Wuling Xing Guang, Bidik Segmen Sedan Premium Plug-in Hybrid

Brand otomotif Wuling bukan lagi nama baru di Indonesia. Pabrikan otomotif asal RRC ini baru saja memperkenalkan sebuah sedan sport bermesin plug-in hybrid di China yakni Wuling Xing Guang (Starlight).

Seperti apa mobil yang diproyeksikan sebagai rival Toyota Camry dan Honda Accord untuk pasar domestik China ini?

Sedan Aerodinamis

Soal desain bodi yang stylish, kami sudah tak heran lagi. Pabrikan otomotif di RRC termasuk Wuling belajar banyak dari para kompetitor mereka baik brand Asia, Eropa maupun AS.

Sedan plug-in hybrid terbaru dari Wuling ini pun demikian. Grille yang tipis terpasang di bawah lampu DRL LED model segaris. Mirip seperti Hyundai Ioniq.

Siluet bodi yang ramping dan aerodinamis menghasilkan angka hambatan udara yang sangat minim, hanya 0.228. Selisihnya sangat tipis dari Mercedes-Benz CLA yang angka hambatan udaranya 0.222!

Bagian belakangnya terlihat sedikit mirip KIA EV6, terutama pada desain lampu rem dan seinnya. Ukuran velgnya yang tersedia dalam dua pilihan yakni 17 atau 18-inci terbilang moderat. Ukuran yang tengah trend digunakan sedan premium saat ini.

Nah, dari segi dimensi ukurannya tak selisih jauh dari Toyota Camry. Xing Guang yang panjangnya 4.835 mm hanya selisih 43 mm lebih pendek dari Camry. Tingginya yang hanya 1.515 mm.

Lebar bodi yang 1.860 mm pun masih seukuran dengan sedan ukuran sedang. Untuk jarak antar sumbu roda, Xing Guang hanya 25 mm lebih pendek dari Camry yakni tepatnya 2.800 mm. Ruang kaki masih terbilang cukup lapang.

Interior Minimalis

Kemasan interior terbilang minimalis. Layout interior terutama pada dashboard dan konsol tengah dibuat dengan desain yang mengutamakan kepraktisan. Layar instrument di balik kemudi ukurannya 7-inci. Terbilang kecil. Demikian pula dengan layar sentuh digital penampil sistem infotaintment yang hanya berukuran 10.1-inci.

Desain konsol tengah model mengambang atau menggantung pada dashboard sedan Xing Guang mengikuti trend sedan premium masa kini. Demikian pula tuas transmisinya yang menggunakan tuas model putar.

Untuk varian teratas, spek fiturnya sedikit lebih baik. Panel instrument digital menggunakan layar 8.8-inci. Sedangkan head unit penampil sistem infotaintment menggunakan layar sentuh 15.6-inci.

Sistem operasi fitur multimedia menggunakan OS Ling. Terdapat fitur navigasi dan perintah suara “voice interaction”. Desain setir lebih modern dengan sederet tombol kendali fitur plus dua buah speaker tambahan pada sistem audionya.

Performa Bombastis!

Ya, sektor performa merupakan faktor penunjang yang kerap jadi pendongkrak nilai jual. Demikian pula dengan sedan terbaru dari Wuling ini. Pada varian standar maupun spek teratas dibekali sistem plug-in hybrid yang memadukan mesin bensin 4-silinder 1.5-liter dan sebuah motor elektrik penggerak berdaya 174 hp.

Yang membedakan antara Wuling Xing Guang varian standard dengan spek teratas adalah jenis dan kapasitas daya baterainya. Variant standard dibekali baterai lithium iron phosphate (LFP) berkapasitas daya 9.5 kWh. Jarak jelajah maksimum pada mode EV mengandalkan energi baterai hanya 70 km. Variant teratas kapasitas daya baterainya lebih besar yakni 20.5 kWh. Jarak jelajah mode EV pun 150 km. Jarak jelajah maksimum mode hybrid kedua variant mencapai 1.100 km berdasarkan siklus WLTC.

Label harganya di China kurang lebih sekira Rp 194,75 jutaan hingga Rp 232 jutaan. Oh ya, tahun depan kabarnya bakal muncul versi bertenaga listriknya. Apakah bakal beredar di Indonesia? Hmm..cukup menarik.

 

Hyundai SOnata 2024

Mungkinkah Hyundai Sonata Jadi Senjata Hyundai di Indonesia?

Pameran otomotif Gaikindo-Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 akan segera dihelat di ICE BSD, Tangerang Selatan pada Agustus mendatang. Sejumlah brand otomotif telah mulai menebar bocoran mobil apa saja yang bakal mereka boyong. Mulai dari sekadar facelift hingga model yang benar-benar baru.

Salah satu brand otomotif yang saat ini tengah digandrungi adalah Hyundai. Pabrikan asal Korea Selatan ini berhasil melakukan gebrakan di pasar otomotif Indonesia. Ya, langkah penetrasi pasar yang dilakukan kali ini terbilang sukses berkat sederet produk yang berhasil menyedot minat beli konsumen. Sebut saja mulai dari Creta, Ioniq 5 yang fenomenal hingga Stargazer. Bagaimana dengan segmen pasar sedan?

Di tengah gencarnya gempuran beraneka produk city car dan SUV serta MPV, pangsa pasar sedan di Tanah Air mungkin grafiknya terbilang cukup ‘lurus’. Tidak semenarik SUV atau MPV. Namun bukan berarti peminatnya kosong sama sekali. 

Kalangan eksekutif masih perlu mobil seperti ini. Saat ini, kelas sedan menengah ke atas diisi oleh merek seperti Honda Accord, Toyota Camry, Mazda 6 Sedan serta rombongan BMW dan Mercedes-Benz. Hyundai? Mewakili pabrikan Korea Selatan, mereka punya produk yang bisa bersaing paling tidak dengan Camry dan Accord. 

Salah satu produk Hyundai di segmen sedan adalah Sonata. Versi terbaru model tahun 2024 sedan kelas premium ini telah diperkenalkan di Seoul, Korea Selatan pada akhir Maret lalu. Tahun lalu sempat tersiar kabar bahwa Sonata akan stop produksi, namun nyatanya tidak.

Kemunculannya berhasil memukau tak hanya konsumen di dalam negeri Korea Selatan, tapi juga para pecinta Hyundai di berbagai negara. Nah, apakah Hyundai bakal segera memboyong Sonata terbaru ini ke Indonesia?

Hyundai Sonata, Sedan Berwajah Supercar

Wajah baru Sonata sangat kental dengan filosofi desain Hyundai, yakni Sensuous Sportiness. Lekuk bodinya yang bergaya coupe terlihat sexy.

Bagian depan yang rendah dihiasi dengan grille lebar serta strip lampu LED Seamless Horizon Lamp yang melebar seolah tak terputus dari ujung ke ujung. Headlamp seolah tersembunyi pada frame yang menyerupai ventilasi udara berukuran besar pada bumper depan. Sonata menjelma menjadi sedan sport bergaya Eropa dengan wajah yang mirip supercar.

Pasar sedan di Indonesia memang flat. Tapi Hyundai Sonata bisa jadi andalan Hyundai di sini.

Pada bagian buritan yang bergaya fastback dihiasi lampu strip model serupa plus lampu rem dan sein berbentuk huruf H. Di balik bumper belakang tersembul 4 laras knalpot bergaya sport.

Interior Hightech

Tampilan interiornya yang semi futuristik dan hightech memadukan karakter sporty dari Kona dengan nuansa kemewahan seperti halnya Hyundai Ioniq 6.

Dashboard dihiasi layar sentuh digital 12.3 inci penampil fitur infotaintment plus panel instrument yang berukuran sama di balik kemudi. Desainnya mirip dengan Curved Display BMW.

Teknologi shift-by-wire yang dibekalkan memudahkan oper naik-turun gigi transmisi via selektor pada kemudi yang mirip supercar.

Sistem audio yang dibekalkan pun cukup menggugah, Bose Sound System dengan 12 speaker.

Sport Atau Hybrid?

Untuk mengakomodir selera konsumen, Hyundai Sonata hadir dalam varian standar serta N-Line bagi yang menginginkan karakter sport jauh lebih kental.

Hyundai Sonata N Line, untuk yang suka sedan sporty.

Untuk penyuka karakter sporty, tersedia varian N-Line yang dibekali mesin 2.5-liter turbo bertenaga 290 hp dengan torsi maksimum 422 Nm. Penyaluran daya ke roda dipercayakan pada transmisi automatic 8-speed dual-clutch.

Hyundai Sonata 2024, pesaing Honda Accord dan Camry.

Varian lainnya yakni Sonata Hybrid yang dibekali mesin 2.0-liter hybrid bertenaga 195 hp. Sedangkan untuk variant dasar dibekali mesin 2.5-liter non-turbo bertenaga 191 hp.

Jika saja Hyundai benar-benar memboyong sedan Sonata ke Indonesia…

toyota Vios 2023

Usaha Mempertahankan Jati Diri Toyota All New Vios

Saat Toyota Vios generasi terbaru meluncur bulan Oktober 2022 lalu, kami menyadari, betapa kelas sedan entry level tidak berubah banyak. Coba lihat saja peserta kompetisi di segmen ini. Hanya ada Honda City, Mazda2 Sedan dan Toyota Vios.

Apakah pasarnya memang tidak menarik? Atau konsumen sudah tidak lagi merasa sedan adalah sebuah ‘go to’ kalau mau dibilang sukses? Tapi kami yakin, pangsa pasar ini tidak akan lenyap. Ini berkaca dari tiga merek Jepang tadi, yang teguh memasarkan produknya. Bahkan Mazda2 Sedan merupakan produk lama yang kembali lagi. Artinya, mereka yakin pasar ini masih bisa hidup. Meski tidak bisa dipastikan kapan akan seramai dulu.

Penerus Toyota Soluna

Tapi mari bahas Vios. Kita lihat ke belakang sebentar. Toyota Vios muncul pada 2002. Mobil ini didaulat untuk meneruskan estafet sebagai sedan kelas bawah dari Toyota Soluna yang sederhana, praktis, mudah dirawat dan awet. Vios dibekali mesin 1,5 liter berkode 1NZ-FE. Seiring berjalannya waktu, diakui kalau mesin ini irit, punya performa lumayan dan bandel.

Toyota Vios Gen 3

2007 masuk Vios generasi kedua yang terlihat lebih elegan dengan garis desain membulat yang dinamis. Mesinnya masih 1NZ-FE. Sekitar 2013, Vios kembali berganti model menjadi generasi ketiga yang terlihat jelas kalau dimensinya membesar. Mesinnya lagi-lagi masih 1NZ-FE. Bukti kalau Toyota suka mesin ini. Konsumen juga tidak keberatan, toh karena dipakai tiga generasi, suku cadang pasti terjamin.

Kuartal terakhir 2022, Toyota Vios berubah total. Mulai dari platform, mesin hingga fitur. Dan inilah dia, kami akhirnya berkesempatan mencoba langsung sedan entry level Toyota ini. Yang Anda lihat adalah Vios varian G, yang dilengkapi paket teknologi TSS (Toyota Safety Sense).

Toyota All New Vios

Vios ini adalah salah satu produk dari perusahaan internal yang dibentuk oleh Toyota dan Daihatsu, yang bernama Emerging Market Compact Car Company (EMCC). Dan tidak perlu heran kalau nantinya akan ada versi Daihatsu, atau Perodua di Malaysia dan kawasan lain.

Desain & Fitur Eksterior

Dibalik lempengan body terpasang platform yang sebetulnya dibuat oleh Daihatsu, atas bimbingan Toyota. Namanya DNGA-B atau Daihatsu New Global Architecture-B. Untuk mobil-mobil B Segment seperti Vios, Yaris, Xenia/Avanza/Veloz dan sejenisnya.

Secara desain, dari depan hingga ke pilar B, Toyota (dan Daihatsu) seperti melakukan penyempurnaan. Anda akan tetap merasakan penampilan Vios gen.3 di bagian ini. Namun dari pilar B ke belakang, sama sekali baru.

Toyota All New Vios 2023

Hampir menyerupai model fastback dengan bagian kaca belakang yang melandai. Kami katakan hampir karena untuk jadi fastback, saat buka bagasi kaca belakang harus ikut terangkat. Ini tidak. Tidak semua orang suka bentuk begini. Tapi keuntungannya adalah ruang bagasi yang luas.

Mukanya dibekali grill yang melebar ke bawah, seperti juga pada sedan Toyota lainnya. Desain lampu dengan sudut tajam ikut menegaskan kalau ini adalah sedan Toyota. Tidak percaya? Coba perhatikan Corolla dan Camry. Lampunya punya sudut lancip dan grill melebar ke bawah.

Lampu belakang Vios baru

Bagian belakang juga begitu. Lampu dengan bentuk yang tipis melebar hingga ke penutup bagasi. Desainnya memang tidak sespektakuler Camry atau Corolla, tapi Anda akan langsung paham kalau ini buritannya sedan Toyota.

All New Vios tipe G, dibekali pelek alloy berukuran 17 inci. Desainnya seperti yang bisa Anda lihat. Tapi untuk varian terbawah (Vios E) ukurannya diperkecil jadi 16 inci.

Kabin Menarik, Tapi…

Masuk ke dalam, bentuk interiornya seperti melompat jauh dari generasi sebelumnya. Tapi jangan lupakan juga, ini tipe Vios tertinggi. Dan meski secara keseluruhan sudah memuaskan, tapi kami tetap lebih suka kualitas Mazda 2 Sedan di bagian ini.

Dashboard all new vios 2023

Bahan padded (empuk) ditemukan di bagian yang memang akan sering tersentuh oleh tangan Anda. Selebihnya adalah plastik keras. Pola jahitan di dashboard dan trim pintu ternyata asli. Bukan digambar. Ini seperti menunjukan kalau Toyota Vios ingin naik kelas lebih mewah.

Harus diakui, segalanya mudah diraih oleh pengemudi. Tombol pengaturan AC masih berbentuk tombol fisik mudah untuk digunakan. Sayang, tidak ada semburan yang mengarah ke kaca depan. Meski di belakang ada defogger.

Jok belakang vios baru

Rem parkir elektrik lengkap dengan kemampuan auto hold sudah tersedia. Tepat di bawah pengaturan AC ada tempat penyimpanan yang cukup dalam. Sepertinya ini bisa dimanfaatkan untuk fasilitas wireless charging.

Jok depan belakang sudah dilapisi kulit dan memberikan ruang yang cukup lega untuk kaki. Ruang kepala di belakang, karena bentuk atap yang merendah jadinya agak sempit.

Monitor Vios 2023

Bicara ruang, kami harus bilang soal ruang pandang pengemudi. Melihat ke depan, bukan masalah. Tapi geser sedikit pandangan ke kiri. Pandangan akan terganggu oleh layar multimedia 9-inci. Posisinya terlalu tinggi, sehingga menghalangi. Saat berjalan, kami mengalami kesulitan untuk mendapatkan pandangan serong kiri yang pas. Ini satu-satunya yang bikin kami kecewa. Lainnya, Vios G TSS ini cukup layak dapat pujian.

Pengendaraan & Pengendalian

Untuk menyesuaikan diri dengan mobil ini terbilang mudah. Posisi duduk yang pas bukan hal sulit untuk dicari. Apalagi setir sudah bisa tilt dan telescopic pengaturannya.

Fitur bantu TSS, meski tanpa kemampuan lane keeping assist, tapi sudah cukup memudahkan. Teknologi ini sudah bisa aktif saat mobil berjalan diatas 30 km/jam. Cruise control adaptif bekerja sebagaimana mestinya saat diaktifkan. Semuanya bisa Anda aktifkan melalui tombol di setir.

toyota Vios 2023

Pergerakan lingkar kemudi yang agak membingungkan. Saat diam atau digerakan di kecepatan rendah, setir terasa berbobot. Namun lajukan di kecepatan diatas 60 km/jam, terasa terlalu ringan dan kosong. Meski, respon pergerakan ban cukup baik.

Suspensi juga untuk di dalam kota diakui memang nyaman. Meski kompensasinya, manuver di kecepatan tinggi membuat kami sedikit waspada.

Ban standar ukuran 205/50 memberikan grip yang cukup baik. Paling tidak, melibas tikungan panjang pada kecepatan 50-60 km/jam masih meyakinkan. Dengan catatan, jalannya kering. Tapi ya itu tadi, suspensinya bekerja keras untuk menahan daya lateral.

Mesin & Performa

Toyota All New Vios diberikan mesin 2NR-VE. Ini bukan mesin baru memang, tapi pertama untuk Vios. Spesifikasi Toyota mengatakan tenaga puncaknya muncul pada 6.000 rpm sebesar 106 hp. Torsi tertinggi 138 Nm tersedia di 4.200 rpm.

Mesin 2NR-VE Vios

Transmisi CVT dipercaya untuk meneruskan daya ke roda depan. Perpindahannya halus memang. Tapi saat dihadapkan dengan kepadatan lalu lintas, terasa kalau kendali transmisinya seperti kebingungan. Efeknya, kadang ada rasa kasar yang muncul.

Tim Motomobi TV melakukan uji akselerasi untuk mobil ini. Tercatat 0-100 km/jam diselesaikan dalam waktu sekitar 11 detik. Dengan catatan kemiringan jalan dua derajat naik. Sementara konsumsi BBM dalam kota adalah 11 km/liter. Sedangkan jalan tol, 21 km/liter.

Kesimpulan

Mobil ini sangat cukup untuk jadi mobil keluarga yang digunakan sehari-hari. Ruang kabin lega, fitur lengkap, dan nama besar Toyota. Performa juga cukup. Meski ada saja yang menurut kami harus ditingkatkan.  Namun apa yang dibuat oleh Toyota, sukses mempertahankan jati diri Vios sebagai sedan keluarga yang praktis, mudah digunakan. Soal daya tahan, waktu yang akan berbicara.

Toyota All New Vios G CVT TSS yang kami uji, dihargai Rp 368.400.000 (OTR DKI) adalah yang paling mahal. Di bawahnya ada Vios G CVT (tanpa TSS) seharga Rp 355,2 juta. Paling standar, All New Vios E bertransmisi manual. Harganya Rp 314 jutaan.

Mahal? Mungkin. Tapi untuk sedan entry level, kisaran harganya memang seperti itu. Honda City terbaru, yang hanya punya satu varian lengkap dengan Honda Sensing, harganya Rp 373.900.000. Mazda 2 Sedan Rp 344.400.000. Semua OTR DKI.

Alpina B5 GT

Alpina B5 Edisi Terbatas Punya Tenaga 634 HP

Dunia sepertinya tidak akan kekurangan mobil bagus. Bentuk enak dilihat, tenaga besar ruang kabinnya luas dan serba guna. Itu mungkin pas menggambarkan Alpina B5 GT. Mobil edisi terbatas yang akan hadir dalam bentuk station wagon atau sedan. Kami pilih station wagon.

Mesin Alpina B5 GT

Terlepas dari pilihan, yang paling penting adalah, B5 GT punya tenaga dari mesin V8 4,4 liter twin turbocharged, yang dituning ulang oleh tuner resmi BMW ini. Daya 634 hp dan torsi puncak 850 Nm merupakan tenaga terbesar yang pernah keluar dari mesin buatan Alpina. Lebih besar 13 hp dan dan 50 Nm dibanding mesin serupa dalam kondisi standar. Penyalur daya adalah transmisi 8-speed AT.

Alpina station wagon

Untuk mencapai kenaikan daya, Alpina memodifikasi air intake dan intake silencer. Tidak lupa sistem turbo dimodifikasi untuk menghasilkan tekanan (boost) yang lebih kuat, serta modifikasi ECU.

Alpina B5 station wagon

Alpina B5 GT diklaim mampu akselerasi 0-100 dalam waktu 3,4 detik untuk versi sedan. Top speed-nya 330 km/jam. Yang station wagon 3,6 detik, dengan kecepatan puncak 322 km/jam. Untuk menahan laju, B5 GT diberikan rem Brembo dengan disc brake depan ukuran 15,5 inci. Belakangnya 15,7 inci.

Alpina B5

Penampilan luar, Anda tidak akan salah menebak. Produk Alpina selalu punya ciri khas terutama di area pelek. Ukurannya 20 inci dengan desain yang dikenal di kalangan penggemar mobil sebagai Alpina Classic. Warnanya unik, bernama Marron Volciano.

Alpina B5 Sedan

Bicara warna, Alpina B5 GT akan hadir dengan warna eskterior standar biru dan hijau. Namun mereka juga menyediakan deretan warna lain yang bisa dipilih, karena memang tersedia opsi untuk personalisasi. Interior juga tersedia dalam berbagai pilihan material dan bentuk jok. Standarnya tersedia bahan Alcantara.

Jok Alpina

B5 GT hanya akan dibuat sebanyak 250 unit dalam bentuk sedan atau wagon tadi. Harganya di Jerman 145.500 euro untuk versi sedan. Yang station wagon lebih mahal dengan 148.500 euro.