Lia Block Bakal Piloti Porsche 911 “Hoonipigasus” di Pikes Peak 2023

Meskipun pedrifter legendaris Ken Block telah tiada sejak Januari 2023 lalu, namun aksinya yang fenomenal masih melekat kuat dalam ingatan para pecintanya…termasuk kami. Sayang, ia belum sempat mewujudkan cita-citanya untuk bisa menaklukkan tantangan 156 tikungan Pikes Peak di Colorado dengan mobil balap terakhir yang ia bangun, Porsche 911 “Hoonipigasus”.

Aksinya di kelas Pikes Peak Open (PPO) pada tahun 2022 lalu gagal. Mesin mobil mengalami kerusakan berat saat beraksi.

Sejumlah persiapan telah dilakukan, dan Ken Block sedianya akan melakukan rematch di event Pikes Peak ke-101 pada 25 Juni 2023 mendatang. Sayang, “Hoonigan King” keburu berpulang.

Monster Pink

Mobil balap Porsche “Hoonipigasus” memang dirancang khusus untuk balap Pikes Peak. Karakter teknis mobil ini pun disesuaikan dengan gaya mengemudi Ken Block.

Tim teknis dari BBi Autosports dan Hoonigan Racing Division telah mempempelajari penyebab terjadinya malfungsi pada mesin terdahulu. Sejumlah revisi pada mesin, transmisi dan suspensi pun ditangani langsung oleh Betim Berisha, pendiri BBi Autosports.

Jangan lihat livery warnanya yang Pink imut menggemaskan. Mobil ini aslinya adalah sebuah monster beringas.

Dibalik kulit serat karbonnya, terpasang mesin 6-silinder flat 4.0-liter dari Porsche 911 GT3 (992) yang dibekali sepasang turbo ‘monster’ lansiran Garret. Monster peminum methanol ini mampu memuntahkan tenaga 1.400 hp dan torsi maksimum 1.400 Nm! Bobot total mobil berpenggerak AWD ini pun sangat ringan, hanya 1.000 kg.

Perpindahan gigi dipercayakan pada transmisi 6-speed sequential SC90-24 dari SADEV Racing seperti yang digunakan pada Hoonicorn. Sistem ECU pengontrol mesin diadopsi dari Motec.

Aksi Penghormatan Hoonipigasus

Beruntung, Ken Block mewariskan DNA balapnya pada sang putri tercinta, Lia Block. Lia juga mewarisi bakat balap dari sang ibu, Lucy Block yang juga seorang pereli.

Meskipun kini baru genap berusia 16 tahun, Lia Block yang menyukai balap mobil sangat berbakat. Ia telah mengikuti sejumlah kejuaraan balap mobil, khususnya rally. Prestasinya sebagai pembalap remaja pemula pun cukup menjanjikan.

Sepeninggal sang ayah, Lia Block adalah pewaris dari Hoonipigasus. Pada gelaran Pikes Peak International Hill Climb 2023 di Colorado, AS pada 25 Juni mendatang ia akan tampil dengan sang monster Pink.

Lia Block akan memiloti Hoonipigasus sebagai bentuk penghormatan dan untuk mengenang mendiang ayahnya. Sebuah eksebisi khusus yang catatan waktunya tidak akan dihitung. Ia ingin mewujudkan cita-cita sang ayah yang tertunda, memacu Hoonipigasus mencapai garis finish di puncak Pikes Peak.

Semoga Lia Block berhasil membawa Hoonipigasus menembus awan..

Ken Block Gymkhana

10 Mobil Jagoan Ken Block, Ada Apa Saja?

Masih mengawali momen tahun baru, berita tidak mengenakan terdengar dari laman media sosial Hoonigans pada 3 Januari 2023. Ya, Ken Block meninggal dunia akibat kecelakaan saat mengendarai snowmobile (kendaraan salju) di pegunungan Utah, Amerika Serikat. Kontan saja berita duka ini tersebar dengan cepat di segala penjuru bumi. Dunia otomotif tidak akan pernah sama lagi, sebab Ken Block telah tiada.

Pria yang berpulang di usia 55 tahun ini dikenal akan kepiawaiannya dalam aksi mengendalikan mobil berperforma tinggi. Mulai dari ajang reli, drifting, gymkhana, hingga hillclimb. Tak terhitung lagi event yang pernah ia ikuti selama bertahun-tahun. Kini, garasi Hoonigans kehilangan tuannya. Deretan mobil yang pernah menemani Ken Block akan menjadi saksi bisu dari setiap atraksi di masa lalu. Sebagai penghormatan bagi Ken Block, kami menyajikan deretan mobil jagoan yang pernah membuat kagum para penggemarnya.

Audi S1 Hoonitron

Audi of America mempersembahkan Audi S1 e-tron quattro Hoonitron yang dirancang khusus untuk Ken Block, setelah ia menjadi brand ambassador untuk Audi. Mobil yang diproyeksikan sebagai pengganti Ford Mustang Hoonicorn ini mengambil inspirasi dari Audi S1 Sport Quattro yang legendaris. Audi S1 Hoonitron menggunakan motor listrik 800 V dan empat baterai lithium-ion 17.3-kWh. Hasilnya ialah torsi monster sebesar 3.000 Nm.

Ford Mustang 1965 a.k.a. Hoonicorn RTR V2

Ford Mustang dibangun sebagai penerus Hoonicorn asli. Ken Block dan timnya memodifikasi mesin Ford V8 410 racikan Roush Yates. Kemudian diberi sepasang turbocharger unik buatan Garrett yang bertengger di atas intake maniford Switzer Dynamics. Hasil akhirnya? 1.400 hp yang disalurkan melalui sistem penggerak empat roda buatan Sadev. Jika Hoonicorn V1 dirancang sejak awal dengan konsep yang gila, maka Hoonicorn V2 ini menjadi lebih gila lagi.

Ford F-150 1977 a.k.a. Hoonitruck

Pickup Ford F-150 ini sengaja diciptakan untuk event Gymkhana TEN dan memang Ken Block juga menyukai truk pickup. Di masa lalu, mendiang ayahnya juga memiliki Ford F-150, sehingga mobil ini menjadi penghormatan Ken Block terhadap ayah tercintanya. Ford F-150 Hoonitruck ini pernah memperoleh penghargaan sebagai Best Dressed Truck/SUV, ketika dipajang di area Toyo Tires pada gelaran Tokyo Auto Salon 2019. Hoonitruck dibekali mesin Ford Performance/Roush Yates EcoBoost V6 3.5 liter twin turbocharger yang bertenaga 914 hp.

Ford Escort RS Cosworth WRC 1994 a.k.a. Cossie V2

Setelah mobil reli Ford Escort Cosworth Group A buatan 1991 milik Ken Block terbakar di tahun 2018 saat sedang berlaga, maka penggantinya pun segera disiapkan pada tahun 2019. Cossie V2 ini dirancang dan dibuat ulang dengan konsep yang lebih modern. Mesinnya menggunakan unit 2.0 liter dari Escort WRC yang diracik oleh Julian Godfrey Engineering, lalu dilengkapi dengan turbocharger buatan IHI dan restrictor turbo berukuran 34 mm.

Ford Escort RS Mk2 1978

Ford Escort klasik ini awalnya dibangun oleh Ken Block dengan spesifikasi reli tarmac. Ia pernah menggunakan mobil ini untuk event Rally New York 2010, lalu akhirnya disimpan di garasi. Tak lama kemudian, Ken Block memutuskan untuk merombaknya agar menjadi Ford Escort Mk2 pertama di dunia dengan spesifikasi gymkhana. Mesinnya digarap oleh Millington Racing Engines, berkapasitas 2.5 liter dan memiliki output hingga 333 hp.

Ford RS200 1986

Mobil reli ini dibuat untuk mengikuti kejuaraan reli dunia di kelas Group B. Ford RS200 milik Ken Block ini merupakan satu dari hanya 200 unit yang pernah dibuat untuk keperluan homologasi. Mesin 4 silindernya merupakan varian dari Evolution (hanya ada 24 unit di dunia), berkapasitas 2.1 liter dan tenaganya mampu mencapai 800 hp. Bodinya pun dilabur dengan cat warna hitam kombinasi antara finishing glossy dan matte. Suspensi coilover-nya menggunakan produk dari KW.  

Ford Fiesta ST 2015 a.k.a. RX43

RX43 atau singkatan dari rallycross #43 ini dikembangkan oleh M-sport sebagai mobil rallycross Ken Block untuk mengikuti event 2013 Global Rallycross Championship dan X Games rallycross. Fiesta RX43 dikenal memiliki torsinya yang amat melimpah, akselerasi 0-100 km/jam dapat diselesaikan dalam waktu 2 detik saja. Uniknya, untuk event FIA World Rallycross 2014, M-Sport membuat mobil kembar identik yang dikenal sebagai RX43B. Sebab RX43 yang bertenaga 600 hp ini sedang ‘sibuk’ di event domestik.

Ford Focus RS RX 2016

Mobil ini merupakan hasil dari kolaborasi global antara Ford Performance, Hoonigan Racing Division, dan M-Sport. Ford Focus RS RX menggunakan mesin EcoBoost 2.0 liter bertenaga 600 hp. Lagi-lagi, akselerasinya fenomenal, dari posisi diam hingga 100 km/jam cukup 2 detik saja. Ford Focus RS RX memang diciptakan untuk mengikuti kompetisi rallycross.

Ford Fiesta ST GYM3 2011

Ford Fiesta ini dikembangkan oleh Olsbergs MSE asal Swedia, untuk debutnya dalam video Gymkhana THREE. Fiesta GYM3 dikenal karena fisiknya yang berkelir hitam dan putih, dipadu dengan desain livery khas Ken Block. Bodi asli Fiesta ST diperkuat dengan titik pengelasan yang lebih rapat dan kokoh. Olsbergs MSE juga menyematkan roll bar berdesain khusus. Mesin Duratec 2.0 liter diracik ulang oleh Olsbergs dan dipadukan dengan transmisi sequential 6-speed buatan MakTrak.

Ford Fiesta ST HFHV 2014

Unit HFHV (Hybrid Function Hoon Vehicle) ini berbasis mobil reli Ford Fiesta WRC yang dibuat M-Sport, namun kemudian dikembangkan oleh Monster World Rally Team. Pengembangan ini dilakukan agar Fiesta ST HFHV memiliki kemampuan dan fleksibilitas untuk mengikuti event reli, rallycross, maupun gymkhana. Settingan suspensi, diferensial, kontrol mesin dapat diatur sesuai kebutuhan.

ken Block

Breaking News: Ken Block Meninggal Dunia!

Perally sekaligus co-founder perusahaan fashion DC Shoes dikabarkan meninggal dunia hari ini. Ken Block mengalami kecelakaan saat mengendarai snow mobile (kendaraan salju) di wilayah Utah, Amerika Serikat. Kabar tidak mengenakan ini dikonfirmasi oleh laman sosial media Hoonigans.

Snow mobile yang ia dikendarai melewati jalur menurun yang terjal. Terbalik, dan menimpa dirinya. 

“Ken adalah seorang visioner dan icon. Dan tidak kalah penting, ia juga adalah seorang suami dan ayah. Ia akan banyak dirindukan,” tulis pernyataan tim  Hoonigan.

Block meninggal dalam usia 55 tahun dan jujur, kami kehilangan sosok eksentrik ini. Kelihaiannya dalam mengendalikan mobil sulit dicarikan bandingannya. Hoonigans, salah satu usaha yang ia bangun sukses mencetak nama besar berkat produk aparel dan aksi-aksi hebat yang kerap menegangkan.

Hoonitron audi S1

Biasanya, Block dan Hoonigans mengandalkan mobil Ford untuk aksi-aksi mereka. Namun sejak 2021, kontrak dengan pabrikan Amerika itu tidak diperpanjang. Karya terakhir mereka adalah mengubah Audi S1 menjadi elektrik dan melakukan aksi drift yang luar biasa, Di jalanan Las Vegas. Belakangan, ia juga mendorong putrinya, Lia untuk turun di kejuaraan rally di Amerika Serikat.

Selain jagoan mengendalikan mobil, Block juga turun balapan motorcross hingga skate board. 

Ford Gymkhana

Tidak banyak kabar yang tersedia untuk sekarang, namun kami akan coba terus update halaman ini. Sementara, untuk mengenal kelihaian Ken Block, saksikan video aksi Hoonitron di bawah ini.

Hoonigan

Hoonigan Honda IndyTruck Tampil Memukau Di SEMA Show 2022

Aksi menggerus aspal jalan raya Las Vegas Strip yang dilakukan drifter Ken Block bersama tim Hoonigan dalam video Electrikhana nampaknya dirasa masih belum cukup. Tim Hoonigan pun kembali tampil di Vegas, namun kali ini dalam acara pameran otomotif SEMA. Bukan pakai Audi EV, tapi mobil pickup.

Di ajang pameran modifikasi dan parts aftermarket terbesar tersebut, tim Hoonigan memboyong sebuah pickup truck Honda Ridgeline lansiran tahun 2017 yang dicekoki dengan sebongkah mesin mobil balap IndyCar teranyar lansiran Honda. Hal ini dapat terwujud berkat kolaborasi antara tim Hoonigan dan Honda Performance Development.

Jeroan dari blok mesin aluminium 2.2-liter twin-turbocharged V-6 tersebut diracik ulang. Hasilnya, output daya yang dihasilkan mampu mencapai 900 hp. Putaran mesin pun mampu mencapai angka 12.000 rpm.

Untuk menghasilkan distribusi bobot yang seimbang, posisi mesin pun dimutasi ke bak pickup. Ya, persis di belakang kabin! Dan tentu saja, dengan posisi mesin di ruang yang lapang dan terbuka membuat konser suara V6 pada mobil ini menjadi kian menggelegar dan lebih bergema.

Sasis, suspensi dan body pun dirombak total agar mobil ini dapat diajak beraksi di berbagai lokasi mulai dari sirkuit balap, jalan raya hingga trek hill-climb yang berkelok seperti Pikes Peak.

Plat body diganti menggunakan bahan serat karbon dan fiberglass agar bobot mobil menjadi lebih ringan. Sejumlah perangkat aerodinamika pun disematkan pada body mobil ini.

Pada bagian depan terpasang splitter berukuran besar. Sedangkan pada bagian belakang terdapat sebuah sayap spoiler bersusun dengan ukuran raksasa plus sirip pada masing-masing ujung sayap. Mobil ini bukan lagi sekadar pickup truck biasa, tapi telah menjelma menjadi sebuah IndyTruck!

Saat mengintip ke dalam kabin, seluruh panel interior telah dilucuti dan di sekeliling kabin telah terpasang rangka rollcage pipa tubular. Dasbor custom dengan instrument speedometer dan tachometer RPM telah menggantikan dasbor standar bawaan pabrik. Tempat duduk diganti dengan sepasang jok balap serat karbon lansiran Recaro. Dipadukan dengan seatbelt standar balap keluaran Willans yang terhubung pada rollcage.

Sebagai penopang body yang ceper, pada masing-masing roda terpasang velg forged Rotiform LTN 20-inci berbalut ban Pirelli P Zero yang siap menggerus aspal jalan raya. Hmm…kita tunggu aksi burnout dan gema konser V6 dari sang Honda IndyTruck…

Audi e-tron hoonigan

Ken Block Gerus Aspal Pakai Audi S1 Hoonitron Bertorsi 3.000 Nm!

Setelah 11 tahun bermitra dengan Ford Performance, drifter Amerika Serikat, Ken Block kini beralih ke Audi.

Ragam model mobil Ford berjuluk “Hoonigan”  silih berganti menemani Ken Block dalam berbagai aksi drift dan Gymkhana yang spektakuler nan menegangkan, termasuk Mustang bertenaga 1.400 hp yang fenomenal. Tapi sekarang, Audi menyuguhkan sesuatu yang berbeda. 

Dalam video aksi Gymkhana berjudul Las Vegas Strip yang diunggah di kanal Youtube, Ken Block beraksi menggerus aspal jalan raya kota Las Vegas dengan mobil listrik high performance yang dibuat khusus oleh pabrikan jerman itu.

Dalam video tersebut, tampil pula pembalap Audi, Tom ‘Mr Le Mans’ Kristensen beserta sejumlah mobil balap legendaris Audi mulai dari Audi 90 IMSA GTO, Audi 200 Trans Am, Sport Quattro S1 Pikes Peak (E2), Audi A2 Quattro Gruppe B, plus sepasang mobil balap Le Mans – R8 LMP dan R18 e-tron Quattro.

Seperti apakah sosok mobil balap bertenaga listrik Electrikhana.. eerr… Gymkhana besutan terbaru dari Ken Block di Las Vegas tersebut?

Audi Hoonitron

Mobil balap terbaru yang dijuluki “Hoonitron” tersebut terinspirasi dari Audi Sport Quattro S1 Pikes Peak 1987. Mobil balap Group B besutan pereli Walter Röhrl bermesin 5-silinder 2.1L turbo. ‘Monster’ tersebut memiliki output performa yang dahsyat, 750 hp/590 Nm. Tak hanya terinspirasi oleh performanya, sayap depan dan belakang berukuran besarnya pun direfleksikan pada tampilan Audi S1 Hoonitron. Berguna meningkatkan gaya aerodinamika dan gaya tekan gravitasi saat melesat pada kecepatan tinggi

Tim perancang Audi di Ingolstadt, Jerman yang dipimpin oleh Marc Lichte menggarap desain Hoonitron hanya dalam waktu empat minggu. Mulai dari sketsa hingga menjadi versi prototype tahap akhir. Penggarapannya dikerjakan oleh para engineer Audi Sport di Neckarsulm, Jerman – tempat lahirnya supercar Audi R8 dan e-tron GT. Tentunya dengan masukan dari Ken Block. 

“Saya sangat senang dapat melihat wujud nyata era baru dari implementasi slogan ‘Vorsprung durch Technik’ Audi pada mobil ini (Hoonitron),” terang Oliver Hoffman. Salah satu anggota dewan petinggi Audi yang bertanggung jawab di bidang pengembangan teknis.

Sistem Penggerak Audi Hoonitron

Sistem penggerak all-wheel drive Quattro mobil ini bersumber dari sepasang motor listrik MGU05 (Motor Generator Unit) bermagnet permanen.  Terpasang pada masing-masing poros roda yang diadopsi dari mobil rally Dakar Audi RS Q e-tron. Output daya dan torsi dari rotor MGU05 yang mampu berputar hingga 20.000 rpm, diteruskan ke poros roda via perangkat limited slip differential.

Pasokan daya listrik bersumber dari empat unit baterai lithium ion berdaya 17.3-kWh yang diadopsi dari SUV Audi Q7 e-tron plug-in hybrid.

Dua jenis sistem pendingin pun dibekalkan pada mobil ini. Satu unit untuk mendinginkan motor pengerak saat mobil beraksi. Satu unit lainnya sebagai pendingin sirkuit baterai yang terhubung pada service box, yang juga berisi perangkat fast charger DC.

Meski tak disebutkan secara rinci, namun diperkirakan output daya mobil ini lebih besar dari output standarnya mobil rally Dakar yang berada di kisaran 600 hp. Bahkan muntahan torsi mobil ini digadang mampu mencapai 3.000 Nm. Luar biasa!

Biaya pembuatan Audi S1 Hoonitron ini pun tak main-main, diperkirakan mencapai US $12 juta! Wow…! Tapi hasilnya memang hebat. Bahkan dalam aksinya di Las Vegas, Ken Block menghabiskan sampai 100 buah ban balap!