Mesin V16 PHEV Buka Kemungkinan Bugatti Untuk Ekspansi
Bugatti Tourbillon dengan mesin V16 dan teknologi PHEV diperkenalkan beberapa hari lalu. (Katanya) hanya akan ada 250 unit untuk seluruh dunia. Tapi mesin V16 PHEV itu, membuka kemungkinan baru untuk pabrikan Prancis-Italia tersebut.
Dikutip dari Autocar, penempatan mesin V16 dan PHEV-nya tidak hanya di tengah untuk menggerakkan mobil mid-engine. Desainer Bugatti, Frank Heyl menegaskan mesin tersebut memiliki fleksibilitas untuk diletakan di depan.
Artinya, ada kemungkinan nanti hadir Bugatti baru mendampingi Tourbillon. Entah itu bersifat limited edition atau pesanan khusus.
Anda mungkin ingat, sebelum Veyron tutup buku, mereka sempat mengeluarkan Bugatti Galibier. Mukanya Veyron, tapi pintunya empat. Meski akhirnya tidak jadi karena memilih untuk membuat Chiron yang hadir tahun 2018.
Toh mobil bermesin depan bukan mainan baru untuk Bugatti. Penyuka mobil klasik pasti ingat Type 57 SC. Mesin diletakan diantara kabin dan as roda depan untuk menghasilkan distribusi bobot yang optimal. Ditambah desainnya yang indah dan performa, 57 SC melegenda.
Ditambah lagi, CEO Bugatti Mate Rimac mengatakan, Tourbillon adalah langkah awal perusahaannya menuju era baru. MEnurutnya, Bugatti tidak harus terpaku pada hypercara atau sportscar. Hal ini yang memberikan indikasi kalau Bugatti akan melakukan diversifikasi produk.
Masuk akal, Bugatti belakangan ini (mulai dari EB110) lebih dikenal sebagai pembuat mobil kencang dengan mesin tengah belakang. Padahal 57C membuktikan kalau mereka juga mampu membuat mobil bermesin tengah depan.