M1-S PLN

Ion Mobility Dapat Suntikan Dana Jutaan Dollar Dari TVS, Untuk Apa?

Masih ingat Ion Mobility? Produsen motor listrik asal Singapura ini dikabarkan baru saja mendapatkan suntikan dana dari pabrikan motor India, TVS. investasi itu akan digunakan untuk memperluas operasional Ion Mobility di Indonesia dan Singapura.

TVS menggelontorkan US $18,7 juta melalui anak perusahaan mereka di Singapura, TVS Singapore. Dengan investasi ini, TVS berhak menyandang titel strategic investor dan akan menyediakan ekosistem yang diperlukan bagi operasional Ion Mobility. Keputusan ini juga disebut sebagai langkah pabrikan India itu untuk memperluas cengkramannya di pasar global.

Ion Mobility M1-S

Seperti diketahui, TVS juga bekerja sama dengan BMW untuk membuat motor sport. Dan dengan adanya kerjasama tersebut, sepertinya kita akan segera melihat skuter elektrik bermerek TVS. Dan juga, Ion Mobility akan punya akses ke pusat perakitan motor TVS, termasuk di Indonesia. 

James Chan, pendiri dan CEO Ion Mobility mengungkap, “Kami sedang mempersiapkan untuk merakit motor M1-S di Indonesia. Salah satu opsinya adalah di pusat perakitan TVSMINDO (pabrik TVS di Karawang Timur). Kami juga sedang mempersiapkan pusat perakitan sendiri di Cikarang, yang akan dilengkapi lini produksi baterai.”

James juga berharap pabriknya di Cikarang ini akan jadi pendorong untuk untuk mencapai TKDN hingga 50 persen untuk akhir tahun ini. 

TVS bukan investor pertama di startup Singapura ini. Sebelumnya sudah ada antara lain AC Ventures Malaysia, TNB Aura, Quest Ventures, GDP Ventures, Michael Sampoerna, Monk’s Hill Ventures, Ng Ho Sen (Chief Manufacturing Ion Mobility).

“Saya bangga dengan adanya keyakinan dari TVS Motor melalui pendanaan dan kerjasama. Kami juga gembira untuk segera menyerap keahlian TVS yang sudah puluhan tahun berpengalaman di pasar sepeda motor global. (Terutama) untuk mempercepat produksi M1-S,” kata James Chan.

Baru Satu Produk

Untuk Ion Mobility, saat ini mereka hanya memiliki satu produk, M1-S. Itupun belum dijual karena masih dalam tahap uji coba. Pabrikan yang satu ini sepertinya tidak mau buru-buru menggelontorkan produk. Langkah mereka justru membangun infrastruktur untuk mendukung penggunaan sepeda motor listrik.

Baterai motor listrik M1-S

Contohnya adalah kerjasama dengan PLN untuk pembuatan 100 unit charging station di Jakarta. Hal ini cukup meyakinkan karena mereka tidak hanya memikirkan jualan.

“Kami ingin segera melakukan inovasi teknologi pengisian daya cepat untuk kendaraan Ion Mobility dan sepeda motor listrik lainnya dalam beberapa tahun ke depan. Sehingga para pengguna sepeda motor listrik dapat mencapai jarak berkendara hingga 100 km hanya dengan mengisi daya selama 15 menit saja,” Ujar James Chan saat penandatangan MoU dengan PLN, November 2022 lalu.

Di luar itu, spesifikasi M1-S juga menarik dan bisa jadi ancaman serius untuk pabrikan besar. Skuter listrik seukuran Yamaha Xmax ini memiliki tenaga 12,5 kW dengan torsi 43 Nm. Ini angka yang lebih besar dari Yamaha EC01 yang 8,1 kw dan 30,2 Nm.

Sumber: Yahoo! Finance

Charged Indonesia

Charged Indonesia Suguhkan Tiga Model Motor Listrik Berlangganan

Charged Indonesia hadir untuk mempercepat elektrifikasi kendaraan bagi konsumen Tanah Air.

Charged Indonesia, manufaktur motor listrik dan mitra lokal Vmoto Soco Group meluncurkan jajaran motor listrik yang terjangkau dan menggunakan teknologi yang telah teruji. Brand ini hadir untuk mempercepat elektrifikasi kendaraan dan berkontribusi terhadap kualitas udara serta lingkungan di Indonesia.

Indonesia merupakan pasar pengguna sepeda motor terbesar ketiga di dunia. Oleh karenanya, Vmoto pun tak ragu bekerjasama dengan Charged, untuk membantu percepatan transisi motor listrik di Indonesia. Charged ingin berkontribusi dalam memitigasi polusi udara dan suara.

Teknologi kendaraan dan baterai telah dikembangkan, diuji dan digunakan selama puluhan tahun di seluruh dunia mengikuti standar otomotif internasional tertinggi dan Eropa. Bahkan Vmoto merupakan penyedia kendaraan ternama untuk armada kurir dan pesan antar di Prancis, Spanyol dan Inggris.

Tiga nama fauna asli Indonesia

“Charged Indonesia mengagumi kekayaan dan pesona fauna khas Indonesia seperti Anoa, Rimau and Maleo. Alasan ini yang membuat kami menamai tiga kendaraan pertama kami menggunakan nama mereka. Kami pun ingin meningkatkan kesadaran dan dukungan masyarakat untuk melindungi fauna Indonesia yang terancam punah,” kata Chief Commercial Officer Charged Indonesia, Stephanus Widi.

Charged Anoa

Memiliki karakter yang rangkas dan kuat, Charged Anoa dirancang sebagai motor listrik heavy duty untuk komersial dengan kapasitas beban maksimum 150 kg (tidak termasuk pengendara) dan volume maksimum 250 liter. Charged Anoa menggunakan dua baterai lithium yang mampu mencapai jarak tempuh 200 km dengan pola berkendara efisien.

Bobot motor tanpa baterai adalah 135 kg dengan ground clearance 145 mm dan kecepatan maksimum 90 km/jam. Fitur bracket di bagian depan, samping dan belakang untuk instalasi bagasi membuat Charged Anoa sangat cocok untuk logistik, bisnis dan komersial.

Charged Rimau

Charged Rimau merupakan motor listrik sporty yang dinamis dan dilengkapi berbagai fitur premium. Konsumen akan merasakan performa bertenaga, kecepatan, tempat duduk luas serta area pijakan kaki yang lega. Charged Rimau menggunakan dua baterai lithium yang mampu mencapai jarak tempuh 200 km dengan pola berkendara efisien. Kecepatan maksimum yang mampu dicapai Charged Rimau adalah 95 km/jam.

Bobot bersih motor berada di angka 135 kg dengan ground clearance 145 mm. Dari segi fitur keamanan, seperti tipe motor Charged lainnya, Charged Rimau telah dilengkapi combined braking system (CBS) dan sistem pintar terintegrasi, termasuk fitur anti-pencurian dan tombol start/stop tanpa kunci.

Charged Maleo

Terinspirasi dari burung Maleo, Charged Maleo yang ramping dan lincah mampu menjelajah berbagai medan. Charged Maleo sangat cocok untuk pengendara urban yang menginginkan pengalaman berkendara efisien. Berbeda dengan dua tipe lainnya yang menggunakan double batteries, Charged Maleo menggunakan single battery. Bobot bersih Charged Maleo hanya 84 kg (tanpa baterai) dengan kapasitas beban maksimum 100 kg. Charged Maleo memiliki kecepatan maksimum 70 km/jam dan jarak tempuh maksimum 125 km dengan pola berkendara efisien.

Charged Anoa, Rimau dan Maleo menggunakan mekanisme single-sided swingarm yang dipatenkan. Kinerja motor pun mencapai 90 persen lebih efisien, namun juga dapat memudahkan proses penggantian ban belakang. Untuk waktu pengisian daya baterai berkisar 5 jam dan tersedia fast charger opsional yang memungkinkan waktu pengisian daya baterai lebih singkat menjadi 3 jam dari 10 persen ke 100 persen. Pengisian daya dapat dilakukan langsung ke motor atau baterai bisa dikeluarkan dari motor.

Motor listrik Charged Indonesia tersedia untuk wilayah Jabodetabek dengan sistem berlangganan. Saat ini periode langganan yang tersedia adalah 6, 9 dan 12 bulan dengan biaya berlangganan Rp1,650,000 per bulan termasuk pajak. Selama periode berlangganan ini, pelanggan bisa menukar atau mengganti tipe motor listrik yang ingin digunakan sesuai kebutuhan.