasi Iceberg. Lalu menyerahkan pemerintahan sipil ke Jepang sepenuhnya pada tahun 1972. Jaringan kereta api hancur total dan tidak pernah dibangun lagi sampai sekarang. Pemerintahan militer ini juga memaksakan sistem transportasi darat ala Amerika.

Kendaraan yang awalnya berjalan di kiri dipindahkan ke kanan demi alasan keamanan, menyesuaikan truk dan jip militer yang setirnya di kiri. Baru pada 30 Juli 1978, Okinawa balik lagi ke sistem jalur kiri seperti wilayah Jepang lainnya. Pemerintahan militer AS juga lebih mementingkan pembangunan jalan untuk kendaraan militer, dengan membuat jalan raya super lebar di sekitar pangkalan, daripada mengembangkan transportasi massal. Karena itulah mobil pribadi menjadi moda transportasi utama di sana.

Rasio mobil pribadi di Okinawa sebesar 31 mobil per 100 penduduk sebenarnya masih di bawah rata-rata nasional (59 mobil per 100 penduduk). Tapi karena warga lebih mengandalkan mobil pribadi daripada kendaraan umum, ditambah kapasitas jalan yang terbatas dan banyak kendaraan parkir sembarangan, kemacetan menjadi permasalahan yang belum juga teratasi.

Baca juga :  Verde Scandal: Rona Legendaris Khas Lamborghini

Perpaduan Budaya Antara Amerika dan Jepang 

Gaya berkendara yang santai tapi ceroboh (misalnya sambil main ponsel) juga sering ditemui. Tidak seperti di wilayah lain di Jepang, melaju melebihi batas kecepatan juga cenderung ‘dimaklumi’, karena jumlah polisi dan kamera pengawas yang terbatas.

Kehadiran tol Okinawa Expressway dan monorel Yui Rail belum cukup ampuh mengurangi kemacetan, karena tidak menjangkau seluruh wilayah Pulau Okinawa. Pangkalan militer AS yang menguasai lebih dari 15 persen wilayah Pulau Okinawa, dianggap juga menghambat pengembangan jalur transportasi publik.

Jadi, jangan kira semua Jepang bebas macet. Okinawa ini memang sudut Jepang yang berbeda. Transportasi publik minim, mobil di mana-mana, macet pun jadi hal biasa. Tapi, jangan takut berlibur ke Okinawa. Sebab di sini ada perpaduan antara budaya Amerika dan Jepang. Suasana yang lebih mirip di Florida daripada di Tokyo. Ditambah lagi iklim subtropis juga jadi daya tarik tersendiri.

 

Teks: Anton Musthafa

5 1 vote
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x