Tren Taksi Otonom Di Amerika Tetap Tinggi Meskipun Masih Beresiko

9 May 2023 | 11:51 am | Rizky Dermawan

Taksi otonom atau mandiri adalah jenis taksi yang dapat mengemudi sendiri tanpa kehadiran sopir manusia. Dengan teknologi dan sistem canggih, maka taksi ini siap membawa penumpang ke tujuan mereka tanpa campur tangan manusia.

Teknologi taksi otonom terus berkembang dan diharapkan dapat membantu mengurangi kecelakaan lalu lintas dan kemacetan, serta meningkatkan efisiensi transportasi. Beberapa perusahaan besar seperti Google dan Tesla sedang mengembangkan teknologi ini dan diharapkan akan segera tersedia di masa depan.

Taksi mandiri ini mengandalkan sensor terintegrasi dengan mengandalkan kamera, radar dan lidar untuk mengumpulkan data dan mengambil keputusan saat berkendara. Semua sensor ini siap mendeteksi objek sekitar seperti pejalan kaki, rambu lalu lintas hingga kendaraan lainnya. Selain sensor, disematkan pula teknologi navigasi yang terintegrasi dengan sensor untuk memandu kendaraan secara otomatis.

Tahapan Uji Coba

Di Indonesia, masih belum ada taksi swagerak yang beroperasi secara komersial. Meskipun begitu, teknologi ini sedang dipelajari dan diuji coba oleh beberapa perusahaan dan universitas di Indonesia untuk mengembangkan teknologi transportasi masa depan.

Taksi otonom atau taksi mandiri di Amerika Serikat kini menjadi topik yang hangat dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak perusahaan teknologi terkemuka seperti Google, Tesla, Uber, dan Lyft yang telah mengembangkan teknologi taksi otonom mereka sendiri.

Baca juga :  Seminggu Diluncurkan, Alfa Romeo Milano Ganti Nama Jadi Junior

Taksi Waymo

Pada tahun 2016, Uber menguji coba taksi otomatis pertama mereka di kota Pittsburgh, Pennsylvania. Taksi Uber tersebut dilengkapi dengan teknologi sensor dan kamera yang memungkinkan taksi untuk mengemudi sendiri tanpa kehadiran sopir manusia. Namun, pengujian Uber taksi otonom tidak selalu berjalan mulus, terjadi beberapa kecelakaan dan beberapa orang bahkan terluka.

Taksi otonom

Pada tahun 2018, Waymo, perusahaan yang dimiliki oleh Alphabet (induk perusahaan Google) meluncurkan program pertama mereka di Phoenix, Arizona. Program ini memungkinkan penumpang untuk memesan taksi otonom melalui aplikasi dan pergi ke tujuan mereka tanpa sopir manusia. Taksi otonom Waymo telah diuji di berbagai lokasi di Amerika Serikat dan menunjukkan kemajuan teknologi yang signifikan dalam mengembangkan kendaraan otonom.

Taksi otonomus

Tantangan Menghadang

Namun, pengembangan taksi tanpa pengemudi di Amerika Serikat juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah regulasi. Banyak negara bagian di Amerika Serikat memiliki regulasi yang berbeda-beda terkait kendaraan otonom, sehingga perusahaan-perusahaan teknologi harus memperhatikan peraturan setempat ketika menguji dan mengoperasikan taksi otonom mereka.

Selain itu, keamanan dan privasi juga menjadi perhatian utama. Banyak komentar yang kurang setuju akan kehadiran taksi mandiri ini, terutama saat berhenti mendadak saat menjemput penumpangnya. Beberapa insiden telah terjadi. Baik kecelakaan atau mengalami masalah teknis. Ujungnya menimbulkan pertanyaan tentang seberapa aman kendaraan swagerak dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keamanan. Jawabnya sederhana, masih terus dikembangkan.

Baca juga :  Vespa World Days 2024 Dihadiri Tiga Puluh Ribu Vespisti

Yup, tantangan dan risiko tentu akan terus ada. Meski begitu, sarana transportasi swagerak tetap menjadi tren yang berkembang di Amerika Serikat dan diharapkan akan membantu memperbaiki efisiensi dan keamanan dalam dunia transportasi.

0 0 votes
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x