Di Indonesia saat ini bertaburan mobil listrik di kelas harga U500 (under Rp 500 jutaan). Pilihannya sangat beragam dengan fitur yang nyaris beda tipis.
Sebenarnya apa kriteria yang jadi patokan konsumen dalam memilih mobil listrik untuk kebutuhan pengendaraan harian? Tampilan mewah dan eyecatching? Fitur melimpah? Teknologi hightec? Atau, harganya?
Kali ini kami berkesempatan melakukan review lebih lengkap BYD Dolphin yang hadir dengan fitur cukup canggih namun tetap user friendly. Harga masuk kategori U500 tentunya. BYD Dolphin.
Pilihan jatuh pada BYD Dolphin varian Premium Extended Range. Label harganya Rp 425 juta OTR Jakarta.
Dari sisi tampilan, mobil ini memiliki dimensi yang kompak dengan panjang 4,3 meter dan lebar 1,77 meter. Jarak antar sumbu rofa (wheelbase) yang di angka 2.700 mm mengindikasikan kabin yang cukup lapang, terutama pada area ruang kaki.
Desain tampilan eksterior tak jauh beda dari mobil listrik yang beredar di pasaran. Hanya saja BYD Dolphin dilengkapi grille dengan logo BYD di tengah. Wajahnya jadi tak terlalu mobil listrik, lebih ke mobil hatchback konvensional.
User Friendly
Untuk kemasan kabin, tampilannya modern dan tak terlalu banyak pernik. Hanya beda tipis dari mobil lansiran BYD lainnya.
Panel interiornya meskipun berbahan plastik, tapi kualitas finishing cukup rapi. Di bagian tertentu dilapisi material empuk dan halus yang memberi kesan elegan dan mewah.
Pilihan warna interiornya pun beragam dan cukup atraktif. Tak cuma didominasi aura hitam atau abu-abu yang membosankan.
Desain jok depan dan belakang cukup ergonomis. Posisi duduk jok depan bisa disetel secara elektrik. Di bagian tengah jok belakang pun terdapat armrest yang bisa dilipat. Ruang kaki penumpang belakang pun cukup lega.
Batas ruang kepala pun cukup lapang bagi pengemudi maupun penumpang berpostur jangkung. Tak perlu heran jika kabin mobil ini cukup nyaman. BYD Dolphin juga beredar di Eropa, sehingga kabinnya disesuaikan.
Nah, fitur panoramic sunroof jadi pembeda antara varian Premium dengan Dynamic yang selevel di bawahnya. Saat sunroofnya yang hampir setengah atap kabin dibuka, kabin pun jadi terasa makin lega.
Pada dashboard terpampang layar sentuh 12,8-inci model floating yang bisa diputar. Pengemudi bisa mengatur posisi layar agar pengoperasian menu jadi lebih mudah. Pada mobil listrik lainnya kebanyakan masih menggunakan layar permanen.
Pengoperasian menu fitur pada layar pun tak terlampau merepotkan. Bahkan tersedia fitur perintah suara dengan kosa kata bahasa Inggris. Sejumlah fitur berkendara bisa diaktifkan via perintah suara. Fitur yang praktis dan sangat kekinian.
Hanya saja, layar instrumen di balik setir ukurannya terbilang kecil dan resolusi tampilannya pun agak rendah.
Beruntung masih tersedia tombol fisik untuk pengaturan AC dan audio. Lebih praktis dan cepat tanpa perlu repot harus masuk ke menu multimedia pada layar dashboard untuk melakukan pengaturan. Pada setir juga terdapat tombol pengaturan fungsi kamera 360° dan kontrol audio.
Fitur pemanja telinga pada BYD Dolphin Premium Extended Range terbilang mewah. Kualitas suara dari enam buah dynamic speakernya pun cukup bagus.
Oh ya, fitur unik yang jarang kami temukan pada mobil modern saat ini adalah NFC Side Mirror. Untuk membuka pintu, cukup menempelkan kartu di batok kaca spion. Meskipun fitur ini canggih, tapi cukup riskan. Pengemudi jangan sampai teledor hingga kartu kunci NFC hilang.
Sesuai namanya yang terinspirasi dari Lumba-lumba nan ramah, mobil listrik yang satu ini sangat user friendly.
Pengendaraan Harian
Rute yang kami lalui meliputi jalan tol dan jalan raya biasa. Mode berkendara pun bervariasi, yakni Normal, Sport dan Eco.
BYD Dolphin Premium Extended Range yang kami kendarai berdiri di atas e-platform 3.0, yang juga digunakan BYD Atto3.
Motor elektrik tunggal penggerak roda depan (FWD) jenis Permanent Magnet Synchronous Motor (PMSM) yang diusung output dayanya 150 kW (201 hp) dengan torsi puncak 310 Nm. Selisihnya terpaut jauh dari varian Dynamic Standard Range yang hanya 94 hp.
Dari segi performa, akselerasi 0-100 km/jam berdasarkan speknya dikatakan hanya butuh waktu tujuh detik. Sedangkan kecepatan maksimum diklaim mencapai 180 km/jam.
Saat di jalan tol kami coba merebahkan pedal kaki. Kenaikan kurva pada Mode Normal dan Eco cukup halus. Jika ingin lebih gesit, oper ke Mode Sport. Tarikan awal dan performa lebih terasa.
Salah satu fitur keselamatan berkendara yang ada pada BYD Dolphin yakni pembatas kecepatan. Pengendara dapat melakukan pengaturan sesuai keinginan via menu setting pada layar monitor.
Saat melewati batas kecepatan yang ditentukan, alarm peringatan akan berbunyi cukup ‘bawel’. Bagi yang tidak terbiasa dan agar tak mengganggu konsentrasi saat berkendara, fitur ini bisa dinonaktifkan.
Pasokan daya listrik bersumber dari baterai Blade berjenis lithium-iron phosphate (LFP) berdaya 60,48 kWh. Pada varian yang lebih rendah yakni Dynamic Standard baterainya berdaya 44,9 kWh.
Berdasarkan tampilan pada layar monitor, daya baterainya cukup untuk menempuh jarak 490 km. Daya jelajahnya lebih jauh dari varian Dynamic Standard yang hanya 401 km (berdasarkan standar siklus uji NEDC).
Untuk penggunaan harian di dalam kota, kemampuan jelajahnya sudah lebih dari cukup.
Konsumsi daya akan bervariasi bergantung pada pengemudinya. Selain itu, angka konsumsi daya ini juga akan berbeda bergantung pada kondisi lalu lintas dan trek yang dilalui.
Mengenai pengisian baterai, tersedia opsi charger Type 2 dan CSS 2. Pengisian daya dari nol hingga penuh menggunakan soket listrik rumah 10A butuh waktu sekira 19 jam. Jika menggunakan fast charger DC, dari 30% hingga 80% butuh waktu sekira 30 menit. Cukup cepat. Beda lagi jika mengisi daya di SPKLU, estimasi waktunya beragam.
Oh ya, salah satu fitur unggulan pada BYD Dolphin yakni V2L. Daya listrik yang dimiliki baterainya bisa dimanfaatkan untuk perangkat kelistrikan eksternal. Kurang lebihnya mirip genset mini.
ADAS Lengkap
Fitur keselamatan berkendara termasuk sistem ADAS (Advanced Driver Assistance Systems) yang lengkap jadi pertimbangan para konsumen saat ini. pada BYD Dolphin.
Sebagian fitur ADAS pada BYD Dolphin mengandalkan sensor radar, antara lain Lane Change Collision Warning (LCW), Rear Cross Traffic Alert, Rear Cross Traffic Brake, Adaptive Cruise Control, Automatic Emergency Braking System (AEB), dan Blind Spot Detection.
Suspensi belakang multilink pada BYD Dolphin membuat pengendaraan terasa nyaman. Bahkan redaman suspensinya terbilang empuk saat melewati jalan agak bergelombang maupun speed bump. Diajak selap selip di lalu lintas dalam kota pun mobil ini sangat mengasyikkan.
Berkendara di jalan tol berpermukaan cor beton kasar juga tak terlalu terasa getaran di dalam kabin. Kabinnya pun cukup kedap dan tidak terdengar suara bising dari luar.
Sekadar catatan, jangan memaksakan diri untuk bermanuver pada kecepatan sangat tinggi di tol. Ban yang digunakan bukan jenis high performance yang tapaknya menggigit aspal apalagi cor beton. Lagipula, ini mobil harian yang lebih enak buat pengendaraan harian dalam kota atau antar kota jarak dekat.
Dari pengalaman berkendara bersama BYD Dolphin Premium Extended Range, mobil listrik yang satu ini memang pilihan yang sangat menarik. Segala hal yang ditawarkan mobil ini cukup sepadan dengan harga yang ditawarkan.
BYD Dolphin Premium Extended Range cukup layak dipertimbangkan sebagai pilihan diantara sederet mobil sejenis. Bahkan jika dibandingkan dengan mobil peminum bensin sekalipun, sisi kepraktisan mobil listrik yang satu ini tak kalah.