Subaru di GIIAS 2024

SPK Naik dan Raih Penghargaan, Subaru Bahagia di GIIAS 2024

Keikutsertaan Subaru Indonesia untuk ketiga kalinya di ajang GIIAS 2024 berakhir bahagia lantaran brand asal Jepang ini mencatat kenaikan SPK sebanyak 40 persen dari tahun lalu. Selain itu Subaru juga mendapatkan penghargaan Favourite Booth Passenger Car. 

“Kami meraih pertumbuhan positif hingga 40 persen dibandingkan GIIAS 2023,” ujar Arie Christopher, Chief Executive Officer Subaru Indonesia. “Belum lagi antusiasme terhadap produk GIIAS Exclusive sangat tinggi, hingga habis dipesan sebelum GIIAS berakhir.” lanjut Arie. 

Booth Subaru di GIIAS 2024

Adapun model-model penyumbang SPK terbesar antara lain Subaru Crosstrek dengan komposisi 40 persen, Subaru Forester sebanyak 20 persen, Subaru BRZ 10 persen dan sisanya disumbang mobil lain. Sayang, tidak disebutkan jumlah unitnya. 

Beberapa penghargaan diraih Subaru untuk tahun ini yaitu “Favourite Booth Passenger Car” dan “Best Attire untuk Miss Autoshow GIIAS”. Dalam ajang ini Subaru juga memperkenalkan kolaborasi merchandise dengan beberapa merek lokal yaitu Rawtype-Riot, Garasi Drift, dan SATURDAYS. 

Subaru memajang 12 mobil termasuk mobil display di GIIAS 2024. AdaBRZIKO milik Ziko Harnadi dari Garasi Drift dan juga Crosstrek Adventure yang dimiliki content creator Julian Johan (Jeje). Lengkap dengan display tema adventure termasuk sekujur body mobil yang dipenuhi lumpur.

“Apresiasi terbesar kami ucapkan kepada seluruh pelanggan, fans Subaru, semua Subaru Sales Consultant, rekan-rekan media, dan business partner Subaru yang mendukung pertumbuhan Subaru di Indonesia,” tutup Arie.

Subaru Legacy Pamit Setelah 35 Tahun Berkiprah

Mungkin nama Subaru Legacy sedikit asing ditelinga dan tak banyak yang mengenalnya di Indonesia. Meski sempat berkecimpung di balap WRC dan sempat dipasarkan di tanah air. Tapi tidak begitu populer dibanding model Subaru lainnya.

Lain cerita di Amerika, sedan ini punya sejarah yang cukup panjang.

Perintis Kiprah Subaru di AS

Subaru pertama kali memperkenalkan sedan Legacy di Jepang pada Januari 1989. Sedan bergaya sporty di eranya ini jadi pembuka jalan bagi Subaru untuk bisa masuk ke pasar otomotif Amerika Serikat.

Pabrik perakitan Subaru-Isuzu Automotive. Inc. di Lafayette, Indiana, beroperasi pada akhir tahun 1988. Pabrik perakitan ini merupakan kemitraan bersama antara Subaru (Fuji Heavy Industries) dan Isuzu. Legacy mulai diproduksi di pabrik ini pada 11 September 1989 dan jadi model mobil Subaru pertama yang dibuat di AS, untuk pasar setempat dan ekspor ke Taiwan.

Karena jalur produksi saling berbagi dengan Isuzu Pickup, maka hanya sekira 500 unit Legacy yang dirakit pada bulan pertama. Kapasitas produksi pabrik ini pada saat itu baru 240.000 unit per tahun. Tak hanya memenuhi kebutuhan pasar otomotif kawasan Amerika Utara saja. Subaru juga mengekspor Legacy ke Taiwan. Kuotanya cukup banyak yakni 1.000 unit per tahun.

Tak terasa usia produksi Legacy di AS sudah genap 35 tahun. Hingga saat ini sebanyak 36 model tahun telah lahir dari Lafayette. Padahal produksi Legacy di pabrik Yajima yang berlokasi di Ōta, prefektur Gunma, Jepang sudah tutup buku lebih dulu pada tahun 2020.

Berawal dari 500 unit, lebih dari 1,3 juta unit Subaru Legacy dari Lafayette, Indiana telah terjual di AS selama kurun waktu 35 tahun.

Lebih dari 90 persen di antaranya masih berkeliaran di jalanan maupun di pasar mobkas seantero AS.

Saatnya Tutup Buku

Dapat dimaklumi jika pada akhirnya kiprah Legacy harus berakhir. Visi para petinggi Subaru yang mulai bergeser ke mobil listrik jadi salah satu pemicunya.

Trend pasar otomotif di AS pun mungkin tak lagi berpihak pada Legacy. Angka penjualan Legacy di AS mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

Sepanjang kwartal pertama 2024, Subaru of America hanya menjual 4.398 unit Legacy. Turun sekira 13,1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 lalu. Nasibnya serupa dengan dua model Subaru lainnya, mobil listrik Solterra dan sport coupe BRZ.

Konsumen AS lebih memilih WRX yang lebih berorientasi performa, plus harganya yang terjangkau. Walaupun sebenarnya angka penjualan WRX pada kwartal pertama 2024 hanya mencapai 4.404 unit. Selisihnya tak beda banyak dari Legacy.

Jalur produksi Legacy di Lafayette, Indiana akan segera berakhir setelah berjalan selama 35 tahun. Meskipun demikian, pabrik bersejarah milik Subaru di AS ini masih terus beroperasi. Produksi model Subaru lainnya yakni Outback, Ascent, dan Crosstrek tetap berjalan.

Subaru Legacy model tahun 2025 bakal jadi model terakhir dari silsilah panjang Legacy. Unitnya akan segera tersedia di jaringan dealer Subaru di seantero AS paling cepat pertengahan tahun ini.

Sempat Melenggang Di Indonesia

Ternyata belasan tahun lalu Subaru Legacy pernah masuk ke Indonesia. Keagenan dan distribusi Subaru di Indonesia dikelola oleh PT Motor Image Indonesia (MII).

Pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2010, Subaru Legacy 2.5 GT tampil perdana di Indonesia. Tak hanya dipamerkan, sejumlah awak media diajak mencicipi Legacy di Sirkuit Sentul, Bogor.

Ini sebenarnya sedan sport yang keren dan nikmat dikendarai. Sayang sekali kiprahnya di Indonesia hanya seumur jagung.

Dikarenakan masih diimpor secara utuh dalam skema Completely Build Up (CBU), maka harga jualnya di Indonesia jadi kurang kompetitif. Selain itu, jaringan dealer yang jumlahnya terbatas juga jadi salah satu penyebab sebaran Legacy di Indonesia kurang meluas.

 

 

Subaru Forester 2025

Subaru Forester Terbaru Punya Body Lebih Rigid, Mesin 180 HP

Rasanya belum lama Subaru Forester mendapatkan perubahan model. Hari ini (17/11), crossover tersebut berganti generasi dan Amerika Serikat jadi negara pertama yang memasarkannya. Perubahannya terlilhat seperti bersifat kosmetis, tapi sebetulnya cukup signifikan.

Subaru Forester kini terlihat memiliki paras yang lebih tegas dengan grill tebal dan lebar, desain lampu baru dan bemper yang berubah total. Dari samping, siluet atapnya mungkin mirip dengan sebelumnya. Tapi bentuk spakbor yang mengotak dan lebar menandakan ini versi terbaru. Body cladding juga terlihat lebih tebal.

Dari belakang, perubahannya juga kentara. Lampu yang tadinya berbentuk C, sekarang diganti dengan desain berbentuk segitiga dengan garanish yang seolah menyambungkan lampu kiri dan kanan.

Subaru Forester US Spec

Di balik kulitnya, Forester baru ini tetap mengandalkan Subaru Global Platform. Namun yang ini dikatkaan memiliki kekakuan sepuluh persen lebih baik. Didapat dari metode pengelasan baru dan penambahan bahan perekat di sekeliling mobil. Dimensinya sedikit membesar. Panjang bertambah 31 mm menjadi 4.656 mm, lebarnya 1.829 mm atau bertambah 14 mm, sedangkan tinggi tetap 1.730 mm. Jarak sumbu roda (wheelbase) juga tetap 2.670 mm, dengan ground clearance 221 mm.

Kabin & Mesin

Interiornya ikut berubah banyak. Bentuknya sekarang mengingatkan kami pada Subaru WRX. Di tengah dashboard terpasang layar monitor Starlink 11,6 inci. Pertama kalinya ada monitor seperti ini di keluarga Forester. Sementara instrument cluster masih menggunakan jarum. Seperti biasa, mobil ini juga sudah dibekali paket fitur bantu berkendara, Subaru EyeSight.

bentuk kursi depan direvisi dengan memangkas bagian pundak. Ini bertujuan meluaskan pandangan penumpang belakang. Jok baris kedua bisa dilipat 60:40 untuk menghasilkan ruang barang sebesar 2.107 liter. Sementara saat kursi ditegakkan, kapasitasnya 838 liter.

Interior Forester baru

Untuk pasar Amerika Serikat, Subaru Forester hanya dibekali satu opsi mesin ‘tidur’ boxer 4-silinder, berkapasitas 2,5 liter (FB25). Tenaganya diklaim 180 hp dengan torsi puncak 241 Nm. Untuk informasi, Forester yang ada di Indonesia, mesinnya berkapasitas 2.0 liter dengan tenaga 154 hp. Pastinya, sistem gerak Symmetrical AWD jadi standar bawaan. Transmisinya Lineartronic CVT. Belum doiketahui, kapan pasar global akan kebagian memasarkan mobil ini.

Subaru Crosstrek edisi 50 tahun AWD

Subaru Crosstrek Edisi Khusus Hadir Peringati 50 Tahun AWD

Sistem gerak empat roda (All Wheel Drive/AWD) yang ada di Subaru ternyata sudah berumur 50 tahun. Untuk merayakannya, salah satu ‘pengguna setia’ AWD, Subaru, membuat perayaan. Di Indonesia, Plaza Subaru dan Subaru Indonesia menjalankan kegiatan Subaru DriveFest. Kegiatan ini akan berlangsung di empat kota. TIdak lupa, ada produk edisi khusus dalam bentuk Subaru Crosstrek 50 Years All-Wheel Drive Edition.

Awal mulanya, Leone yang muncul 1972 menjadi produk Subaru pertama yang menggunakan sistem penggerak ini. 21 juta unit setelahnya harus diakui, pabrikan Jepang ini memang ahli dalam membuat mobil AWD. Sistem gerak yang sekarang mereka namakan Symmetrical AWD terpasang di semua lini produksinya. Symmetrical AWD digabungkan dengan ciri khas lainnya, mesin boxer. Menghasilkan mobil dengan titik gravitasi rendah untuk kestabilan. Pengendaliannya diserahkan kepada AWD.

Crosstrek edisi khusus

Sepengalaman kami, mobil-mobil Subaru memang mumpuni untuk dibawa melewati jalanan berliku on road ataupun off road ringan. Dan ini yang membuat kami suka.

Arie Christopher, Chief Executive Officer, Subaru Indonesia, mengatakan, “Sebagai salah satu teknologi inti yang mendukung komitmen Subaru terhadap keselamatan dan kenikmatan berkendara, sistem Symmetrical AWD Subaru terus ditingkatkan selama lima dekade.”

Mantan petinggi Ferrari Indonesia ini menambahkan, mobil edisi khusus Subaru Crosstrek 50 Years All-Wheel Drive Edition hanya tersedia 15 unit di Indonesia. “Kami mengundang seluruh pecinta Subaru untuk hadir di acara Subaru DriveFest, merasakan benefit langsung dari program terbaru kami, termaksud diantaranya bersama Garmin dan Urban Republic, serta melihat langsung produk edisi khusus kami tersebut,” ujar Arie.

Crosstrek Khusus

Crosstrek edisi 50 tahun AWD dikatakan mengikuti spirit “Fit Any Adventure”. Ubahannya ada di eksterior dan interior, yang membuatnya terlihat maskulin dan siap diajak berpetualangan. Perbedaan dengan versi biasa antara lain pelek warna crystal black dibungkus ban All-Terrain untuk melewati medan off road ringan. Tambahan lainnya, Aero RailBars dengan profile yang mendukung aerodinamika dan estetika. Tidak lupa, emblem 50 tahun All Wheel Drive yang melambangkan eksklusifitas.

Subaru DriveFest

Subaru Crosstrek 50 Years All-Wheel Drive Edition tersedia secara terbatas sebanyak 15 unit untuk Indonesia dan diperkenalkan dengan harga Rp. 564.500.000,- (on-the-road Jakarta).

Sementara Subaru DriveFest sudah berlangsung di Senayan City 18 Oktober lalu. Berikutnya akan ada di Surabaya mulai 30 Okt – 5 November 2023 di Atrium Galaxy Mall 1 Surabaya. Diikuti Tangerang 31 Okt – 5 November 2023, dilangsungkan di Atrium AEON BSD Mall. Terakhir di Batam, 6-12 November 2023. Dilangsungkan di Atrium Grand Batam Mall.

Subaru Indonesia Serahkan 18 Unit Subaru WRX 2023 Kepada Konsumennya

Subaru Indonesia bersama Plaza Subaru secara resmi melakukan prosesi serah-terima perdana unit the all-new Subaru WRX 2023 kepada 18 pelanggan pertama di Indonesia. Dari sekian konsumen penerima unit, Kami pun kebagian untuk menerima salah satu mobil ini.

Setelah kehadirannya di perhelatan IIMS 2023 pada 16 Februari lalu, Rally car modern dengan model Sedan dan Wagon ini mulai di distribusikan secara nasional melalui jaringan diler resmi Plaza Subaru bulan April ini.

Plus Kolaborasi

Subaru Indonesia juga sekaligus menyerahkan kolaborasi Subaru dan Common Grounds. Paket special merchandise berupa Jacket, t-shirt, paket kopi eksklusif “Coffee Beans for Japanese drip”. Yang terakhir itu dibuat khusus secara terbatas untuk para pemilik the all-new Subaru WRX.

Secara total terdapat 18 unit Subaru WRX yang diserahkan. Dengan rincian 6 unit Subaru WRX dan 12 unit Subaru WRX Wagon.

Arie Christopher, Chief Operating Officer, Subaru Indonesia mengatakan, “Hari ini sangat istimewa karena kita dapat menyerahkan the all-new Subaru WRX 2023. Bahkan sedikit lebih cepat dari yang kita janjikan. Harapannya, pemilik the all-new Subaru WRX dapat menikmati kendaraannya di masa bulan Ramadhan 1444H. Dan juga selama masa libur Lebaran Idul Fitri 2023 ini bersama keluarga dan orang-orang tercinta.”

Tambah Jaringan

Di sela acara, Subaru Indonesia juga membagikan informasi tentang pertumbuhan jaringan dealer. Subaru telah memulai operasinya di tahun 2022 dengan dua 3S dealership di Plaza Subaru Alam Sutera dan Plaza Subaru Batam.

Rencananya, tahun ini Subaru Indonesia bersama Plaza Subaru akan terus mengembangkan jaringan di Jakarta Selatan, Surabaya, dan Bandung. Tidak hanya itu, persiapan pembangunan untuk network development jaringan dealer Plaza Subaru di tahun 2024 juga telah dipersiapkan untuk area Jakarta Barat dan Bekasi.

Total, dapat dipastikan Subaru akan memiliki 7 jaringan dealer resmi hingga akhir tahun 2024.

“Perkembangan jaringan dealer ini didasari atas arahan prinsipal Subaru Corporation Japan dan kondisi pasar, dimana brand Subaru adalah brand yang unik dan eksklusif untuk penggemarnya. Selain itu perkembangan dedicated facility ini tentunya untuk dapat memberikan layanan semakin baik, enjoyment dan peace of mind kepada seluruh pelanggan Subaru dengan produk model apapun dari tahun berapapun”, tutup Arie.

Subaru Lakukan Reshuffle Kepemimpinan Skala Besar

Mengikuti jejak sejumlah pabrikan otomotif yang melakukan pergantian jajaran manajemen, pabrikan otomotif asal Jepang, Subaru pun melakukan rotasi jabatan dan suksesi pucuk pimpinan. Mungkin lebih tepatnya adalah reshuffle dalam skala besar.

 

Tomomi Nakamura yang saat ini menjabat sebagai President/Chief Executive Officer (CEO) akan segera menyerahkan tongkat estafet posisi CEO Subaru Corporation kepada Atsushi Osaki.

Demikian pula dengan jajaran petinggi yang ada di Subaru of America. Efektif per 1 April 2023 mendatang Tom Doll akan pensiun dari jabatan President/CEO yang diembannya sejak tahun 2009.

Tom Doll selanjutnya akan berperan di jajaran dewan penasihat Subaru of America di Camden, New Jersey.

Tadashi Yoshida yang saat ini tengah menduduki jabatan sebagai Executive Vice President mendapat promosi jabatan sebagai Chairman dan CEO Subaru of America.

Demikian pula halnya dengan Jeffrey A. Walters, yang menempati posisi sebagai Senior Vice President of Sales, akan naik jabatan sebagai President and COO (Chief Operating Officer) Subaru of America.

Apa yang mendasari pergantian jajaran pucuk pimpinan?

Beda Visi Soal EV Jadi Pemicu Suksesi?

Rotasi besar yang terjadi, nampaknya berkaitan dengan visi dan kebijakan pabrikan asal Jepang tersebut dalam menyikapi gencarnya perkembangan era elektrifikasi.

Pasalnya, Subaru memiliki konsumen tradisional yang sangat loyal. Tantangan yang tak mudah bagi Subaru untuk menggeret para konsumennya dari gerbong ‘lokomotif’ berpindah ke gerbong ‘listrik’.

Subaru pun terbilang ‘lamban’ dalam melakukan pergeseran dari mesin pembakaran internal ke teknologi mobil listrik.

Bahkan hingga saat ini Subaru hanya memiliki satu model mobil listrik yakni Solterra yang merupakan saudara seplatform dari mobil listrik Toyota bZ4X.

Tomomi Nakamura sebagai CEO memiliki pandangan yang serupa dengan Akio Toyoda dalam menyikapi era ‘mobilitas’ dan elektrifikasi.

Alih-alih menggenjot untuk langsung bergeser ke mobil listrik, keduamya menginginkan para konsumen dapat beradaptasi secara perlahan dan bertahap. Mobil berteknologi hybrid pun menjadi opsi kebijakan ‘teraman’ yang dipilih oleh Akio Toyoda dan juga Tomomi Nakamura.

Namun fakta berkata lain. Visi mereka tak sejalan dengan suara mayoritas yang menginginkan percepatan menuju era mobil listrik. Dan keduanya pun akhirnya ‘tergeser’.

Kebijakan Dan Visi Menghadapi Era Elektrifikasi

Berbeda dengan Nakamura, penggantinya yakni Atsushi Osaki mendorong agar untuk lebih memperkuat pengembangan mobil listrik, khususnya di Amerika Serikat. Tak hanya menjadi pasar terbesarnya, Negeri Paman Sam merupakan pasar potensial segmen mobil listrik selain Asia Timur dan Eropa.

“Subaru akan berbenah dan beradaptasi agar dapat bertahan dalam menghadapi gencarnya gelombang perkembangan teknologi mobil listrik yang sangat cepat dan pesat. Sebuah tantangan yang tak mudah,” papar Osaki dalam acara jumpa pers pasca pengumuman reshuffle kepemimpinan.

Ia pun menambahkan bahwa pada tahun 2025 mendatang Subaru akan memperkenalkan sejumlah model mobil listrik terbaru.

Meski demikian, tantangan lain yang harus dihadapi adalah krisis chip semikonduktor yang hingga saat ini masih menjadi batu ganjalan di lini produksi. Selain itu, kebijakan soal mobil listrik di sejumlah negara pun masih tarik ulur. Bahkan pesatnya perkembangan teknologi bahan bakar hidrogen menjadi alternatif yang siap menghadang gempuran mobil listrik. Jalan mana yang akan dipilih oleh Subaru?

Subaru Indonesia Akan Boyong SUV Terbaru Di GJAW 2023

Perhelatan Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) yang akan dilaksanakan pada 10-19 Maret 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, hanya tinggal menghitung hari. Kami mendapat kepastian dari Subaru Indonesia yang tengah bersiap untuk menghadirkan Indonesia Premiere dari Subaru New SUV dan kolaborasi Automotive X Lifestyle bersama The North Face.

Rencananya, debut SUV terbaru Subaru ini akan dilaksanakan di JCC Assembly Hall AS5. Berbekal booth seluas 272 meter persegi. Mereka mengangkat tema “The Earth Circulation” dari global corporate identity, Subaru Corporation Japan.

Dukung Tema GJAW

Subaru presentasi GJAW

Tahun ini, GJAW mengangkat slogan the Automotive Lifestyle Hub. Yang menampilkan variasi produk dan layanan dari industri otomotif, dipadukan dengan dunia lifestyle dan entertainment sepanjang penyelenggaraannya.

Searah dengan hal itu, mereka turut menghadirkan kolaborasi dengan brand lifestyle outdoor ternama “The North Face”. Rencananya, Subaru Indonesia dan The North Face Indonesia akan meluncurkan koleksi Outdoor Gear yang nyaman digunakan untuk berkegiatan luar ruang.

Konsep kolaborasi ini juga sejalan dengan peluncuran produk terbaru SUV baru nanti. Yang dikatakan merupakan compact SUV dengan seluruh Subaru Core Technology terbaru. Mobil yang juga sangat mendukung individual yang menyukai kegiatan outdoor.

GJAW siap digelar

Arie Christopher, Chief Operating Officer Subaru Indonesia mengatakan, “Kami mengundang pecinta Subaru dan penyuka kegiatan Outdoor. Datang ke booth Subaru di Gaikindo Jakarta Auto Week 2023, melihat Subaru New SUV dan juga kolaborasi kami bersama The North Face pada 10 hingga 19 Maret.

“Kami percaya SUV terbaru ini akan menjadi tolak ukur baru di kelas compact SUV di Indonesia dengan fitur terbaru seperti Symmetrical All-Wheel Drive, hingga Subaru EyeSight generasi ke-4 dengan teknologi camera dan radar terbaru,” tambahnya. 

Subaru Rex

Subaru Rex Mau Tampil Lagi Sebelum Akhir Tahun

Subaru Rex generasi baru merupakan rebadge dari SUV kompak Daihatsu Rocky atau Toyota Raize.

Setelah nyaris tiga dekade menghilang dari peredaran, sebentar lagi Subaru mau menghidupkan kembali Rex. Desas-desus yang terdengar, kemungkinan besar di awal Desember 2022 ini Subaru Rex akan diperkenalkan. Jika ada dugaan bahwa Rex generasi baru bakal berbodi mungil, sepertinya tebakan Anda meleset. Karena mobil ini akan berupa sosok Daihatsu Rocky atau Toyota Raize yang diganti logo dan emblemnya…

Wajar saja jika Rex mengambil basis dari Sport Utility Vehicle (SUV) kompak tersebut. Sebab Rocky maupun Raize memang punya prestasi penjualan yang positif dan diterima dengan baik oleh banyak konsumen. Rex generasi pertama hadir di tahun 1972, disusul oleh generasi kedua yang diluncurkan di tahun 1981.

Di tahun 1986, muncul Rex generasi ketiga dengan sejumlah penyempurnaan di berbagai sektor. Mesinnya menggunakan teknologi tiga klep per silinder, bahkan ada opsi fitur supercharger! Akhirnya di tahun 1992, Subaru menghentikan produksi Rex dan posisinya digantikan oleh Vivio. Selama perjalanan produksi sejak 1972 hingga 1992, Subaru berhasil mencetak sekitar 1,9 unit Rex dari berbagai generasi.

Ide rasional yang mudah dilakukan

Alasan Subaru untuk menghidupkan Rex, sepertinya karena Crosstrek terbaru akan segera dapat dipesan oleh konsumen. Namun, Crosstrek terbaru hanya menggunakan mesin e-BOXER 2.0 liter berteknologi mild hybrid, sehingga Subaru belum punya produk di segmen sub-2.0 liter. Oleh karenanya, ide untuk memunculkan kembali Rex dirasa amat rasional dan dapat dilakukan dengan mudah. Toh Subaru menginduk pada Toyota, yang juga memiliki saham Daihatsu. 

Makanya, Rex seluruhnya akan mengambil basis dari Daihatsu Rocky maupun Toyota Raize. Namun kemungkinan besar hanya tersedia opsi mesin 1.2 liter non-turbocharger dan berpenggerak roda depan saja. Harganya pun direncanakan berada di kisaran Rocky dan Raize, dengan pilihan trim sebanyak tiga varian.

Dengan berbekal pengalaman melakukan manuver ‘rebadge’ terhadap Justy, sejak tahun 1994 hingga kini, mulai dari yang berbasis Suzuki Swift, Suzuki Ignis, Daihatsu Boon, hingga Daihatsu Thor, maka Subaru Rex generasi baru nanti tentu menjadi produk yang amat berbeda dari sejumlah generasi sebelumnya. Tadinya berukuran mini, sekarang menjadi SUV kompak.