Saat ini, di tengah maraknya penggila mobil 1990an, ternyata tidak sedikit penyuka otomotif yang masih setia dengan mobil kegemarannya yang lahir di era 1980an. Salah satunya ialah Toyota Corolla DX. Ya, Toyota Corolla generasi keempat ini sepertinya selalu menjadi bahan diskusi bagi banyak antusias otomotif.
Produk Toyota dengan kode internal KE70 ini punya sejumlah faktor yang membuatnya digemari oleh banyak orang. Kemudahan modifikasi serta durabilitas yang mumpuni, membuat sulit berpaling dari Corolla DX. Reputasi Toyota Corolla yang menjadi salah satu tipe mobil terlaris di dunia juga berperan penting bagi konsumen global.
Variannya Banyak
Toyota Corolla generasi keempat ini dipasarkan dengan sejumlah pilihan sumber tenaga, mulai dari mesin bensin 1.3 liter, 1.5 liter, 1.6 liter, 1.8 liter, hingga diesel 2.0 liter. Selain itu, hadir sederet pilihan bodi. Sedan dua pintu, empat pintu, hardtop dua pintu, coupe dan liftback tiga pintu, termasuk station wagon dan van. Uniknya, di pasar Amerika malah ada varian convertible alias atap terbuka.
Khusus di Indonesia, PT Toyota Astra Motor meniagakan secara resmi varian DX yang bermesin 1.3 liter. Penjualannya dimulai dari tahun 1980 sampai 1983. Toyota Corolla DX ini sempat mengalami beberapa kali ubahan minor. Mungkin supaya konsumen tidak bosan dengan penampilannya.
Mesin Legendaris
Sejumlah penggemar otomotif sepakat bahwa tampilan Toyota Corolla DX tergolong abadi. Ini karena desainnya menganut garis bodi yang menyudut dan nyaris tanpa lengkungan. Uniknya, Toyota sendiri telah memikirkan desain tersebut sejak tahun 1974. Jauh sebelum diluncurkan di pasar dunia. Dimensinya juga bisa dianggap kompak, dengan panjang sekitar 4.050 mm, lebar 1.610 mm, dan tinggi hanya 1.385 mm.
Corolla DX dibekali dengan salah satu mesin legendaris Toyota K-series, yakni 4K 1.3 liter (1.290 cc), dengan mekanisme katup overhead valve (OHV) dan pushrod. Mampu menghasilkan 74 tenaga kuda dengan torsi maksimum 105 Nm. Menggunakan sistem pasokan bahan bakar karburator.
Mesin ini tergolong sederhana dan mudah ditangani oleh mekanik tanpa membutuhkan peralatan khusus. Bahkan Anda bisa minta tolong kepada siswa STM, jika kepepet. Oke, transmisi manual K40 4-speed bertugas untuk menyalurkan output mesin menuju gardan dan selanjutnya ke roda belakang.
Karena minim teknologi, selain mudah dirawat, juga dimodifikasi. Bahkan untuk urusan motorsport pun proses modifikasinya jarang menemui kendala berarti. Di era 80an, para penyuka kecepatan dapat menjebloskan mesin 2T-G DOHC 1.6 liter milik Toyota Corolla GT. Seiring berjalannya waktu, pilihannya ialah 4A-GE DOHC 1.6 liter milik Corolla Levin AE86 atau Toyota Sprinter Trueno AE86. Jika ada dana lebih, maka bisa mencomot 3S-GE DOHC 2.0 liter kepunyaan Toyota Altezza.
Pemilik Toyota Corolla DX yang ingin mendapatkan performa lebih baik, namun enggan mengubah dudukan mesin, biasanya melirik mesin 7K atau 7K-E 1.8 liter milik Toyota Kijang ‘kapsul’. Proses penggantian mesin bisa dikatakan ‘plug and play’, namun jika memakai tipe 7K-E tentu harus menata ulang perkabelan terkait sistem injeksi bahan bakar elektronis.
Mobil Harian
Kami menjumpai salah satu pengguna Toyota Corolla DX lansiran 1983 yang selalu dipakai sehari-hari. Desain mobil yang sederhana, mesin bandel, hingga suku cadang mudah ditemui, membuatnya yakin untuk mebesut Corolla DX setiap hari. Modifikasi ringan dilakukan demi kepraktisan penggunaan dan mendongkrak penampilannya.
Tidak dipungkiri, faktor nostalgia juga begitu melekat pada Toyota Corolla DX, khususnya di Indonesia. Mereka yang besar di era 1980an, terutama yang melewati masa muda di era tersebut, mustahil tidak mengenali sosok mobil ini. Jika ingin merasakan serunya nostalgia otomotif era 80an, maka Toyota Corolla DX bisa jadi salah satu jalan keluarnya.
Hampir lupa, sekarang harga Toyota Corolla DX KE70 memang punya rentang harga yang membentang lebar. Ada yang dijual dengan harga di bawah Rp 50 jutaan, tapi Anda jangan terlalu berharap banyak dengan kondisinya. Namun, jangan heran jika Anda menjumpai yang harganya mencapai Rp 200 jutaan. Kalau sudah begini, jangan ragukan lagi dengan kualitas unitnya ya…