Selama puluhan tahun, Mazda memegang teguh filosofi yang menggambarkan hubungan tanpa batas antara mobil dan pengemudi. Ideologi Jinba-Ittai berkembang selama tiga generasi, mengubah pengalaman berkendara dan memikat para penggemar mobil di seluruh dunia. Tentu ada kisah inspiratif di balik kelahiran dan evolusi Jinba-Ittai tersebut.
“Filosofi Jinba-Ittai sudah menjadi ideologi yang sangat dikenal di Indonesia, khususnya bagi pecinta dan pemilik mobil Mazda. Jinba-Ittai merupakan nilai yang kami selalu komunikasikan, karena produk Mazda lahir dari para Takumi Jepang dan sarat akan filosofi yang sangat menarik untuk selalu diceritakan kepada konsumen di Tanah Air,” ungkap Ricky Thio, Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia.
Merasakan kesatuan yang utuh dengan mobil
Sosok yang berperan penting dalam ideologi ini ialah Tetsu Kasahara, Asisten Manajer Departemen Pengembangan Dinamika Chassis, Divisi Pengembangan Kendaraan, yang dipercaya untuk turut mengembangkan Mazda MX-5 generasi pertama (NA). Pada tahap awal, Kasahara mengalami momen transformatif saat mengemudikan prototipe, dimana ia merasakan kesatuan yang utuh dengan mobil tersebut. Ini menandai dimulainya Jinba-Ittai, yakni ikatan intim antara pengemudi dan kendaraan kesayangannya.
Awalnya dikenal sebagai Jinsha Ittai, yang berarti kesatuan antara mobil dan pengemudi. Istilah tersebut kemudian berkembang menjadi Jinba-Ittai, terinspirasi oleh ikatan gigih antara kuda dan penunggangnya.
Apa yang dikejar oleh Kasahara bukan semata-mata untuk kecepatan di trek, tetapi untuk menciptakan rasa gembira ketika mengendarai mobil. Dia menghabiskan banyak waktu untuk menyempurnakan dinamika chassis, mengemudikan prototipe di sekitar Miyoshi Proving Ground, dengan cermat menyempurnakan settingan, dan mengumpulkan data berharga.
Membentuk pengalaman berkendara Mazda
Yasuyoshi Mushitani, Technical Leader Chassis Dynamics, juga punya peran penting dalam mengembangkan konsep Jinba-Ittai ini. Ia bergabung dengan Mazda pada tahun 1988 setelah menjalani karir sepak bola, Mushitani menjadi seorang test driver ketahanan kendaraan, di mana dia mengasah keterampilan tekniknya dari awal.
Di bawah bimbingan Kasahara, dia mempelajari seluk-beluk suspensi dan dinamika sasis, membenamkan dirinya dalam pengetahuan teknis. Dedikasi dan semangat Mushitani, mendorongnya untuk memimpin pengembangan berbagai model Mazda, yang berpuncak pada pengangkatannya sebagai pemimpin keseluruhan untuk membentuk pengalaman berkendara Mazda.
Filosofi ini berfungsi sebagai fitur universal Mazda
Hiroshi Kawata, Asisten Manajer Dinamika Chassis, Departemen Pengembangan, Divisi Pengembangan Kendaraan, terus memperkenalkan Jinba-Ittai ke dalam MX-5 generasi terakhir (ND). Ketertarikan Kawata dengan MX-5 (NA) menjadi aspek fundamental untuk perjalanannya di Mazda. Dia bekerja sama dengan Mushitani dan Kasahara, pada berbagai model Mazda guna menyerap esensinya secara langsung.
Jinba-Ittai telah melampaui akarnya dalam dinamika sasis untuk menjadi filosofi yang menentukan seluruh etos Mazda, termasuk keselamatan dan desain. Filosofi ini akan terus berkembang dan berfungsi sebagai fitur universal di semua Mazda masa depan, sebab Mazda berkomitmen untuk menciptakan kendaraan yang mewujudkan semangat Jinba-Ittai.