Wuling Cloud EV

First Impression: Harga Rp 410 Jutaan, Apa Kelebihan Wuling Cloud EV?

Setelah mengumumkan harga perkiraan Wuling Cloud EV, Kamis (02/05) lalu, Wuling akhirnya memberikan kesempatan singkat (sekitar 7 km) untuk mencoba seperti apa mobil terbaru ini.

Kemampuan teknisnya tidak membuat kaget. Yang mengejutkan adalah akomodasi yang ditawarkan 

Untuk memulai, perlu diketahui bahwa Wuling Cloud EV dibekalo mesin listrik bertenaga 134,1 hp (100 kW) yang menggerakkan roda depan. Baterai lithium iron phosphate berkapasitas 51 kWh memberikan jarak tempuh 460 km (klaim).

Dimensinya (P x L x T mm) adalah 4295 x 1850 x 1652. Di kelas hatchback EV empat meteran, ukuran panjangnya sedikit lebih panjang dari MG4 EV (4.287 mm).

Wheelbase (jarak sumbu roda) Cloud EV mencapai 2.700 mm. 5 mm lebih pendek dari hatchback listrik buatan MG itu.

Apa pengaruhnya? Kami merasakan langsung kalau ruang belakang punya ruang kaki yang lega. Dari luar pun sebetulnya bisa terlihat. Jarak dari pilar B ke C cukup jauh.

Ruang Keluarga

Sofa mode Cloud EV

Wuling mengedepankan kemampuan kabin Cloud EV yang dikatakan senyaman ruang keluarga di rumah. Dari kelegaan kami setuju. Lebarnya yang 1.850 mm menyatakan Anda tidak perlu berdesakan saat duduk berlima di mobil.

Joknya empuk dengan cushion ala sofa. Menopang kaki dengan baik. Jauh lebih baik dari Wuling BinguoEV. Sandaran kursi belakang bahkan bisa diatur kemiringannya (recline) hingga membentuk sudut 135 derajat.

Selain itu, jok depan bisa direbahkan hingga menyatu dengan bangku belakang, membentuk sofa yang nyaman untuk diduduki.

Terlalu Minimalis

Untuk Cloud EV, Wuling menempatkan semua tombol fisik di dashboard ke dalam layar multimedia berukuran 15,6 inci. Canggih memang. Bahkan tombol untuk mengatur spion luar pun masuk di sini. Efek sampingnya, Anda harus ‘belajar’ lagi supaya paham di mana pengaturan yang dibutuhkan.

Memudahkan hal itu, perintah suara khas WIND (Wuling Indonesia Command) kini diberikan kemampuan baru. Contohnya, dengan mengatakan Halo Wuling, buka/lipat spion, prosesnya jadi lebih gampang. Itu satu dari beberapa perintah suara baru yang bisa diakomodir oleh WIND.

Lalu, tidak seperti Wuling EV lain yang penempatan tuas transmisinya terlihat jelas di konsol tengah, Cloud EV menggunakan tuas yang diletakkan di sebelah kiri setir.

Kelengkapan lainnya adalah, hadirnya fitur ADAS yang lengkap. Mulai dari cruise control adaptif, lane keeping, dan sebagainya. Tidak lupa, mode berkendara yang fleksibel. Ada Eco+,l Eco, Normal dan Sport.

Pengendaraan

Jarak tempuh yang pendek hanya memungkinkan kami untuk menilai sepintas seperti apa rasa Cloud EV. Jarak 7 km tersebut memberikan impresi kalau mobil ini punya kaki yang kokoh dengan konstruksi MacPherson Strut di depan dan torsion beam di belakang.

Rasanya ini lebih baik dari peredaman suspensi BinguoEV yang terlalu agresif. Penggunaan jok yang empuknya seperti sofa tadi, membantu memberikan kenyamanan di kabin.

Yang agak janggal adalah ukuran ban. Diameter peleknya 18 inci. Tapi ukuran ban 215/55. Dari samping terlihat berisi. Tapi dilihat dari belakang seperti ban jadi kurang lebar kalau dibandingkan dengan dimensi mobil.

Kami bisa mendengar jelas gemuruh ban di aspal Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, tempat pengujian singkat berlangsung. Sepertinya ini ban dengan kompon yang mendukung untuk penghematan energi. Ban seperti itu cenderung berisik dan komponnya keras.

Jadi, apakah harga Rp 410 jutaan untuk Wuling Cloud EV cukup masuk akal? Kami belum bisa berkesimpulan. Tunggu review lengkapnya. Yang pasti, kami suka kelegaan kabin dan fitur yang lebih lengkap.