Pasar otomotif Indonesia bakal dimeriahkan satu brand mobil listrik baru, Honri. Pabrikan asal China ini akan tampil di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 dibawah naungan Utomocorp selaku Agen Pemegang Merek (APM). Produk pertamanya bernama Honri Boma.
Honri atau di negara asalnya disebut Hongri sudah berdiri sejak tahun 1995. Pabrikan yang bermarkas di Provinsi Shandong, Tiongkok ini mulai terjun ke pasar mobil listrik ukuran mini pada tahun 2014.
Di IIMS 2025 yang berlangsung pada 13-23 Februari 2025, Honri rencananya akan memperkenalkan mobil listrik berlabel Boma EV. Desainnya mirip perpaduan antara Toyota Alphard dan Honda Freed. Hanya saja posturnya lebih imut.
Harga Terjangkau
Boma EV di RRC dipasarkan dengan merek Weiao (Viauto). Harganya yang di kisaran 39.900 hingga 51.900 yuan (Rp 89 jutaan – Rp 115 jutaan) terbilang sangat terjangkau.
Berdasarkan presentasi yang dibawakan oleh Denny Utomo, CEO Utomocorp, Boma EV sedianya akan dipasarkan di Indonesia dengan harga di bawah Rp 200 jutaan. Wah, cukup menggiurkan. Bakal jadi rival kuat bagi Wuling Air ev serta VinFast VF 3 dan VF 5.
Honri Boma EV merupakan mobil listrik mungil yang ditujukan untuk mobilitas di perkotaan. Dimensi ukurannya terbilang kecil dengan panjang 3.517 mm, lebar 1.495 mm, dan tinggi 1.660 mm. Ideal untuk parkir di area yang cukup sempit seperti di basement gedung perkantoran atau mall.
Jarak sumbu roda yang berukuran 2.495 mm mengindikasikan kabin mobil yang memuat 4 penumpang ini tak terlampu sempit. Jarak pijakan ke tanah (ground clearance) yang 130 mm pun masih seukuran mobil LCGC yang beredar di Indonesia.
Tampilan interiornya pun cukup funky dan semi futuristik. Layar head unit dan panel instrument di balik setirnya sudah digital. Ukurannya cukup besar, tak kalah dari mobil listrik sejenis. Yang jelas, pada dashboard masih ada tombol fisik untuk kendali fitur berkendara. Jadi tak perlu repot harus scroll menu layar head unit.
Spesifikasi
Perihal spesifikasi teknis, Boma EV dibekali motor elektrik tunggal penggerak roda depan (FWD) bertenaga 40 hp dengan torsi puncak 84 Nm.
Ada dua pilihan baterai yang ditawarkan. Versi pertama berkapasitas 11,9 kWh yang mampu menempuh jarak 130 km. Sedangkan versi kedua dibekali baterai ternarry lithium berdaya 18,5 kWh dengan jarak jelajah maksimum 200 km/jam. Jarak jelajah berdasarkan standar CLTC yang berlaku di China.
Karena fungsinya untuk mobilitas harian perkotaan dan output motor elektriknya kecil, maka harap maklum jika kecepatan maksimumnya cuma 100 km/jam.
Sebagai informasi, pada tahun 2022 lalu sebenarnya Hascar Automotive Group pernah menampilkan mobil sejenis di Indonesia, yakni Skorpius AS100. Hanya saja mobil listrik tersebut tak berlanjut di pasaran.
Apakah kiprah Honri Boma EV di Indonesia bakal sesukses mobil listrik mungil lainnya? Kita lihat saja nanti….