Mercedes-Benz Bangun Pabrik Pengolahan Limbah Baterai di Jerman
Gencarnya produksi mobil listrik oleh para raksasa industri otomotif dunia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir menimbulkan dua kekhawatiran baru. Penambangan material nikel, lithium dan cobalt pun kian gencar seiring meningkatnya kebutuhan bahan baku utama semi konduktor dan baterai.
Era elektrifikasi penuh global masih jauh yakni tahun 2030 – 2035 mendatang. Namun dikhawatirkan bahan baku logam yang langka dan mahal tersebut akan segera terkuras habis. Ditambah lagi dengan limbah baterai bekas pakai yang perlu penanganan khusus dan tak bisa dibuang secara sembarangan.
Untuk mengantisipasi dua kekhawatiran tersebut, Mercedes-Benz pun membangun fasilitas pengolahan dan daur ulang limbah baterai.
Pada Jumat (3/3/2023) lalu Mercedes-Benz beserta perwakilan dari pemerintah Jerman dan Negara Bagian Baden-Württemberg melakukan seremoni peletakan batu pertama. Pembangunan fasilitas pabrik tersebut berlokasi di Kuppenheim, Baden-Württemberg, Jerman.
Sebagai tahap pertama, di areal seluas 7.000 meter persegi tersebut ditargetkan mampu menangani 2.500 ton limbah baterai bekas per tahun. Limbah baterai bekas yang didaur ulang sebagian besar bersumber dari kendaraan uji Mercedes-Benz.
Material logam hasil daur ulang dari fasilitas ini akan berkontribusi untuk memproduksi hingga 50.000 modul baterai baru per tahun guna memenuhi kebutuhan mobil listrik Mercedes-Benz.
Blok tahap pertama yakni area pelucutan baterai diperkirakan paling cepat mulai dapat beroperasi pada Desember tahun ini. Sedangkan seluruh fasilitas proses pengolahan akan selesai dibangun paling cepat pada awal tahun 2024.
Seluruh proses pengolahan mulai dari pelucutan, pengeringan sel baterai, penguraian hingga daur ulang material nantinya akan dapat dilakukan di tempat ini dalam satu lokasi.
Tenaga Surya
Untuk memenuhi kebutuhan daya listrik operasional, pabrik di Kuppenheim telah menerapkan teknologi bebas emisi. Salah satunya yakni menggunakan sumber pembangkit listrik tenaga surya.
Pembangunan pabrik pengolahan limbah ini pun disokong oleh dana bantuan proyek riset ilmiah dari Federal Ministry of Economics and Climate Protection (Kementerian Ekonomi dan Perlindungan Iklim Pemerintah Federal Jerman).
“Fasilitas daur ulang limbah baterai sangat penting untuk menyiasati tingginya kebutuhan bahan baku mentah lithium, nikel dan cobalt yang ketersediaan jumlahnya amat sangat terbatas,” sambut Thekla Walker, menteri bidang lingkungan, iklim dan energi Negara Bagian Baden-Württemberg.
Dengan adanya fasilitas daur ulang baterai di Kuppenheim, setidaknya Mercedes-Benz mengantisipasi tiga hal sekaligus. Penanganan limbah baterai, pasokan alternatif bahan baku produksi baterai dan mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah baterai bekas pakai.