Pahami Safety Loading Sebelum Mudik Lebaran

29 March 2023 | 8:20 pm | Aldi Prihaditama

Setelah menjalani beberapa hari di bulan Ramadan, sebagian besar masyarakat Indonesia mulai mulai melakukan persiapan mudik ke kampung halaman, guna bertemu dengan keluarga di Hari Raya Idul Fitri. Diprediksikan bahwa akan ada peningkatan volume lalu lintas mudik sebesar 2,2 juta kendaraan, lebih tinggi 2,8 persen dari Lebaran tahun lalu. Para calon pemudik tidak boleh melupakan persiapan keselamatan mudik agar dapat sampai ke tujuan dengan selamat. Berikut ialah informasi keselamatan terkait dengan safety loading saat mudik Lebaran:

Safety loading adalah praktik memuat barang ke dalam kendaraan secara aman dan nyaman. Sehingga mengurangi risiko bahaya ketiga ada tambahan muatan barang ke dalam kendaraan. Ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan oleh para calon pemudik, saat memuat barang untuk mudik.

Pengenalan Kendaraan

Banyak dari pemilik kendaraan kurang memperhatikan jenis kendaraannya dan memaksa untuk memuat barang secara berlebihan. Selalu pastikan bahwa barang muatan yang dibawa tidak melebihi kapasitas beban maksimal kendaraan, karena kendaraan akan bekerja jauh lebih keras dengan adanya muatan tambahan tersebut.

Gunakan Roofbox

Hindari memuat barang di bagian atas mobil. Jika memang harus memuat barang di atas mobil, manfaatkan penggunaan roofbox dengan pengaplikasian yang benar. Pastikan roofbox tertutup rapat, dimensi, dan berat barang yang dimasukkan sesuai dengan ukuran roofbox.

Baca juga :  Setir Berat? Bisa Jadi Steering Rack Bermasalah

Penempatan Barang

Selalu pastikan muatan barang tidak overload dan overdimension, jangan memaksakan untuk memasukkan barang yang melebihi dari dimensi kendaraan itu sendiri karena hal tersebut merupakan hal yang sangat berbahaya. Usahakan untuk selalu menempatkan muatan yang paling berat di bagian paling bawah dan yang paling ringan di bagian paling atas.

Mengikat barang bawaan

Lashing atau mengikat barang bawaan, memastikan barang-barang bawaan tidak bergerak dan mengganggu pengendara. Untuk muatan di dalam kabin kendaraan dapat menggunakan cargo net. Sedangkan barang muatan yang diletakkan di bagian atas kendaraan (roofbox) harus menggunakan alat yang berstandar keamanan seperti tali strap.

Faktor Bahaya

Saat membawa muatan barang, pengendara pun juga harus menyadari faktor-faktor bahaya tambahan eksternal. Faktor bahaya seperti angin kencang, jalanan berlubang, tikungan tajam, dan jalanan menanjak atau menurun merupakan hal yang perlu diperhatikan, terlebih ada tambahan muatan barang pada kendaraan. Muatan tambahan akan membuat kendaraan untuk bekerja dua kali lebih berat dari biasanya.

Cara Berkendara

Pengendara juga perlu berkendara secara lebih hati-hati saat membawa muatan barang yang banyak, hal ini disebabkan oleh adanya beban tambahan yang menambah beban mobil dan jika muatan barang tersebut tidak dimuat secara aman, makan muatan dapat bergerak kemana-mana dan membahayakan penumpang dan pengendara.

Manajemen Perjalanan

Melakukan manajemen perjalanan merupakan kunci dari kenyamanan dan keamanan saat mudik. Para pemudik dapat bersepakat untuk memutuskan barang-barang apa saja yang akan dibawa pergi dan juga yang nanti akan dibawa kembali, karena biasanya barang muatan yang dibawa kembali dari kampung halaman akan lebih banyak dari sebelumnya.

Baca juga :  Pembuat Motor Listrik Alva Teken Kerjasama Dengan ecoCare

Co-Driver

Sama halnya dengan perjalanan jauh lainnya, memiliki co-driver yang cocok merupakan salah satu hal yang penting. Kegunaan dari memiliki co-driver adalah dapat menjadi pengganti pengemudi, membantu navigasi, dan juga menemani pengendara sepanjang jalan. Pastikan pengendara dan co-driver memiliki visi dan misi yang sama, sehingga dapat membuat perjalanan menjadi menyenangkan.

5 1 vote
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x