MG ZS HEV

Memahami Sistem Hybrid MG ZS HEV Yang Mau ke Indonesia

Salah satu mobil yang benar-benar menarik perhatian kami di markas SAIC, induknya MG di Shanghai, Cina adalah MG ZS HEV. Ya, ini versi hybrid dari MG ZS terbaru, yang debut global tahun lalu.

Secara desain, semuanya berubah. Parasnya terlihat lebih modern dengan grill lebar dan lampu depan baru. Belakangnya juga lebih segar dengan garis body buritan yang tegas. Overall, bentuk ZS kini sangat ‘Eropa’.

MG ZS Hybrid

Dimensinya juga membesar. Kalau dilihat dari samping, overhang depan yang lebih panjang sepertinya jadi penyumbang signifikan penambahan dimensi.

Panjang MG ZS generasi kedua ini adalah 4.430 mm atau bertambah 116 mm. Lebarnya 1.818 (lebih besar 9 mm) dengan tinggi 1.635 mm, lebih rendah 18 mm dari sebelumnya.

Kabin Berubah

Interior MG ZS HEV

Bagian interiornya tidak kalah berubah. Dashboard dengan desain baru menjadi tempat untuk meletakkan layar infotainment berukuran 12,3 inci.

Di dalamnya selain hiburan, juga menjadi tempat untuk menaruh berbagai setting. Untungnya, masih ada tombol fisik untuk mengatur hal penting seperti AC.

Seperti MG pada umumnya, kualitas kabin terasa mumpuni. Namun kami harus menyoroti lebar kursi depan yang yang terlalu kecil. Ini juga terjadi pada ZS lama.

Ukuran kursi seperti ini akan cepat membuat lelah pengemudi dan penumpang. Sesuatu yang harus diperhatikan oleh MG.

Penggerak

Penggerak MG ZS HEV

Seperti dikatakan tadi, ada embel-embel HEV (Hybrid Electric Vehicle) pada ZS baru. SAIC/MG menyebutnya dengan Hybrid+. Ini adalah sistem hybrid dengan kemampuan series-parallel.

Isinya seperti biasa, mesin 1,5 liter disatukan dengan penggerak listrik dan baterai 1,83 kWh.

Motor listriknya punya kekuatan 184 hp dengan torsi 250 Nm. Sementara mesin konvensionalnya mengeluarkan 100,5 hp dengan torsi 128 Nm. Penyalur dayanya agak unik: Transmisi 3-speed otomatis. Terdengar jadul tapi menurut MG ini cukup, berkat sistem hybrid rancangan mereka.

MG mengatakan bahwa mereka mengutamakan motor listrik untuk jadi penggerak utama. Mesin konvensionalnya memang bisa menggerakkan roda secara langsung kalau diperlukan. Namun tugas utamanya adalah sebagai pengisi baterai.

Menurut diagram yang dibuka oleh tim SAIC, penggerak elektrik MG ZS memiliki kemampuan untuk terus bekerja maksimal saat pedal gas diinjak hingga 80 persen, dan kecepatan mencapai 10 km/jam.

Kemudian jika diinjak 100 persen, maka ECU akan mengaktifkan Series hybrid (mesin bekerja untuk mengisi baterai) untuk menunjang pergerakan dan menjaga keterisian baterai. Hingga mencapai kecepatan 40 km/jam.

Bawa santai dengan bukaan pedal gas sekitar 20 persen, maka hingga kecepatan 50 km/jam, hanya motor listrik yang akan bekerja. Sesuatu yang sangat cocok untuk bergerak di kota-kota besar di Indonesia.

Itu sepintas yang kami rasakan setelah mencoba ZS HEV di lahan uji milik SAIC. Pastinya, untuk bisa lebih mendalam, kami harus menunggu mobil ini datang ke Indonesia.

Yang pasti, selain ukuran kursi depan yang kekecilan, penggeraknya cukup menjanjikan. Tunggu update kami selanjutnya.

MG CyberX, bagian dari rencana SAIC Motors

Bukan Penjualan, Ini Rencana Strategis SAIC/MG Motor di Pasar Global

Salah satu keuntungan bisa hadir langsung di sebuah pameran mobil adalah, punya kesempatan untuk tahu apa yang akan mereka kerjakan ke depannya. Dan biasanya, tidak jauh-jauh dari target penjualan dan produksi global serta pengembangan distribusi global. Tapi SAIC, induknya MG Motor mengutarakan hal yang berbeda.

SAIC yang diwakili MG mengedepankan mereka akan punya 17 model baru dalam dua tahun ke depan. Sebuah rencana yang ambisius, meskipun bukan hal mustahil. Apalagi kalau punya kemampuan untuk membuat satu platform, yang bisa digunakan untuk berbagai bentuk oleh berbagai merek.

Tujuh belas mobil tersebut, akan mengedepankan kepentingan netralitas karbon dan kecerdasan buatan (AI). Untuk menunjukan hal itu, MG menampilkan dua mobil baru berpenggerak listrik. Yang satu adalah Cyberster versi 2026 dengan minor change. Lalu yang merepresentasikan bahasa desain dan teknologi baru MG, Cyber X. SAIC/MG Motors juga bekerjasama dengan OPPO untuk membentuk “Ekosistem Tanpa Batas”.

Solid State Battery

Solid state battery buatan SAIC dan MG siap diedarkan

Yang lebih mengejutkan adalah SAIC menegaskan bahwa teknologi Solid State Battery buatan mereka akan siap digunakan di produknya mulai 2027. Baterai ini memiliki kepadatan energi hingga 400 Wh/kg.

Ini jadi menarik karena sepenelusuran kami, BYD yang sudah meriset solid state battery sejak 2013, baru akan menghasilkan versi demo di tahun tersebut, sebelum (targetnya) produksi masal di 2030.

Stellantis yang bekerjasama dengan perusahaan Factorial Energy, mengungkapkan solid state battery mereka memiliki kepadatan energi hingga 375 Wh/kg. Itupun, baru akan diuji jalan pada 2026.

Sementara CATL, yang punya kepadatan energi hingga 500 Wh/kg, juga punya target produksi pada tahun yang sama, namun untuk skala kecil, bukan mass production. Baterai Nissan bahkan baru bisa keluar pada 2029.

Ini menempatkan SAIC Group sebagai pemain utama dalam hal tekologi baterai untuk elektrifikasi kendaraan bermotor.

Meski begitu, mereka tidak menyebutkan secara spesifik mobil mana yang pertama menggunakan solid state battery. Namun dinyatakan bahwa SAIC Motors menggelontorkan tidak kurang dari RMB 20 milyar untuk riset dan pengembangan. 

HEV & PHEV

MG ZS HEV

Melihat trend bahwa mobil hybrid (HEV) dan Plug-in Hybrid EV (PHEV) tidak bisa ditinggalkan, SAIC dan MG juga memberikan perhatian khusus untuk pengembangan produk.

Target mereka, punya mobil dengan konsumsi BBM kurang dari 4 liter per 100 km untuk versi hybrid. Atau setera lebih dari 25 km/liter. Sementara yang PHEV lebih ambisius. Produk SAIC Group, termasuk MG Motors berpenggerak PHEV akan bisa menempuh 200 km hanya mengandalkan motor listrik. Dengan total jarak tempuh (kombinasi mesin dan penggerak elektrik) mencapai lebih dari 2.000 km.

Kalau benar, dan mungkin saja bisa terjadi dengan solid state battery, lagi-lagi SAIC Motors berpotensi melompati kompetitornya.

Untuk Indonesia

Deretan mobil MG untuk Indonesia

Khusus untuk pasar Indonesia, MG Motors memang cukup lama tidak terdengar setelah hadirnya MG4 EV dan MG HS. Namun di Shanghai, mereka memperlihatkan MG ZS HEV yang kemungkinan besar akan masuk ke Indonesia setelah GIIAS 2025.

Selain itu, untuk mobil listrik, MG juga menyiapkan produk baru MGS5 EV berbentuk crossover. Pesaing BYD Atto3 ini sudah beredar di pasar Eropa dan Thailand. Untuk Indonesia, tidak dijelaskan kapan, tapi segera.

Terakhir, ini adalah kelanjutan dari kehadiran MG (Maxus) G50 di GIIAS tahun lalu. Versi terbarunya juga akan dibawa ke Indonesia. Kami sempat mencobanya sesaat bersama ZS hybrid dan MGS5 EV. Kapan? Jawaban Harry Kurniawan, Senior Marketing Manager MG Motors Indonesia adalah, “Ditunggu saja.”

MG ZS generasi kedua

MG ZS Generasi Kedua Resmi Diluncurkan Dengan Mesin Hybrid 193 HP

SUV compact MG ZS kini punya generasi kedua. meluncur Jumat lalu secara daring dengan bentuk yang lebih segar serta mesin hybrid yang mampu menghasilkan 193 hp.

MG ZS dibekali sistem penggerak hibrida yang dinamai MG Hybrid+. Isinya mesin konvensional empat silinder berkapasitas 1,5 liter bertenaga 100 hp. Dikawinkan dengan motor listrik bertenaga 134 hp. Diklaim, akselerasi 0-100 km/jam bisa selesai dalam 8,7 detik.

MG ZS 2025

Baterai berkapasitas 1,83 kWh akan menggerakkan mobil tanpa mengandalkan bensin. Dengan begitu, MG mengklaim ZS Hybrid+ mengkonsumsi BBM sebesar 23,5 km/liter. Emisi CO2-nya dikatakan hanya 115 g/km. Mobil ini juga sudah dibekali dengan kemampuan pengereman regeneratif untuk pengisian ulang baterai. Selain dibantu mesin tentunya.

Secara bentuk, untuk MG ZS generasi kedua ini benar-benar baru. Menggunakan bahasa desain terkini MG. Hasilnya, menurut kami, jadi mirip sama MG HS dengan grill lebar dan lampunya yang berbentuk tipis. Belakangnya masih terlihat konvensional dengan lampu berdesain baru dan pintu bagasi berlekuk tegas.

Bagasi Lebih Besar

Yang benar-benar segar adalah desain kabin. Dashboard-nya berubah total. Layar infotaiment 12,3 inci jadi andalan untuk hiburan dan informasi. Tentunya sudah dibekali kemampuan Android Auto dan Apple Carplay. Ditemani oleh layar instrument cluster berwarna, ukuran 7-inci. Sementara, konsol tengahnya terlihat minimalis dan bersih. Jadinya enak dilihat.

Fitur standar yang menempel termasuk sistem bantu berkendara MG Pilot, keyless entry, jok elektrik dengan pengaturan suhu untuk varian tertentu, dan juga kamera 360. Pelek yang dipakai tergantung variannya. Ada yang berukuran 17 atau 18 inci. 

MG ZS Hybrid+

Bagasinya mampu memuat 443 liter barang dengan jok belakang difungsikan. Kalau perlu lebih, sandaran kursi bisa dilipat dan memberikan ruang untuk 1.457 liter. Lebih besar 82 liter ketimbang ZS yang ada saat ini.

MG baru memasarkan varian berpenggerak hybrid ini dulu, sebelum nanti ada versi bermesin bensin di akhir 2024. Yang menarik, untuk versi EV sepertinya akan sangat berbeda. Ini karena ZS EV tidak akan dibuat lagi. Ada model pengganti yang berbasis MG4 EV hatchback

MG ZS Hybrid+ baru dipasarkan di Inggris terlebih dahulu dengan harga mulai dari £21.995 untuk varian bernama SE (setara Rp 445 jutaan). Lalu varian termahal ZS Trophy, dihargai £24,495. Kurang lebih Rp 496 jutaan.