Dua Versi Nissan Skyline Nismo, Sangat Menarik!

Nissan nampaknya tengah gencar memanjakan para pecintanya. Skyline Nismo yang dinantikan pun akhirnya diluncurkan di Jepang. Ingat ya, Skyline. Bukan GT-R. 

Kemunculan sedan sport racikan Nismo ini hanya selang sepekan setelah Nissan meluncurkan sport coupe Fairlady Z Nismo. Anda ingin tahu bagian apa saja dari sedan sport yang diracik khusus oleh Nismo ini?

Hanya Ada 1.000 Unit Skyline Nismo

Berbeda dengan Nissan Z Nismo di AS maupun Fairlady Z Nismo spek JDM, Skyline racikan Nismo spek JDM ini jumlahnya sangat terbatas. Hanya ada 1.000 unit.

Untuk varian termurahnya, para konsumen di Jepang harus merogoh kocek mulai dari 7.880.400 yen. Kurang lebih Rp 834 jutaan (kurs 1 yen = Rp105.86). 

Racikan Ala Nismo

Nismo tak membedakan racikannya antara sport coupe Fairlady Z maupun pada sedan 4-pintu Skyline Nismo. Basis mesin yang digunakan keduanya sama.

Mesin VR30DDTT 3.0-liter twin-turbo V6 diracik ulang hingga output tenaganya terdongkrak menjadi 414 hp. Puntiran torsi maksimumnya di tangan Nismo terkoreksi menjadi 550 Nm.

Untuk mode berkendara terdapat tiga pilihan: Standard, Sport, dan Sport+. Penyuka pengendaraan yang penuh gelora, mode Sport+ adalah pilihannya.

Sistem suspensi pun disetting ulang untuk mengimbangi peningkatan output performa. Perangkat stabilizer dibekalkan di bagian depan dan belakang untuk meredam gejala body roll saat bermanuver. Kampas rem cakram standar diganti dengan spek high performance agar pengereman jadi lebih pakem.

Untuk pelek, sedikit berbeda dari Fairlady Z Nismo yang menggunakan lansiran Rays. Nissan Skyline Nismo dibekali pelek 19-inci buatan Enkei. Berbalut ban spek high performance untuk menghasilkan traksi yang lebih menggigit.

Soal kenyamanan berkendara, sedan Skyline Nismo tak berbeda dari versi standarnya. Hanya saja ‘sedikit’ lebih kencang dan gesit.

Sentuhan Visual 

Di tangan Nismo, tampilan sedan Skyline tentu saja tak luput dari sentuhan. Untuk area eksterior, porsi upgradenya lumayan banyak.

Bumper depan dan belakang tampil lebih sporty dengan aksen warna merah menyala. Grille berubah wujud, fog lamp pun demikian. Emblem “Nismo” pun tak lupa disematkan pada body sebagai penanda.

Kemasan interior sedan sport ini pun ditata ulang. Panel interior dibalut bahan suede yang lembut dan memberi berkesan mewah. Setir sport berlapis kulit nampak serasi dengan tachometer bergaya sport yang diimbuhi lingkaran merah. Jok sport berkelir hitam lansiran Recaro kian menguatkan karakter sedan sport pada Skyline racikan Nismo ini.

Nissan Skyline Nismo Limited Hanya Ada 100 Unit

Nah, tadi kami sebutkan varian termurah. Ternyata ada tipe yang lebih menggetarkan jiwa yakni Nissan Skyline Nismo Limited. Jumlahnya pun jauh lebih sedikit, hanya 100 unit!

Untuk edisi super terbatas ini pelek dibedakan dengan warna matte gunmetal. Pada cover mesin dihiasi plakat bertuliskan nama mekanik peracik mesin. Mirip seperti AMG, “One man, one engine”.

Ada juga peneng bertuliskan nomor seri produksi. Untuk versi yang satu ini label harganya sedikit lebih mahal. Anda setidaknya harus merogoh kocek mulai dari 9.479.000 yen. Kurang lebih sekitar Rp 1 miliar, off the road.

Kedua varian Nissan Skyline Nismo ini adalah spek Japan Domestic Market alias JDM. Ya, hanya dipasarkan secara terbatas di Jepang, dan untuk edisi Limited nampaknya daftar antrean pemesan sudah panjang….

Nissan Skyline V35 400R

Nissan Skyline: Semua Akan SUV Pada Waktunya

Nama Nissan Skyline mungkin salah satu model mobil paling lama yang dipasarkan oleh Nissan. Meskipun generasi paling akhir (V37) sudah lahir sejak 2014 dan belum ada pengganti. Ini karena pembuatnya membekukan pengembangan Skyline sedan.

Kabarnya, Nissan Skyline akan bertransformasi jadi mobil listrik. Namun perkembangan terkahir lebih mengejutkan lagi. Nissan tidak melihat urgensi Skyline untuk tetap menganut bentuk sedan. Media Jepang mengabarkan, kemungkinan besar nama ini akan berubah jadi SUV, berbasis Nissan Ariya.

Nissan Ariya EV

Platform Nissan Ariya dikabarkan akan dipakai untuk Skyline EV. Foto: TheDrive

Yes, menurut media Bestcar, meski informasinya masih simpang siur, tapi Skyline SUV/Crossover akan hadir paling cepat 2025. Sebagai penggerak akan terpasang motor listrik berkekuatan setara 450 hp. Lengkap dengan opsi gerak empat roda.

Memang bukan pertama kalinya ada Skyline jangkung. Kalau Anda ingat sekitar 2009-2016, pernah ada Skyline Crossover (J50). Tapi tetap saja mengejutkan karena mobil ini akan menghilangkan bentuk sedan yang sudah diusung sejak 1960-an. 

Skyline Crossover

Pernah ada Nissan Skyline Crossover

Yang jadi pertanyaan, kalau tenaganya sudah sebesar itu, apakah nantinya akan ada Skyline GT-R lagi? Penelusuran kami menyimpulkan kalau hal tersebut mungkin saja terjadi. Tapi kemungkinannya kecil karena GT-R sudah jadi model terpisah sendiri. Yang pasti, Nissan juga masih mempelajari kelahiran GT-R berikutnya, dengan imbuhan teknologi elektrifikasi.

Nissan Bukan Yang Pertama

Trend mengusung nama sedan legendaris ke ranah SUV bukan diawali oleh Nissan. Kalau Anda ingat, beberapa waktu lalu Toyota sudah memperkenalkan Crown dalam bentuk sedan crossover yang besar dan bentuknya kurang menarik. Lalu mereka juga memperkenalkan Crown SUV yang formatnya memang SUV. Terakhir, Toyota Century juga dipastikan akan ada versi tinggi, melengkapi versi sedan.

Toyota Crown

Deretan Tooyta Crown baru. Ada SUV

Kalau Anda baru memperhatikan dunia otomotif, SUV memang jadi trend belakangan ini. Apalagi sekarang mobil-mobil premium juga hadir dengan bentuk tinggi. Dan Crown ataupun Skyline, mengusung status premium tersebut. Jadi, wajar saja kalau mereka juga mencoba ‘kue’ di pasar SUV mahal. Pasarnya juga akan lebih luas dibanding sedan.

Sumber: Drive

Skyline GT-R (R34) Ini Harganya Tembus Jutaan Dollar

Nissan Skyline GT-R (R34) mungkin masih terhitung mobil tahun muda. Diproduksi selama periode tahun 1999-2002, populasinya pun banyak. Lebih dari 11 ribu unit. Harga pasaran sekennya tak terlampau mahal juga. Rata-Rata di kisaran $150 – 250 ribu atau sekitar Rp 2,2 – Rp 3,7 miliaran untuk varian ‘standar’ dengan kondisi sedang.

Namun lain ceritanya jika mobkas GT-R (R34) yang ditawarkan adalah ex-besutan mendiang aktor Paul Walker saat beraksi dalam film Fast&Furious 4 (FF4).

FF4 dan Paul Walker

Pada September 2022 lalu kalangan pecinta Nissan Skyline GT-R sempat dihebohkan oleh kabar bakal dilelangnya sebuah GT-R (R34) yang terbilang istimewa. Mobil yang akan dilelang oleh balai lelang Bonhams di Brussels, Belgia tak lain adalah ex-besutan mendiang Paul Walker di film FF4. Sebelum dilelang, mobil ini dipamerkan oleh GT-A International pada event Motorworld di Munich, Jerman.

Aksi beradu tawaran tertinggi dimulai sejak 28 April 2023. Berakhir pada 5 Mei 2023 di angka $1,357 juta! Kurang lebih nilai kursnya sekitar Rp 19,9 miliar. Belum termasuk biaya administrasi, pajak dan lain-lain. Mobil ini pun praktis jadi salah satu GT-R termahal yang pernah dilelang.

Mobil berkelir Bayside Blue ini diimpor ke Amerika Serikat dan dimodifikasi oleh Daryl Alison dari Kaizo Industries untuk kebutuhan pembuatan film FF4. Spek modifikasi pada mobil ini digarap sesuai permintaan mendiang Paul Walker pada saat pembuatan film FF4 berlangsung.

Dalam film FF4, ini adalah satu-satunya GT-R (R34) asli. Sedangkan mobil stunt lainnya adalah Skyline GT-T yang ditumpangi body replika GT-R (R34).

Spek Custom Pesanan Paul Walker

Di balik engine hood custom lansiran East Bear terpasang mesin 6-silinder 2.6-liter twin-turbo RB26DETT. Plus intercooler racikan Turbonetics. Penerus daya menggunakan transmisi manual 6-speed Z33 buatan Getrag. Muntahan tenaganya yang mencapai 580 hp mampu melesatkan sang GT-R menembus lebih dari 250 km/jam.

Modifikasi yang dilakukan mulai dari suspensi racikan NISMO, strut tower bar titanium lansiran ARC, bumper depan dan side skirt NISMO Version II, dan masih banyak lagi.

Dibalik velg Volks Racing RE30 berukuran 19-inci terpasang rem cakram custom berkaliper 6 -piston (depan) dan 4-piston (belakang) lansiran Rotora.

Area interior dilengkapi layar MFD Xenarc Display dan panel instrument dengan komputer khusus untuk melakukan setting ECU. Persis seperti yang terlihat dalam adegan film FF4.

Jok balap lansiran OMP pada mobil ini pun dibuat khusus sesuai postur tubuh Paul Walker. Mobil ini angka kilometermya pun sangat rendah. Pada odometernya tercatat hanya 6.000 km. Dan tentu saja, kondisinya super terawat.

Meskipun harus merogoh kocek lebih dari Rp 20 miliar, namun mobil ini memiliki nilai historis tersendiri yang tak dimiliki GT-R (R34) lainnya. Ini mobil Paul Walker… hanya ada satu di dunia.

 

Nissan Skyline R32

Project 901, Saat Nissan Terjepit Keadaan dan Melahirkan Skyline GT-R R32

Anda sebagai car enthusiast pasti paham, bagaimana nama Skyline GT-R lahir. Prince punya produk Skyline kemudian diakuisisi oleh Nissan, lalu lahir Skyline GT-R. Lalu nama GT-R hilang begitu saja tahun 1974. Begitu kurang lebih. Tapi soal Skyline GT-R R32, ini agak lain.

GT-R R32 adalah mobil penting untuk Nissan dan sejarah otomotif dunia, di masa transisi era pertengahan 1980-an. Tahun 1983 mobil-mobil Jepang yang berpenggerak roda belakang pindah jadi FWD. Atas nama efisiensi dan nilai ekonomi. Toyota Corolla, Nissan Sentra, Mazda 323. Hampir semua pabrikan seperti terjebak membuat mobil FWD, dengan bentuk yang membosankan.

Yutaka Kume, former CEO of Nissan

Kemudian pria bernama Yutaka Kume berkata, “Tidak! Cukup dengan semua ini, saya mau kita punya gebrakan!” Kurang lebih begitu, lah. Siapa Yutaka Kume? Ia adalah President Director baru Nissan Motor Corp, yang diangkat pada 1985.

Wajar ia murka, perusahaannya terlilit tidak bisa berkembang. Penjualan juga segitu saja. Mereka tidak punya terobosan baru. Nissan Z sudah terlalu membosankan. Skyline terbaru tidak ada yang pantas pakai badge GT-R.

Kume lalu memimpin dengan filosofi Spirit of Hunger, dimana ia minta semua yang bekerja untuk Nissan: Berhentilah membuat mobil yang membosankan, mulailah berinovasi!

Project 901

Biasanya, perusahaan yang mau menyelamatkan keuntungannya akan membuat mobil masal yang mudah dijual. Balapan? Jangan harap ikut. Fokus saja jualan.

Pabrik Nissan

Tapi Nissan (Kume) merasa perlu memperbaiki reputasi di mata internasional. Caranya? Ikut balap. Yutaka Kume lantas menginisiasi Project 901. Proyek rahasia yang tujuannya adalah menghasilkan mobil dengan performa terhebat. Kalau bisa dihadirkan sebelum 1990.

Kebetulan Nismo, divisi performa Nissan juga baru berdiri tahun 1984. Ambisinya selaras dengan Kume: Menang di balapan, terutama Japan GT Championship. Nissan seperti punya fondasi untuk membangun cita-citanya.

Nissan Skyline GT-R KPG C10

Di masa itu, Japan GT adalah balapan orsinil Jepang. Tapi yang ikut merek Internasional dan mereka lebih dominan. Untungnya, Nissan lumayan bersinar. GT-R C10 empat pintu dan Nissan Skyline Super Silhouette (berbasis DR30) yang fenomenal itu lumayan bisa menghadang rombongan Eropa.

Kesempitan Dalam Kesempatan

Tahun 1985, peraturan Japan GT berubah. Mengikuti regulasi Group A, dimana mobil yang diturunkan harus berbasis mobil jalan raya. Jadi, tidak ada lagi Super Silhouette dengan seperangkat aerodinamika dan mesinnya yang brutal.

Skyline Super Silhouette

Nissan merasa ini dia kesempatannya. Kesempatan untuk membuktikan kalau mereka bisa juara meskipun pakai mobil jalan raya. Kalau sudah begitu, jualan jadi gampang. Semuanya tentu bersemangat. Terus mobilnya yang mana?

Pakai Nissan Skyline DR30, hasilnya bukan membaik malah kesulitan mengikuti ritme BMW 6-Series, Volvo 2-Series bahkan Honda Civic Wonder sekalipun. Kejuaraan Japan GT tahun 1985 mereka lupakan.

Skyline DR31

Setahun kemudian muncul DR31, Skyline pertama yang menggunakan mesin RB. Inilah yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Dan sukses memberikan gelar juara tahun 1986.

Namun karena juara, semua merek jadi mengarahkan bidikannya ke Nissan. Toyota menurunkan Supra. BMW hadir dengan M3 belum lagi Ford Sierra. M3 dan Sierra jadi dua mobil yang paling dominan. Nissan tidak berkutik, Honda dibungkam, Toyota lumayan tapi masih kalah. Ini balapannya Jepang, tapi kenapa produsen lokal jadi tidak ada bunyinya?

901 Mulai Digalakkan

Nissan kembali ke meja gambar dan memanfaatkan Project 901. Gara-gara proyek ini, paruh kedua era 80-an Nissan jadi punya banyak teknologi baru. Deretan teknologi terbaru itu, disatukan dalam sebuah mobil konsep bernama Mid4. Konsep supercar bermesin tengah.

Nissan Mid4

Mid4 dan versi keduanya, Mid4 2 memang tidak dibuat massal. Tapi apa yang ada di balik kulitnya jadi bahan untuk diaplikasikan ke mobil produksi. Diantaranya, sistem AWD dan sistem kemudi 4-roda (4WS). Inilah, modal utama Kume dan timnya, untuk membangkitkan lagi nama yang terkubur dan nyaris dilupakan, GT-R.

Nissan Skyline R32 lahir pada 1988. Ada sedan empat pintu atau coupe 2-pintu. Yang jadi GT-R tentu versi coupe. Salah satu teknologi canggih yang ada di mobil ini adalah HICAS, sistem kemudi empat roda (4WS) tadi. Dan sistem AWD bernama Attesa E-TS. Sistem AWD yang mampu membagi torsi ke roda yang paling membutuhkan. Pengaturannya oleh sensor dan komputer.

Nissan Skyline GT-R R32

Gerak AWD dan HICAS jadi faktor utama untuk menggebrak. Tentunya dengan mesin RB yang ditingkatkan menjadi 2,6 liter dengan dua turbo dan menghasilkan 320 hp. Namanya RB26DETT. Ini yang Kume dan Nismo harapkan untuk membantai persaingan di Group A. Tapi mereka sendiri tidak menyangka, GT-R R32 bukan cuma membantai semua lawannya di Japan GT.

Godzilla Lahir

Dari 1990, sejak pertama muncul di grid, dia selalu di depan. BMW M3 gigit jari, Ford Sierra bingung apa yang salah. Padahal semua terpusat pada satu sistem penggerak yang pintar, Attesa. Hingga 1993, siapapun yang pakai GT-R, pasti ada di depan.

Mobil ini juga juara di balap ketahanan Spa-Francorchamps 24 Hour tahun 1991. Bahkan di Group N pun mendominasi. Best Motoring membuktikan kehebatan GT-R R32 dengan memecahkan rekor Nurburgring, untuk mobil masal. Balapan Bathurst 1000 di Australia juga diobrak-abrik tahun 1991 dan 1992.

Nissan R32 Calsonic

Bicara Australia, mereka ini yang keluar dengan julukan Godzilla pertama kali. Saat Nissan Skyline GT-R R32 mendarat di balapan Australian Touring Car, Nissan langsung menumbangkan dominasi Ford Sierra dan mengasapi Holden.

Jurnalis Australia pun menjuluki mobil ini dengan Godzilla, monster yang langsung menghancurkan apapun yang ada di hadapannya.

Mesin Nissan Skyline

GT-R begitu dominan, sehingga para peserta minta Nissan dilarang tampil. Atau pisahkan Ford, Holden dengan Nissan. Yang terakhir itu lalu melahirkan balapan Australian V8 Supercar.

Tidak Sesuai Ekspektasi

Sesuai regulasi, untuk turun di balap Group A, mereka paling tidak harus siapkan sebanyak 5.000 unit mobil jalan raya. Hasilnya ternyata tidak sesuai ekspektasi. 5.000 unit habis hanya dalam hitungan bulan!

Nissan GT-R R32 V Spec II

Selama masa produksinya (1989-1994), Nissan Skyline GT-R R32 dibuat sebanyak lebih dari 40.000 unit. Hadir dalam berbagai varian dengan harga yang juga sekarang makin menakjubkan. Bahkan ada yang harganya menyentuh jutaan dollar.

Bagi Nissan, GT-R R32 hanya satu dari rangkaian kesuksesan yang mereka dapat dari Project 901. Nissan 300ZX, mobil grand touring dengan mesin twin turbo hadir juga dari 901. Kemudian Nissan Silvia, sports car compact, ringan dan potensinya segudang. Para drifter pasti paham.

Nissan 300ZX

901 adalah bukti, saat sebuah perusahaan atau individu harus tunduk pada kondisi yang mereka hadapi, tidak ada salahnya memilih jalan lain. Yang mungkin lebih berat. Tapi berat itu yang akan membuat inovasi untuk mencapai puncak. Pertanyaannya sekarang, apakah Nissan masih menganggap inisiatif 901 ini ada?

Disarikan dari berbagai sumber

Deretan Mobil Non US-Spec Angkatan ’98 Akhirnya Bisa Mengaspal Di AS

Meski di Amerika Serikat banyak beredar mobil buatan Eropa dan Jepang, namun fitur dan kelengkapan yang dibekalkan serta standar keselamatan harus sesuai spesifikasi yang berlaku. Istilah populernya, mobil US-Spec.

Sementereng apapun model, merek maupun harganya jika tak memenuhi standar mobil US-Spec maka bakal diharamkan untuk beredar di jalan raya seantero AS.

Hal tersebut dilakukan untuk melindungi industri otomotif dalam negeri Amerika Serikat. Selama beberapa dekade pemerintah Amerika Serikat melarang impor mobil non US-Spec. Berdasarkan regulasi Vehicle Safety Compliance Act, mobil kategori “terlarang” tersebut untuk bisa mengaspal di AS minimal harus berusia 25 tahun.

Kali ini kami tampilkan sederet mobil keren angkatan ’98 yang tahun ini genap berusia 25 tahun dan dapat diimpor ke Amerika Serikat–dengan sejumlah syarat dan ketentuan tentu saja… Kasihan sekali orang Amerika.  

Nissan Skyline (R34)

Jajaran model Nissan Skyline (R34) memang diluncurkan pada 1998, namun model GT-R justru baru muncul setahun kemudian. Karena belum genap 25 tahun, pilihan alternatifnya yakni varian GTS-T berpenggerak RWD yang dibekali mesin 6-silinder turbo RB20DET dengan opsi transmisi manual. Selain jauh lebih murah dari GT-R, model GTS-T cocok bagi yang menyukai gaya mengemudi ala drifting.

Mitsubishi Lancer Evolution V

Mobil yang populer dengan sebutan Evo V ini begitu melegenda di ajang rally. Tahun ini usia Evo V telah genap 25 tahun, jadi sudah bisa diimpor ke Amerika Serikat.

Mesin 4-silinder 2.0-liter turbo (4G63T) bertenaga 276 hp dan torsi 373 Nm yang diusung masih dapat didongkrak lagi performanya. Transmisi manual 5-speed dan pengerak AWD menjadi kelengkapan standar pada Evo V. Mobil ini jadi salah satu incaran karena hanya diproduksi selama 1 tahun (1998-1999) dan digantikan oleh Evo VI.

Jika mengharapkan spek balap yakni RS (Rally Sport), harganya menyebalkan, bahkan untuk ukuran orang US. Selain jumlahnya sangat langka karena hanya digunakan untuk keperluan balap, harganya pun amat sangat mahal. Untuk spek jalan raya yakni GSR masih banyak tersedia di pasaran mobkas.

Subaru Impreza STi 22B

Salah satu spesies Subaru Impreza STi yang jadi incaran kolektor adalah varian 22B. Mobil yang diluncurkan bertepatan dengan edisi 40 Tahun Subaru ini hanya dibuat 400 unit. Sebanyak 399 unit yang dipasarkan sold out dalam 48 jam setelah diluncurkan!

Harga pasarannya saat ini tembus seperempat juta dolar atau hampir Rp 4 milyar! Populasi mobil ini banyak beredar di Australia, Inggris dan Jepang. 

Meskipun performa mobil di Jepang dibatasi tak lebih dari 280 hp, namun mesin boxer 4-silinder 2.2-liter turbo yang diusungnya memuntahkan tenaga 345 hp dan torsi maksimum 363 Nm.

Proton Satria GTi

Hatchback buatan pabrikan otomotif asal Malaysia ini gaungnya memang tak sepopuler Mitsubishi Lancer. Bermodalkan mesin 4-silinder 1.8L (4G93P) derivatif dari Mitsubishi Lancer GSR ini juga ikut berlaga di sejumlah seri kejuaraan rally WRC Asia-Pasifik bersama Evo dan WRX STi.

Abaikan output tenaganya yang hanya 138 hp. Dengan body kit, suspensi racikan Lotus dan jok sport Recaro bawaan sejak lahir plus harganya yang terjangkau, mobil ini layak untuk diburu. Di Indonesia juga ada beberapa yang berkeliaran. 

Porsche dan Nissan GT1

Dua mobil jalan raya terakhir adalah makhluk fenomenal yang lahir menjelang era milenium. Pada eranya, rancang bangun dan teknologi yang diusung membuat Nissan R390 GT1 Road Car serta Porsche 911 GT1 Straßenversion membuat publik dunia tercengang.

Meski sama-sama berbasis dari mobil balap Le Mans kelas GT1, namun masing-masing memiliki nasib dan status yang berbeda.

Berbekal mesin 3.5L V-8 bi-turbo bertenaga 550 hp, Nissan R390 GT1 Road Car adalah mobil yang tak ada duanya. Ya, hanya ada satu di dunia, karena memang terlahir sebagai mobil eksperimental.

Porsche 911 GT1 Straßenversion (street version) lain lagi ceritanya. Supercar fenomenal Porsche yang dibekali mesin 6-silinder flat 3.2L twin-turbo bertenaga 536 hp ini dibanding Nissan R390 GT1 Road Car jumlahnya lebih banyak. Hanya 25 unit di dunia.

Soal harga, salah satu Porsche 911 GT1 Straßenversion yang terakhir kali muncul dalam lelang pada tahun 2022 lalu berhasil ketok palu di angka €10,5 juta atau setara Rp 176 milyar!