Geely E5 penanda Geely kembali ke Indonesia

Kenapa Geely Mau Balik Lagi Ke Indonesia?

Geely Auto, raksasa otomotif China resmi beroperasi kembali di Indonesia. Diumumkan kemarin (22/01) di Pullman Central Park Jakarta, mereka menganggap ini adalah saat yang tepat untuk ada (lagi) di pasar otomotif Indonesia.

Victor Gao, CEO Geely Indonesia mengatakan bahwa Indonesia adalah pasar yang penting untuk mereka. Terutama demi mewujudkan visi Geely di pasar global. “Indonesia memegang peran penting dalam mewujudkan visi global Geely untuk mendorong mobilitas cerdas yang berkelanjutan,” tegasnya.

Gao juga melihat, Indonesia dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa, semakin besar dan permintaan pasar terhadap solusi mobilitas modern terus meningkat. “Geely yakin dapat menjadi bagian utama dalam transformasi industri otomotif di Indonesia,” ujarnya.

Victor Gao, CEO Geely Indonesia

Geely pertama masuk ke negara ini pada 2010 dengan produk seperti Geely Panda, Emgrand dan MK. Namun tidak begitu berhasil hingga akhirnya meninggalkan pasar tanah air pada 2015.

Meski begitu, kami pernah diajak berkunjung ke pusat perakitan dan pengembangan mereka di Tiongkok tahun 2012. Saat itu, terlihat jelas kalau mereka punya ambisi besar bukan hanya di pasar setempat, tapi di berbagai belahan dunia.

Tidak lama, Geely mulai mengakuisisi Volvo, membeli saham Mercedes-Benz, membuat merek baru seperti Zeekr dan Lynk & Co, hingga yang paling menghebohkan, pabrikan mobil nasional Malaysia, Proton pun mereka ambil alih.

Volvo EM90

Dengan kekuatan seperti sekarang, tidak heran kalau Geely punya rencana jangka panjang yang terlihat meyakinkan. Contohnya, penandatangan kerjasama dengan Handal Motor Indonesia (HMI) untuk perakitan lokal Geely EX5.

“Geely EX5 merupakan langkah awal dari komitmen kami dalam menghadirkan kendaraan yang menggabungkan teknologi canggih, dengan mengutamakan kenyamanan dan keselamatan bagi konsumen Indonesia,” tambah Victor Gao.

Kemudian, tahun 2027, mereka mencanangkan untuk punya 100 dealer di Indonesia. Bukan perkara mudah punya dealer sebanyak itu dalam tempo dua tahun.

Jangka pendeknya, hingga akhir 2025 ini paling tidak ada 40 dealer Geely yang tersebar di Indonesia. EX5 sendiri akan hadir di IIMS 2025 dan sudah bisa dipesan.

Menteri Investasi dan Hilirisasi kunjungi BYD dan Geely

Disambangi Menteri Investasi & Hilirisasi RI, BYD dan Geely Tegaskan Komitmennya

Menteri Investasi dan Hilirisasi Republik Indonesia/Kepala BKPM Republik Indonesia, Rosan Roeslani berkunjung ke Tiongkok. Salah satu agendanya adalah mengunjungi dua raksasa otomotif negara itu, BYD dan Geely.

Seperti diketahui BYD sudah beroperasi penuh di Indonesia dan sukses mencetak penjualan yang cukup cemerlang. Sementara Geely direncanakan mulai beroperasi di Indonesia tahun 2025.

Roslan Roesani saat kunjungan ke kantor pusat Geely

Geely, saat dikunjungi oleh Rosan Roeslani 18 Desember lalu menyampaikan kemajuan dan rencana investasi terintegrasi di Indonesia. Termasuk upaya untuk mendukung pertumbuhan sektor kendaraan listrik di tanah air. Geely Holding Group menegaskan kembali komitmen mereka untuk terus membawa teknologi inovatif. Ini untuk mempercepat pengembangan kendaraan listrik di Indonesia sekaligus mendukung agenda keberlanjutan nasional.

Menteri Rosan Roeslani menegaskan pentingnya kolaborasi strategis, termasuk dengan Geely Holding Group, dalam mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

BYD Perbesar Investasi

Sementara saat mengunjungi kantor pusat BYD di Shenzen dua hari sebelumnya (16/12), General Manager BYD Asia Pacific, Liu Xueliang mengungkapkan apresiasinya terhadap kunjungan dari pemerintah Indonesia, yang memberikan kesempatan bagi BYD untuk berdiskusi secara langsung mengenai pengembangan masa depan industri kendaraan listrik di Indonesia

Liu menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem mobil listrik. Karena itu, pabrik mereka akan segera beroperasi lebih cepat. Dari yang tadinya tahun 2026, menjadi akhir 2025. Yang lebih menarik, pabrik ini akan lebih besar dari rencana sebelumnya, dengan menyerap sekitar 18.000 pekerja, untuk berbagai sektor.

Untuk itu, Ruslan menyampaikan bahwa kementerian yang dipimpinnya, melakukan berbagai langkah strategis. Salah satunya adalah memastikan koordinasi yang erat dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di sekitar kawasan industri.

“Dengan tambahan investasi dan penguatan industri, kami berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi pada fasilitas pabrik BYD di Indonesia serta membuka peluang pengembangan teknologi seperti baterai untuk ragam kendaraan New Energy Vehicle termasuk EV dan PHEV,” kata Liu Xueliang.

Penambahan kapasitas tersebut, diharapkan menjadi kontribusi aktif BYD dalam memenuhi kebutuhan domestik Indonesia dan memperluas kesempatan ekspor.

Geely Galaxy E5

Geely Luncurkan Galaxy E5, Ini Kenapa Kompetitornya Wajib Waspada

Raksasa otomotif Geely memperkenalkan SUV Geely Galaxy E5 pada 3 Agustus lalu. Mobil ini cukup ditunggu oleh komunitas dan pengamat otomotif dunia karena banyak hal baru yang dibawa.

Geely Galaxy E5 disiapkan untuk merambah pasar global. Mobil ini berdiri di atas platform baru bernama GEA. Ini adalah platform turunan dari SEA yang digunakan juga oleh Volvo, Polestar dan Smart.

Pesaing BYD Atto 3 ini menggunakan baterai baru bernama Aegis Short Blade. Dikembangkan sendiri oleh Geely dan diklaim mampu menghasilkan kepadatan energi senilai 192 Wh/kg.

Geely Galaxy E5 dihadirkan dengan berbagai inovasi.

Baterai ini dijadikan satu dengan rangka GEA, sehingga menjadikannya sebagai bagian struktural. Dengan begitu, E5 diklaim memiliki distribusi bobot 50:50 dengan titik bobot yang bisa lebih rendah.

Yang tidak kalah mengejutkan adalah, harga Geely E5 saat diluncurkan di Tiongkok berkisar antara US $15.760 hingga US $20.800. Atau setara Rp 250 jutaan hingga Rp 335 jutaan.

Lebih Besar dan Ringan

Galaxy E5 diperkenalkan di China untuk masuk pasar global.

Dimensi Galaxy E5 termasuk wajar untuk sebuah compact SUV. Panjangnya 4.615 mm dengan lebar 1.901 mm. Wheelbase-nya sebesar 2.750 mm sedangkan tinggi 1.670 mm. Sedikit lebih besar dari Atto 3 yang ukurannya (p x l x t mm) 4.455 x 1.875 x 1.615 mm. Sedangkan Wheelbase Att0 3 lebih pendek 30 mm dibanding E5.

Meski ukurannya lebih besar, tapi Geely E5 memiliki bobot yang lebih ringan yaitu 1.615 kg. Sedangkan Atto 3 memiliki berat antara 1.680 kg hingga 1.750 kg. Tergantung variannya.

Motor penggeraknya bertenaga 214 hp dengan torsi 320 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam diklaim bisa selesai dalam 6,9 detik.

Geely E5 dipasarkan dalam dua varian baterai yaitu 49,52 kWh dengan jarak tempuh maksimum 440 km. Atau 60,22 kWh yang mampu menggerakkan mobil sejauh 530 km.

Inovasi

Interior Geely E5

Geely Galaxy E5 dibekali dengan kabin lega, plus sistem infotainment buatan Meizu seri Flyme. Selain itu, dibekali juga dengan HUD untuk pengemudi, lengkap dengan instrument cluster digital.

Varian tertinggi dibekali 16 speaker untuk menyalurkan audio. Termasuk yang diletakan di head rest. Sistem kendali infotainment buatan Flyme tersebut dikatakan sangat intuitif dan mudah diioperasikan. Seperti mengoperasikan smart phone.

Salah satu inovasi Geely yang patut diperhatikan adalah, handle pintu yang rata body (flush). Mereka mengklaim, mekanismenya sudah disempurnakan dan akan bisa dioperasikan dalam kondisi cuaca apapun. Lebih dari itu, Geely juga mengatakan akan membagikan paten handle pintu ini untuk industri otomotif dunia.

Nah, bicara otomotif dunia, Geely dikabarkan akan segera hadir di Indonesia. Bahkan saat ini, sedang aktif merekrut personel lokal. Kita tunggu saja, sepertinya Galaxy E5 ini juga akan dibawa.