Soebronto Laras, Begawan Otomotif Dengan Sederet Warisan

Dunia otomotif Tanah Air kembali berduka. Soebronto Laras, seorang tokoh legendaris yang hidupnya berdedikasi penuh dalam dunia otomotif Indonesia selama puluhan tahun ini, telah berpulang pada 20 September 2023. Begitu banyak langkah bisnis yang dihasilkan dan produk kendaraan bermotor yang hadir di Indonesia berkat ‘kawalan’ sosok Soebronto Laras.

Perjalanan hidupnya dalam dunia otomotif pun penuh warna. Beliau lahir pada 5 Oktober 1943 dan sejak remaja telah giat ikut balapan sepeda motor. Seusai menyelesaikan pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas di Jakarta, dirinya melanjutkan pendidikan di Inggris.

Ia kembali ke Indonesia setelah mendapat gelar Sarjana Teknik Mesin dari Paisley College for Technology dan Diploma of Business Administration dari Hendon College for Business Management. Di pertengahan tahun 1970an, ia berjumpa dengan seorang pengusaha tempat hiburan yang bernama Atang Latief.

Berjumpa Atang Latief

Bersama pengusaha tersebut, Soebronto Laras turut mengembangkan bisnis plastik untuk sejumlah komponen otomotif. Disusul dengan mengawali kiprahnya di dunia otomotif dengan menghadirkan kendaraan roda dua dan roda empat buatan Suzuki di Indonesia melalui berdirinya PT Suzuki Indomobil Motor. Ia yakin menggeluti bisnis otomotif ini berkat dukungan penuh dari Atang Latief.

Selain menyuguhkan sepeda motor Suzuki FR70 di Indonesia, visinya saat itu ialah merakit mobil berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat luas. Tanpa ragu Soebronto Laras melobi pihak manajemen Suzuki di Jepang untuk merakit mobil di Indonesia. Mobil niaga ringan Suzuki ST10 mengawali bisnis otomotif Suzuki di Tanah Air pada tahun 1976. Mobil pikap mungil ini mengusung mesin 2 silinder 360 cc yang dirakit secara lokal.

Namun, dimensi dan kapasitas mesin mobil ini dinilai terlalu kecil, sehingga Soebronto pun kembali melobi prinsipal Suzuki di Jepang untuk memproduksi mobil lebih lega dan besar. Maka hadir Suzuki ST20 dengan mesin 3 silinder 550 cc dan tanpa ragu untuk diuji pasar secara langsung ke calon konsumen di tahun 1978.

Mengangkut cengkeh di Manado

Ujian pertama Suzuki ST20 dilakukan di Manado, Sulawesi Utara, yang saat itu sedang musim panen cengkeh. Para petani di Manado pun melihat dan mencoba langsung Suzuki ST20 untuk mengangkut berkarung-karung cengkeh seberat satu ton dan membawanya melalui jalanan berbukit yang sempit dan berliku.

Suzuki ST-20 digambarkan seperti semut yang perkasa, yang bisa mengangkat beban yang jauh lebih besar daripada ukuran badannya. Dan memang, dibandingkan dengan mobil pick-up yang sudah ada di pasaran, Suzuki ST-20 ukurannya paling kecil. Sejak itu, banyak petani cengkeh di Sulawesi Utara yang memesan mobil tersebut. Karenanya, Sulawesi Utara menjadi pasar pertama mobil Suzuki di Indonesia.

Setelah diterima di pasar Sulawesi Utara, Soebronto Laras meningkatkan promosi kendaraan Suzuki. Tidak lama kemudian, mobil itu sudah diterima pasar di seluruh wilayah Indonesia. Sayangnya, di tahun 1982, Atang Latief terlilit masalah keuangan, kepemilikan Indomobil berpindah tangan kepada Liem Sioe Liong atau Sudono Salim. Padahal saat itu, Suzuki tengah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.

foto: Indonesia Jimny Festival 2023

Suzuki Carry penggebrak pasar

Di tahun 1986, Soebronto Laras bersama Suzuki menggebrak pasar dengan menghadirkan Suzuki ST-100 yang dikenal luas dengan nama Suzuki Carry. Yang turut mendorong penjualan mobil Suzuki Carry saat itu adalah perlunya angkutan kota dan angkutan pedesaan berdimensi ringkas, sebab kondisi jalan yang relatif masih sempit.

Di waktu yang bersamaan, Indomobil tidak hanya memproduksi kendaraan Suzuki saja, namun juga bertindak sebagai Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) yang mengambil lisensi perakitan dan penjualan beberapa merk kendaraan. Sebut saja Nissan, Volvo, Hino, Mazda, dan, Volkswagen. Bahkan Soebronto Laras hampir mewujudkan impiannya dalam menghadirkan mobil rakyat dengan harga terjangkau bersama Mazda, yakni MR90 yang berbasis Mazda 323.

Selamat jalan, Soebronto Laras. Semua jasa dan warisanmu di dunia otomotif Indonesia akan selalu dikenang sepanjang masa…

Para Komunitas Nikmati Ragam Mobil Hybrid Suzuki di GIIAS 2023

Silaturahim PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) berbuah manis dengan mengundang 14 komunitas Suzuki dari berbagai line up produk untuk merayakan kebersamaan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Tak dipungkiri, kehadiran para komunitas Suzuki ini tentu berkontribusi pada jumlah komunitas dan pengunjung yang hadir pada GIIAS 2023.

Dalam kemeriahan GIIAS 2023, Suzuki menghadirkan pengalaman tak terlupakan bagi para anggota yang menghadiri acara ini. Para anggota komunitas juga diajak merasakan atmosfer di booth Suzuki yang penuh inovasi dan teknologi terkini. Dengan antusias, komunitas Suzuki menikmati ragam aktivitas mulai dari test drive kendaraan terbaru hingga sesi interaktif yang melibatkan perwakilan Suzuki.

Memahami cara kerja SHVS

Menurut Harold Donnel, Head of 4W Brand Development & Marketing Research PT SIS, “Saat pertama kali All New Ertiga Hybrid dikenalkan, kami juga mengajak para komunitas pemilik Ertiga hingga mobil Suzuki lainnya untuk memahami bagaimana cara kerja dari teknologi SHVS yang ada pada mobil tersebut, cara berkendara seperti apa yang mampu berikan efisiensi penggunaan bahan bakar, dan tentunya sisi positif yang diberikan ketika beralih ke kendaraan yang menggunakan teknologi hybrid,” tuturnya.

Saat ini, Suzuki juga telah menghadirkan kendaraan hybriddengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Ini adalah mesin yang dipadukan teknologi Integrated Starter Generator (ISG) danLithium-Ion Battery untuk memberikan efisiensi dan mengurangi emisi gas buang kendaraan.

Berikan dampak positif terhadap para loyalis Suzuki

Para wakil komunitas juga tidak melewatkan kesempatan mencoba deretan produk hybrid ini dari model New XL7 Hybrid, Grand Vitara dan All New Ertiga Hybrid di arena test drive yang telah disediakan. Lithium-ion Battery merupakan salah satu komponen yang utama untuk menunjang teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) yang saat ini disematkan pada New XL7 Hybrid, All New Ertiga Hybrid dan Grand Vitara.

Bukan newbie, komunitas Suzuki ini selalu aktif di berbagai kegiatan sosial, olahraga, kemanusiaan, dan berbagai acara lain yang diadakan oleh Suzuki.

“Kami merasa terhormat dan berterima kasih kepada Suzuki atas undangan istimewa ini. Kolaborasi dengan komunitas-komunitas kami memperkuat semangat kebersamaan dan memberikan kesempatan bagi kami untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat. Kami bangga menjadi bagian dari komunitas Suzuki dan semakin bersemangat untuk melibatkan diri dalam aktivitas sosial,” ujar TW, perwakilan Komunitas Ertiga Mania (ERMAN).

Suzuki Invicto Resmi Diluncurkan di India

Kerjasama saling bertukar platform yang terjalin antara Suzuki dan Toyota terbukti manjur untuk mengisi celah kekosongan model pada kedua brand di sejumlah kawasan tertentu. Salah satu contohnya yakni segmen MPV 7-8 penumpang. Sebelumnya, model MPV terbesar yang ditawarkan Suzuki di India yakni XL6 yang di Indonesia berlabel Ertiga. Seperti yang telah kami prediksi sebelumnya, Maruti Suzuki resmi meluncurkan Suzuki Invicto di India.

Multi Purpose Vehicle (MPV) 7-8 seater ini merupakan versi rebadged dari Toyota Innova Zenix spek India yakni Innova Hycross. Apa saja pembeda antara Toyota Innova Hycross dan Suzuki Invicto?

Platform Sama Namun Beda Gaya

Jika dilihat dari siluet desain body, Invicto dan Innova Hycross terlihat identik dan nyaris tak ada bedanya. Meskipun model rebadged, tetap saja terdapat ciri khas yang disematkan Suzuki pada Invicto sebagai pembeda.

Pada bagian depan, grille Invicto ukurannya lebih besar. Nuansa chrome pada grille Invicto pun lebih kental dibanding Innova Hycross yang lebih dominan dengan warna hitam.

Desain bumper depan Invicto pun berbeda. Terutama pada lubang intake dan skid plate. Tampilan dan bentuk headlamp pun terlihat berbeda dari Innova Hycross.

Demikian pula dengan tampilan pada bagian belakang. Pada lubang intake bumper belakang terdapat aksen chrome. Desain lampu belakang pun berbeda. Tampilan velg alloy 17-inci yang menopang body pun terlihat keren.

Kemasan Interior Hanya Beda Tipis

Jika diukur, panjang body 4.755 mm dengan jarak sumbu roda sekitar 2.850 mm merupakan warisan dari platform compact unibody TNGA GA-C yang dimekarkan.

Hasilnya, kabin Suzuki Invicto yang berlayout tiga baris penumpang pun nampak sangat lapang. Sama seperti Toyota Innova Hycross.

Dengan setting desain yang berbeda pada bangku baris kedua, Suzuki Invicto memiliki versi yang dapat memuat 7 maupun 8-penumpang.

Volume bagasi di belakang bangku baris belakang cukup besar yakni 239 liter. Jika ingin memuat barang bawaan yang lebih banyak atau bentuk dan ukurannya lebih besar, tentu saja bisa. Cukup lipat bangku belakangnya, dan volume bagasi pun bertambah menjadi 690 liter.

Layout interior Suzuki Invicto maupun Toyota Innova Hycross memang identik. Bedanya sebatas pada kombinasi warna kemasan interior.

Panel interior dan jok Suzuki Invicto dikemas dengan balutan bahan semi kulit berwarna hitam. Pada panel interior diimbuhi aksen warna Champagne Gold sebagai pemanis dan memperkuat aura elegan. Sedangkan kemasan interior Innova Hycross didominasi warna coklat.

Perangkat head unit sistem infotainment dengan layar sentuh 10.1-inci dan layar panel instrumen 7-inci, sistem audio 6-speaker, panoramic sunroof, dan kamera 360-derajat jadi kelengkapan pada interior Suzuki Invicto. Termasuk pula lebih dari 50 fitur Suzuki Connect.

Fitur keselamatan berkendara nyaris tak berbeda, seperti ABS, EBD dan enam airbag. Hanya saja Invicto tak dilengkapi sistem bantu berkendara ADAS (Advance Driver Assistance System). Inilah salah satu faktor yang membuat harganya lebih murah dari Toyota Innova Hycross.

Hanya Tersedia Varian Hybrid

Jika Toyota Innova Hycross ada varian mesin bensin dan hybrid, Suzuki Invicto hanya tersedia dalam varian hybrid.

Suzuki Invicto dibekali mesin bensin 4-silinder 2.0-liter bertenaga 150 hp. Modul hybridnya memanfaatkan motor elektrik berdaya 84 kW atau setara 112 hp. Output tenaga kombinasi yang dihasilkan paduan hybrid ini sekitar 183 hp.

Seperti halnya Toyota Innova Hycross hybrid yang berpenggerak roda depan, Suzuki Invicto pun demikian. Transmisi e-CVT yang digunakan pun identik. Untuk mode berkendara, tersedia empat pilihan yakni EV, Normal, Eco, dan Power.

Suzuki Invicto akan diproduksi di fasilitas manufaktur Toyota di Bidadi, India. Tempat produksi yang sama dengan Toyota Innova Hycross dan juga Suzuki Grand Vitara.

Suzuki Invicto hadir dalam dua varian, yakni Alpha+ (7-penumpang) dan Zeta+ (8-penumpang).

Label harganya di India mulai dari 2.842.000 Rupee atau Rp 519,7 jutaan untuk varian Alpha+. Sedangkan varian termurah yakni Zeta+ mulai dari 2.484.000 Rupee yang kurang lebih setara Rp 454,3 jutaan. Hanya terpaut sedikit lebih murah dari harga Toyota Innova Hycross.

 

Konsumsi BBM New Suzuki XL7 Hybrid Makin Ekonomis?

Pilihan model SUV bagi para pecinta Suzuki di Indonesia kini bertambah satu lagi, New XL7 Hybrid. Varian terbaru SUV 7-penumpang XL7 ini mengikuti jejak Ertiga Hybrid yang telah lebih dulu dipasarkan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) di Indonesia. Lalu, seberapa irit konsumsi BBM XL7 setelah dapat teknologi tersebut?

New XL7 Hybrid merupakan komitmen Suzuki dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Khususnya SUV ramah lingkungan sebagai sarana mobilitas keluarga modern sehari-hari. Seperti halnya Ertiga Hybrid, varian terbaru XL7 ini dibekali teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). 

Smart Hybrid Meringankan Kinerja Mesin

Mesin 1.5-liter berkode K15B yang dibekalkan pada New XL7 Hybrid sama seperti varian non-hybridnya. Output tenaga 103 hp dikail pada 6.000 rpm dan torsi maksimum 138 Nm dirasakan pada 4.400 rpm.

Nah, jantung utama dari New XL7 Hybrid yakni sistem SHVS (Smart Hybrid Vehicles by Suzuki). Sistem ini terdiri dari perangkat Integrated Starter Generator (ISG) dan 2 buah baterai (lithium-ion dan lead acid). Perangkat ISG memiliki fungsi ganda. Yang pertama yakni membantu putaran mesin saat akselerasi awal. Fungsi kedua sebagai motor starter mesin saat fitur Engine Auto Start-Stop bekerja.

Saat dalam kondisi ON, fitur ini akan mematikan mesin untuk menghemat pemakaian bahan bakar ketika mobil tak bergerak lebih dari 3 detik di lampu merah atau di kemacetan. Ketika pijakan kaki pada pedal rem dilepas atau pedal gas dipijak kembali, motor ISG akan menstarter mesin secara otomatis.

Nah, saat fungsi Engine Auto Start-Stop bekerja dan mesin mobil mati, AC akan tetap hidup. Baterai akan memasok energi listrik sebagai penggerak motor pulley kompresor AC.

Sementara untuk pasokan daya listrik, New XL7 Hybrid memanfaatkan dua buah baterai. Yang pertama yakni baterai lithium-ion bervoltase 12 V. Jenis yang digunakan sama seperti pada Ertiga Hybrid. Hanya saja New XL7 Hybrid baterainya berukuran 10 Ah seperti pada Grand Vitara Hybrid. Sedangkan pada Ertiga Hybrid ukurannya 6 Ah.

Kapasitas daya listrik baterai pun akan terus terisi berkat sistem pengisian daya regeneratif. Energi dari pengereman dan deselerasi diubah menjadi energi listrik yang kemudian disimpan pada baterai lithium-ion yang diusung.Posisi penempatan baterai lithium-ion berada di bawah jok depan dijamin aman.

Perihal perawatan baterai, Suzuki memberi garansi resmi selama 8 tahun. Jadi tak perlu khawatir bukan?Untuk sistem kelistrikan lainnya pada kendaraan seperti lampu maupun head unit tetap menggunakan baterai lead-acid alias accu standar 42 Ah bervoltase 12 V.

Konsumsi BBM XL7

Untuk XL7 versi non-hybrid bertransmisi automatic, konsumsi BBM rata-rata di kisaran 14,5 -15,5 km/l. Kecepatan berkendara antara 40-110 km/jam. Untuk dalam kota, agak sulit mengukurnya. Lebih pada berapa lama merayap di tengah kemacetan lalu lintas daripada berapa jauh jarak yang ditempuh.

Sementara berdasarkan klaim Suzuki, konsumsi BBM Suzuki XL7 Alpha A/T non-hybrid di kisaran 15 km/l. Kini giliran New XL7 Hybrid, dan fungsi Engine Auto Start-Stop dalam posisi ON. Kecepatan berkendara pun sama yakni kisaran 40-110 km/jam. Saat kami menjelajah area Yogyakarta selama 2 hari ini, konsumsi BBM New XL7 Hybrid bertransmisi automatic juga lumayan irit, yakni di angka 13,8 km/l dengan jarak tempuh sejauh 200 km.

Kenyamanan berkendara tentunya ditunjang oleh gaya berkendara normal, atau eco-driving. Tak lupa fitur cruise control siap membantu meringankan kaki melalui tombol yang ada di bagian kanan setir. Jadi kaki tidak perlu selalu menginjak pedal gas, terutama pada saat melaju konstan di jalan tol.

Dengan mesin yang sama, konsumsi BBM New XL7 Hybrid terbilang cukup ekonomis jika dibandingkan dengan Ertiga Hybrid. Ertiga Hybrid yang bobotnya jauh lebih ringan, konsumsi BBM rata-rata di kisaran 19 km/l (automatic). Tak jauh beda bukan?

Konsumsi BBM kendaraan tentunya bergantung pada sejumlah faktor seperti kecepatan berkendara, kondisi rute jalan dan kepadatan lalu lintas. Selain itu, cara mengemudi pun turut berpengaruh. Bisa dikatakan teknologi Smart Hybrid terbukti membuat kinerja mesin menjadi lebih ringan, konsumsi BBM pun kian ekonomis.

Suzuki XL7 Hybrid Dibekali Fitur Yang Tak Kalah Memikat

Suzuki XL7 Hybrid jadi varian terbaru yang diperkenalkan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) dalam jajaran SUV yang dipasarkan di Indonesia. Saat melihat wujudnya, konsumen yang awam mungkin akan berpikir mobil ini tak ada bedanya dari XL7 versi non-Hybrid. Namun nyatanya tidak demikian.

Nah, ubahan apa yang paling mencolok pada Suzuki New XL7 Hybrid dibandingkan versi tanpa label Hybrid?

Interior Tampil Lebih Elegan

Yang mungkin sedikit mengecoh konsumen mungkin pada area interiornya. Layout kabin XL7 Hybrid sepintas terlihat tak berbeda dari varian non-Hybrid. Panel instrumen plus layar MID (multi-information display) di balik setir palang tiga terlihat identik. Kelengkapan seperti soket listrik 12V, USB dan Aux juga tak berubah.

Sistem infotaintment dengan layar sentuh 8 inci pada XL7 Hybrid sama seperti varian non-Hybrid. Tetap dilengkapi dengan switch audio control serta koneksi Bluetooth. Namun saat dicermati, interior pada XL7 Hybrid varian Alpha maupun Beta kini tampil kian mewah dibandingkan versi non-Hybrid. Kombinasi kulit dan kain pada jok terlihat lebih elegan. Aksen ornamen kayu di dashboard dan panel pintu pun membuat tampilan interior layaknya SUV kelas premium. Nuansa warna beige pada interior pun kini berganti dengan warna silver.

Fitur penyejuk kabin otomatis pada XL7 Hybrid menunjang kenyamanan berkendara. Terlebih dengan adanya sistem ISG dan baterai lithium-ion 10 Ah yang lebih besar dari Ertiga Hybrid. Meskipun mesin mobil mati saat fitur Engine Start-Stop bekerja, AC akan tetap berfungsi. Jadi tak perlu khawatir kepanasan saat tengah terjebak di kemacetan lalu lintas.

Tombol pengaturan fitur Cruise Control pada setir pun cukup mudah dioperasikan. Fitur ini sangat membantu ketika berkendara pada kecepatan konstan seperti di jalan tol yang lurus dan cukup panjang. Setidaknya kaki tak lekas pegal karena harus selalu menginjak pedal gas. Suzuki XL7 Hybrid hanya tersedia dalam dua varian teratas yakni Alpha dan Beta.

Smart E-Mirror Touch Screen

Yang menarik dari sederet fitur yang ada pada interior XL7 Hybrid yakni Smart E-Mirror Touchscreen. Fitur yang satu ini mungkin tak banyak diketahui para konsumen. Kaca spion tengah pada plafon kabin sekaligus berfungsi sebagai layar penampil gambar dari kamera di depan maupun belakang mobil. Tak seperti pada gambar rekaman dari kamera pada mobil lainnya yang ditampilkan pada layar head unit di dashboard. Fitur ini tak akan mengganggu fungsi layar head unit pada bagian tengah dashboard.

Saat transmisi berada di posisi gigi mundur, kamera akan bekerja secara otomatis. Pengendara bisa melihat situasi di belakang kendaraan dari rekaman gambar kamera parkir yang ditampilkan pada kaca spion.

Tak hanya memudahkan saat parkir, fitur ini sekaligus meningkatkan visibilitas pengemudi dan mengurangi blind spot saat parkir mundur. Anda pun dapat merekam situasi perjalanan saat berkendara.

Rekaman gambar dari kamera akan tersimpan pada kartu memori micro SD yang terpasang di dalam spion tengah tersebut. Nah, kapasitas 32 GB pun bisa ditambah menjadi 64 GB. Keren kan! Fitur ini jadi keunggulan yang tak dimiliki kompetitor sekelasnya seperti Daihatsu Terios, Toyota Rush, hingga Honda BR-V dan Mitsubishi Xpander Cross.

Berkendara Aman dan Nyaman

Suzuki XL7 Hybrid bertransmisi manual memiliki fitur pembeda dari varian automatic, yakni Gear Shift IndIcator. Fitur yang terintegrasi dengan sensor rpm mesin ini akan memberi tanda kepada pengemudi kapan waktunya untuk melakukan perpindahan gigi. Fungsinya kurang lebih mirip seperti indikator shift light pada mobil balap. Untuk varian bertransmisi otomatis, terdapat fitur Hill Hold Control. Fitur ini sangat membantu saat kendaraan tengah terjebak di kemacetan atau saat merayap di jalan tanjakan.

Perihal fitur keselamatan berkendara seperti anti-lock braking system (ABS), electronic stability programme (ESP), dual airbag, dan electronic brake distribution (EBD) tetap menjadi kelengkapan standar pada XL7 Hybrid.

Kabin Lapang Dan Nyaman

Seperti halnya di area Jabodetabek maupun kota lainnya, tipikal konsumen peminat Suzuki New XL7 Hybrid di Yogyakarta pun kurang lebih sama. Sebagian besar adalah pengusaha dan profesional muda dengan taraf ekonomi cukup mapan. Dengan kapasitas 7-penumpang, New XL7 Hybrid sangat cocok digunakan sebagai kendaraan penunjang aktifitas sehari-hari maupun mobil keluarga.

Seperti halnya pada XL7 non-Hybrid, posisi duduk tak berubah. Seluruh penumpang dapat duduk dengan nyaman. Meskipun pada baris kedua tak dilengkapi sandaran tangan di bagian tengah, justru hal ini membuat area bangku menjadi tak terasa sempit. Terutama bagi penumpang bertubuh extra large.

Bahkan pada penumpang berpostur jangkung tetap dapat duduk dengan nyaman di baris paling belakang sekalipun. Ya, pada MPV maupun SUV biasanya penumpang baris paling belakang posisi duduknya kurang nyaman. Terutama pada posisi lutut yang mentok maupun batas kepala yang nyaris menyentuh plafon.

Kapasitas Barang Bawaan Lebih Besar

Dibandingkan dengan MPV berkapasitas 5-penumpang yang banyak beredar di pasaran, Suzuki New XL7 Hybrid jelas lebih unggul. Selain dapat memuat penumpang lebih banyak, kapasitas muat barang pun lebih besar. Label harga pun tak terpaut jauh.

Dengan konfigurasi duduk 2-3-3, jok baris kedua dan ketiga bisa dilipat. Volume ruang bagasi pun jadi bertambah besar. Memudahkan saat harus membawa barang bawaan dan belanjaan yang cukup banyak. Bahkan anda pun dapat memuat sepeda MTB di dalam kabin Suzuki New XL7 Hybrid. Jok dalam posisi terlipat tentunya.

Memuat koper dan tas ransel kemping atau tas travel berukuran besar kerap menjadi problem utama saat hendak travelling. Belum lagi ditambah dengan coolbox penyimpan minuman dingin yang ukurannya cukup besar dan memakan tempat.

Kapasitas kargo New XL7 Hybrid bisa menampung empat hingga lima koper besar plus tas bawaan dengan melipat jok baris ketiga. Segala perabotan pun jadi kian mudah dan praktis untuk dimuat dalam kabin.

Sejak diperkenalkan pada akhir Juni lalu, PT Sumber Baru Mobil sebagai salah satu dealer resmi mobil Suzuki di kota Yogyakarta telah mendapat 47 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) New XL7 Hybrid. Ini baru dari satu dealer saja dan jumlahnya tentu akan kian bertambah.

Dengan sejumlah inovasi dan fitur memikat yang dibekalkan, PT SIS yakin Suzuki New XL7 Hybrid dapat bersaing dengan kompetitor sekelasnya. Bahkan secara simultan Suzuki akan menghadirkan New XL7 Hybrid di 33 kota besar di Indonesia.

Beginilah Cara Kerja Teknologi SHVS Suzuki XL7 Hybrid!

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memilih kota Yogyakarta sebagai lokasi pengujian teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) pada Suzuki XL7 Hybrid.

Yogyakarta dinilai sebagai kota yang sesuai untuk mendapatkan impresi berkendara sesungguhnya. Lanskapnya variatif dan banyaknya destinasi wisata  menarik, dianggap cocok mewakili gaya New XL7 Hybrid sebagai mobil keluarga.

“Untuk menyusuri Yogyakarta yang apik, New XL7 Hybrid sudah dibekali teknologi SHVS agar perjalanan jadi lebih efisien dan ramah lingkungan. Kami mendorong pengguna mengeksplorasi teknik mengemudi untuk memaksimalkan kapabilitas fitur-fitur baru yang tersedia pada New XL7 Hybrid,” ujar Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS.

Teknologi SHVS Mengurangi Dampak Bagi Lingkungan

Kami pun merasakan bagaimana sistem SHVS bekerja. Selama pengujian SHVS, kami menerapkan gaya berkendara Eco-Driving setiap saat. Teknologi ini mampu mengoptimalkan penggunaan bahan bakar hanya ketika diperlukan saja, dan menghentikannya saat tidak diperlukan dengan memanfaatkan peran Engine Auto Start-Stop.

Sistem kerja pada SHVS ditunjang oleh dua komponen utama yaitu Integrated Starter Generator (ISG) serta Lithium-ion battery. Bermanfaat untuk Engine Auto Start-Stop saja, namun juga dapat memberikan Acceleration Assist kepada mesin dan melakukan Regenerative Braking. Hal ini guna menyuplai kebutuhan listrik yang terpakai untuk menghidupkan beragam komponen elektrikal di mobil ini.

Kinerja SHVS Dipantau Melalui Tampilan MID

Peran Acceleration Assist bekerja untuk menyalurkan energi listrik kepada ISG sebagai motor yang meringankan beban putaran mesin sesuai kebutuhan saat berakselerasi. Energi listrik ini disalurkan dan dapat dipakai berulang kali berkat Regenerative Braking dengan memanfaatkan momen deselerasi untuk menghasilkan kembali daya listrik yang akan disimpan di Lithium-ion Battery dan lead acid battery.

Untuk memudahkan, proses kerja dari SHVS kami langsung memantau lewat Multi Information Display (MID) di panel instrument cluster yang tampilannya lengkap.

Hendra Kurniawan, Direktur Utama PT Sumber Aneka Mobil dari main dealer Suzuki di Yogyakarta, ikut menyampaikan sambutan hangat atas inisiasi petualangan New XL7 Hybrid ini. Yogyakarta adalah kota yang strategis untuk penjualan varian hybrid Suzuki. Kota wisata lokal nomor satu ini, memiliki banyak destinasi menarik untuk keluarga dan wisatawan.

“Sungguh menggembirakan New XL7 Hybrid berkesempatan menjelajahi Kota Yogyakarta kami yang autentik. Yogyakarta memang memiliki banyak sekali destinasi wisata dalam dan luar kota yang selalu ramai mengundang minat wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan teknologi dan fitur New XL7 Hybrid, kami yakin kepercayaan masyarakat terhadap New XL7 Hybrid akan bertambah baik dan perjalanan pelanggan menjadi semakin berkesan di kota istimewa ini,” tuturnya.

Suzuki Dan SkyDrive Bakal Produksi Mobil Terbang

Sejumlah pabrikan otomotif saat ini tengah melakukan terobosan baru di bidang teknologi mobilitas. Salah satunya yakni membuat mobil terbang.

Kemacetan arus lalu lintas kota megapolitan sejumlah negara di dunia terbilang sudah nyaris parkir. Jika kendaraan sudah tak dapat lagi bergerak, maka terbang adalah alternatif menghindari kemacetan. Mungkin demikian alasan dan pemikiran di balik lahirnya mobil terbang.

Suzuki baru-baru ini secara resmi menandatangani nota kerjasama dengan SkyDrive sebagai mitra dalam memproduksi sebuah mobil terbang. Sebetulnya rencana kerjasama ini telah diungkapkan oleh Suzuki sejak tahun 2022 lalu. Namun kesepakatan antara keduanya baru terealisasi sekarang.

Mobil Terbang, Alternatif Mobilitas Masa Depan

Berawal dari proyek mobil terbang bertenaga listrik yang dikembangkan oleh SkyDrive. Prototype dengan tempat duduk tunggal tersebut menarik minat Suzuki untuk membantu pengembangan tahap lanjut hingga menjadi versi produksi.

“Kami sangat optimis dengan kemitraan yang terjalin antara Suzuki dan SkyDrive dalam pengembangan dan produksi mobil terbang. Teknologi ini akan menjadi alternatif moda transportasi dan mobilitas di masa depan,” papar Hidetoshi Kumashiro, Executive General Manager, Suzuki.

Sebagai bagian dari kesepakatan kerjasama tersebut, Suzuki tengah menyiapkan fasilitas infrastruktur litbang dan produksi. Lokasi yang dipilih yakni Pabrik manufaktur Suzuki yang berada di Prefektur Shizuoka, Jepang.

Suzuki tak sekadar membantu menyediakan sarana infrastruktur manufaktur saja. Penyediaan tenaga kerja pada proses produksi juga menjadi bagian dari bantuan yang diberikan oleh Suzuki.

Menurut rencana, tahap produksi akan dimulai pada tahun 2024 mendatang. Meskipun Suzuki memiliki andil dalam rancang bangun mobil terbang ini, namun hak cipta karya intelektual tetap menjadi milik SkyDrive.

Mobil Terbang Yang Mirip Drone Berawak

Mobil terbang buatan SkyDrive ini merupakan jenis Vertical Take-off and Landing (VTOL), prinsip kerjanya mirip seperti helikopter. Mungkin padanan yang lebih mendekati adalah drone berawak.

Model awal yang didemonstrasikan  SkyDrive pada tahun 2020 lalu yakni SD-03. Model awal ini hanya berkursi tunggal dan ukurannya cukup kecil. Versi produksi yang diberi kode SD-05 nantinya memiliki ukuran lebih besar. Kokpitnya lebih lapang dan mampu memuat tiga orang yakni satu pilot dengan dua penumpang.

Jika pada model SD-03 hanya memanfaatkan delapan motor elektrik sebagai penggerak rotor. Model SD-05 nantinya akan ditenagai oleh 12 motor elektrik. Bilah rotor berbahan serat komposit yang digunakan pun bobotnya sangat ringan. Jauh lebih ringan dari model sebelumnya.

Hanya saja, tak dijelaskan secara detail berapa kapasitas daya baterai yang dibekalkan serta output daya motor elektrik penggerak yang digunakan.

Jarak Jelajah Mampu Hingga 14,5 km

Namun demikian pihak SkyDrive menyatakan bahwa ‘mobil terbang’ model SD-05 yang akan diproduksi jarak jelajah maksimumnya mampu mencapai hingga 14,5 km. Kecepatan terbang maksimumnya pun diklaim sekitar 100 km/jam. Tak terlalu kencang memang.

Ketinggian terbangnya pun cukup rendah, hanya beberapa meter dari permukaan tanah. Meskipun demikian, kendaraan ini diklaim aman dan dapat terbang melintasi gedung-gedung di wilayah perkotaan maupun di area pemukiman penduduk.

Mobil terbang SD-05 buatan SkyDrive ini fungsionalitasnya lebih mengarah pada taksi udara. Mirip seperti kendaraan sejenis dari pabrikan lain yang telah lebih dulu muncul dan didemonstrasikan kepada publik. Beberapa di antaranya bahkan telah mulai beroperasi secara komersil.

SkyDrive memproyeksikan SD-05 menjadi armada taksi udara di Jepang paling cepat mulai tahun 2025 mendatang. Nantinya, kota Osaka menjadi area operasional perdana dari taksi udara SkyDrive ini.

Kendati diproyeksikan sebagai taksi, namun SD-05 telah dipesan sebagai kendaraan pribadi. Label harganya $1.5 juta atau sekitar Rp 22,5 milyar per unitnya. Cukup mahal juga, seharga sebuah supercar edisi terbatas.

Untuk saat ini mungkin taksi terbang masih dianggap tak lazim. Namun dalam beberapa tahun ke depan, prospeknya patut untuk dipertimbangkan.

Suzuki Jimny Rhino Edition, Hanya Ada 30 Unit Di Malaysia!

Para pecinta compact SUV Suzuki Jimny di negeri jiran Malaysia mendapat kabar gembira sekaligus kabar pilu. Naza Eastern Motors selaku Agen Pemegang Merek (APM) brand Suzuki di Malaysia baru saja meluncurkan model edisi terbatas Suzuki Jimny Rhino Edition. Sebuah kabar gembira yang mengejutkan tentunya bagi para kolektor Jimny.

Namun yang membuat hati menjerit yakni jumlahnya yang benar-benar terbatas, hanya ada sebanyak 30 unit saja di Malaysia! Alamat bakal beradu cepat untuk dapat memilikinya.

Label harga per unitnya 174,900 Ringgit Malaysia (on-the-road), belum termasuk biaya asuransi. Kurang lebih sekitar Rp 566,99 jutaan bila dirupiahkan. Nah, apa sih yang membuat Suzuki Jimny Rhino Edition begitu istimewa?

Rhino Edition Tampil Beda

Sebagai model edisi khusus, terdapat sejumlah sentuhan khusus pada tampilan eksterior Rhino Edition sebagai pembeda dari Jimny model reguler.

Body berkelir Pure Pearl White dihiasi decal aksen garis warna Merah-Hitam dan Abu-abu pada bagian kap mesin serta bagian sisi body. Selain logo khusus bergambar Badak, tersemat pula tulisan ‘Real Offroader’.

Tak hanya decal khusus.  Pada body belakang tersemat emblem khusus Rhino. Cover ban serep pun tampil dengan gambar Badak.

Grille yang disematkan pun berbeda dari model Jimny biasa. Rhino Edition tampil dengan grille model klasik khas Jimny SJ. Aksesoris lainnya meliputi batok spion chrome, mud flaps warna merah dengan tulisan ‘Jimny’, deflektor angin serta pelindung gardan depan dan belakang.

Sejarah Lahirnya Rhino Edition

Pada awal era ’80an, importir asal Inggris yang memasok Suzuki Jimny awalnya memperoleh sebuah Jimny SJ generasi kedua dengan plastik cover ban serep berlogo Badak. Logo tersebut merupakan edisi promo Suzuki dalam event Birmingham Motor Show 1982.

Karena dianggap keren, logo ini pun diadopsi dan didesain ulang yang kemudian dijadikan sebagai decal stiker untuk ajang promosi Suzuki Jimny SJ.

Badak menggambarkan sosok hewan yang tangguh dan kuat. Sangat cocok untuk melambangkan Jimny yang memang terkenal tangguh di segala medan off-road.

Paket Jimny Rhino Kit

Jika tak bisa mendapatkan satu dari 30 unit Jimny Rhino Edition, tak perlu berkecil hati. Naza Eastern Motors menyediakan paket upgrade Jimny Rhino Kit bagi para pemilik Jimny yang ingin tampil dengan gaya ala Rhino Edition.

Paket upgrade Jimny Rhino Kit ini dibanderol seharga 15,000 Ringgit Malaysia atau setara Rp 48,6 jutaan. Pemasangan kit ini hanya tersedia di dealer Naza Eastern Motors yang berlokasi di Petaling Jaya, KL.

Kelengkapan paket kit upgrade ini sama seperti yang terdapat pada mobil Jimny Rhino Edition. Mulai dari decal, cover ban serep, headlamp LED, satu set velg alloy 15-inci, head unit layar digital 7-inci dengan fitur Apple CarPlay dan sepasang speaker stereo.

Fitur tambahan lainnya yakni sistem A/C otomatis, sepasang airbag, ABS, brake assist, stability control, hill start assist and hill descent control.

Soal spek mesin, tak ada perbedaan antara Rhino Edition dan Jimny varian standar. Tetap menggunakan mesin 4-silinder 1.5 liter VVT berkode K15B bertenaga  100 hp yang diraih pada 6.000 rpm dengan torsi 130 Nm yang dicapai pada 4.000 rpm.

Penyaluran daya menggunakan transmisi automatic 4-speed plus penggerak four-wheel drive dengan gigi rendah. Apakah di Indonesia bakal muncul Suzuki Jimny edisi sejenis?

Indonesia Jimny Festival 2023 Sukses Bikin Macet Sirkuit Sentul!

Dengan persiapan yang super singkat, akhirnya Indonesia Jimny Festival 2023 (IJF 2023) berhasil digelar pada 17 dan 18 Juni 2023, sekaligus menciptakan rekor yang dicatat langsung oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). Event IJF 2023 menjadi bagian dari Kegiatan Offroad bersama Founder, dalam rangka Tribute to Syamsir Alam dan Askar Kartiwa.

Terhitung lebih dari 500 unit Suzuki Jimny, dalam berbagai generasi dan model, tumpah ruah di area Sirkuit Sentul, Jawa Barat, untuk memeriahkan festival ini. Bahkan pemilik dan penggemar Suzuki Jimny yang datang pun tak hanya dari wilayah Jabodetabek saja, namun banyak yang berasal dari Sumatera maupun luar pulau Jawa. Bahkan IJF 2023 dihadiri pula oleh tamu dari Malaysia, Thailand, dan Jepang.

Padat segmen acara

Setelah ‘puasa’ selama 10 tahun terakhir, event IJF 2023 seolah menjadi pemuas dahaga bagi para penggila Suzuki Jimny di Tanah Air. Acara ini dimeriahkan pula oleh Jimny Camp, Jimny Contest, Jimny Marketplace, Jimny Parts & Accessories, Jimny Wall of Fame, Jimny Fashion Week, serta Jimny Fun Games.

Apresiasi yang besar terhadap acara selama dua hari ini pun hadir dari beberapa sosok otomotif Tanah Air. “Saya mengenang kembali Suzuki Jimny Jangkrik milik saya dahulu, saat masih muda. Bodinya ringan, lincah, irit bahan bakar. Benar-benar mudah dirawat,” kata Bambang Soesatyo, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI). 

Jajal trek panas Sirkuit Sentul

“Saya benar-benar kagum dengan ragam Suzuki Jimny yang datang di acara ini. Apalagi ada Suzuki Jimny SJ10 tahun 1970an yang masih pakai mesin 2 tak. Kondisinya luar biasa, sudah direstorasi secara maksimal,” ujar Soebronto Laras, selaku President Commisioner PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, yang pernah mengantar kesuksesan Suzuki Jimny di pasar otomotif Indonesia sejak tahun 1970an.

Menjelang momen puncak IJF 2023, ada 15 unit Suzuki Jimny dengan spesifikasi balap menjajal trek panas Sirkuit Sentul. Selanjutnya 465 unit Suzuki Jimny dari empat generasi langsung menyesaki sirkuit, guna melakukan parade sebanyak tiga putaran. Di saat yang sama, pihak MURI pun mencatat jumlah kendaraan untuk proses verifikasi.

“Rasa haru dan bangga bercampur jadi satu, seiring dengan terwujudnya mimpi para pengguna Suzuki Jimny untuk merasakan trek Sirkuit Sentul, serta menciptakan rekor MURI bersama mobil kesayangan mereka,” tukas Ronny Kusuma, Ketua Penyelenggara Indonesia Jimny Festival 2023. Dirinya berharap agar gelaran ini menjadi agenda tahunan yang dapat selalu dimeriahkan oleh semua fanatik Suzuki Jimny di Indonesia.

Review Mobil Bekas: Suzuki XL7 Alpha, Gabungan Seru LSUV dan LMPV

Di kuartal tahun 2020 silam, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meluncurkan Suzuki XL7 sebagai penantang anyar di segmen Low Sport Utility Vehicle (LSUV). Karena banyak konsumen yang menginginkan kendaraan yang praktis serta fungsional, maka Suzuki XL7 langsung berada di posisi atas dalam penjualan mobil LSUV secara wholesales sepanjang bulan April, Mei, dan Juli 2020.

Berbekal nama besar Suzuki di pasar otomotif Tanah Air, tentu saja penerimaan pasar yang positif juga tidak terlepas dari sejumlah nilai keunggulan yang ditawarkan PT SIS di dalam mobil ini. Di awal peluncuran Suzuki XL7, tipe Alpha bertransmisi otomatis menjadi varian paling atas. Kini, sudah banyak Suzuki XL7 yang berada di pasar mobil bekas. Apalagi di pertengahan bulan Juni 2023 akan ada varian baru dari Suzuki XL7.

Desain khas kendaraan SUV

Pertanyaannya, apakah Suzuki XL7 Alpha masih patut dipertimbangkan sebagai mobil bekas yang berkualitas? Oke, kami sempat menghabiskan waktu beberapa hari bersama LSUV berkelir Rising Orange Metallic ini, dengan menempuh rute dalam dan luar kota. Secara umum, kesan yang diberikan oleh mobil ini memang tergolong positif.

Secara penampilan, mobil ini memiliki desain khas kendaraan SUV di bagian depan, terutama kombinasi dari LED headlamp dan grille depan dengan aksen chrome. Begitu juga di bumper bagian bawah dengan garnish ‘berotot’, termasuk sepasang foglamp dengan cover plastik berkelir hitam.

Identitas sebagai LSUV urban

Selanjutnya menuju bagian samping hingga belakang, lagi-lagi kesan SUV masih diperlihatkan melalui hood side slit, roof rail, over fender, dan panel tahan benturan di bodi bagian bawah. Panel tersebut tak hanya untuk menunjang tampilan macho saja, namun juga bertugas ‘menangkis’ bebatuan yang terbang menuju bodi Suzuki XL7.

Namun penampilannya tidak melulu mencerminkan kendaraan SUV yang siap melibas jalanan buruk, sebab sejatinya mobil 7-seater ini memiliki identitas sebagai LSUV urban yang penggunaannya lebih banyak di jalan perkotaan. Oleh karenanya, disematkan velg alloy 16 inci yang dibalut ban 195/60 R16.

Pilar A bikin kagok

Memasuki interiornya, maka akan disambut dengan interior yang cukup lapang (layaknya pada Suzuki All New Ertiga). Perbedaan paling terlihat antara Suzuki XL7 dan Suzuki Ertiga ialah aksen warna interior. Jika Ertiga memiliki warna coklat, maka XL7 punya aksen warna hitam. Aura modern semakin kentara melalui hadirnya panel a/c digital, tombol Engine Start/Stop, layar sentuh 8 inci, dashboard dengan panel berpola karbon di bagian tengah, tak ketinggalan multi-information display (MID) dengan bermacam fitur.

Dengan postur yang cukup tinggi (ground clearance 200 mm), maka visibilitas ke depan mobil pun cukup baik. Namun, pilar A akan membuat sudut pandangan ke samping mobil sedikit terganggu. Sehingga Anda perlu memastikan kondisi sekitar saat ingin melakukan manuver. Sedangkan visibilitas ke belakang cukup terbantu dengan adanya rear parking camera yang terintegrasi dengan Smart E-Mirror (khusus pada tipe Alpha).

Respons mesin K15B cukup oke

Karakter mesin K15B yang halus dan tenang, bakal membuat rasa berkendara terasa nyaman. Meski begitu, respons mesin pun tergolong baik, terutama di putaran bawah. Perpindahan gigi dari transmisi otomatis 4-speed pun terasa halus. Satu hal lagi yang membedakan karakter Suzuki XL7 dan Suzuki Ertiga ialah rasa settingan dari suspensinya. Agaknya, Ertiga masih terasa lebih lembut dari XL7.

Walaupun sudah berusia 3 tahun, terbukti Suzuki XL7 belum terasa ketinggalan zaman. Dan bisa jadi pilihan bagi Anda yang menginginkan kendaraan 7-seater bergaya SUV. Namun praktis layaknya MPV. Kini, Suzuki XL7 tipe Alpha bertransmisi otomatis lansiran 2020 dapat ditemui di pasar mobil bekas dengan kisaran harga Rp 210 juta hingga Rp 225 juta, tergantung kondisi. Anda berminat meminangnya?

Suzuki XL7 Hybrid Muncul Bulan Depan?

Bermain di segmen hybrid bukan hal baru bagi Suzuki, baik di pasar internasional maupun di pasar Indonesia. Khusus untuk di pasar otomotif Tanah Air, Suzuki telah menggarap pasar kendaraan hybrid melalui kehadiran Ertiga Diesel Hybrid di tahun 2017 dan All New Ertiga Hybrid di tahun 2022. Guna melengkapi lini produknya di Indonesia, hadir gambar teaser kendaraan baru di akun Instagram @suzuki_id milik PT Suzuki Indomobil Sales. Besar kemungkinan merupakan sosok XL7 Hybrid.

Jika memang XL7 Hybrid menjadi produk baru Suzuki pada tanggal 15 Juni 2023 nanti, maka tidak menutup kemungkinan mobil ini mengacu pada unit XL6 Hybrid yang lebih dahulu diperkenalkan di pasar India. Wajar saja, sebab sejumlah produk Suzuki yang beredar di Indonesia pun tidak berbeda dengan lini produk di India.

Rasanya, teknologi yang bakal diusung pada Suzuki XL7 Hybrid pun sudah familiar bagi kami. Sebut saja mesin K series 1.5 liter dengan Integrated Starter Generator, dipadu bersama baterai Lead acid dan Lithium-ion. Jika masih memakai sistem Smart Hybrid (mild hybrid), maka teknologi tersebut sama dengan All New Ertiga Hybrid.

Namun, jika sudah menerapkan teknologi Progressive Smart Hybrid, maka mesinnya mendapat ‘asupan’ sistem DualJet. Bahkan, All New XL6 Hybrid untuk pasar India telah menggunakan transmisi otomatis 6-speed, bukan 4-speed lagi. Asyiknya, sudah ada fitur Paddle shifter juga. Semoga saja teknologi Progressive Smart Hybrid dan transmisi otomatis 6-speed tersebut hadir di XL7 Hybrid nanti.

Untuk interiornya, kemungkinan Suzuki masih memberikan aksen warna hitam pada kabin XL7 Hybrid. Hal tersebut menjadi karakter yang membedakan dengan Ertiga yang menggunakan aksen interior warna coklat atau krem. Jika terkait banderolnya, maka kami menduga bisa melebih angka Rp 300 juta. Harap bersabar ya…

Ingin Test Drive Suzuki Tanpa Ribet? Begini Caranya!

Suzuki Indomobil Sales (SIS) memperoleh fakta menarik. Dua tahun lalu, jumlah konsumen yang memesan jadwal test drive melalui website resmi www.suzuki.co.id mencapai lebih dari 2.000 pesanan. Jumlah ini terdiri dari pesanan ragam model seperti All New Ertiga Hybrid, New Carry, XL7 dan lainnya dari berbagai daerah di Indonesia. Nah, angka ini jauh lebih kecil dibandingkan angka pesanan test drive via kunjungan langsung ke diler maupun pameran.

Penjadwalan test drive secara mudah

Randy R. Murdoko, Asst. to Dept. Head 4W Sales PT Suzuki Indomobil Sales menjelaskan, justru jadwal test drive unit mobil melalui website terbilang lebih mudah karena didukung oleh sistem pendataan otomatis. Melalui website, upaya pemesanan menjadi jauh lebih efisien serta Anda memiliki kontrol lebih atas waktu dan kesibukan pribadi.

Test drive didampingi sales respresentative

Dalam kegiatan test drive baik datang langsung ke dealer maupun booking melalui website resmi, Anda akan mendapat pendampingan dari sales representative yang bertugas. Sales pendamping akan menjelaskan informasi lengkap mengenai kelebihan, fitur-fitur yang disematkan, anjuran penggunaan mobil, hingga tips untuk menjaga performa mobil yang dimiliki oleh mobil tersebut.

Semudah apa caranya? Nah, Anda hanya perlu mendaftarkan diri melalui website resmi www.suzuki.co.id, kemudian klik “Automobile”. Kemudian pilih “Permintaan Test Drive”, dan mengisi data diri berupa nama, alamat email, nomor telepon, pilih lokasi, pilih model kendaraan. Setelah terisi semua, langkah terakhir adalah klik “KIRIM” untuk dihubungi dan informasi mengenai langkah selanjutnya.

“Test drive ini sangat berguna bagi calon konsumen yang ingin membeli mobil. Sales representative akan menjelaskan cara kerja dari setiap fitur yang ada di mobil agar calon konsumen dapat merasakan sensasi berkendara secara langsung. Fasilitas yang kami hadirkan ini menjadi wujud komitmen dari Suzuki untuk mempermudah perjalanan membeli mobil impian calon konsumen Suzuki,” terang Randy.

Toyota, Daihatsu dan Suzuki Umumkan Kerjasama Garap Mobil Listrik

Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 ke-49 di Hiroshima, Jepang pada tahun ini berbeda dari penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya. Ada yang istimewa dalam pertemuan para petinggi negara industri maju tersebut. 

Pemerintah Jepang bersama dengan Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) mengadakan pameran perkembangan teknologi dan industri kendaraan bertenaga listrik yang berlangsung pada 18-21 Mei 2023.

Salah satu yang menarik perhatian dalam eksibisi tersebut adalah sebuah prototype mobil listrik hasil kerjasama antara Daihatsu, Toyota dan Suzuki.

Tiga raksasa industri otomotif Jepang tersebut berkolaborasi menggarap mobil komersil ringan bertenaga listrik berwujud mini van.

Suzuki dan Daihatsu telah lama dikenal sebagai produsen mobil mungil yang di Jepang dikenal dengan sebutan Kei Car. Rancang bangun prototype minivan yang dipamerkan memanfaatkan keahlian dua pabrikan otomotif tersebut. Sementara teknologi baterai dan elektrifikasi serta sistem penggerak digarap oleh Toyota.

Kei Car Bertenaga Listrik Untuk Pangsa Pasar Komersil

Terdapat sejumlah alasan di balik pemilihan jenis kendaraan Kei Car sebagai basis platform rancang bangun prototype minivan EV kolaborasi tiga pabrikan tersebut.

Kei Car mudah diproduksi dan biayanya tidak terlampau tinggi. Harga jualnya pun dapat menjangkau banyak kalangan. Desain yang praktis dan ringkas sebagai ciri khas dari Kei Car jadi keunggulan yang tak dimiliki jenis kendaraan lainnya.

Basis desain yang digunakan pada prototype tersebut adalah Daihatsu Hijet yang telah diperkenalkan pada tahun 2021 lalu. Mobil ini memiliki saudara seplatform yakni Toyota Pixis Van dan Suzuki Every.

Prototype minivan EV yang tengah dipamerkan hanya desain tampilan eksteriornya saja yang mirip dengan Kei Car versi berpenggerak motor bakar. Selain sistem penggerak, perbedaannya terletak pada soket pengisian daya baterai dan tentu saja tanpa pipa knalpot.

Spek Masih Rahasia, Tapi Akan Segera Diproduksi

Jika anda penasaran seperti apa spek lengkap dari prototype mini van EV tersebut, kami pun demikian. Ketiga pabrikan masih merahasiakan detail dari spek mobil listrik mungil ini.

Hanya sedikit ‘bocoran’ yang diungkap yakni versi produksinya nanti akan menggunakan platform DNGA dari Daihatsu.

Dengan penggunaan platform DNGA, mobil ini nantinya juga bakal dibuat dalam beragam varian model. Jadi tak hanya diproduksi untuk kebutuhan pangsa pasar komersil saja, namun juga versi kendaraan penumpang.

Sama seperti halnya Daihatsu Hijet dan Suzuki Every, masing-masing brand bakal tampil dengan ciri khas masing-masing.

Tak disebutkan secara rinci perihal jenis baterai maupun output daya motor listrik yang digunakan. Hanya saja, jarak tempuhnya diperkirakan mampu mencapai 200 km.

Tak perlu menunggu lama, karena versi produksi dari kerjasama Toyota, Daihatsu dan Suzuki  ini akan dipamerkan tahun ini juga. Hanya saja belum diumumkan apakah mobil ini bakal diproduksi di Jepang atau di basis manufaktur dari ketiga pebrikan yang berada di luar Jepang, termasuk di Indonesia.

 

Suzuki XL7

Promo Suzuki Untuk Menarik Konsumen Jelang Mudik Lebaran

Sejalan momen spesial ini, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengklaim siap hadirkan penawaran dan promo terbaik jelang perjalanan mudik hingga akhir April 2023 nanti.

“Menyambut hari raya Idul Fitri, Kami ingin terus berbagi keberkahan dengan berikan program penjualan menguntungkan untuk mendukung persiapan mudik keluarga Indonesia,” terang Randy R. Murdoko, Asst. to Dept. Head 4W Sales PT Suzuki Indomobil Sales.

Menurut Randy, program yang diberikan berupa tawaran DP dan bunga kredit yang menarik. Juga ada pilihan tenor cicilan hingga tujuh tahun. Suzuki juga menyediakan extra cashback jika menukar mobil lama melalui jaringan mobil bekas Suzuki Auto Value. Untuk lebih menarik perhatian, ada potongan angsuran hingga hadiah langsung.

Suzuki Baleno

Sebar DP Rendah & Cashback

Suzuki juga hadirkan penawaran dan promo penjualan menguntungkan berupa DP sebesar 10 persen, bunga kredit menarik, dan tenor cicilan hingga 7 tahun untuk pembelian All New Ertiga, XL7, dan Baleno selama bulan April 2023.

Tambahan cashback Rp 4 Juta untuk All New Ertiga dan Baleno, juga cashback sebesar Rp 3 Juta untu XL7 jika melakukan penukaran mobil lamanya melalui Suzuki Auto Value yang kami sebutkan tadi.

Suzuki juga berikan program penjualan untuk Suzuki S-Presso dengan uang muka/DP menarik sebesar 10 persen. Sedangkan untuk SX4 S-Cross promo khusus berupa Total Down Payment (TDP) sebesar 15 persen.

Suzuki S-Presso

Pembelian New Carry untuk seluruh tipe akan mendapatkan tawaran uang muka menarik. Pilihan tenor cicilan hingga 5 tahun dan potongan angsuran. Jika beruntung, calon konsumen akan mendapatkan hadiah yang bisa dibawa langsung berupa 1 unit sepeda motor Suzuki.

NGAJI 2023 Eratkan Tali Silaturahim Penyuka Suzuki Jimny

Begitu banyak masyarakat Indonesia yang menantikan hadirnya bulan Ramadan, tentu saja untuk meningkatkan kualitas ibadah. Di sisi lain, momen Ramadan ini juga dimanfaatkan untuk mempererat tali silaturahim. Seperti acara Ngabuburit Jimny (NGAJI) 2023 yang diinisiasi oleh Jimny Ind, pada 1 April 2023, di Pendopoku, Serpong, Tangerang Selatan.

Suzuki Jimny menjadi satu ikon otomotif global

Jimny Ind sendiri merupakan wadah bagi para penyuka dan pengguna Suzuki Jimny, dari semua generasi serta model yang ada. Suzuki Jimny telah menjadi salah satu mobil ikon di dunia, termasuk di Indonesia, selama puluhan tahun. Suzuki Jimny beserta familinya di Indonesia (Katana, Sierra, Samurai, maupun Caribian) memiliki jumlah penggemar dan penggunanya yang begitu banyak.

Pengguna Suzuki Jimny dan familinya seolah tak mengenal usia dan gender. Tua maupun muda, laki-laki ataupun perempuan, tetap banyak yang menggunakan mobil tersebut. Acara NGAJI 2023 ini tak hanya berupa ajang kumpul-kumpul para fans Suzuki Jimny saja, namun juga menjadi ajang silaturahim, diskusi Suzuki Jimny, dan tentunya berbuka puasa bersama.

Ngabuburit dengan cerita seru Suzuki Jimny

Hadir sebagai narasumber diskusi Suzuki Jimny di acara NGAJI 2023 ialah Aris Indratmojo, seorang sosok senior di PT Suzuki Indomobil Sales. Momen ngabuburit di sore hari diisi oleh diskusi yang tak hanya memaparkan informasi setiap generasi Suzuki Jimny saja, namun juga banyak sejarah dan cerita seru mengenai Suzuki Jimny yang didapat oleh peserta NGAJI 2023.

Dipadati 58 unit Suzuki Jimny

Selain itu, banyak pula para pelaku usaha atau bisnis yang berkecimpung di sekitar dunia Suzuki Jimny. Baik pemilik bengkel, penjual aksesori, maupun spesialis jual-beli Suzuki Jimny. Tak kurang dari 58 unit Suzuki Jimny dari berbagai generasi dan model meramaikan acara di akhir pekan tersebut. Mulai dari generasi pertama, hingga generasi keempat. Peserta yang memadati pun mencapai lebih dari 90 orang dan datang dari segala penjuru lokasi, bahkan ada yang datang dari Bogor.

Hingga akhir acara, setiap peserta NGAJI 2023 meninggalkan lokasi dengan senyum di muka mereka. Bukan karena ada yang memenangkan hadiah doorprize atau usai menyantap sajian lezat ketika berbuka. Namun puas karena berjumpa dengan ‘keluarga besar’ dan terus menantikan event seru Jimny Ind selanjutnya.

Suzuki RGR 150, Sportbike Idaman Kawula Muda Era ’90an

Kita sedikit bernostalgia ke era ’90an. Pada saat itu, Suzuki memiliki sportbike yang sangat populer dan kondang di Indonesia, RGR 150.

Motor yang kerap disebut “Suzy Er Ji (RG)” ini hadir pertamakali di Indonesia pada Februari 1990 dengan model Sprinter. Motor sport dengan mesin 2-tak ini diimpor dari Thailand secara CBU oleh PT Suzuki Indomobil Sales selaku APM Suzuki di Indonesia.

Sementara di negara asalnya yakni Thailand, motor ini dipasarkan dengan label RG-V 150 SS. Lalu di Malaysia dikenal dengan nama Suzuki TXR 150.

Desainnya yang ramping dan sporty terinspirasi dari sportbike Suzuki GSX 1100 S Katana yang populer pada era ’80an. Kedatangan RGR 150 menjadi kegembiraan bagi para penggemar sportbike, yang sebelumnya hanya dapat mengagumi motor Katana lewat majalah atau poster di dinding kamar mereka.

Ada tiga generasi yang dipasarkan di Indonesia mulai tahun 1990 hingga 1997.

Suzuki RGR 150 Spinter (1990-1992)

RGR 150 generasi pertama dikenal dengan julukan RG (er ji) Sprinter dengan lampu rem dan sein belakang terpisah. Seperti pada motor bebek Suzuki Sprinter.

Body ramping dengan half-fairing plus cover mesin alias under cowl membuat tampilannya terlihat sporty dan keren. Spidometernya pun keren. Tak heran jika Er Ji begitu digandrungi oleh anak muda. 

Dibanding kompetitor seangkatannya yang masih bermesin 125 cc-135 cc, mesin 150 cc yang diusung RGR jelas lebih besar. Swing arm belakangnya pun sudah menggunakan monoshock.

Teknologi yang dibekalkan juga terbilang paling canggih di zamannya. Mulai dari SIPC (Suzuki Intake Pulse Control) yang mengontrol pasokan bensin sesuai kebutuhan mesin. Lalu ada SSS (Suzuki Super Scavenging System) yang berfungsi memberi asupan udara ekstra saat mesin berada di rpm tinggi.

Mesin 2-tak berkapasitas 147 cc (dibulatkan jadi 150 cc) tanpa radiator yang diusung memiliki rasio kompresi lumayan tinggi, 7,0:1. Pengabutan bensin dan udara menggunakan karburator Mikuni VM26SS. Pengapian telah menggunakan CDI, namun sistem kelistrikan hanya 6V.

Output tenaga maksimumnya 24,2 hp di putaran mesin 10.000 rpm, dengan torsi maksimun 17,2 Nm pada 8.500 rpm.

Produksinya berakhir pada tahun 1992. Tahun berikutnya, muncul generasi kedua.

Suzuki RGR 150 Crystal (1993-1995)

Pada generasi kedua, body RGR 150 telah memakai full fairing yang ramping. Lampu rem dan sein belakang sudah jadi satu, modelnya persis seperti pada bebek Suzuki Crystal. Dari sinilah muncul julukan RGR 150 Crystal.

Pada Er Ji gen-2 ini ada dua generasi variant body. Versi pertama (1993) panel body belakangnya masih terpisah seperti pada gen-1. Versi kedua (1994-1995) panel body mulai dari bawah tangki sampai belakang sudah tanpa sambungan.

Dua generasi awal, Er Ji tak hanya populer di kalangan anak nongkrong kota-kota besar di Indonesia. Er Ji pun sangat disegani di berbagai ajang kejuaraan road race. Tak hanya di Indonesia, namun juga di Malaysia dan Thailand.

 

Usia produksi gen-2 ini hanya sampai akhir tahun 1995.

Suzuki RGR 150 Tornado/Jumbo (1996-1997)

Pada generasi ketiga, RGR 150 mengalami perubahan besar. Body, frame dan fairingnya lebih besar, mirip Suzuki RG-V 250. Karena bodynya yang bongsor inilah maka muncul julukan “Jumbo”. Nah, soal kenapa disebut Tornado, karena lampu belakangnya sudah model semi oval seperti bebek 2-tak Suzuki Tornado GS 110.

Mesin pun mengalami perubahan teknologi. Tak hanya dilengkapi radiator, namun juga dibekali perangkat AETC (Automatic Exhaust Timing Control) seperti pada Suzuki RG-V 250.

Pada rpm rendah, katup otomatis lubang saluran keluar akan menjaga aliran gas buang tidak loss agar torsi mesin tetap terjaga. Pada putaran mesin di atas 7.000 rpm, katup akan membuka penuh dan membebaskan aliran gas buang.

Hanya saja, RGR 150 gen-3 untuk Indonesia lebih banyak beredar versi tanpa radiator. Nah, sistem kelistrikan pada gen-3 telah berubah menjadi 12V.

Tabung knalpotnya yang lebih besar dan karbu baru Mikuni TM28SS membuat tenaganya meningkat menjadi 38 hp. Torsi maksimum 24 Nm yang dicapai pada 10.000 rpm. Dengan transmisi manual 6-speed close ratio dan limiter di 12.500 rpm, top speednya dibatasi hanya 180 km/jam. Edan…!

Konsekuensinya, tak perlu kaget kalau konsumsi BBM-nya kurang dari 10 km/liter.

Er Ji gen-3 masuk ke Indonesia hanya sampai 1997. Krisis ekonomi yang melanda Tanah Air di tahun 1998 membuat pihak APM tak lagi mendatangkannya ke Indonesia.

Tidak bisa dipungkiri, motor 2-tak ini sempat menjadi simbol kejayaan pemiliknya. Kini, harganya pun melambung tinggi, atas nama motor nostalgia. 

Suzuki Pamit Dari British Superbike Championship

Sebuah kabar mengejutkan datang dari pabrikan sepeda motor berlogo huruf “S”. Suzuki secara mendadak mengumumkan menarik diri dari ajang balap British Superbike Championship (BSB). Pihak pabrikan menyatakan bahwa keputusan tersebut merupakan bagian dari kebijakan strategi perusahaan. Ada apa gerangan?

Kabar mundurnya Suzuki dari British Superbike Championship 2023 hanya berselang sehari setelah tim balap Hawk Racing tak lagi bekerjasama dengan Suzuki. Dalam kurun waktu sembilan bulan terakhir, Suzuki telah menarik diri dari sejumlah kejuaraan balap motor kelas dunia.

Dimulai dengan keputusan untuk pamit dari MotoGP mulai musim balap 2023 yang diumumkan pada Mei 2022 lalu. Kemudian disusul dengan keputusan untuk tak lagi melanjutkan program balap ketahanan Endurance World Championship yang diumumkan sejak Juli 2022 lalu.

Pada ajang British Superbike musim balap tahun 2023 ini, Suzuki tak lagi turun sebagai tim pabrikan dan mengakhiri kerjasama dengan tim balap Hawk Racing yang telah terjalin sejak tahun 2017.

Mulai musim balap tahun ini anda tak akan lagi melihat Suzuki GSX-R1000R pada starting grid di sirkuit balap Inggris. Ternyata tak hanya pamit dari ajang balap Superbike di Inggris, tapi Suzuki GSX-R1000R juga tak lagi dipasarkan di Eropa.

Sebagai gantinya, Hawk Racing di ajang BSB musim balap tahun 2023 bakal menerjunkan motor Honda CBR1000RR-R yang ditunggangi dua rider mereka yakni Charlie Nesbitt dan Josh Owens.

Perpisahan antara Hawk Racing dengan Suzuki berkaitan dengan keputusan Suzuki yang tak hanya ‘mengerem’ program balap. Model moge GSX-R1000 pun masih belum jelas apakah bakal muncul generasi terbarunya atau tidak.

Dalam pernyataan resmi yang diumumkan oleh Suzuki, strategi balap global Suzuki untuk saat ini adalah ‘tidak ikut balapan’. Pun demikian, pihak pabrikan asal Jepang ini menyatakan bakal tetap mendukung para pengguna motor balap Suzuki melalui Race Parts Programme. Ya, dapat disimpulkan Suzuki akan lebih berperan pasif di kancah balap. Sayonara Suzuki Racing…

 

Suzuki Grand Vitara 2023 IIMS

Suzuki Grand Vitara 2023 Muncul di IIMS

Beberapa waktu terakhir, Suzuki menggoda publik terkait mobil baru yang bakal tampil di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023. Seperti yang telah kami duga sebelumnya, All New Grand Vitara 2023 akan menjadi model baru Suzuki yang meramaikan segmen Sport Utility Vehicle (SUV) kompak Tanah Air.

Menyimak dimensi bodinya, memang terlihat lebih kompak dari sederet generasi Vitara (maupun Escudo) sebelumnya. Tak salah jika mobil ini masuk ke dalam kriteria SUV kompak. All New Suzuki Vitara dibekali dengan panoramic sunroof yang membuatnya semakin terlihat modern dan ‘naik kelas’.

Suzuki Grand Vitara baru

Tapi Urusan ‘naik kelas’ ini tentu bakal membawa All New Suzuki Grand Vitara 2023 berjumpa dengan Hyundai Creta dan tentu saja Honda HR-V. Tak ketinggalan, dengan teknologi masa kini yakni terdapat kamera 360, enam buah airbag, Head up Display, jok dengan fitur ventilated, hingga sistem infotainment canggih.

Interior Grand Vitara 2023

All New Suzuki Grand Vitara mengusung mesin K15C mild hybrid berkapasitas 1.5 liter K15C mild hybrid. Output 102 hp dan torsi hingga 138 Nm. Mesin ini digandengkan dengan baterai lithium-ion 12 volt, mengandalkan ISG atau Starter Generator. Serupa dengan Suzuki Ertiga Hybrid. Transmisi otomatis 6-speed digunakan supaya mendukung efisiensi bahan bakar dengan baik.

Mesin grand Vitara 2023

Suzuki Indomobil memasarkan mobil ini dalam varian GL dan GX. Harganya diperkirakan Rp 360 juta sampai Rp 390 jutaan.