Lotec C1000, Supercar Jerman Sarat Material Eksotis
Di tahun 1962, Kurt Lotterschmid, seorang pembalap mobil legendaris asal Jerman, mendirikan perusahaan otomotif bernama Lotec. Perusahaan tersebut berfokus pada pengerjaan mobil balap, karena Lotterschmid sempat beberapa kali meraih sukses dengan mobil Lotec di event Interseries dan balap touring di Jerman. Lotec juga terkenal karena kepiawaiannya membuat mesin turbo untuk sejumlah Ferrari, Mercedes-Benz, dan Porsche. Salah satu karya Lotec yang paling terkenal ialah C1000.
Memasuki tahun 1990, Lotec mendapat pesanan dari seorang pengusaha minyak bumi asal Uni Emirat Arab. Ia menginginkan sebuah supercar yang benar-benar eksotis dan meminta Lotec untuk membuatnya. Lotec menyanggupinya, meski akhirnya proyek C1000 tersebut baru selesai lima tahun kemudian. Biayanya tak main-main, kala itu sudah mencapai US$ 3,4 juta.
Pada era itu, desain Lotec C1000 memang luar biasa. Bentuk eksteriornya menganut desain aeronautika yang dipadukan dengan sejumlah komponen mobil balap. Bodi Lotec C1000 begiru melandai, rendah, serta memiliki bentuk lampu depan yang unik. Tak hanya futuristis, bodi C1000 juga mempunyai garis tegas dan dilengkapi lubang udara berukurang besar pada sisi samping.
Serat karbon atau carbonfibre telah menjadi material pilihan utama ketika sebuah produsen otomotif ingin membuat suatu kendaraan berperforma tinggi. Sebab, serat karbon dianggap sebagai material polimer yang lima kali lebih kuat dibandingkan logam dan memiliki bobot yang amat ringan.
Lotec menggunakan material serat karbon tersebut dalam jumlah yang banyak, sehingga wajar saja jika mobil ini dinamakan C1000. Karena huruf C itu berarti carbonfibre. Di masa kini, penggunaan material serat karbon memang sudah sering digunakan untuk kendaraan. Namun di awal tahun 1990an, serat karbon lebih sering digunakan untuk keperluan khusus, misalnya dalam dunia aviasi.
Interior C1000 memadukan aspek fungsional dan kemewahan. Lotec terinspirasi dari kabin mobil balap Le Mans yang memiliki tampilan dashboard yang minimalis. Tanpa diramaikan dengan indikator, switch, dan tombol yang berlebihan. Joknya menggunakan model bucket dan pada lapisan plafon menggunakan material kulit berwarna merah serta hitam. Tapi lingkar kemudinya harus dibalut dengan bahan Alcantara.
Meski strukturnya banyak menggunakan serat karbon, agar bobot bodi tetap ringan (hanya sekitar 1 ton), Lotec tidak ingin kompromi dengan kenyamanan bagi penggunanya. Karena C1000 dilengkapi juga dengan perangkat AC, tak ketinggalan tilt steering dan adjustable pedal.
Mesin memang menjadi bagian yang terpenting dari setiap mobil. Karena terkenal akan desain dan kualitas pembuatannya yang sangat baik, mesin Mercedes-Benz dipilih oleh Lotec untuk menjadi ‘nyawa’ C1000. Terlebih lagi, Lotec punya hubungan baik dengan pabrikan asal kota Stuttgart tersebut.
Jantung mekanis V8 twin turbocharger 5.6 liter yang mirip dengan mobil balap Le Manz Sauber C8 dan C9 dijejalkan pada C1000. ‘Kepalang tanggung’, maka sepasang turbocharger buatan Garrett berperforma tinggi pun menggantikan turbocharger yang sebelumnya sudah terpasang. Hasilnya, output mesin mencapai 1000 hp dan torsi puncaknya 980 Nm. Kami suka sekali!
Mesin ini lalu digandengkan dengan transmisi manual 6-speed buatan Hewland, sehingga mampu membawa C1000 dari posisi diam hingga 200 km/jam dalam waktu 8 detik saja. Anda penasaran dengan top speed Lotec C1000 yang hanya satu-satunya di dunia ini? Tak kurang dari 430 km/jam, super edan…