Kolaborasi BMW dan RSPB Hadirkan Luxury Shuttle Service

BMW Bestindo, salah satu dealer resmi BMW Indonesia, melakukan kolaborasi bersama dengan RS Premier Bintaro (RSPB), untuk menghadirkan layanan Luxury Shuttle Service. Layanan premium ini melayani antar jemput pasien VVIP dan VIP menggunakan BMW X5 dan juga BMW X3.

Pada acara penandatanganan diwakili oleh Johannes Indratjuatja, President Director PT Bestindo Car Utama (BMW Bestindo) dan dr. Martha M.L. Siahaan, SH., MARS, MH.Kes, Direktur RS Premier Bintaro.

“BMW Bestindo merasa bangga dapat berkolaborasi strategis dengan RS Premier Bintaro. Dengan hadirnya program Luxury Shuttle Service ini, pasien VIP RS Premier Bintaro dapat merasakan pengalaman berkendara yang menyenangkan menggunakan unit kendaraan BMW untuk diantar dan dijemput dari dan ke RS Premier Bintaro,” kata Johannes Indratjuatja, President Director PT Bestindo Car Utama (BMW Bestindo).

‘‘Di RSPB, kami sangat mengedepankan sebuah pelayanan kesehatan yang holistik. Kolaborasi pengantaran pasien dengan menggunakan BMW ini, akan memastikan proses perjalanan pasien dari mulai pendaftaran sampai dengan kepulangan, berjalan memuaskan,” sambut dr. Martha M.L. Siahaan, SH., MARS, MH.Kes, Direktur RS Premier Bintaro.

Unit yang disediakan untuk layanan Luxury Shuttle Service ini, ialah BMW X5 xDrive40i M Sport dan BMW X3 sDrive20i xLine. Saat ini, BMW X5 xDrive40i M Sport ditawarkan dengan harga Rp 1,807 milyar. Sedangkan BMW X3 sDrive20i xLine dipasarkan dengan banderol Rp 1,157 milyar. Kedua harga tersebut masih dalam kondisi off the road.

Patut Diwaspadai: Inilah Aito M9 Bikinan Huawei

Huawei tak hanya membuat ponsel, tapi juga memproduksi mobil. Tentu saja raksasa industri teknologi global asal RRC ini tak sendirian. Huawei menjalin kerjasama dengan Seres dan mendirikan brand otomotif Aito. Kini mereka merilis produk SUV, Aito M9.

Aito M9 adalah SUV mewah yang membidik pangsa passarBMW X7 dan Mercedes-Benz GLS di pasar domestik RRC. Seperti apa konten yang ada pada SUV?

Sarat Fitur Hightech

M9 sepertinya bukanlah mobil yang bisa dianggap remeh. Fiturnya canggih seperti halnya sedan mewah Luxeed S7 yang juga dibidani oleh Huawei.

Desain headlamp LED model segitiga plus lampu DRL LED model segaris pada Aito M9 mirip seperti pada Luxeed S7. Lampu depan mobil ini ternyata sekaligus berfungsi sebagai proyektor yang akan menampilkan tayangan foto maupun video.

Pada kabin juga dilengkapi proyektor laser untuk penumpang bangku belakang. Sorotan proyektor ditampilkan pada layar lipat 32-inci. Macam home theater berjalan.

Sebuah layar sentuh 15.6-inci fitur infotainment terpampang di tengah dashboard. Instrument berkendara menggunakan layar 12.3-inci. Pada sisi penumpang depan terpampang layar sentuh 16-inci plus head-up display (HUD) dengan proyeksi 75-inci yang dilengkapi fitur augmented reality.

Penumpang baris kedua dan ketiga dimanjakan dengan layar 10-inci yang terpasang pada headrest. Seluruh kinerja fitur multimedia tersebuat terintegrasi dengan sistem operasi Harmony OS 4 dari Huawei.

Oh ya, sistem audionya pun buatan Huawei dengan daya 2.080 W yang dipancarkan via 25 buah speaker!

Sasis Kapal Selam Nuklir

Aito M9 terbilang bongsor dengan panjang 5,2 m, lebar 1,9 m dan tinggi 1,8 m. Jarak wheelbase yang 3,1 m mengindikasikan kabin yang lapang.

Platform Xuanwu yang jadi basis mobil ini terbuat dari baja dengan grade yang diklaim, untuk rangka kapal selam nuklir! Sedangkan 80 persen struktur bodi terbuat dari aluminium alloy. Sistem keselamatan berkendara terpadu Huawei ADS 2.0 yang terintegrasi dengan 27 sensor radar.

Tak hanya mendeteksi kendaraan dan pejalan kaki. Tapi juga pengguna jalan dan obyek rintangan yang ada dalam radius sekian puluh meter secara simultan. 

Jarak Jelajah

Aito M9 variant standar hanya dilengkapi dua motor elektrik penggerak dengan total daya 523 hp. Dengan baterai berdaya 97-kWh, jarak jelajahnya sekira 630 km.

Variant berikutnya yakni versi hybrid yang disebut EREV (Extended Range EV). Ada mesin bensin 1.5-liter dipadukan dengan dua motor elektrik yang menghasilkan total daya 489 hp.

Jarak jelajah bergantung pada pilihan baterainya. Tersedia dua pilihan baterai ternary NMC (Nickel-Manganese-Cobalt) dari CATL.

Baterai berdaya 42-kWh jarak jelajah mode EV mencapai 225 km. Pada mode hybrid mencapai 1.362 km. Untuk baterai berdaya 52-kWh mampu menjelajah hingga 275 km dalam mode EV dan hingga 1.402 km pada mode hybrid.

Harga termurah mulai dari 469.800 Yuan, atau setara Rp 1 miliaran. Jika ingin variant teratas, harganya mulai dari 569.800 Yuan. Sekitar Rp 1,22 miliar. Akan segera tersedia di jaringan dealer Huawei yang tersebar di seantero China. Pada tahun 2024 mendatang

 

 

 

BMW iX5 Hidrogen

BMW Angkat Bicara Soal Mobil Hidrogen di Tokyo

Dilema antara mobil listrik berbasis baterai dan mobil listrk hidrogen sepertinya masih akan berlangsung. Paling tidak di beberapa negara maju, contohnya di Jepang. Kami ada di negeri matahari terbit ini atas undangan BMW Indonesia.

Salah satu agendanya adalah pemaparan soal penggunaan hidrogen untuk penggerak mobil listrik BMW. Ada dua hal menarik yang diungkap. Pertama mereka menampilkan BMW iX5 Hydrogen. Mobil ini dihadirkan sebagai bahan studi para engineer BMW. Kedua, tentunya soal kesiapan BMW dan kendala ketersediaan hidrogen di Jepang dan global.

Sistem kerja Hidrogen BMW

Untuk yang belum pernah dengar mobil listrik hidrogen adalah mobil listrik yang menggunakan fuel cell (FCEV/Fuel Cell Electric Vehicle) untuk menghasilkan listrik yang disimpan di baterai. Gambarannya seperti di atas. Hidrogen memicu fuel cell untuk menghasilkan listrik melalui reaksi yang disebut Redox, hasil pencampuran hidrogen dan oksigen. Listrik kemudian disimpan di baterai lalu menggerakkan motor listrik. 

Keuntungannya, hidrogen bisa diisi ulang di stasiun pengisian biasa seperti isi BBM. Tidak seperti isi ulang menggunakan SPKLU atau wall charger yang perlu waktu lama. Beda dengan BEV biasa, kan? 

Gandeng Yang Berpengalaman

Jepang memang harus diakui, pemimpin di bidang pengembangan dan penggunaan hidrogen sebagai pendukung mobilitas. Kami mengamati, selain kendaraan pribadi, angkutan umum terutama bis sudah menggunakan teknologi ini. Di lokasi JMS 2023 juga dipamerkan kendaraan komersial hingga off roader berlogo H2 (hidrogen). 

Diskusi BMW Hidrogen

Toyota, adalah yang paling sukses dengan hal ini. Karena itu, BMW menggandeng pabrikan Jepang tersebut untuk mengembangkan kendaraan FCEV hidrogen. Meskipun diakui, pengadaan hidrogen ini tidak mudah. Sebagai contoh, di Jepang sendiri punya 164 sarana pengisian H2. 133 lokasi tetap, sisanya bersifat mobile (fasilitas pengisian bergerak). Secara global, tempat pengisian hidrogen baru ada 1.070 stasiun. 

Namun BMW tetap optimis. Dikatakan, hidrogen adalah pelengkap di era elektrifikasi. Alternatif untuk mereka yang memerlukan kendaraan ramah lingkungan selain mobil (atau motor) yang keberatan kalau listrik rumah dipakai juga untuk recharging baterai kendaraan EV-nya. Juga lebih fleksibel berkat kemudahan pengisian ulang tadi.

Mudah Daur Ulang

Selain itu, menurut Dr Jurgen Guldner, General Program Manager Hydrogen Technology BMW Group, penggunaan FCEV hidrogen memiliki lebih banyak keuntungan dibanding BEV. Ia mencontohkan, pengadaan dan daur ulang material yang diperlukan untuk membentuk sebuah penggerak FCEV. Pertama, mobil bisa lebih ringan hingga 100 kg karena dimensi dan bobot fuel cell dan baterai lebih ringkas. Kedua, kebutuhan material mentah untuk membuat baterai, 90 persen lebih sedikit dibanding baterai EV biasa.   Terakhir, dipaparkan Dr Jurgen, bahan utama fuel cell, platinum, sudah sangat mudah untuk didaur ulang. 

BMW iX5

Jadi, jangan melihat FCEV dengan sumber energi H2 sebagai pengganti kendaraan listrik yang biasa Anda lihat sekarang. Tapi suatu saat nanti, kami yakin, kedua jenis EV ini akan berjalan berdampingan. Pembedanya adalah BEV sudah lebih dulu berlari kencang. Sedangkan FCEV masih dalam tahap pematangan. Tapi negara-negara Eropa sudah mewajibkan setiap merek kendaraan di benua itu untuk memiliki model FCEV berdampingan dengan BEV. Paling telat 2030. Artinya, benua itu juga mau tidak mau harus punya stasiun pengisian hidrogen.

Sepertinya, ini akan jadi masa depan yang bagus. Apalagi, hidrogen juga bisa digunakan untuk menghidupkan mesin ICE, seperti yang sedang diriset oleh Toyota. 

 

 

Bedah BMW X5 Protection VR6, ‘Panser’ Paling Ganteng Sedunia

Hanya selang beberapa pekan setelah meluncurkan model 7 Series dan i7 Protection, BMW menghadirkan versi upgrade dari X5 varian Protection.

Upgrade apa saja yang ditorehkan BMW pada X5 Protection VR6 yang diklaim sebagai “kendaraan berproteksi VR6 terlaris di dunia” ini?

Secara sepintas, para Bimmer mania sekalipun akan sulit membedakan antara X5 Protection VR6 dengan X5 biasa. Tampilan eksterior hingga opsi warna bodi termasuk spek warna BMW Individual tak ada perbedaan.

Perbedaannya tidaklah kentara, karena terdapat di balik panel bodi dan kaca. BMW mengimbuhkan sekat plat baja tahan peluru serta serat kevlar komposit pada sejumlah area yang rentan tertembus peluru atau serpihan granat. Mulai dari panel pintu, rangka bodi, atap, hingga area seputar bagasi dilapisi sekat pelindung balistik.

Kaca standar diganti dengan kaca tahan peluru setebal kurang lebih sekitar 3,3 cm yang dilapisi bahan polycarbonate. Kaca khusus ini mampu meredam terjangan peluru, hantaman martil dan serpihan granat.

Pada area dek kabin dan kolong mobil pun dilapisi plat aluminium dan baja yang mampu meredam serpihan ledakan granat tangan DM51 standar Angkatan Bersenjata Jerman.

Pelindung balistik level VR6 yang diimbuhkan pada X5 Protection ini tujuannya tentu saja untuk menjamin keselamatan seluruh penumpang di dalam kabin.

Mulai dari berondongan amunisi tajam kaliber 7.62×39 dari senapan serbu AK-47, hantaman munisi kaliber 30.06 penembus baja dari senapan sniper hingga peledak C4 seberat 3,5 kg.

Tangki BBM mobil ini pun dilengkapi pelapis yang secara otomatis akan menambal lubang bocor akibat terkena terjangan peluru. Pelek mobil ini pun beda dari X5 biasa. Ban yang digunakan adalah jenis run-flat tires (RFT). Mobil tetap bisa melaju hingga 80 km/jam meskipun pelek dan ban diberondong peluru.

Upgrade Dari M50i Menjadi M60i

BMW X5 Protection VR6 tak lagi berbasis dari varian M50i xDrive seperti versi yang diluncurkan empat tahun lalu. Tapi kini naik level menggunakan varian M60i xDrive yang jauh lebih bertenaga. Mesin 4.4-liter V8 twin-turbo yang dibekalkan adalah jenis baru.

Transmisi automatic 8-speed Steptronic yang digunakan dilengkapi motor elektrik. Pendongkrak performa instant ini akan memberi suplemen tenaga 12 hp dan torsi ekstra sebesar 200 Nm. Output tenaga pun menjadi sekitar 530 hp dengan torsi maksimum 750 Nm.

Hanya saja lantaran bobotnya berat, X5 Protection VR6 butuh waktu 5,9 detik untuk melaju hingga 100 km/jam. Berbeda dengan X5 M60i xDrive biasa yang hanya butuh 4,3 detik.

Top speed pun dibatasi hanya sampai 210 km/jam. Performa yang cukup gesit untuk bermanuver taktis dan defensif agar bisa meloloskan diri dari sergapan serangan bersenjata.

Agar dapat bermanuver lincah, sistem suspensi menggunakan perangkat adaptive M suspension Professional. Perangkat lain yang dibekalkan yakni M Sport differential, active steering, active roll stabilization serta fitur rear-wheel steering.

Mewah Dan Nyaman

Kabin mobil ini tetap semewah dan senyaman BMW X5 versi standar dengan empat buah jok M Sport. Kapasitas bagasi pun cukup besar yakni 500 liter.

Mengingat pintu mobil ini sangat tebal dan berat, fitur Automatic Soft Close akan membuka dan menutup pintu secara otomatis. Fitur multimedia dan infotaintment tak beda dengan X5 biasa, hanya saja ditambah dengan fitur Live Cockpit Professional. Kelengkapan dan fitur spesifik lainnya dapat diimbuhkan sesuai spek yang diinginkan oleh pihak pemesan.

Seperti halnya X5 ‘biasa’, X5 varian kebal peluru ini pun diproduksi di pabrik BMW Spartanburg, South Carolina, AS.

Dalam pameran IAA Mobility 2023 di Munich 5 September mendatang, BMW X5 Protection VR6 akan dipamerkan bersama dengan dua saudaranya yakni i7 dan 7 Series Protection. Harga mobil ini tentunya bergantung pada spek fitur yang dibutuhkan oleh para pemesan. Yang jelas, jauh lebih mahal dari X5 biasa.

BMW X5 Versi RRC Diberikan Peningkatan

Facelift yang dilakukan BMW pada model SAV (Sports Activity Vehicle) X5 spek global bulan Februari lalu masih terasa hangat. Dan kini muncul versi facelift dari BMW X5 LWB yang khusus dipasarkan di negeri Cina. Apa saja yang berbeda dari model sebelumnya?

Untuk para konsumen di negara itu, ada perlakuan berbeda. X5 diberikan wheelbase lebih panjang 130 mm dari X5 standar. Pada labelnya pun tersemat imbuhan huruf “L”, sebagai penanda bahwa ini adalah varian LWB (long wheelbase).

Dengan ukuran yang lebih melar dan setara X7, maka ruang kaki penumpang baris kedua jadi kian lapang. Pintunya pun lebih lebar, sehingga akses masuk dan keluar kabin lebih mudah.

Untuk versi LWB ini tersedia dua varian, X5 xDrive30Li dan X5 xDrive40Li. Selain beda kelengkapan fiturnya, spek mesin yang diusung pun berbeda.

Polesan Tampilan Eksterior

Seperti halnya pada X5 versi global, ukuran headlamp kini 35 mm lebih tipis dari sebelumnya. Bentuk lampu DRL pjadi lebih meruncing ke arah tepi dan menyatu dengan lampu sein.

Headlamp jenis Matrix LED dilengkapi kendali pencahayaan adaptif serta lampu jauh BMW Selective Beam menjadi fitur standar pada varian X5 xDrive40Li. Sedangkan pada X5 xDrive30Li ini fitur opsional.

Lampu belakang pun mengalami ubahan. Bagian dalamnya kini menggunakan reflektor elemen serat optik untuk menghasilkan efek motif “X” saat lampu menyala.

Opsi warna yang ditawarkan BMW pada varian LWB pun sedikit berbeda yakni Frozen Pure Grey Metallic hasil racikan BMW Individual. Warna dengan finishing Frozen ini untuk pertama kalinya ditawarkan pada model yang dipasarkan di RRC.

Disediakan juga paket opsional M Sport. Jika konsumen kurang menyukai pelek light alloy V-spoke dari BMW Individual, tersedia pelek light alloy M Sport double-spoke. Kedua varian pelek berukuran 22-inci. Lingkar pelek yang pas untuk bodi bongsor X5.

Interior Sedikit Berbeda

Dari segi fitur terutama multimedia, tak ada perbedaan antara spek global dengan spek RRC. Sistem multimedia terpadu BMW iDrive dengan fitur QuickSelect telah diupdate dengan software versi 8.5 terbaru.

Layar digital pada dashboard pun telah menggunakan model frameless BMW Curved Display. Hanya saja layar sedikit lebih condong ke depan dibanding spek global.

Panel instrumen di belakang setir ukurannya 12,3-inci. Sedangkan layar infotaintment di bagian tengah dashboard 14,9-inci.

Sebagai ciri pembeda, pada panel pintu dan setir diimbuhi aksen chrome electroplated. Pada konsol tengah pun dilengkapi tray charger induktif untuk pengisian ulang daya baterai smartphone. Fitur yang satu ini hanya ada di spek RRC.

Mesin 2 Liter Atau 3 Liter?

BMW X5 untuk pasar domestik China diproduksi di pabrik yang berlokasi di Dadong, Shenyang. Proses perakitan dikerjakan oleh BMW Brilliance, kemitraan antara BMW dan industri lokal China.

Dan seperti yang telah kami jelaskan, versi LWB ini tersedia dalam dua varian. Kedua varian tersebut dilengkapi transmisi automatic 8-speed Steptronic Sport, sistem penggerak AWD BMW xDrive serta suplemen mild hybrid 48V.

Untuk varian entry-level yakni BMW X5 xDrive30Li dibekali mesin bensin empat silinder berkapasitas 2.0-liter. Output tenaganya 254 hp dengan torsi maksimum 400 Nm. Varian ini butuh waktu 7,2 detik untuk mencapai kecepatan 100 km/jam.

Jika ingin performa lebih, tersedia varian X5 xDrive40Li yang dibekali mesin bensin enam silinder segaris 3.0-liter turbo. Tenaganya 375 horsepower dengan torsi 520 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam hanya butuh 5,5 detik.

Harga jual di China untuk varian X5 xDrive30Li mulai dari 615.000 Yuan atau setara Rp 1,28 miliar. Untuk varian xDrive40Li bermesin 6-silinder label harganya mulai dari 729.000 Yuan atau sekitar Rp 1,52 miliar. BMW X5 LWB ini akan mulai dipasarkan di China pada September mendatang.