Mercedes-Benz A 32K, Dijamin Bukan Rekayasa Foto

Wujud yang Anda lihat di sini, bukan hasil rekayasa foto. Tapi Mercedes-Benz A-Class ini terlihat tidak rasional. Mobil berukuran ringkas, tapi menggunakan mesin mobil sport. Sepertinya orang Jerman memang suka memodifikasi kendaraan dengan gaya ‘out-of-the-box’. Salah satunya ialah Mercedes-Benz A 32K AMG ini.

Saat debutnya di tahun 2001, Mercedes-Benz A-Class diciptakan sebagai produk entry-level. Ukurannya lebih kecil dari produk Mercedes-Benz pada umumnya, bobotnya dibuat ringan guna menghasilkan efisiensi bahan bakar yang baik. Varian tertinggi dari A-Class dengan kode bodi W168 ini ialah A 170 yang mesinnya bertenaga 95 hp.

Penampilan menipu

Mercedes-Benz A 32K AMG lahir karena ada seorang kolektor mobil yang berkocek tebal. Ia menginginkan sebuah mobil super yang ‘tak terlihat’ oleh mata awam. Akhirnya diputuskan untuk berbasis Mercedes-Benz A-Class, namun harus menggunakan perabotan berperforma tinggi buatan AMG.

Perusahaan yang ‘ketiban’ tanggung jawab untuk membuat mobil pesanan khusus ini ialah HWA. Perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1967 tersebut sudah sering menggarap aneka produk Mercedes-Benz yang tergolong istimewa. Selain itu, HWA juga punya sejarah hubungan baik bersama AMG. Sebagai buktinya ialah mobil balap CLK DTM dan supercar CLK GTR.

Nyaris menggunakan mesin V8

Ide awalnya adalah mau menjejalkan mesin AMG V8 bertenaga 500 hp pada bodi A-Class. Namun rencana tersebut harus diurungkan, setelah diketahui ruang mesin W168 tidak akan mampu dimuati mesin V8. Solusinya, pasang mesin V6 milik SLK 32 AMG dan diposisikan secara longitudinal. Supaya bisa mengimbangi output mesin itu, maka chassis, suspensi, dan sistem pengereman ikut kena oprekan.

Penampilan fisiknya tidak terlalu memperlihatkan kalau mobil ini punya output 370 hp dan torsi 450 Nm. HWA juga memberi sentuhan sporty pada interior A 32K, dengan material kulit yang berkualitas tinggi, termasuk untuk membalut jok AMG.

Selanjutnya, kabin mobil ini disertai dengan speedometer 300 km/jam pada panel instrumen, sabuk pengaman lima titik, dan lingkar setir buatan AMG. Performanya luar biasa, akselerasi 0-100 km/jam hanya 5 detik, dan top speed mencapai 250 km/jam.

Brabus 930

Punya S-Class AMG? Minggir Dulu, Ini Brabus 930

Anda punya sedan Mercedes-AMG S 63? Jangan bangga dulu. Ada yang lebih kencang dari mobil Anda.  Tampangnya lebih garang pula. Namanya Brabus 930. 

Brabus 930 adalah Mercedes-AMG S 63 E Performance yang masih standar lalu diracik ulang. Luar dalam.

Brabus 930 berbasis S-class AMG

 

Panel bodi dihiasi sejumlah bodykit serat karbon. Spoiler depan Brabus 930 dilengkapi sirip yang fungsional, bukan gaya. Sirip akan terangkat untuk mengurangi efek gaya angkat pada poros roda depan ketika sedang ngebut.

Air intake pada ujung bumper depan ukurannya lebih besar dari versi standar. Fungsinya menyalurkan udara extra untuk mendinginkan rem dan radiator.

buritan 930

Grille standar pun berubah wujud dengan versi warna hitam plus logo huruf “B” khas Brabus yang kegedean. Di sisi kiri dan kanan grille pun terdapat lubang intake RamAir yang memasok aliran udara ke turbo.

Di belakang, ada sirip diffuser berukuran besar dan spoiler jadi peningkat gaya aerodinamika.

Tampilan disempurnakan dengan satu set pelek forged center disc Brabus Monoblock ZM “Platinum Edition”. Velg 22-inci model palang 20 berkelir hitam ini terbuat dari satu blok baja utuh (monoblock) yang dibubut menggunakan mesin CNC terkomputerisasi. Jadi hasil garapan dijamin sangat presisi.

Upgrade Turbo? Pasti, lah

Mesin V8 twin-turbo 4.0-liter spek standar mendapat sedikit sentuhan. Brabus mengupgrade perangkat turbo dengan ukuran lebih besar. 

Dalam kondisi standar, output mesin dan motor hybrid pada roda belakang menghasilkan torsi gabungan sebesar 1.430 Nm dan tenaga sebesar 792 hp.

Setelah mesin diramu ulang oleh Brabus, output tenaga mode hybrid pun sedikit terkoreksi menjadi 917 hp. Sedangkan torsi puncak naik menjadi 1.510 Nm!

Tak lengkap rasanya jika performa yang menggairahkan tanpa lantunan menggetarkan jiwa. Empat laras pipa knalpot 76 mm menyembul dari bumper belakang. Pipa penyalur gas buang racikan Brabus ini terbuat dari bahan serat karbon dan titanium.

Jika ingin menggelegar pilih mode Sport. Jika tak ingin membangunkan tetangga tengah malam, pilih mode ‘Coming Home’. Suara mesin dan knalpot dijamin sangat senyap.

Bobot 2,6 Ton

Meski bobot totalnya 2,6 ton, namun hanya butuh waktu 3,2 detik untuk mencapai 100 km/jam! Kecepatan maksimum meningkat dari 250 km/jam menjadi 290 km/jam. Sebenarnya masih bisa lebih kencang lagi, tapi Brabus membatasi secara elektronik agar tetap aman dan nyaman dikendarai.

Agar tetap stabil saat sedang melesat kencang, ketinggian suspensi dapat diturunkan hingga 10 mm. Sistem aerodinamika aktif juga berperan meningkatkan stabilitas berkendara.

Sayangnya, harga per unit untuk mobil Brabus 930 ini tak diumumkan. Model terdahulu yakni Brabus 850 dibanderol “mulai dari” €493.850 atau setara Rp 8,4 milyar! Dipastikan harga Brabus 930 lebih mahal.

 

 

Martil Kencang Buatan AMG, Bikin Risau Pengguna Supercar

AMG menjadi sebuah brand global yang dikenal sebagai pencipta produk otomotif berperforma tinggi. Seiring dengan tren pengguna station wagon berkarakter sport yang semakin meningkat pula. Namun, jauh sebelum Audi merilis RS2 Avant, atau BMW menciptakan M5 Touring, ternyata AMG pernah melahirkan mobil station wagon dengan performa yang mencengangkan di era 1980an.  

Di tahun 1977, AMG ‘hanya’ berupa bengkel modifikasi di pinggiran kota Stuttgart, Jerman. Namun ketika itu, pasar masih belum melirik segmen mobil station wagon yang berkarakter layaknya mobil sport. AMG sempat melakukan konversi pada Mercedes-Benz S123 station wagon di akhir 1970an, tapi tetap saja respons publik terkesan ‘adem ayem’.

Selama nyaris 12 tahun, AMG tidak menawarkan paket konversi pada Mercedes-Benz station wagon. Namun, perjalanan bisnis AMG berhasil melesat di pasar global, melalui bertumbuhnya jaringan dealer, importir, hingga speed shop yang menjual komponen aftermarket. Salah satu dealer yang kondang ialah AMG of North America, milik Richard Buxbaum, yang berlokasi di Chicago, Amerika.

Bisa dikatakan bahwa AMG ngetop di Amerika berkat peran Richard Buxbaum. Sebab koleganya terdiri dari kalangan selebriti, bintang film, konglomerat, pembalap, atlet terkenal, hingga koki papan atas. “Jika AMG bisa mengguncang Eropa, maka AMG mampu menjadi sensasi di Amerika,” ujarnya.

Hammer Wagon dan Mallet

Setelah belasan tahun AMG di Jerman tidak membuat station wagon berperforma tinggi, maka Richard Buxbaum pun tergoda untuk membuatnya. Ada dua unit Mercedes-Benz S124 yang diproduksi oleh tim AMG of North America. Pertama adalah ‘Hammer Wagon’ dengan mesin V8 6.0 liter DOHC di tahun 1987, dan yang kedua ialah ‘Mallet’ bermesin V8 6.0 liter SOHC, yang Anda lihat fotonya ini.

Menjelang bulan Januari 1988, tim AMG of North America menyelesaikan proyek Hammer Wagon. Richard Buxbaum mengundang Jean Lindamood, salah satu seorang jurnalis otomotif Amerika terbaik saat itu, untuk menguji mobil oprekannya di seputaran kota Chicago. Ulasan dalam artikel Jean Lindamood seolah memberi ganjaran setimpal. Klien baru pun banyak berdatangan ke showroom AMG of North America.

Hammer Wagon pun laku dan pemilik barunya begitu gembira dengan mobilnya yang telah dimodifikasi itu. Richard Buxbaum memiliki ide untuk membuat satu unit station wagon lagi, namun dengan racikan mesin yang lebih ‘enteng’. Cukup menggunakan cylinder head SOHC, namun mendapat sentuhan modifikasi. Sisanya, dibuat sama dengan apa yang ada pada Hammer Wagon.

Setidaknya ada tiga alasan utama untuk membuat proyek Mallet (bahasa Inggris dari martil). Pertama, tidak perlu menunggu unit cylinder head DOHC dari kantor pusat AMG di Jerman. Kedua, modifikasi dan pengujian cylinder head SOHC bisa dilakukan di bengkel AMG of North America. Ketiga, harga jual kendaraan bisa lebih rasional.

Mesin V8 bore up menggantikan mesin asli

Tanggal 6 Januari 1988, satu unit Mercedes-Benz 300 TE berwarna hitam dikirim oleh Shepherd Mercedes-Benz, dari kota Oak Park, Illinois, menuju AMG of North America. Langsung saja mesin enam silinder M103 3.0 liter dilepas, dan digantikan oleh mesin V8 M117 yang sudah di-bore up hingga 6.0 liter. Cylinder head sudah dimodifikasi, sedangkan sisanya dibiarkan standar. Bahkan dengan formula ini saja, output yang dihasilkan mencapai 310 hp.

Struktur bodi S124 pun diperkuat, terutama pada bagian subframe belakang. Per keong asli dilengser, digantikan dengan yang lebih rendah, stabilizer juga diganti dengan yang lebih kokoh. Supaya tampilan lebih sangar, semua komponen yang berlapis chrome pun dicat sewarna bodi, dan dipasang velg AMG Aero berukuran 16 inci.

Pengguna supercar perlu kuatir

Formula yang serupa dengan Hammer Wagon pun dilakukan pada Mallet. Penggunaan komponen internal transmisi yang lebih kuat, sistem knalpot stainless steel, serta gardan dari W126 dengan fitur limited-slip differential. Interior juga terkena modifikasi, jok depan diganti dan panel instrumen menggunakan milik AMG Hammer.

Selama satu tahun, Mallet ini menjadi kendaraan pribadi Richard Buxbaum dan istrinya, Robin. Seusai odometernya mencapai sekitar 12 ribu km, akhirnya mobil ini berpindah tangan pada tangga 19 Januari 1989. Di penghujung tahun 1989, Mallet sempat dicoba oleh John Phillips, seorang jurnalis dari majalah Car and Driver. Ia mengatakan bahwa perfoma dan pengendalian station wagon ini setara dengan Porsche 911 Carrera, Chevrolet Corvette, BMW M5, Ferrari 412, serta Lamborghini Jalpa.

Di tahun 2002, Mallet mendapat penyegaran, baik secara mekanikal maupun kosmetik. Untuk sektor mekanikal, mesin dan transmisi dibangun ulang, suspensi kini didukung dengan sokbreker serta per milik W124 500 E. Lampu depan versi Eropa turut disematkan, termasuk penggunaan velg AMG Hammer 17 inci.  

Tiga belas tahun kemudian, eksterior dan interior kena giliran. Bodi dicat ulang secara menyeluruh, termasuk penggantian kaca, seal karet, molding, dan sepasang panel spakbor depan. Setir aslinya pun ikut diganti dengan milik W124 tahun terakhir.

Statusnya sebagai mobil yang unik dan dipakai langsung oleh keluarga Buxbaum, Mallet juga dilengkapi dengan Certificate of Authenticity dari Richard Buxbaum secara pribadi. Bisa dikatakan bahwa S124 Mallet ini menjadi salah satu produk penting dari sejarah perjalanan bisnis AMG, apalagi sebelum adanya merger antara Mercedes-Benz dengan AMG.

Mercedes-AMG E53 Hybrid 4Matic+ Bukan PHEV Sembarangan

Mercedes-AMG E53 Hybrid 4Matic+ resmi diperkenalkan di Jerman. Mobil mewah berteknologi plug-in hybrid (PHEV) ini hadir dalam versi sedan dan estate (station wagon). Kalau Anda tidak tahu apa itu Mercedes-AMG dan produknya, jawabannya satu: Ini mobil kencang!

Gaya tampilan eksterior E53 Hybrid 4Matic+ sedikit dibedakan dari E-Class W214 versi ‘biasa’ maupun AMG-Line. Lihat saja foto di bawah ini. 

Yang tidak terlihat adalah, fender depan pun lebih lebar 11 mm. Pas dengan velg alloy 19-inci. Tersedia opsi upgrade dengan velg alloy 20-inci atau velg forged 21-inci.

Jika ingin tampilan yang ‘tak standar’, tersedia paket opsional AMG Exterior Night Package (I & II) bernuansa black chrome. Atau AMG Carbon Exterior Package bagi yang menyukai aksen serat karbon.

Kemasan interior versi standar dilengkapi jok sport AMG dengan setelan elektrik. Perpaduan balutan kulit Artico nan mewah dengan bahan microfiber dihiasi aksen jahitan benang warna merah. Tersedia pula paket opsional jok balap AMG.

Setir  tampil dengan balutan kulit Nappa nan lembut. Dan ada banyak hal mewah di interior yang terlalu panjang kalu disebutkan satu per satu.  Yang jelas, infotainment dan tampilan pada panel indikator menggunakan sistem yang spesifik untuk model AMG dan hybrid. Tersedia pula paket opsional sistem MBUX Supercreen.

Performa Menggiurkan

Sistem plug-in hybridnya memadukan mesin 6-silinder turbo berkapasitas 3.0-liter bertenaga 443 hp dengan sebuah motor elektrik berdaya 120 kW atau setara 160 hp. Kombinasi PHEV ini menghasilkan tenaga sebesar 577 hp dengan torsi maksimum 750 Nm.

Transmisi 9-speed AMG Speedshift TCT 9G dan sistem penggerak all-wheel drive 4Matic+ menjadi penerus daya ke seluruh roda.

AMG juga menyiapkan paket opsional AMG Dynamic Plus Package. Tenaga terdongkrak menjadi 603 hp saat mode Race Start diaktifkan. Outputnya setara E63 S bermesin V8! Kecepatan dibatasi 280 km/jam untuk versi sedan dan 275 km/jam untuk versi estate.

Aksi sprint 0-100 km/jam untuk versi sedan hanya butuh waktu 3,8 detik. Sedangkan untuk versi estate catatan waktunya 3,9 detik. Selisih 0,6 detik lebih lambat dari E63 S yang bermesin V8.

Baterai 21.22 kWh memberikan jarak jelajah mode EV di kisaran 90-101 km (berdasarkan standar uji WLTP). Dengan kecepatan maksimum dibatasi 140 km/jam.

Untuk isi ulang baterai, tersedia paket opsional fast charger DC berdaya 60 kW. Cukup 20 menit untuk mengisi ulang daya dari 10 – 80 persen.

Tak perlu menunggu lama, Mercedes-AMG E53 Hybrid 4Matic+ akan segera dipasarkan di Eropa.  Untuk kawasan Amerika Utara hanya tersedia versi sedan yang tersedia akhir tahun ini. Bagaimana dengan di Indonesia? Biasanya tidak perlu lama. 

 

Mercedes-AMG CLE53

Mercedes-AMG CLE53 4Matic+ Debut Dengan Mesin 442 HP

Mercedes-Benz CLE yang lahir bulan Juli 2023 lalu akhirnya mendapatkan versi AMG. Dinamai Mercedes-AMG CLE43, diluncurkan hari ini (06/11) dengan mesin enam silinder dan teknologi turbo elektrik. Hasilnya, gabungan C-Class Coupe dengan E-CLass Coupe ini punya performa yang membanggakan pembuatnya.

AMG membekalkan penggerak M256 yang dimodifikasi secara ekstensif. Kode mesinnya juga berubah menjadi M256M. Tenaga puncak mencapai 442 hp pada 5.600 rpm dan tersedia terus sampai 6.100 rpm. Mesin ini aslinya mampu menghasilkan 560 Nm pada 2.200 hingga 5.000 rpm. Tapi, berkat turbocharger konvensional dan tambahan kompresor yang dikendalikan secara elektrik, jadi mampu memberikan tambahan 40 Nm lagi selama 12 detik.

Mesin CLE53

Selain itu, ada integrated motor starter (ISG) yang terpasang di girbok, yang merupakan bagian dari sistem kelistrikan 48 volt.Benda ini bisa memberikan tambahan tenaga hingga 22 hp dan ekstra torsi 205 Nm. Dengan catatan, dorongan tersebut hanya sesaat saja. Selain itu, ISG juga memberikan proses start-stop otomatis untuk mesin yang lebih halus.

Serupa Tapi beda

Mercedes-AMG CLE53 dibekali transmisi AMG Speedshift 9-speed otomatis dengan penggerak AWD (4Matic). Hasilnya, mobil ini mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam masa 4,2 detik. Top speed dibatasi 250 km/jam. Atau kalau yang punya membeli paket opsional AMG Driver’s Package, kecepatan puncaknya bisa 270 km/jam. Untuk pengendalian, didukung sistem kemudi empat roda. 

Dashboard CLE53 4Matic+

Secara visual, mobil ini serupa dengan versi yang lebih kalem, Mercedes-Benz CLE. Tapi karena performa lebih galak, pastinya ada perubahan untuk menyesuaikan. Contohnya, saluran masuk udara di depan lebih besar. Fender juga lebih lebar untuk mengakomodir jarak pijak lebih lebar 53 mm di depan dan 75 mm untuk belakang. Pelek standarnya 19 inci (ukuran 20 inci tersedia sebagai barang opsional). Jangan lupa spioler di depan dan belakang. Dan ingat, itu semua berfungsi, bukan gaya-gayaan. 

Di kabin kurang lebih sama seperti CLE biasa. Sistem operasional MBUX menjalankan layar multimedia 11,9 inci dan layar instrumen 12,3 inci. Selain logo AMG, joknya dibungkus kulit Artico yang dijahit oleh manusia, bukan robot. 

 

 

Mercedes-AMG SL43, Percaya Diri Meski Hanya Empat Silinder

Jika Mercedes-Benz memberi sentuhan pada SL roadster untuk mengusung emblem AMG, pasti tidak akan main-main. Uniknya, langkah Mercedes-Benz kali ini ialah menawarkan pengalaman berkendara sebuah roadster premium dengan harga yang (mungkin) terjangkau. Hasilnya ialah Mercedes-AMG SL43 yang hadir di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.

Ada hal yang mungkin mengundang pro dan kontra, tapi Mercedes-Benz menjamin bahwa keputusan tersebut tidak mengurangi kenikmatan mengendarai mobil roadster. Mercedes-AMG SL43 mengusung mesin empat silinder M139 2.0 liter yang bertenaga 381 hp dan punya torsi puncak 480 Nm.

Memang SL43 ini masih ‘tekor’ 100 hp dari SL55, setidaknya mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam tempo 4,8 detik saja. Top speed juga tergolong memukau, yakni 274 km/jam. Mercedes-AMG SL43 didaulat sebagai roadster ‘entry-level’ dari pabrikan asal kota Stuttgart ini dan satu-satunya SL yang berpenggerak roda belakang.  

Seperti layaknya produk Mercedes-AMG lainnya, SL43 juga mendapat sederet kelengkapan yang ada di SL55 maupun SL63. Mulai dari chassis racikan AMG, opsi suspensi adaptif Ride Control, termasuk sistem pengereman komposit. Tak ketinggalan transmisi otomatis 9-speed.

Mercedes-Benz telah lama tidak meluncurkan SL dengan mesin empat silinder, setelah kehadiran 190 SL di era 1950an. Bisa jadi dengan diperkenalkannya SL43 ini, semakin banyak calon konsumen Mercedes-Benz yang dapat memiliki sebuah roadster dengan harga kompetitif. Banderolnya ialah Rp 3,2 milyar (off-the-road).

The New Mercedes-AMG A 35 dan A 45 S Resmi Diluncurkan di Indonesia

PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia secara resmi meluncurkan The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan dan Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback. Kedua model ini menjadi model ketujuh dan delapan yang diluncurkan Mercedes-Benz tahun ini di Indonesia. Khusus A 35 4MATIC Sedan akan dirakit lokal di pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang.

The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan

The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan adalah model entry level pada lini Mercedes-AMG. Menawarkan tampilan yang ringkas dan elegan. Fitur-fitur seperti pelek AMG light-alloy 19-inci dengan desain dynamic spoke; rear apron AMG; dan panoramic sliding sunroof terlihat apik. Bagaimana menurut Anda?

Dalam kabinnya, dibekali kursi sports berlapis material ARTICO man-made leather/MICROCUT Fibre Black yang nyaman dan elegan. Kemudian lingkar setir dipenuhi tombol ala AMG Performance. Dengan paduan sabuk pengaman standar berwarna merah yang mencerminkan sporty luxury.

Untuk infotainment, The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan menggunakan sistem multimedia MBUX yang dapat diakses melalui Central Media Display. Untuk mendengarkan lagu dengan kualitas suara jernih, siap dihantarkan oleh Burmester® surround sound system.

Sedan ini ditenagai oleh mesin Mercedes-AMG M260 2.0-liter 4-silinder 8 transmisi bertenaga 306hp, torsi 400 Nm dan dapat melaju dari 0-100 km/jam dalam hitungan 4,8 detik.

Sistem keamanan, The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC dilengkapi dengan fitur-fitur seperti Active Brake Assist, Blind Spot Assist, Active Parking Assist dengan PARKTRONIC dan tyre pressure monitor. The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC tersedia dalam 4 pilihan warna seperti Cosmos Black, Iridium Silver, Digital White dan Mountain Grey.

Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback

The new Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback tampil dengan front dan rear apron khas AMG. Lengkap dengan pelek AMG 5 19-inci, garis-garis AMG serta tampilan elegan dan sporty.

Di kabin tersemat setir AMG Performance berbahan Nappa Leather dan microfiber MICROCUT. Kursi AMG Performance untuk pengemudi dan penumpang dan elemen trim AMG berwarna hitam dan silver.

Selain itu juga dilengkapi fitur-fitur infotainment terkini. Instrument cluster digital dengan sistem multimedia MBUX tidak dilupakan. Kualitas suara jernih juga dihasilkan oleh Burmester® surround sound system.

A 45 S 4MATIC+ Hatchback menggendong mesin Mercedes-AMG M139q 2.0-liter 4-silinder. Transmisinya  8-kecepatan. Mesin ini bertenaga 421hp dengan torsi 500 Nm dan dapat melaju dari 0-100 km/jam dalam hitungan hanya 3,9 detik.

The new Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ juga dilengkapi fitur keamanan Active Brake Assist; knee airbag; PARKTRONIC dan fitur lain khas mobil mewah. Hadir dalam 10 pilihan warna seperti  Cosmos Black, Iridium Silver, Digital White, Mountain Grey, MANUFAKTUR mountain grey MAGNO, MANUFAKTUR Patagonia red metallic, Night Black, Polar White, Rose Gold dan Spectral Blue.

Saat ini, The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan dan Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback resmi tersedia di dealer resmi Mercedes-Benz.

Untuk harga, Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan ditawarkan dengan harga Rp 1.180 juta. Sedangkan Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback dengan harga Rp 1.510 juta.

Mercedes-Benz 500 GE: G-Class Pertama Bermesin V8

Persis 30 tahun lalu, Mercedes-Benz melakukan satu langkah penting dan bersejarah dalam perjalanan produksi G-Class, yakni memasang mesin V8 di balik kap depannya. Menilik sejarah panjangnya, G-Class diciptakan di tahun 1979 sebagai kendaraan kokoh dan serbaguna yang mampu melahap sebagai medan jalan. Seiring perjalanan waktu, G-Class mulai merambah aspek kelengkapan fitur, kenyaman berkendara, hingga performa yang mantap. Hasilnya ialah, Mercedes-Benz 500 GE.

Berbasis G-Class dengan kode chassis W463 yang diperkenalkan pada tahun 1989, Mercedes-Benz berencana membuat 500 GE dalam jumlah di bawah 500 unit saja. Namun akhirnya yang berhasil direalisasikan hanya ada 446 unit. Kehadiran 500 GE cukup menggemparkan konsumen kendaraan off-road premium saat itu dan langsung menjadi trendsetter bagi banyak produsen kendaraan lainnya.

Sempat jadi model teratas

Produk ini diiniasi pertama kali oleh Mercedes-Benz Off-road Vehicle Product Unit. Sedangkan sejumlah bodi dan chassis dari mobil tes pertama, dikirim dari kota Graz, Austria, menuju kota Affalterbach, Jerman, untuk dirakit di fasilitas milik AMG. Selanjutnya, Mercedes-Benz 500 GE yang berpredikat sebagai model teratas di G-Class saat itu, diperkenalkan kepada publik dalam ajang Geneva Motor Show yang berlangsung selama 4 hingga 14 Maret 1993.

Mercedes-Benz 500 GE menggunakan mesin V8 tipe M117, yang juga dipasang pada Mercedes-Benz S-Class dan SL-Class. Mesin yang berkapasitas 5.0 liter tersebut mampu menghasilkan output sebesar 240 hp dan torsi maksimal 375 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam dapat diselesaikan dalam waktu 11,4 detik dan top speed mencapai 180 km/jam.

Hanya muat mesin V8 M117

Performa mesin yang melonjak tentu harus diiringi dengan upgrade sistem pengereman. Oleh karenanya, Mercedes-Benz pun memasang rem cakram berventilasi untuk bagian depan dan fitur ABS. Lebih lanjut, bannya menggunakan produk buatan Bridgestone berukuran 265/70 R16 H. Alasannya kala itu, inilah satu-satunya ban off-road yang berspesifikasi hingga kecepatan 210 km/jam.

Interior Mercedes-Benz 500 GE telah didesain ulang agar tidak terlihat ‘tua’. Perpaduan warna hitam dan abu-abu tersebar di dalam kabin. Untuk aksen kayu pada trim konsol tengah, tuas rem tangan, tuas transmisi dan transfer case, serta sejumlah elemen pada door trim, Mercedes-Benz menggunakan material walnut veneer. Tentu saja fitur cruise control, sliding roof, lingkar setir dengan balutan material kulit, dan jok dengan heater menjadi kelengakapan standar.

Tentu Anda bertanya-tanya dalam hati, mengapa hanya 446 unit saja yang diproduksi. Jawabannya ternyata sepele, yaitu sebanyak itu saja mesin V8 M117 5.0 liter yang masih tersedia. Sebab Mercedes-Benz baru saja menghadirkan mesin V8 M119 dan sudah mengisi sejumlah produk lain. Selain itu, dimensi jantung mekanis V8 M119 terlampau besar di ruang mesin milik G-Class…