Pagani Imola Roadster, Hypercar Menawan Hanya 8 Unit Di Dunia

Pagani lebih jarang terdengar dibanding brand supercar dan hypercar asal Italia lainnya seperti Ferrari atau Lamborghini. Namun bagi penyuka hypercar, ini bukan brand sembarangan. Salah satu model yang baru saja diluncurkan adalah hypercar pagani Imola Roadster, versi convertible dari hypercar Imola Coupe.

Soal kemampuan rancang bangun, kalau Anda paham siapa itu Horacio Pagani, kualitas mobil ini tidak perlu diragukan lagi. 

Bukan Roadster Biasa

Pagani Imola Coupe pertamakali diperkenalkan tahun 2020. Nama yang disematkan merupakan penghormatan untuk sirkuit legendaris Imola di Italia.

Namun versi coupe saja nampaknya belum cukup bagi Pagani. Pengembangan roadster pun dilakukan Pagani selama sekitar tiga tahun.

Teknologi canggih dan rancang bangun Imola coupe dan Huayra Roadster pun dibekalkan pada Imobil ini. Mulai dari sistem elektronika, suspensi hingga peningkatan mesin dan transmisi.

Aerodinamika Berperan Penting

Pagani merombak desain sasis dan bodi Imola coupe agar roadster dapat melaju kencang namun tetap stabil meskipun tanpa atap. Diantaranya, lubang saluran intake bagian depan diperbesar untuk meningkatkan aliran udara pendingin rem dan mesin. Saluran pembuang hawa panas pun dibuat di kolong bodi, fender dan sisi bemper depan maupun belakang.

Lampu belakang pun ternyata dilengkapi lubang pembuang hawa panas yang dihasilkan mesin dan rem belakang. Tak hanya mendinginkan rem, tapi juga meningkatkan gaya tekan gravitasi bagian belakang terutama di sekitar roda.

Hasilnya ternyata sungguh luar biasa. down force pada Imola Roadster ini dikatakan menyentuh 600 kg di kecepatan 280 km/jam. Pagani bahkan mengklaim Imola Roadster mampu menghasilkan gaya lateral sebesar 2,2 G dan gaya pengereman sebesar 2,2 G.

Bodi Super Ringan

Performa hypercar roadster dibuat lebih galak dibanding Imola coupe maupun Huayra Roadster BC. Mesin 6.0-liter V12 yang dipasok dari Mercedes-AMG memang sama seperti Imola coupe, namun dituning ulang. Output tenaganya jadi 838 hp. Sedangkan torsi maksimumnya 1.100 Nm!

Berbekal transmisi sekuensial 7-speed Xtrac racikan Pagani, Imola Roadster diklaim mampu melesat hingga 350 km/jam.

Sasis dan bodi menggunakan material super ringan Carbo-Titanium HP62-G2 dan Carbo-Triax HP62. Bahkan lapisan cat Acquarello Light pada bodi bobotnya lebih ringan 5 kg dari Imola Coupe. Hasilnya, bobot total mobil ini pun hanya 1.260 kg. Lebih ringan dari Huayra Roadster.

Interior Ala Pagani

Di kabin, perpaduan aksen serat karbon dengan panel kayu dan balutan kulit Alcantara digarap dengan gaya khas Pagani.

 

Meskipun ini adalah mobil tanpa atap yang super kencang, namun fitur pemanja telinga tak dilupakan. Sistem audio 7-kanal dengan speaker kualitas tinggi terpasang di belakang head rest. Raungan mesin V12 plus alunan musik menghentak menjadi pengiring saat melaju pada kecepatan tinggi. Kenikmatan berkendara yang tiada tara…

Hanya ada 8 unit Imola Roadster yang ditawarkan kepada para pelanggan setia Pagani. Harga tak disebutkan, namun pastinya di kisaran jutaan dollar..

 

McLaren 750S Sold Out Hingga 2024!

Setelah dinantikan kemunculannya sejak tahun 2022 lalu, akhirnya McLaren 750S resmi diluncurkan. Mobil ini menggantikan model 720S yang debut perdana di Geneva Motor Show pada 2017 silam.

Tak hanya tampil dalam versi Coupe, 750S juga hadir dalam variant Spider. Seperti apa detail dari supercar terbaru buatan Inggris ini?

Evolusi Dari McLaren 720S

Apakah tampilan 750S terlihat mirip dengan pendahulunya? Anda tidak salah, karena mobil ini adalah evolusi dari McLaren 720S. Bukan sekadar revisi atau facelift.

Meski mengalami ubahan, namun desain eksterior dan interior 750S masih memiliki benang merah dengan versi sebelumnya yakni 720S.

Pada interior mengalami ubahan drastis pada area dashboard dan konsol tengah. Paling terlihat yakni pada panel instrument.

Perubahan eksterior paling mencolok yakni pada sektor aerodinamika. Sayap belakang aktif di buritan ukurannya kini lebih besar. Fungsinya tentu saja untuk meningkatkan gaya tekan gravitasi dan mengurangi hambatan udara saat melaju pada kecepatan tinggi.  Mirip dengan sistem DRS pada mobil balap F1.

Pada pintu terdapat kanal ventilasi udara yang berfungsi menyalurkan aliran udara sebagai pendingin mesin. Sirip splitter pemecah angin pun disematkan pada bagian depan.

Konstruksi sasis dan body monokok serat karbon diramu ulang untuk menghasilkan bobot total yang jauh lebih ringan. McLaren mengklaim 750S memiliki rasio tenaga berbanding bobot di angka 579 hp-per-ton. Lebih prestisius dari Ferrari F8 Tributo yang rasionya hanya 500 hp-per-ton.

Tak hanya body dan sistem exhaust yang dibuat lebih ringan. Seluruh panel kaca pun kini menggunakan material berbobot ringan. Bahkan velg standar 10-spoke “ultra ringan” yang kini dibekalkan total bobotnya hanya 13.8 kg!

Hasilnya, bobot kering McLaren 750S untuk versi Coupe hanya 1.281 kg. Sedangkan untuk versi Spider hanya sedikit lebih berat yakni 1.326 kg.

Upgrade Performa? Tentu Saja!

Peningkatan output performa sudah pasti dilakukan secara maksimal oleh tim R&D. Meskipun 750S masih membopong mesin 4.0-liter V8 twin-turbo, namun performanya telah mengalami upgrade.

Pada mesin McLaren M840T yang digunakan 750S dibenamkan piston ultra ringan dari 765LT. Tekanan hembusan turbo pun ditingkatkan. Tak sia-sia, output tenaga mesin kini menjadi 750 PS atau sekitar 740 hp. Sedangkan puntiran torsi menjadi 800 Nm. Tenaga terkoreksi sekira 4 persen dari versi 720S P1 yang outputnya 727 hp.

Tak hanya lebih perkasa, 750S pun lebih gesit berkat ubahan pada rasio gigi akhir. Akselerasi 0–100 km/jam hanya butuh 2,7 detik. Jika versi Coupe butuh 7,2 detik untuk mencapai angka 200 km/jam, versi Spider hanya tertinggal 0,1 detik. Top speed di angka 299 km/jam dapat dicapai versi Coupe dalam 19,8 detik. Sedangkan versi Spider butuh waktu 20,4 detik. Sangat gesit bukan?

Revisi Sistem Suspensi dan Rem

Untuk mengimbangi peningkatan performa, sistem suspensi pun tak luput dari revisi. Tak hanya dibekali sistem suspensi PCC III versi terbaru. Komponen yang digunakan pun bobotnya lebih ringan. Hitungan geometri dan rasio kemudi pun disetting ulang.

Untuk memudahkan setting mandiri pada mesin, aerodinamika, handling kemudi dan transmisi, semua dapat dilakukan melalui sistem McLaren Control Launcher yang ditampilkan pada layar monitor.

Jika spek standar masih kurang memuaskan, tersedia paket upgrade McLaren Senna. Paket opsional versi balap ini terdiri dari rem cakram keramik dan kaliper monoblok berteknologi F1. Ban standar Pirelli P Zero atau P Zero Corsa pun dapat diganti dengan ban spek balap yakni Pirelli P Zero Trofeo R.

Bagi para peminat McLaren 750S, label harganya mulai dari $324,000 yang setara Rp 4,8 miliar untuk versi Coupe dan $345,000 yang kurang lebih sekitar Rp 5,1 miliar untuk varian Spider (off-the road). Hanya saja, stok mobil ini sudah sold out hingga tahun 2024 mendatang. Berharaplah masih ada jatah stok yang tersedia, walau waktu indennya cukup lama.