Jok recaro

Recaro Automotive Selamat Dari Kebangkrutan, Sekarang Jadi Perusahaan Italia

Bulan Juli lalu, kami sempat memuat artikel soal kebangkrutan pembuat jok mobil Recaro Automotive. Kemudian 4 Desember lalu, dikabarkan mereka diselamatkan oleh Proma Group dari Italia.

Promo Group adalah perusahaan pembuat komponen otomotif seperti rangka jok berserta mekanismenya, batang suspensi, komponen body dan sebagainya. Berdiri tahun 1980, Proma memiliki 3.300 karyawan. Mereka punya dua fasilitas riset dan pengembangan, 26 pabrik perakitan serta sembilan lini E-coating.

“Investasi kami di Recaro Automotive akan memperkuat kemampuan kami untuk menghadirkan produk kursi premium, sekaligus mengadopsi inovasi paling mutakhir di sektor otomotif,” kata Luca Pino, CEO Proma Group.

Setelah kesepakaatan tercapai, Recaro Gmbh menyerahkan kepemilikan dan manajemen Recaro Automotive. Proma pun tidak buang waktu. Disebutkan oleh situs Piston Heads, produksi akan mulai berjalan lagi mulai Januari 2025. Namun proses ini tidak menyentuh Recaro yang ada di Jepang atau Amerika.

Beberapa personel Recaro Automotive yang ada di divisi pejualan dan teknologi, akan tetap bertugas. Termasuk mereka yang sempat dirumahkan. Langkah cerdas karena kalau memanfaatkan orang baru, proses pelatihannya akan memakan waktu. Ini untuk memastikan proses transisi berjalan dengan lancar.

Namun ada beberapa proses produksi yang akan dipindahkan ke Italia. Salah satunya adalah pembuatan jok Recaro OEM untuk beberapa merek. Ya, Recaro Automotive bukan cuma bikin jok after market, tapi juga menjadi penyedia jok orisinil pabrikan.

McLaren, Mercedes-Benz, BMW adalah secuil merek yang menggunakan Recaro.

Sumber: Recaro Automotive via Piston Heads

Jok recaro

Recaro Dan BBS Bangkrut!

Recaro bangkrut, sepertinya sulit dipercaya. 30 Juli kemarin, dikabarkan divisi otomotif perusahaan asal Jerman ini mengajukan bangkrut ke pangadilan di Jerman.

Padahal bulan April lalu, Recaro secara keseluruhan menyatakan mengalami pertumbuhan keuangan sebesar 25 persen. Tapi itulah kenyataannya. 

Empat tahun lalu, perusahaan investasi Raven Investment LLC mengambil alih divisi otomotif Recaro. Saat itu, mereka menjanjikan revitalisasi perusahaan supaya lebih maju dan menguntungkan. Kenyataannya ternyata tidak sesuai.

Sedihnya lagi, karyawan tidak ada yang tahu kalau manajemennya mengajukan bangkrut ke pengadilan Jerman. Mereka merasa dikecewakan karena demi kejayaan Recaro tetap hidup, para karyawan rela dipotong gaji. Tapi kenyataannya, seiring berjalannya waktu, keuangan Recaro Automotive Division tidak membaik.

Efeknya Luas

Pastinya, efeknya bukan hanya untuk 215 orang karyawan Recaro Automotive. Tapi para manufaktur dan penyuka otomotif yang mengandalkan Recaro untuk tempat duduk juga gempar. Coba cari mobil sport mana yang tidak pakai jok Recaro. Honda Civic Type R, Ford Mustang, Subaru WRX, bahkan Paman Didot pun punya Recaro (disimpan di garasinya).

Perusahaan yang didirikan pada 1906 oleh Willem Reutter ini tidak akan mudah digantikan. Kualitasnya sulit ditandingi siapapun. Baik sebagai jok aftermarket untuk para penggiat mobil, atau para manufaktur.

Pastinya, kami berharap soal Recaro bangkrut ini hanya sementara.. Tapi untuk saat ini, nasibnya berada di tangan pengadilan dan manajemennya. Kita tunggu, semoga ada investor yang rela menyelamatkan Recaro dari kebangkrutan ini. Demi kejayaan yang pernah dan akan mereka berikan.

BBS Juga Bangkrut

Pelek BBS

Yang lebih sedih lagi adalah, bukan cuma Recaro yang mengajukan kebangkrutan dikutip dari situs Motor1,  produsen pelek BBS Automotive GmbH juga menyatakan mengajukan proses kebangkrutan. Bahkan sejak Mei 2024 lalu, mereka sudah tidak bisa bayar gaji pegawainya.

Ini adalah kelima kalinya BBS mengajukan kebangkrutan setelah tahun 2007, 2010, 2020 dan 2023. Heran. Kali ini, mereka mengajukan proses bangkrut ke pengadilan lokal, Rottweil di Jerman.

ISH Management Service, mengambil alih manajemen BBS Automotive pada Juni 2024, sebelum pengajuan bangkrut ini. Saat itu mereka menyatakan BBS akan selalu diperjuangkan, karena ini salah satu merek besar Jerman. 

Berita ini juga membuat waswas BBS overseas operational. Pimpinan BBS America, Craig Donelly mengatakan ini berita yang mengejutkan. Tapi, BBS America merupakan perusahaan independen yang bergerak sendiri, sehingga tidak akan terlalu terpengaruh.

Demikian juga dengan BBS di Jepang yang beda perusahaan. Di Jepang, BBS membuat forged wheels untuk kendaraan jalanan ataupun mobil balap melalui BBS Motorsport, yang juga berbasis di Jerman.

Sementara BBS Automotive GmbH membuat casting wheels untuk OEM seperti Mercedes-Benz, BMW dan lainnya.    

Sumber: Motor1