Toyota all new Prius road test.

Meminimalisir Emisi Bersama Toyota All New Prius 2024

Salah satu mobil yang menarik perhatian kami saat event test drive Toyota dari Jakarta Ke Yogyakarta adalah All New Toyota Prius Hybrid Electriv Vehicle (HEV) 2024.

Pastinya, bentuk yang apik jadi daya tarik utama. Kami bahkan sempat tidak peduli dengan performa mobil ini, hanya gara-gara memperhatikan ‘flow’ body yang enak dipandang.

Tapi pastinya, teknologi yang dibawa juga tidak kalah menarik. Ada mesin 2ZR-FXE berkapasitas 1,8 liter dipasang di balik moncong rendahnya. Menghasilkan tenaga 96,5 hp dengan torsi puncak 142 Nm pada putaran 3.600 rpm. Ditambahkan peranti motor listrik bertenaga 93,8 hp bertorsi 185 Nm. Daya kemudian disalurkan melalui transmisi e-CVT ke roda depan.

Pertanyaannya adalah, apakah mobil seharga Rp 698 juta ini diperlukan di jaman transisi dari ICE ke EV seperti sekarang? Kami bisa jawab dengan tegas: Iya, perlu. 

Performa

All New Prius 2024

Angka yang mungkin tidak spektakuler. Tapi ini Prius, mobil yang sejak lahir mengedepankan efisiensi dan baru sekarang terlihat spektakuler.

Terasa spektakuler? jujur, kami agak galau apakah harus juga mencoba performanya. Tapi karena ini perjalanan jauh melalui jalan tol Trans Jawa, sepertinya sudah naluriah kalau pedal gas selalu diinjak.

Di rute Semarang-Solo, All New Prius dibantu lalu lintas lengang, sukses mencatatkan performa yang meyakinkan. Kami tidak akan sebutkan berapa top speed yang kami dapat. Karena jujur, angkanya sangat jauh di luar ekspektasi. Saking jauhnya, jadi tidak pantqas untuk disebutkan.

Beberapa hal yang memungkinkan ini terjadi adalah, kerjasama antara ICE dan motor listrik yang harmonis saat keduanya dibutuhkan untuk bekerja berbarengan. Yang bisa kami bilang adalah, kombinasi mesin dan motor listrik menghasilkan mobil yang sanggup berlari tanpa kehabisan nafas.

Jangan lupakan juga, bentuk body yang rendah dan aerodinamis membelah angin. Dibantu suspensi MacPherson dan Double Wishbone di belakang yang cukup sporty, Prius terbaru ini seperti menjejak beton jalan tol dengan mantap. Meskipun bagi sebagian orang akan terasa keras, tapi hasilnya di kecepatan tinggi adalah mobil yang stabil.

Konsumsi BBM Toyota Prius 2024

Toyota Prius HEV 2024

Dari tiga penguji yang berkesempatan membawa Prius baru, semua mengakui, konsumsi BBM patut diacungi jempol. Etape pertama dari Jakarta menuju Cirebon bahkan mencatatkan 29,4 km/liter. Dengan laju yang sewajarnya di jalan tol yang bergelombang.

Versi kedua, sedikit lebih boros dengan 21 km/liter. Kemudian giliran kami, dengan misi membuat boros mobil ini, berkendara dari Semarang ke kota Solo. Mencatatkan 18 km/liter, dengan kaki yang membejek pedal gas hampir tanpa batasan.

Kekurangannya?

Pasti ada. Mobil berwarna Mustard yang kami coba dibekali dengan body kit Modelista yang menarik. Soal eksterior kami tidak akan mengeluhkan. Interior lain lagi ceritanya.

Ruang kaki dan kepala kami tidak akan mengeluhkan. Untuk manusia setinggi 165 cm, ruang di mobil ini terasa cukup.

Untuk sebuah mobil seharga Rp 698 juta, Toyota sepertinya perlu melengkapi mobil ini dengan tambahan kelengkapan. Bukan yang terlalu canggih, tapi seperti soket USB dan ventilasi AC di belakang dan mungkin jok yang terbungkus kulit.

Selebihnya kami tidak akan mengeluhkan. All New Toyota Prius sudah dibekali dengan paket bantuan berkendara Toyota Safety Sense (TSS) yang lengkap. Mulai dari Lane Keeping hingga Adaptive Cruise Control.

Bidang pandang ke depan juga cukup luas biarpun posisi duduk cukup rendah di mobil. Ini berkat konstruksi yang dirancang untuk memiliki titik bobot yang rendah demi kestabilan tadi. Meski, jendela belakang yang kecil bisa membuat penumpang belakang terbatas pandangannya.

Soal bagasi juga tidak perlu diragukan. Luas

PHEV Layak Ditunggu?

Toyota Prius PHEV 2024

Toyota Astra Motor juga menunjukan versi Plug-In Hybrid EV (PHEV) dari Prius generasi terbaru ini. Perbedaan fisiknya cukup signifikan, karena dibekali roda berdiameter lebih besar dan desain berbeda.

Spesifikasi teknisnya belum diungkap. Tapi secara umum, mesinnya empat silinder berkode M20 yang serupa dengan Toyota Kijang Innova Zenix HEV. menurut beberapa informasi yang kami dapat dari orang dalam, dalam mode full EV, bisa menempuh 40-an km. Plus kecepatannya bisa menyentuh 100 km/jam. Ingat dalam mode EV dan baterai terisi penuh.

Kelengkapannya juga lebih baik dari versi HEV. Jok sudah kulit, ada sunroof (tidak penting tapi kadang jadi nilai tambah). Tidak lupa aksen karbon di dashboard yang membuatnya tampil lebih mahal.

Harga Prius PHEV? Justru ini yang sedang digodok oleh TAM. Mereka meminta masukan berapa harga yang pantas. Pastinya lebih mahal dari Prius Hybrid biasa. Mungkin bisa Rp 100 jutaan lebih mahal.

Perlukah Toyota Prius?

JTD Toyota 2024

Di masa transisi dari ICE ke xEV seperti sekarang, sepertinya kehadiran Prius dan atau mobil dengan elektrifikasi dari Toyota dan merek lain sepertinya masih sangat perlu. 

Kepraktisan sebuah EV dalam hal menghemat mengurangi emisi karbon kadang bisa lebih baik dari sebuah EV murni. Contohnya, dengan konsumsi bensin 29 km/liter tadi, Prius tidak mengisi BBM dari Jakarta hingga mobil diserahkan kembali ke TAM di bandara internasional Yogyakarta. 

Untuk yang ingin berkontribusi mengurangi emisi karbon saat bergerak, langkah awal memilih HEV atau PHEV adalah tepat. Sebelum nantinya transisi ke mobil listrik murni. Meski jujur, kami lebih memilih PHEV ketimbang HEV atau BEV sekalipun.

Teknologinya memungkinkan untuk berjalan di perkotaan dengan meminimalisir penggunaan mesin konvensional. Namun saat diperlukan (contohnya baterai habis), ada mesin yang siap membantu.

Kendalanya untuk mobil-mobil HEV ataau PHEV? Sama seperti BEV. Harganya tetap lebih mahal. Meski tidak dipusingkan dengan jarak tempuh atau lokasi SPKLU.  

Soesifikasi Toyota Prius HEV 2024
  • Mesin: 4-silinder 1,8 liter DOHC VVT-i
  • Tenaga: 96,5 hp/5.200 RPM
  • Torsi: 142 Nm/3.600 RPM
  • Penggerak listrik: Toyota Hybrid System (THS) gen-4
  • Tenaga: 93,8 hp
  • Torsi: 185 Nm.
  • Dimensi (P x L x T mm): 4.599 mm x 1.782 mm x 1.435 mm
  • Jarak sumbu roda (wheelbase): 2.750 mm
  • Ground clearance: 151 mm

 

Toyota Prius

Tanpa Toyota Prius, Dunia Ini Tidak Akan Sama

Suatu saat di tahun 1993, engineer Toyota duduk bersama dan berdebat soal mobil yang pantas untuk abad 21. Ujung perdebatan itu adalah, mobil yang sangat efisien mengkonsumsi bahan bakar. Inilah perdebatan yang memunculkan Toyota Prius.

Prius yang artinya Pertama dalam bahasa latin tidak lahir dengan mudah. Ide awalnya, mobil ini harus 50 persen lebih irit dibandingkan mobil compact yang ada saat itu. Tapi gagasan tersebut dipatahkan oleh VP Riset dan Pengembangan Toyota (waktu itu) Akihiro Wada.

Toyota Prius Concept 1995

Wada memerintahkan anak buahnya untuk keluar dengan konsep mobil yang dua kali lebih hemat bahan bakar dari mobil paling irit. Permintaan yang rasanya mustahil itu, membuat para insinyur berpikir keras. Mereka harus punya ide ‘out of the box’. Dengan dana riset setara US $6 juta, tentunya ini bisa dicapai, meski prakteknya pasti tidak mudah.

Dan ini yang memunculkan konsep sistem penggerak hybrid. Sebuah sistem yang menggabungkan energi listrik tersimpan di baterai NiMH (Nickel Metal Hydride), motor listrik dan mesin empat silinder bekerjasama menggerakkan mobil.

Debut Yang Sunyi

Toyota Prius Generasi satu

 

Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 1995 di event Tokyo Motor Show, saat Mazda muncul dengan keriuhan mesin rotary, Subaru dengan mesin boxer empat silinder, Toyota mengeluarkan mobil yang bentuknya gampang untuk dilupakan. Warnanya kuning pula. Namanya Toyota Prius Concept. 

Yang melihat pun tidak terlalu tertarik. Yang membuat penasaran hanya plakat bertuliskan Toyota Energy Management System. Sedikit yang menyadari kalau mereka sedang melihat perubahan sejarah. Nama di plakat itu akan menjelma jadi Toyota Hybrid System dan mengubah peta otomotif dunia.

MEsin Prius generasi 1

Konsumsi bahan bakar 30,3 km/liter adalah sebuah angka yang luar biasa. Bisa dibandingkan dengan saat Bugatti sukses membuat Veyron berlari lebih dari 400 km/jam.

Toyota Prius mulai dipasarkan di Jepang pada 1997 dan jadi mobil pertama di dunia yang berpenggerak hybrid dan dijual masal. Dan sukses. Bentuknya, ya silahkan nilai sendiri.

Lalu Ditinggal

Seiring berjalannya waktu, Toyota mengeluarkan generasi kedua dengan bentuk yang streamline. Dan membosankan. Tapi di balik kulitnya, selain sistem hybrid yang terus dikembangkan, terpasang berbagai inovasi. Mulai dari water pump elektrik hingga termos vakum untuk menyimpan coolant panas. Ini demi mempercepat mesin mencapai suhu optimal.

Hingga muncul generasi terbaru (gen. 5) yang bentuknya memukau. Namun momentum Toyota Prius sepertinya selesai. Pelopor teknologi hybrid ini sudah jadi barang biasa karena sistem penggeraknya sudah dipakai di Yaris, Corolla, Camry bahkan Kijang pun sudah hybrid. Belum lagi merek lain pun mengeluarkan teknologi hybrid-nya masing-masing. 

Tapi kita harus akui, tanpa Prius, proses elektrifikasi di dunia otomotif tidak akan berjalan. Toyota yang sebetulnya masih ingin mengembangkan hybrid, terpaksa membuat mobil listrik karena tekanan dunia. Meski begitu, mereka sukses menjual 15 juta Prius dari berbagai generasi di pasar global. Dan mobil ini tetap dianggap sebagai pelopor elektrifikasi yang sukses masuk ke pasaran.

Toyota Prius 2023

Toyota Prius 2023 Mulai Dijual di Jepang

Toyota Motor Corporation mengumumkan kemarin (10/01/2023) bahwa mereka mulai menjual Toyota Prius 2023 di Jepang. Untuk awal, Toyota Prius Series Parallel Hybrid (HEV) yang akan dipasarkan. Sementara versi Plug-in Hybrid baru masuk showroom bulan Maret nanti.

Toyota Prius yang sekarang memasuki generasi kelima ini dibekali dengan berbagai opsi sistem penggerak. Tentu, yang jadi sorotan adalah sistem hybrid yang juga sekarang sudah masuk gen-5. Menurut Toyota, mobil ini dibangun untuk membuat ‘happy’ penggunanya sekarang hingga generasi mendatang.

Toyota Prius HEV

Jujur, kami kurang begitu menaruh perhatian kepada Prius karena bentuknya. Soal teknologi, mobil ini memang salah satu pelopor dan hebat. Tapi model yang mendebut dunia pada November 2022 lalu ini memiliki desain yang hebat dan diakui bertolak belakang dengan generasi sebelumya yang kerap dicap membosankan.

Kemampuan Naik, Konsumsi BBM Turun

Soal desain, silahkan nilai sendiri, tapi kami suka. Penggerak konvensionalnya, untuk versi Jepang, ada dua opsi yaitu mesin empat silinder 2.0 liter dan 1,8 liter. Versi kubikasi terbesar menghasilkan tenaga hingga 193 hp. Konsumsi bahan bakarnya diklaim 28,6 km/liter. Toyota juga mengatakan versi ini memiliki keselarasan antara mobil yang ramah lingkungan, sekaligus memiliki performa yang meyakinkan.

Prisu gen 5

Versi 1,8 liter menghasilkan 138 hp dengan konsumsi BBM 32,6 km/liter. Dijanjikan untuk menjadi mobil yang menyenangkan karena akselerasi yang spontan dan lincah.

Selain itu, Prius 2023 juga diberikan opsi penggerak AWD, E-Four. Toyota mengatakan sistem penggerak ini memberikan performa yang lebih baik saat harus melintasi jalan dengan grip minim. Selain itu, kemampuan bermanuver juga meningkat.

Bisa Otomatis Hubungi Polisi

Toyota Prius 2023 dibekali Toyota Safety Sense terkini yang punya berbagai kemampuan. Adaptive Cruise Control itu sudah pasti, yang menarik adalah pemantau kendaraan di belakang. Ini memungkinkan Prius untuk menginformasikan kepada pengendara kalau kendaraan lain di belakang terlalu dekat.

Interior prius 2023

Alat ini lalu memberikan saran soal langkah yang sebaiknya ditempuh. Termasuk, ini dikatakan di rilis Toyota, menghubungi polisi. Kalau Prius-nya dibekali kamera belakang, akan otomatis merekam dan menyimpan data tersebut sebagai barang bukti. Bayangkan betapa sibuknya polisi di Indonesia kalau ada fitur seperti ini.

Toyota memasarkan Prius dalam tiga varian di Jepang yaitu X, G dan yang paling tinggi, Z. Rentang harganya setara Rp 323 juta hingga Rp 460,8 jutaan.