Review Hyundai Kona Electric 2024

2 October 2024 | 2:59 pm | Indra Alfarisy

Saat GIIAS 2024 lalu, Hyundai Motors Indonesia (HMID) memperkenalkan Kona listrik terbaru. Dan kini kami berkesempatan melakukan review Hyundai Kona Electric 2024, varian Signature Long Range.

Rutenya cukup ‘standar’. Pinggiran Jakarta hingga ke Semarang, dengan jarak tempuh kurang lebih 400-an km. Cukup untuk memahami sebuah Kona Electric? Mungkin tidak, tapi kami bisa dengan jelas mendapatkan gambarannya.

Desain

Hyundai Kona Electric 2024

All New Hyundai Kona Electric dilahirkan dengan desain luar yang cukup menarik. Sejajarkan dengan SUV sekelasnya, maka mobil ini akan bisa tampil menonjol.

Parasnya dihiasi jajaran lampu DRL yang terpasang di sela kap mesin dan bemper. Lama-lama kalau diperhatikan, mukanya mengingatkan kami pada prajurit Stormtrooper dari film Star Wars. Atau kalau dilihat oleh penyuka musik, mirip helm Daft Punk.

Bagian belakangnya akan menyadarkan Anda kalau ini adalah Hyundai Kona. Pinggangnya lebar, serta peletakan lampu belakang masih menyisakan kesan generasi sebelumnya.

Secara dimensi, mobil ini juga bertumbuh. Panjangnya kini 4.355 mm, memanjang sekitar 150 mm. Lebarnya menjadi 1.825 mm sedangkan tingginya 1.580 mm.

Wheelbase sebesar 2.660 mm memberikan ruang kaki di belakang yang harus kami akui, lega. Body yang memanjang tersebut juga memberikan ruang kargo sebesar 466 liter kalau jok belakang difungsikan. Rebahkan, maka akan menambahkan ruang hingga 1.300 liter.

Baca juga :  Review Suzuki Grand Vitara 2024: Haruskah Masuk Perhitungan?

Engineering

Yang menarik dari Kona generasi terbaru ini adalah, sebetulnya dilahirkan dalam beberapa sistem gerak. Mulai dari konvensional, hybrid, plug-in hybrid dan tentunya battery electric vehicle (BEV).

Namun, sejak awal, platformnya didesain untuk digunakan oleh Kona Electric. Yang lain ‘menumpang’ di platform ini. Untuk membandingkan, contohnya, Mercedes-Benz EQB dan EQA, yang didesain di atas platform mobil konvensional, kemudian dipakai untuk mobil listrik.

Hyundai Kona Electric di Indonesia dibekali baterai dengan dua pilihan kapasitas. 66 kWh untuk versi Long Range seperti yang kami pakai, atau 46 kWh untuk versi jarak lebih pendek (Standard Range).

Untuk informasi, baterai keduanya sudah dirakit di Indonesia, melalui PT HLI Green Power. Yang merupakan perusahaan patungan antara Hyundai dan LG.

Mobil yang kami coba ini diklaim memiliki jarak tempuh hingga 546 km dengan baterai terisi 100 persen. Sementara yang baterainya lebih kecil dikatakan mampu berjalan hingga 448 km.

Sebagai penggerak utama, motor listrik berkekuatan 213,9 hp pada semua tipe long range. Sedangkan Standard Range dibekali dinamo gerak bertenaga 153,8 hp. Semuanya memiliki torsi yang seragam yaitu 255 Nm.

Chassis-nya dibekali suspensi MacPherson Strut di depan. Belakangnya mengandalkan multi link. Bertugas sebagai penggelinding di jalan adalah ban 235/45 dengan pelek 19 inci. Itu untuk versi Kona Electric Signature Long Range. Versi di bawahnya menggunakan pelek 17 inci dengan ukuran ban 215/60.

Baca juga :  AION Y Plus Premium, Tak Kalah Pamor Dari Segi Harga Dan Fitur

Performa & Handling

Handling Hyundai Kona cukup baik.

Salah satu yang patut diapresiasi dari Hyundai Kona Electric 2024 adalah karakternya di jalanan tol yang tidak rata. Apalagi saat berjumpa sambungan jembatan di tol Trans Jawa yang kadang tidak masuk akal.

Kualitas peredamannya mumpuni dan tidak terasa murahan. Lajukan di kecepatan 100 km/jam dan perangainya terasa tenang serta berkelas. Demikian juga saat harus bermanuver. Bobot yang rendah karena baterai yang terpasang di lantai membuat mobil terasa stabil saat harus bermanuver.

Pada kecepatan rendah, meski terasa agak keras, namun tetap terasa berkelas. Menandakan material kaki-kakinya tidak sembarangan.

Untuk performa, rasanya tidak jauh beda dengan mobil listrik kebanyakan. Torsi 225 Nm terasa menjambak saat pedal gas diinjak habis.

Hal lain yang harus kami apresiasi adalah teknologi pengereman regeneratif. Peranti ini bisa bekerja sama dengan radar pembaca jarak kendaraan di depan. Saat harus deselerasi, kekuatan pengereman regeneratifnya bisa menyesuaikan.

Nyalakan semua ADAS (cruise control adaptif, lane keeping, steering assist dan sebagainya), maka perjalanan Anda akan terasa menyenangkan dan lebih santai.

Kesimpulan

Kalau Anda mencari SUV listrik untuk penggunaan dalam dan luar kota, setelah melakukan review , kami bisa merekomendasikan Hyundai Kona Electric 2024 ini.

Kualitas kabin cukup baik meski beberapa bagian dashboard bermaterial keras. Tapi material macam ini akan berumur panjang.

Baca juga :  Hyundai Ioniq 5 N Spek Korea Selatan Bisa Ngedrift Lebih Leluasa

Pada Kona Electric 2024 varian Signature Long Range yang kami coba, jok depan sudah dilengkapi pengaturan elektrik. Plus pendingin pula.

Kinerja ADAS, terutama adaptive cruise control dan regenerative braking, sepertinya kami bisa bilang ini yang terbaik yang pernah kami coba. Sensor-sensor mampu membaca situasi dengan baik, sehingga mobil bisa menjelajah dengan tenang tanpa melonjak-lonjak.

Konsumsi baterai? Dari Kota Bintang di Kalimalang, Bekasi hingga Hotel Tentrem di Semarang, status keterisian baterai adalah 16 persen. Atau sekitar 10,5 kWh. Dengan rata-rata konsumsi listrik sebesar 7,6 km/kWh, dan mobil dikendarai ‘sesopan’ mungkin.

Menarik memang. Tapi untuk informasi, di kelas SUV listrik berukuran compact, Kona Electric harus berkompetisi dengan Neta X, BYD Atto 3, Omoda E5 dan MG ZS EV.  Dan Kona, dengan segala yang dimiliki, adalah yang paling mahal diantara semuanya. 

5 1 vote
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x