Ducati 10° Anniversario Rizoma Edition, Kado Satu Dekade Scrambler

Baru sepekan lalu Ducati memperkenalkan Scrambler Icon Dark dan Full Throtle model tahun 2025. Kini muncul satu model edisi khusus peringatan satu dekade Ducati Scrambler: 10° Anniversario Rizoma Edition.

Saat debut perdana di Koelnmesse pada Intermot 2014, Scrambler sukses menyita perhatian dunia. Banyak yang berpendapat bahwa Scrambler bakal melegenda seperti saat Ducati Monster muncul di tahun 1993. Hal itu pun terbukti.

Scrambler jadi salah satu model terlaris Ducati. Lebih dari 100.000 unit tersebar di seluruh dunia sejak dipasarkan tahun 2015. Tak heran jika Scrambler begitu istimewa bagi Ducati. Lalu, seistimewa apa model edisi khususnya kali ini?

Motor edisi terbatas ini basisnya Scrambler model tahun 2025. Fitur standar seperti layar dashboard TFT 4.3 inci tak beda dari Icon Dark dan Full Throttle yang baru saja launching. Mode berkendara, quickshifter dan teknologi kendali Ride-by-Wire pun sama. Perbedaan yang paling terlihat tentu saja kemasan tampilannya.

“Scrambler ini dikemas dengan gaya yang berbeda dari biasanya. Hanya 500 orang yang beruntung memilikinya,” kata Fabrizio Rigolio, desainer kreatif Ducati Centro Stile.

Para teknisi dan perancang khusus di studio Ducati Centro Stile berkolaborasi dengan Rizoma, produsen aksesoris asal Italia yang telah lama bermitra dengan Ducati.

Livery tangki two-tone tampil dengan kombinasi warna Stone White dan Black Gloss. Frame, pelek, garpu dan swingarm hingga knalpot yang berkelir Black Gloss terlihat serasi dengan nuansa chromatic Metal Rose pada sejumlah panel bodi.

Lampu depan model bundar berselubung frame warna Gloss Black digarap oleh Rizoma. Pelindung berbentuk huruf “X” pada frame lampu merupakan simbol dari ‘Decima’ yakni ’10’, sesuai usia Ducati Scrambler yang genap 10 tahun.

Rizoma Tuai Pujian

Mesin dua-silinder Desmodue yang diapit sasis di bawah tangki speknya sama seperti Scrambler Icon Dark terbaru. Tak ada sentuhan ataupun modifikasi performa.

“Rizoma berhasil mengemas Scrambler dan membuat saya takjub,” ungkap Andrea Ferraresi, Director of Strategy and Centro Stile Ducati.

Cuma 500 unit Scrambler 10° Anniversario Rizoma Edition yang diproduksi dan disebar ke jaringan dealer Ducati berbagai negara. Motor edisi khusus seperti ini biasanya akan segera ludes dengan cepat.

Di Inggris dibanderol seharga £13.095 atau setara Rp 263,64 jutaan. Unit paling cepat akan mendarat sekira bulan Maret 2025.

Para Ducatisti di Negeri Paman Sam cukup merogoh kocek sebesar $15.000 atau sekira Rp 231,88 jutaan untuk menebus Ducati Scrambler 10° Anniversario Rizoma Edition. Unit akan dikirim kepada pemesan mulai Juli 2025. Indonesia? Tunggu saja. 

 

Bintang WSBK Danilo Petrucci Bangkitkan Nostalgia Ducati 916

Masa kejayaan balap Superbike era ’90an pernah dimeriahkan oleh Ducati 916. Motor berfairing yang diproduksi pada periode 1994-1998 ini jadi penyumbang mahkota juara Superbike World Championships bagi Ducati sebanyak 4 kali (1994–1996, dan 1998). Kemenangan yang dipersembahkan duet Carl Fogarty dan Troy Corser.

Sukses di ajang balap plus tampilannya yang keren membuat Ducati 916 laris manis di pasaran. Mulai akhir 1993 hingga penghujung 1998, sebanyak 18.006 unit diproduksi dalam berbagai model dan varian edisi khusus.

Masa kejayaan inilah yang ingin dibangkitkan kembali oleh Danilo Petrucci. Bintang balap WorldSBK yang juga mantan rider Ducati di balap MotoGP. Ducati 916 juga merupakan motor balap pertama di awal karir Petrucci. Tak heran jika motor ini berkesan.

Ia lalu menggadeng Dotto Creations, modifikator dan perancang otomotif asal Italia. 

Reinkarnasi Ducati 916

Tampilan motor garapan Petrucci dan Dotto Creations memang terlihat bagai reinkarnasi 916. Nama yang disematkan cukup unik, Il Mito di Noveunosei (Legenda 916).

Desain asli Ducati 916 asli garapan Massimo Tamburini direplikasi dengan gaya yang lebih modern. Tentu saja tetap mengutamakan aerodinamika yang sempurna.

Tampilan panel fairing bagian depan khas 916, namun dengan sudut yang lebih tajam. Lampu depan menggunakan LED.

Desain tangki, jok dan buritan pun sedikit mengalami sentuhan agar terlihat lebih modern.

Agar tetap ringan, panel fairing, spatbor depan dan belakang, tangki hingga belakang terbuat dari bahan serat karbon dan polymer. Laburan warna merah glossy pun sangat khas Ducati.

Basis Ducati Panigale V4

Sebagai basis platform garapan, dipilih model Ducati Panigale V4. Alasannya, performanya yahud dan tampilan garang. Selain itu, elemen desain pada Panigale pun sebagian diadopsi dari Ducati 1098 dan 916.

Mesinnya tetap Desmosedici Stradale 90° V4 1103 cc bawaan Panigale V4 standar. Bertenaga 215,5 hp pada 13.000 rpm. Torsi maksimum sebesar 123,6 Nm dicapai di 9.500 rpm.

Hanya saja, Dotto Creations mengubah jalur knalpot. Satu set pipa exhaust berikut muffler terpasang persis di bawah jok. Desainnya mirip model knalpot ‘kolong’ pada Ducati 916.

Lubang air intake pun dibuat pada panel buritan. Selain mendinginkan area seputar exhaust, juga agar hawa panas dari muffler tak merambat ke jok. 

Untuk sistem suspensi, pelek hingga speedometer masih mengandalkan komponen bawaan dari Ducati Panigale V4. Namun para konsumen dapat memiliih opsi lain sesuai keinginan. Permintaan khusus dari para pelanggan akan dilayani oleh Dotto Creations.

Karena ini adalah proyek garapan khusus, maka jumlah unitnya pun terbatas. Dotto Creations hanya membuat sebanyak 16 unit. Namun tak disebutkan berapa harganya. 

 

 

Ducati Monster Senna, Mengenang 30 Tahun Tragedi Legenda F1

Ducati Monster Senna, edisi khusus yang diluncurkan sebagai penghormatan sekaligus mengenang 30 tahun meninggalnya sang legenda balap F1, Ayrton Senna.

Bukan tanpa alasan, tapi ikatan antara Senna dengan Ducati terjalin cukup lama. Sportbike pertama yang dimiliki Senna adalah 851 SP yang dihadiahkan kepadanya saat menjadi Juara Dunia F1 di tahun 1990. Bahkan ia turut andil merancang motor Ducati 916 Senna edisi khusus untuknya. Sayang, ia tak sempat melihat motor tersebut.

Ducati Monster Senna

Pemilihan model Monster sebagai edisi khusus Senna bukan lantaran ini adalah motor legendaris Ducati. Salah satu pemilik pertama dari Ducati Monster 900 adalah Ayrton Senna. Ia juga jadi salah satu ikon yang turut mempopulerkan Ducati Monster saat itu. Bahkan dalam sejumlah acara, Senna kerap datang dengan Monster 900 kesayangannya. 

Citarasa Brasil

Karena ini model edisi khusus, maka livery sang Monster pun digarap secara khusus pula. Para perancang dan seniman di studio Centro Stile Ducati berkolaborasi dengan tim dari Senna Brands.

Nuansa warna kuning yang mendominasi pada tangki terinspirasi dari warna helm balap Ayrton Senna yang jadi ciri khas pembalap kelahiran Sao Paolo, Brazil itu. Untuk mewakili elemen warna bendera negaranya, jok dibungkus warna biru.

Sistem suspensi depan dilengkapi garpu fully adjustable lansiran Öhlins. Ditambah kaliper Brembo Stylema warna kuning.

Sejumlah upgrade komponen pun dilakukan agar sang Monster jadi terlihat lebih spesial.

Tabung silencer knalpot standar Monster pun diganti dengan versi high performance berbahan serat karbon. Pijakan kaki standar juga diganti dengan versi custom berbahan blok billet aluminium. Pelek berbahan forged aluminium pun berdesain khusus. Sepatbor standar diganti versi serat karbon. 

Hasilnya, bobot Monster Senna Edition jadi 4,5 kg lebih ringan dari Monster standar. 

Layar dashboard digitalnya 4.3-inci juga menampilkan grafis unik saat sistem ON. Tentu saja bernuansa Ayrton Senna.

Performa Tak Tersentuh

Meskipun tampilan cukup memikat dengan beragam ubahan, namun sektor performa tak tersentuh. Blok mesin twin Testastretta 937 cc yang dibopong tetap standar dengan output 110 hp.

Ducati Monster Senna dibuat terbatas hanya 341 unit.

Jumlah unit Ducati Monster edisi Ayrton Senna ini hanya 341 unit. Kami yakin bakal jadi rebutan para kolektor dan Ducatisti sedunia. Angka 341 tersebut juga ada maksudnya. Yakni 3 gelar juara dunia dan 41 kemenangan finish podium pertama selama kariernya di balap Formula 1.

Perihal harganya, siapkan dana mulai dari $25.000 atau sekira Rp 406,4 jutaan. Itu harga termurahnya, belum termasuk bea pajak, ongkos kirim dan biaya lainnya.

 

Ducati Streetfighter Supreme

Ducati Dan Supreme Lahirkan Streetfighter V4 Terkeren

Ducati mengumumkan kolaborasi terbaru dengan merek fashion Supreme. Hasilnya adalah motor Ducati Streetfighter V4 yang dibuat terbatas, dengan livery Supreme. Tidak hanya itu, merek melibatkan Drudi Performance untuk menggambar livery cantik ini.

Aldo Drudi, pendiri Drudi Performance menggurat detail livery yang unik dan eksklusif bergaya underground khas brand New York, yang membuat Streetfighter Supreme ini menjadi sebuah karya pop art. Belum lagi, motornya dilengkapi dengan komponen teknis yang membuatnya terlihat meyakinkan.

Coba perhatikan kaliper remnya. Peranti buatan Brembo ini dikatakan menjadi salah satu penunjang gaya. Ini berkat kombinasi warna merah dan logo putih yang selaras dengan corak livery.

Selain itu, Streetfighter ini terasa eksklusif dengan peneng nomor urut edisi khusus dan animasi khusus di layar instrument cluster, saat kunci dikontak.

Streetfighter V4 Supreme Edition

TIdak kalah menarik, kalau Anda beli motor ini, akan datang dalam kemasan kotak kayu. Isinya bukan cuma motor tapi juga aksesoris dan sertifikat yang menandakan keasliannya. Ada juga sarung khusus dan jok tambahan, siapa tahu pemiliknya perlu berboncengan.

Bukan Cuma Motor

Karena Supreme adalah brand fashion underground yang dikenal semua orang, maka tidak sah kalau tidak ada produknya.

Supreme mendesain aparel teknis untuk pemilik Ducati Streetfigter V4 yang bisa digunakan berkendara di lintasan atau jalan raya.

Dikutip dari rilis resmi Ducati, Koleksi ini terdiri dari baju balap Dainese, jaket balap Dainese, helm Arai RX-7 V EVO dan sarung tangan kulit Spidi C1.

Helm Arai

Produk Dainese ini juga dibuat terbatas dengan livery khusus yang dibuat oleh Supreme dan Drudi. Lalu, melengkapi capsule fashion, helm Arai RX-7 V Evo punya corak khusus Supreme yang dibuat oleh Drudi. Lagi-lagi dibuat khusus untuk edisi kolaborasi ini.

Di luar itu, ada koleksi lifestyle yang terdiri dari jaket olah raga, jaket hoodie, baju sepak bola, celana olah raga, dua potong T-Shirt dan 6-Panel Hat dijual secara eksklusif melalui jaringan penjualan Supreme bersama dengan helm dan sarung tangan dari rangkaian seri ini.

Ducati Diavel V4 mendapatkan penghargaan Red Dot 2024

Ducati Diavel V4 Menang Penghargaan Bergengsi

Ducati Diavel V4 memboyong penghargaan ‘Best Of The Best’ di acara Red Dot Awards 2024. Itu adalah penghargaan paling bergengsi di bidang desain dan tidak sembarangan yang mendapatkannya.

Seremoni penyerahan penghargaan Red Dot 2024 akan diadakan pada tanggal 24 Juni nanti di Aalto Theatre, Essen, Jerman.

Hampir dua tahun setelah peluncurannya, Diavel V4 telah mendapatkan pengakuan dari institusi terpercaya di bidang desain dan pers internasional. Di antara pengakuan tersebut, dua yang paling menonjol adalah penghargaan bergengsi Good Design Award, penghargaan global tertua di sektor desain dan Special Mention di German Design Award 2024, yang diberikan oleh German Design Council.

Ducati Diavel Design

Red Dot Awards sendiri adalah acara untuk mengapresiasi desain sebuah produk, yang diadakan setiap tahun. Tahun ini, apresiasi tertinggi diberikan untuk sang Diavel V4. Dan tidak perlu heran.

Motor gede ini selalu menarik perhatian saat berada di jalanan. Bukan cuma karena ini moge Ducati, tapi memang bentuknya layak diapresiasi.

Desain futuristik? Ada. Gaya ‘rebel’ ada juga. Tapi kami suka dengan bentuk keseluruhan yang benar-benar menyuarakan kekuatan yang dibawa oleh motor ini. Garis desain terlihat tegas dan detail.

Coba perhatikan. Sudut kemiringan shockbreaker belakang, selaras dengan garis tangki bagian bawah. Lalu lihat garis yang membelah tangki, berupakan satu tarikan lurus menuju ke spakbor depan.

Belakangnya yang ramping, membawa citra kalau bobot motor terkonsentrasi di depan. Menyuarakan kestabilan untuk akselerasi maupun bermanuver.

Mesin V4 Penggoda

Mungkin bentuk ‘monster’ ini bukan selera semua orang, tapi dipastikan unik dan menarik perhatian. Belum lagi, Saat berjalan, raungan V4 akan membuat riuh jalanan yang dilewatinya.

Dikutip dari rilis Ducati Indonesia, Mesin V4 Granturismo yang ada pada motor ini merupakan elemen yang menambah ciri khas untuk gaya maupun performa, yang secara estetika tampil berani dengan diperkuat oleh elemen-elemen yang tak diragukan lagi, seperti light cluster yang spektakuler, lebar ban belakang 240 mm dengan lima jari-jari, dan knalpot empat arah yang terlihat.

Ducati Diavel V4 saat ini juga sudah dipasarkan di Indonesia, keagenan Ducati kini dimiliki oleh PT. Legenda Motor Indonesia, yang berkantor di Bintaro Jaya Sektor 7, Tangerang Selatan. Pastinya, Ducati Indonesia juga menyediakan layanan purna jual, termasuk penjualan spare part, aksesoris, serta perawatan.

Ducati Hypermotard single

Ducati Hypermotard 2024, Bersilinder Minim Untuk Hadang KTM

Sebuah spyshot yang diduga motor Ducati model Hypermotard muncul di dunia maya. Ini sebuah kejutan yang signifikan karena seperti yang terlihat di foto, mesinnya tidak macam-macam. Hanya satu silinder.

Kapasitasnya belum diketahui resmi. Tapi kami pernah melihat Ducati mendaftarkan paten untuk mesin satu silinder 659 cc berpendingin cairan, ke badan keselamatan jalan raya Amerika Serikat (NHTSA).

Tenaga yang dihasilkan juga tidak diketahui. Menurut publikasi Jerman, Motorrad Online, motor ini disiapkan untuk menghadapi KTM 690. Supermoto Swedia itu tenaganya 75 hp. Jadi bisa diharapkan motor Hypermotard baru ini tidak jauh perfromanya.

Ducati hypermotard 2024

Menarik untuk diketahui, motor Ducati terakhir yang menggunakan silinder minimalis begini adalah Supermono. Motor sport fairing tersebut dibuat antara 1993 hingga 1995 dengan nuansa motor balap yang kental. Sebelumnya lagi, memang mesin satu ruang bakar bukan hal baru untuk pabrikan Italia ini. Mereka sudah menggunakannya sejak era 1950-an dengan kapasitas silinder beragam, Mulai dari 100 hingga 450 cc.

Bukan Motor Murah

Ducati pernah berucap kalau mereka tidak akan membuat motor murah. Dan itu kenapa mereka tidak punya rekanan untuk saling tukar teknologi untuk pengembangan. Biasanya, kalau kerja bareng begitu, biaya development dan produksi bisa ditekan. Untuk Hypermotard ini pun mereka mengembangkan sendiri.

Secara desain, bentuk dan kelengkapannya tidak jauh beda dengan Hypermotard 950. Fitur quick shifter, spakbor tinggi dengan ujung lancip, bentuk tinggi ala supermoto. Bahkan posisi knalpot juga mirip dengan 950. Baja tubular diandalkan sebagai rangka utama.

Kaki depan terlihat menggunakan shock upside down, belakang punya konstruksi monoshock dengan lengan ayun ganda. Sebagai penahan laju, dipasang rem dengan disc brake tunggal di depan dan belakang. Mungkin ini yang jadi penanda kalau Hypermotard satu silinder tersebut akan jadi model entry level Ducati.

Dari spyshot ini juga, terlihat kalau Ducati ini sudah mendekati, atau mungkin sudah bentuk final. Bisa saja pertengahan 2024, kita akan melihat peluncurannya. Yang jelas, ini akan jadi motor yang menarik, terutama untuk mereka yang mau naik kelas ke motor gede Eropa.

Marco Bezzecchi di Austria 2023

MotoGP 2023: Marco Bezzecchi Digoda Pramac, Vale Kelabakan

Pembalap MotoGP Marco Bezzecchi sepertinya akan mengumumkan sesuatu yang penting. Belakangan ini, rider Mooney VR46 tersebut kerap dirumorkan akan pindah ke tim Ducati lain. Salah satu yang berminat sepertinya Pramac.

Bezzecchi yang menduduki podium tiga di balap MotoGP Austria minggu kemarin (20/08/2023) tidak mengkonfirmasi hal tersebut. Namun pembalap Italia ini menegaskan, “Saya sudah memutuskan. Tapi belum bisa saya ungkap. Tunggu saja,” ujarnya. Ia juga mengakui Valentino Rossi mendesak dirinya untuk tetap bersama tim Mooney VR46.

Bezzecchi vs Alex marquez

“Sesuatu yang sangat saya apresiasi. Didesak oleh pembalap terhebat sepanjang masa (untuk tetap di tim VR46), tidak semua orang bisa mengalami ini,” kata Marco.

Sementara itu, performa Bezzecchi di sesi balapan Austria cukup berwarna. Ia gagal di sesi balapan sprint hari sabtu. Ia terjatuh setelah ditabrak Vinales. Untungnya, di balapan utama ia bisa finish di podium. Itu pun setelah susah payah mengejar Alex Marquez.

Diincar Pramac

Ducati yang kesengsem dengan performa alumni VR46 Academy ini memberikan tenggat waktu hingga balapan Austria tersebut. Ia diimingi motor dengan spesifikasi terbaru untuk 2024, di tim satelit, Pramac. Sementara kalau ia tetap di tim Valentino Rossi, mereka hanya punya motor spek 2023.

Dikutip dari Crash, Valentino Rossi mengakui, ia punya target untuk mempertahankan dua pembalap eksisting, adiknya, Luca Marini dan Marco Bezzecchi. “Saya sudah berbincang dengan keduanya. Sepertinya akan ada kesempatan (untuk mempertahankan pembalap).”

“Memang hampir bisa dipastikan kami tidak akan mendapatkan motor spesifikasi 2024. Tapi saya sudah bicara dengan Bez, dan rasanya saya sudah mendesak dia,” tambahnya. “Motornya bagus, dia merasa baik-baik saja dan kami membentuk tim berdasarkan masukannya. Ganti tim tidak selalu memberikan sesuatu yang postif. Dia (akan) bisa menang bersama kami.”

Sejauh ini, Bezzecchi memang tampil cukup bersinar. Kemenangan di Argentina menjadi sejarah untuk VR46 karena itulah podium tertinggi pertama mereka. Diulangi lagi di MotoGP Perancis. Tentu, ia punya target untuk jadi juara dunia.

Bakatnya yang membuat Ducati tertarik dan ingin agar pria kelahiran 1998 ini tetap menggunakan motor Ducati. Pramac bahkan dikabarkan akan ‘mengorbankan’ Johan Zarco kalau memang Bez mau bergabung.

Foto: MotoGP

Ducati Monster 30° Anniversario, Penanda Tiga Dekade Lahirnya Il Mostro

Genap 30 tahun sudah usia naked bike legendaris Ducati Monster yang lahir pada tahun 1993. Selama tiga dekade motor berjuluk “Il Mostro” ini tak sekadar menjadi kebanggaan para Ducatisti. Monster memiliki makna yang sangat penting dalam catatan perjalanan sejarah Ducati.

Sebagai kado ulang tahun sekaligus bentuk penghormatan bagi sang Monster, Ducati meluncurkan edisi khusus Monster 30° Anniversario.

Monster Penyelamat Ducati

Il Mostro lahir saat Ducati mengalami masa sulit di awal era ’90an. Krisis keuangan membuat dana litbang Ducati sangat terbatas.

Miguel Angel Galluzzi sang perancang Monster harus berpikir keras dan memanfaatkan seluruh aset suku cadang dari model yang ada. Biaya produksi pun ditekan agar harga jual dapat bersaing dan terjangkau.

Mesin 904 cc V-twin (L-twin) 90° berteknologi katup desmodromic diadopsi dari model Ducati 900SS (Supersport). Frame model teralis pipa tubular rancangan Fabio Taglioni diadopsi dari motor balap superbike Ducati 851. Sedangkan garpu depan dicomot dari café racer Ducati 750SS.

Agar tampilan lebih garang dan modern, Galluzzi merancang tangki kekar berotot yang menjadi ciri khas Monster. Handling dan setting performa dibuat agar Monster dapat dikendarai oleh rider pemula sekalipun.

Monster M900 yang jadi model perdana sekaligus pelopor silsilah Monster dipasarkan mulai tahun 1993. Tak satupun yang menduga jika Il Mostro bakal laris manis dan begitu diminati konsumen. Tak hanya di Italia, tapi juga di dunia. Gaya street fighternya bahkan jadi trendsetter.

Tahun 1994 lahir model M600 yang masuk di kelas menengah. Monster terkecil untuk kelas ‘pemula’ ini pun jadi best seller. Dua tahun kemudian yakni di tahun 1996 muncul model M750 sebagai bentuk nostalgia pada model café racer 750SS (Supersport).

Kesuksesan yang dicapai Monster berhasil menyelamatkan Ducati dari keterpurukan. Selama tiga dekade, Ducati Monster telah terjual lebih dari 350.000 unit. Bravo…!

Ducati Monster 30° Anniversario

Dalam menggarap kemasan Monster 30° Anniversario, tim kreatif di Centro Stile Ducati menyematkan ciri khusus..Ducati tak sekadar brand otomotif, tapi juga ikon kebanggaan Italia.

Oleh sebab itulah Monster edisi khusus ini dikemas dengan livery khusus “Tricolore” berkombinasi warna Merah, Putih dan Hijau, warna bendera negara kelahirannya.

Elemen warna bendera nasional Italia ini sekaligus menegaskan bahwa Il Mostro adalah duta Italia. Ikon kebanggaan bagi para Ducatisti, khususnya para Monsteristi.

Nuansa warna emas pada pelek dan garpu Öhlins NIX30 sangat serasi dengan livery “Tricolore”. Pada bagian atas segitiga komstir tersemat grafir nomor seri produksi sebagai penanda bahwa ini model edisi terbatas.

Jok kulit berwarna merah yang diimbuhi bordiran bertuliskan “30° Anniversario” nampak serasi dengan tangki, sepatbor dan ekor yang berwarna putih Iceberg White.

Saat starter ON, akan muncul ikon animasi khusus pada tampilan layar TFT 4.3-inci. Konser desmo testastretta mengalun merdu dari knalpot Termignoni yang sama seperti model Monster SP. Sistem rem cakram Brembo Stylema diadopsi dari Panigale V2.

Tak ada ubahan pada mesin L-twin 11° Testastretta 937cc yang diusung. Output tenaga 111 hp pada 9.250 rpm dan torsi sebesar 93 Nm pada 6.500 rpm tak berubah.

Hanya Ada 500 Unit Sejagad

Dari dapur produksi dan workshop Centro Stile Ducati di Borgo Panigale, hanya 500 unit Ducati Monster 30° Anniversario yang dibuat.

Ducati Monster 30° Anniversario dibanderol seharga $18,595 atau setara Rp 280,9 jutaan. Setiap unitnya disertai dengan sertifikat otentifikasi serta cover motor berdesain khusus.

Harga model spesial ini $3,000 atau sekitar Rp 45 juta lebih mahal dari Monster SP. Bagi para Ducatisti dan Monsteristi garis keras, selisih harga tak jadi masalah. Model edisi istimewa yang tak bakal dilewatkan begitu saja. Hmm…apakah Anda adalah salah satunya?

Happy 30th Anniversary Il Mostro…

 

Ducatisti Indonesia Rayakan ‘We Ride as One’ Di Jakarta

Sabtu pagi, (6/5) kemarin, Ducati Indonesia menggelar riding spesial yang mengusung tema “We Ride As One” untuk para komunitas dan pengguna Ducati (Ducatisti Indonesia).

Bertempat di Senayan Park, para komunitas hingga pengendara Ducati Indonesia berkumpul bersama di acara riding yang digelar worldwide termasuk di Indonesia. Wow…ternyata acara ini pun serentak dilakukan oleh para Ducatisti seluruh dunia dengan beragam motor Ducatinya.

“We Ride As One” hadir secara perdana, dan bentuk apresiasi Ducati Indonesia kepada para penggemar setia dan pengendara Ducati di Indonesia. Selain menggelar perjalanan bersama pasukan merah Ducati, peserta juga berkesempatan, berbagi pengalaman, dan memperluas dengan penggemar Ducati lainnya.

Ungkapan frasa “We Ride As One” mencerminkan semangat dan visi Ducati dalam menciptakan produk sepeda motor yang unik dan membangun komunitas yang bersatu. Semboyan ini juga mencerminkan semangat Ducati dalam menyatukan pengalaman berkendara menyenangkan dan kecintaan yang khas dengan para Ducatisti di seluruh dunia.

“Kami sangat bersemangat untuk mengadakan acara ini dan mengundang semua penggemar dan pengendara Ducati untuk bergabung dengan kami di acara ‘We Ride As One’,” ucap Eja Donalsha selaku dari COO Ducati Indonesia.

Acara ini nampaknya menjadi pengalaman terbaik bagi para pengendara Ducati dimanapun berada. Perayaan global seperti ini memang jarang terjadi, dan tentunya menjadi moment tak terlupakan bagi para Ducatisti Indonesia dan seluruh dunia hingga Tanah Air.

 

Ducati – Shell Lanjutkan Kerjasama Teknis Hingga Tahun 2027

Perkembangan teknologi bahan bakar sintetis non-fosil saat ini tengah gencar dilakukan. Bahkan ajang balap MotoGP berencana akan sepenuhnya menggunakan bahan bakar sintetis mulai tahun 2027 mendatang.

Sebagai tahap adaptasi, mulai musim balap tahun 2024 MotoGP akan menggunakan bahan bakar E40. Formulasi dari bahan bakar ini memiliki kandungan 40 persen bahan sintetis (non-fosil).

Salah satu industri migas ternama di dunia balap yakni Shell tengah mengembangkan bahan bakar sintetis non-fosil dengan spek untuk kebutuhan balap, baik R2 maupun R4. Diharapkan pengembangan bahan bakar tersebut telah rampung sepenuhnya dan siap digunakan pada tahun 2027 mendatang.

Hal tersebut tentu saja dapat terlaksana berkat andil dari Ducati di balap MotoGP dan WorldSBK, serta Ferrari untuk program balap F1.

Shell pun telah mensponsori tim balap pabrikan Hyundai pada ajang balap World Rally Championship (WRC). Shell memasok bahan bakar sintetis untuk digunakan pada mobil reli hybrid Rally1 di musim balap tahun 2022 lalu.

Akan tetapi dikarenakan kejuaraan balap WRC menggunakan pemasok tunggal untuk bahan bakar, yakni P1 Fuels, maka kerjasama Shell dengan Hyundai dialihkan ke produk pelumas.

Ducati Dan Shell Siap Menghadapi Era Bahan Bakar Sintetis

Kesuksesan yang dicapai oleh Ducati di musim balap tahun 2022 lalu pun berbuah manis. Kerjasama teknis antara Shell dan Ducati diperpanjang hingga tahun 2027 mendatang.

Ducati dan Shell memiliki visi dan ambisi yang sejalan dalam menyikapi dimulainya penggunaan bahan bakar sintetis di ajang balap, khususnya di kejuaraan MotoGP.

Tak hanya itu, Shell dan Ducati akan meningkatkan kerjasama mereka, tak sebatas pada sektor pelumas dan bahan bakar. Kedua brand akan bekerjasama mengembangkan teknologi penggerak bertenaga listrik untuk motor balap dan versi jalan raya.

“Kerjasama jangka panjang antara Ducati dan Shell terus berlanjut hingga tahun 2027. Musim balap tahun 2022 merupakan sukses terbesar yang diperoleh Ducati Corse. Sejak kerjasama teknis di sektor bahan bakar dan pelumas dengan Shell dimulai pada tahun 1999 silam,” terang Paolo Ciabatti, Ducati Corse Sporting Director.

Ya, kesuksesan tim Ducati di ajang balap MotoGP dan WorldSBK dapat terwujud berkat dukungan teknis dari Shell yang telah menjadi mitra selama hampir tiga dekade.

“Kerjasama dengan Ducati yang terus berlanjut menjadi pemicu bagi Shell untuk dapat memberikan dukungan teknis yang jauh lebih baik lagi pada tim Ducati Corse,” papar Sabrina Qu, Vice President Global Lubricants Marketing at Shell.

Motorsport adalah wahana pengujian teknologi produk yang dikembangkan oleh Shell. Salah satunya yakni pelumas Shell Advance.

Kesuksesan di ajang balap menjadi pembuktian kualitas pelumas Shell Advance dan juga produk motor Ducati kepada para konsumen. Tak hanya unggul di sirkuit balap. Namun kedua brand memiliki produk yang kualitasnya tak perlu diragukan lagi untuk penggunaan di jalan raya.

 

Ducati Capai Rekor Penjualan 1 Milyar Euro!

Tahun 2022 adalah masa yang cukup berat dan tak akan terlupakan bagi industri otomotif. Beragam hambatan menghadang baik sektor produksi maupun penjualan produk. Mulai dari tersendatnya pasokan bahan baku produksi, kelangkaan stok chip semikonduktor, hingga meroketnya harga minyak dunia yang berimbas pada mahalnya harga BBM global.

Meskipun demikian, Ducati berhasil bertahan dan menembus segala rintangan. Strategi produksi dan pemasaran yang dijalankan terbukti berhasil. Angka penjualan Ducati di tahun 2022 pun berhasil mencapai rekor 61.562 unit. Melesat jauh dari tahun-tahun sebelumnya.

Tembus Angka Penjualan 1 Milyar Euro

Pabrikan sepeda motor Italia ini pun dengan bangga mengumumkan dalam jumpa pers di Bologna.

Untuk pertamakalinya dalam sejarah Ducati, angka penjualan tahunan berhasil menembus rekor 1 milyar Euro! Ya, tepatnya €1.089.000.000 atau sekira Rp 18 trilyun.

Terjadi kenaikan sebesar 24% dari angka penjualan di tahun 2021 lalu yang mencapai €878 juta atau setara Rp 14,55 trilyun. Ducati berhasil meraup sukses besar di tahun 2022.

Itu baru sebagian saja, belum angka seluruhnya. Dari sektor layanan purna jual, Ducati berhasil mencatatkan sekitar €109 juta atau setara Rp 1,8 trilyun. Melonjak 77% dari tahun 2021 yang hanya membukukan €61 juta atau sekitar Rp 1 trilyun. Sebuah pencapaian yang sungguh luar biasa.

Keberhasilan yang dicapai oleh Ducati tentunya berkat andil loyalitas para Ducatisti. Produk baru yang inovatif turut memperkuat kesuksesan yang dicapai melalui angka penjualan global.

“Pencapaian yang kami raih dalam keterbatasan industri otomotif global di tahun 2022 merupakan hal yang sungguh luar biasa bagi Ducati Group,” papar Henning Jens, Chief Finance Officer of Ducati.

Perluas Ekspansi Global

Ibarat nelayan, untuk mendapatkan hasil ikan yang jauh lebih banyak, maka harus berani menebar jala yanb jauh lebih banyak di berbagai tempat. Bahkan di tempat yang tak terduga sekalipun

Dan demikian pula dari strategi yanng dijalankan oleh Ducati. Ekspansi dan perluasan jaringan operasional.

Sepanjang tahun 2022 Ducati telah menambah 821 jaringan dealer global di sejumlah negara.

Perluasan target pasar yang dilakukan oleh Ducati merambah pada sejumlah negara yang tak diperhitungkan sebelumnya. Negara seperti Brunei, Ekuador, El Salvador, dan Mongolia kini memiliki dealer Ducati. Dengan demikian kini Ducati memiliki jaringan di 96 negara. Dapat dikatakan, Ducati memiliki jaringan paling luas di antara kompetitor sportbike lainnya.

Jaringan operasional yang kian luas pun dibarengi dengan 8 model baru yang diluncurkan untuk tahun 2023.

Motorsports Mendongkrak Pamor Produk Ducati

Langkah berani yang dilakukan oleh Ducati tersebut bukan tanpa perhitungan matang. Keberhasilan di balap MotoGP dan WSBK 2022 pun jadi pendongkrak pamor produk Ducati.

Ekspansi yang dilakukan oleh Ducati pun merambah  motorports. Ducati akan menjadi pemasok tunggal sepeda motor balap bertenaga listrik untuk seri FIM Enel MotoE World Championship. Laga perdana balap motor tanpa asap ini akan dimulai pada Mei bertepatan dengan gelaran GP Perancis 2023.

“Untuk pertamakalinya dalam sejarah Ducati, kami berhasil menjual lebih dari 60.000 unit sepeda motor dalam setahun. Bahkan kami berhasil menembus rekor penjualan lebih dari 1 milyar Euro. Tahun 2022 adalah pencapaian paling gemilang bagi Ducati dalam berbagai sektor.” ungkap Claudio Domenicali, CEO of Ducati dengan bangga.

Ducati tak lekas puas dengan apa yang telah mereka capai. Masih banyak hal yang harus dibenahi dan ditingkatkan, khususnya sektor pengembangan produk dan teknologi.

 

 

Modifikasi Ducati Monster 659 Bergaya Ramping

Ducati Monster 659? Tak perlu heran jika belum pernah mendengar Monster yang satu ini. Jarang terdengar karena merupakan model spesifik yang hanya dipasarkan di Australia dan Selandia Baru.

Versi down spec dari Ducati Monster 696 ini dirancang sesuai regulasi Learner Approved Motorcycle Scheme (LAMS). Kategori sepeda motor pemula untuk SIM kelas 251 – 660 cc di kedua negara tersebut. Kategori yang sedikit mirip dengan SIM C2 di Indonesia.

Nah, salah satu pemilik Monster 659 asal Australia, ingin merombak tampilan sang Monster agar telihat lebih segar dan beda.

Basis yang menjadi bahan modifikasi adalah Monster 659 Rossi Edition keluaran tahun 2012. Sudah cukup berumur, tak heran jika sang pemilik ingin memodifikasinya. Bengkel modifikasi Ellaspede yang bermarkas di kota Brisbane, Queensland pun dipercaya untuk merombak sang Monster.

Half fairing atas dan cover belly pan bagian bawah mesin menggunakan garapan Paolo Tex Design. Namun karena tidak ada parts yang spesifik untuk model 659, hanya tersedia untuk model Ducati Monster yang lebih besar, maka perlu didesain ulang.

Tak hanya dirombak agar bentuk dan ukurannya sesuai. Ellaspede pun membuatkan braket khusus dan merubah posisi dudukan pada half fairing dan belly pan agar dapat terpasang sempurna.

Pipa knalpot standar dari depan hingga belakang dilepas. Ellaspede memasang pipa exhaust custom yang dipasangi muffler Ex-Box. Muffler yang tersembunyi ini merupakan lansiran QD Exhaust, spesialis knalpot asal Italia. Dengan knalpot model begini, tampilan sang Monster pun lebih ramping.

Panel instrumen standar tetap dipertahankan. Hanya posisinya saja yang digeser dengan braket dudukan baru. Lampu sein standar depan dan belakang diganti model minimalis lansiran Rizoma. Tampilan pun jadi terlihat lebih klimis, terutama di bagian buritan.

Hasil modifikasi Ducati dengan tampilan garang, harus diimbangi dengan posisi riding yang lebih agresif. Setang standar bawaan Monster diganti model clip-on lansiran Woodcraft plus spion pada ujung setang.

Mesin Sudah Cukup

Output performa mesin desmo L-twin standar dirasa cukup, sehingga tak mengalami ubahan. Selain tentunya agar tetap sesuai dengan regulasi LAMS. Transmisi, suspensi dan sistem rem pun masih standar bawaan pabrik.

Karena sang pemilik ingin Monster tunggangannya untuk solo ride, maka jok belakang pun ditanggalkan dan diganti dengan buritan pendek dan minimalis ala MotoGP. Foot peg belakang pun dilepas.

Kemasan tampilan dipilih kombinasi two-tone merah dan putih pada belly pan, front fairing, tangki dan buntut. Sementara warna hitam mendominasi area mesin, setang, velg 3-spoke dan swing arm belakang.

Frame tralis berkelir hitam diimbuhi aksen stripping warna merah, putih, hijau yang melambangkan warna bendera Italia, negara asal Ducati.

Jangan tanya berapa biaya modifikasi Ducati yang dihabiskan, karena kepuasan pemilik sang Monster 659 jauh lebih utama.

 

Ducati Multistrada V4 Rally, Beredar Mulai Februari 2023

Setelah diperkenalkan pada penghujung tahun 2022 lalu, Ducati Multistrada V4 Rally yang didesain untuk trek off-road akan segera dipasarkan bulan depan. Sejumlah upgrade yang dibekalkan sangat spesifik dan berbeda dari Multistrada V4 versi jalan raya.

Memang mesin Granturismo 1.158 cc V4 90° berpendingin radiator, berbasis dari Multistrada V4 spek jalan raya. Namun terdapat sejumlah perbedaan racikan pada versi Rally ini.

Multistrada V4 Dengan Racikan Khusus Trek Offroad

Pada saat mengaktifkan mode berkendara POWER MODE yang dikhususkan untuk trek off-road, tenaga maksimum dipangkas dari 170 hp menjadi hanya 114 hp. Seluruh campur tangan fitur elektronik seperti kontrol traksi juga dimatikan. Torsi maksimum tetap di angka 121 Nm. Selain POWER MODE, Multistrada V4 Rally Juga dilengkapi dengan mode ENDURO.

Dibandingkan dengan Multistrada V4 standard, versi Rally dibekali tangki berkapasitas lebih besar yakni 30-liter. Jarak jelajah pun menjadi lebih jauh.

Jika dipadukan dengan mode ECO yang akan mendeaktifasi blok silinder belakang di kecepatan rendah, daya jelajah menjadi kian jauh. Konsumsi BBM pun menjadi jauh lebih irit. Sebagai informasi, fitur ini pertama kalinya dibekalkan pada model Multistrada V4.

Transmisi manual 6-speed dengan fitur pemindah gigi cepat Ducati Quick-Shift menjadi fitur standar. Hanya saja racikan gigi primer kini memiliki rasio 1.8:1. Gigi sproket depan menggunakan 16 mata dan sproket belakang menggunakan 42 mata.

Seperti pada Multistrada V4 versi jalan raya, versi Rally ini juga dilengkapi dengan layar digital TFT 6.5-inci pada dasbornya. Sistem navigasi pada layar dasbor terintegrasi ke ponsel rider yang diaktifkan via aplikasi Ducati Connect.

Sejumlah fitur spesifik dibekalkan untuk menunjang aksi berkendara ala petualang di trek alam bebas. Para konsumen dapat memilih salah satu dari tiga versi paket fitur yang tersedia, yakni:

– Adventure Radar – paket dasar ini dilengkapi dengan Adaptive Cruise Control dan Blind Spot Detection.
– Adventure Radar & Travel – seluruh fitur Adventure Radar, penghangat pada grip dan jok heated seat, serta box kompartemen berbahan aluminium.
– Full Adventure – paket Adventure Radar & Travel plus silencer Akrapovic dan mudguard depan berbahan serat karbon.

Suspensi Spek Off-road

Sistem suspensi yang dibekalkan pun spesifik untuk menunjang pengendaraan di trek offroad. Dengan garpu depan up-side down adjustable 50 mm Showa-Ducati Skyhook Suspension EVO, jarak travel roda depan bertambah 30 mm menjadi 200 mm dibandingkan spek jalan raya.

Swing arm aluminium di bagian belakang dipadukan dengan suspensi monoshock dengan setting elektronik Ducati Skyhook Suspension (DSS) dengan jarak main suspensi 200 mm.

Untuk menunjang kemampuan melibas trek off-road, Multistrada V4 Rally dilengkapi velg jari-jari 19-inci berbalut ban Pirelli Scorpion Trail II 120/70-R19 (depan) dan velg 17-inci dengan ban berukuran 170/60-R17 (belakang).

Rem depan cakram semi-floating 330 mm dengan kaliper monoblok 4-piston Brembo M50 Stylema. Belakangnya dibekali cakram tunggal 265 mm dengan kaliper Brembo 2-piston.

Ducati Multistrada V4 Rally hadir dalam kemasan warna standard Ducati Red dan warna opsional kombinasi Brushed Aluminium & Matte Black.

Untuk kawasan Amerika Serikat, label harganya mulai dari $29.995 atau sekitar Rp 449 jutaan untuk warna standard Ducati Red. Sedangkan untuk warna opsional Brushed Aluminum & Matte Black label harganya mulai dari $30.595 atau setara Rp 498 jutaan (off-the road).

Multistrada V4 Rally model terbaru ini akan beredar di jaringan dealer resmi Ducati global paling cepat mulai Februari 2023. Bagaimana para Ducatisti di Indonesia, tak terlalu lama menunggu bukan?

 

 

Ducati Finitura e Delibera Estetica, Gedung Dengan Sumber Energi Mandiri

Efisiensi penggunaan sumber daya energi saat ini menjadi perhatian besar sejumlah industri di dunia, termasuk Ducati. Alhasil, sebuah gedung baru dengan rancang bangun hemat energi pun dibangun di pabrik Ducati di Borgo Panigale, Bologna.

Sesuai namanya, gedung yang diberi nama ‘Finitura e Delibera Estetica’ tersebut berfungsi sebagai area proses finishing dan sentuhan detil estetika akhir pada seluruh produk Ducati.

Acara peresmian gedung baru ini dihadiri oleh Claudio Domenicali, CEO Ducati; Markus Duesmann, CEO Audi AG and President Ducati Motor Holding SpA; Jürgen Rittersberger, CFO Audi AG; serta Matteo Lepore, Walikota Bologna.

Yang menarik dari gedung Finitura e Delibera Estetica ini adalah teknologi yang diterapkan pada infrastruktur gedung ini. Tak hanya digadang sebagai gedung yang hemat energi, sebagian besar kebutuhan energi pun dihasilkan secara mandiri. 

Sumber Daya Energi Mandiri

Pasokan daya listrik merupakan salah satu kebutuhan esensial di pabrik Borgo Panigale. Untuk mengurangi kebergantungan pada pasokan dari stasiun pembangkit listrik Bologna, Ducati mendirikan pembangkit listrik mandiri bertenaga surya.

Sistem panel sel listrik photovoltaic berkapasitas 170 kWp terpasang di atap gedung. Paparan sinar matahari yang menyinari atap gedung akan diubah menjadi energi listrik. Diperkirakan sistem tersebut mampu menghasilkan energi listrik sebesar 200 MWh per tahun.

Untuk mengurangi penggunaan PAM maupun air tanah, Ducati memanfaatkan hujan yang ditampung pada tangki raksasa berkapasitas 150 m3 (meter kubik) atau setara 150.000 liter. Sekira 90 persen dari air hujan yang ditampung akan dimurnikan dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di pabrik Borgo Panigale, termasuk untuk proses produksi.

Efisiensi Penggunaan Energi

Sistem penyejuk dan sirkulasi udara di seluruh infrastuktur gedung tak hanya menggunakan AC yang irit daya listrik, namun juga memanfaatkan pemaksimalan sirkulasi udara alami.

Pencahayaan di dalam areal gedung pun menggunakan lampu LED yang hemat listrik dan cahaya alami dari sinar matahari. Kemudian, di bagian tengah gedung terdapat areal hijau yang berfungsi sebagai penyejuk, filtrasi udara dan juga fungsi estetika.

“Dengan hadirnya gedung Finitura e Delibera Estetica, Ducati tak hanya berpartisipasi dalam efisiensi energi namun juga meminimalisasi emisi dari proses produksi. Selain itu, gedung ini dapat menghidupi kebutuhannya sendiri mulai dari air hingga sumber daya listrik. Sebuah hal yang membanggakan tak hanya bagi Ducati, namun juga bagi para Ducatisti,” papar Claudio Domenicali, Ducati CEO.

Teknologi yang diterapkan oleh Ducati nampaknya bakal menjadi barometer dan percontohan bagi industri manufaktur lainnya. Tak hanya di Italia dan Eropa, namun dalam lingkup global. Bravo…!