Suzuki Swift 2024

Suzuki Swift 2024 Resmi Diperkenalkan Dengan Mesin Baru Dan Gerak 4WD

Seperti yang kami duga, Suzuki Swift Concept yang kami lihat di JMS 2023 adalah versi produksi yang akan dijual di pasar domestik dan global. Suzuki Jepang mengumumkan kehadiran hatchback ringkas ini melalui situs resminya. Pilihan varian Suzuki Swift 2024 ini cukup menarik.

Ada tiga tipe Suzuki Swift 2024 yang dipasarkan di Jepang. Pertama adalah Siwft XG yang jadi varian paling bawah. Dibekali dengan penggerak 2WD dan 4WD dengan transmisi CVT. Diatasnya ada Hybrid MX, juga dengan penggerak yang sama. Paling tinggi adalah Swift Hybrid MZ, juga dengan opsi pelaju 2WD atau 4WD dengan CVT.

Suzuki Swift baru

Ketiganya dibekali dengan mesin tiga silinder hasil pengembangan terbaru pabrikan Jepang ini. Kapasitasnya 1,2 liter, namun mereka belum menyebutkan berapa besaran tenaga dan torsinya. Hanya mengatakan kalau mesin baru ini memiliki performa putaran bawah yang lebih baik dari sebelumnya. Girboks CVT yang dipakai juga diklaim merupakan buatan terbaru dari mereka. Kehadiran mesin ini menggusur jantung mekanis sebelumnya, yang berkofigurasi 1,2 liter empat silinder.

Selain itu, yang ada embel-embel hybrid, seperti biasa dibekali sistem mild hybrid seperti yang biasa Anda temukan di Grand Vitara baru atau keluarga Suzuki Ertiga.

Di kabin, Suzuki membekali Swift dengan fitur hiburan seperti layar monitor 9-inci. Isinya tentu beragam mulai dari informasi berkendara, navigasi dan entertainment. Fitur kenyamanan lainnya ada rem tangan elektrik dengan kemampuan auto hold, jok dengan penghangat (untuk pasar Jepang), slot USB dan sebagainya.

Untuk keselamatan, kemampuannya cukup lengkap. Ada blind spot monitoring, rem otomatis dan sebagainya. Fitur keselamatan ini merupakan satu kesatuan yang disebut Suzuki Safety Support.

Menarik. Tapi apakah akan masuk ke Indonesia? Kami belum mendapatkan jawabannya. Meski agak sangsi karena di sini ada Suzuki Baleno.

Sumber

Mazda Iconic SP

Mazda Iconic SP, Ini Arti dan Tujuan Penting Kehadirannya

Kehadiran Mazda Iconic SP di Japan Mobility Show 2023 lalu memunculkan pertanyaan baru di kalangan penyuka mobil. Termasuk kami. Apakah Iconic SP akna jadi penerus Miata? Atau malah jadi RX-7 nantinya? Tapi ternyata ssemua pertanyaan itu tidak relevan. Karena Mazda punya agenda sendiri.

Ok, Mazda Iconic SP memang menunjukan arah desain mobil sport dan radster mereka. Apalagi mobil merah ini disebut punya mesin rotary dua rotor. Ditambah lampu depan model pop-up yang dikangeni oleh banyak penyuka mobil. Kami termasuk. Tapi lebih penting adalah apa yang akan ada di balik kulitnya. Paling tidak, penting untuk masa depan pabrikan Hiroshima, Jepang itu.

Mazda

Masaru Nakayama, General Manager Mazda Design Division memaparkan beberapa hal. Pertama, soal mesin rotary. Di masa depan, peraturan soal lingkungan akan semakin ketat, jadi tidak mungkin hanya menggunakan rotary untuk menjalankan mobil. Tapi mesin tanpa piston ini memiliki tenaga yang mumpuni dan dimensi yang ringkas. Jadi, karakter ini yang akan dimanfaatkan dan disandingkan dengan penggerak elektrik. Entah itu macam e-Power Nissan atau HEV.

Dan dari situ, bisa dikembangkan, apakah (turunan) Iconic SP akan jadi roadster yang ramah lingkungan atau mobil sport performa tinggi sekalian.

Platform EV

Hal berikutnya adalah, Mazda telah memutuskan kalau mulai 2025 nanti mereka akan memperkenalkan basis SKYACTIV EV. Ini adalah platform khusus mobil listrik yang sangat modular. Artinya, ukurannya bisa menyesuaikan dengan tipe body dan segmen pasarnya. Apakah sportscar, roadster atau mobil keluarga.

Dan kalau Iconic SP memanfaatkan platform tadi, ukurannya bisa macam-macam. Bahkan, nantinya akan bisa mengakomodir beberapa hal wajib yang ada di sports car atau roadster. Salah satunya adalah bobot yang ringan.

Jadi, kalau boleh menyimpulkan, Mazda Iconic SP ini hanyalah ujung yang baru terlihat. Pelajaran dan kemungkinan yang bisa dimanfaatkan oleh Mazda dengan mobil ini masih sangat banyak. Kami tetap berharap, semoga mobil sport atau roadster atau apapun nanti jadinya, tetap mempertahankan citra Mazda yang sudah terbangun dengan baik. Ambil contoh, Mazda Miata yang sejak awal hingga sekarang, banyak dipuji. 

Sumber

Lexus LF-ZL, Modal Penting Lexus Untuk Terjun Ke Pasar SUV BEV

Dua tahun terakhir ini brand mobil mewah dari Toyota Lexus, gencar mengolah segmen SUV baik konsep desain maupun versi produksi. Menilik Sebuah konsep SUV berlabel Lexus LF-ZL, apakah mobil ini hanya sebatas konsep desain atau juga dibekali teknologi mutakhir? Mari kita simak.

Platform Modular Khusus BEV

Saat melihat label namanya, kami teringat pada konsep LF-Z yang diperkenalkan Lexus pada tahun 2021 dan 2022 lalu. Kode LF bermakna “Lexus Future” disematkan pada mobil-mobil konsep Lexus.

Mobil konsep LF-Z merupakan bagian dari persiapan Lexus yang dalam beberapa tahun mendatang hanya akan memproduksi mobil listrik.

Rancang bangun LF-Z menggunakan platform khusus mobil listrik bertenaga baterai (BEV) generasi terbaru. Sedikit berbeda dari platform e-TNGA yang saat ini digunakan oleh Toyota. Desain dan rancang bangun LF-Z pun berkembang menjadi konsep SUV LF-ZL dan juga sedan-estate LF-ZC.

Tak sekadar jenis baterai dan motor elektrik. Proses produksi LF-ZL (dan juga LF-ZC) juga baru. Platform modular dibuat melalui sebuah cetakan besar (gigacasting) dibagi menjadi tiga bagian terpisah yakni depan, tengah dan belakang.

 

Dengan struktur modular terpisah, maka lebih leluasa digunakan pada beragam model dan ukuran mobil yang ingin dibuat. Beragam jenis baterai dan motor elektrik penggerak yang akan digunakan pun dapat dengan mudah disesuaikan.

Proses perakitan mobil listrik Lexus telah menggunakan sistem otomasi terpadu berteknologi AI dan otonom. Sementara, pemasangan baterai, modul ECU, motor elektrik dan roda hingga bodi pun jadi lebih cepat serta efektif.

Baterai Prismatik

Sayangnya, belum dapat dipastikan apakah Lexus LF-ZL (dan juga LF-ZC) akan menggunakan baterai termutakhir berteknologi solid state yang tengah ramai dibicarakan. Saat ini pihak pabrikan hanya menjelaskan bahwa baterai yang diusung memiliki desain baru berstruktur prismatik. Struktur sel baterai yang umum digunakan saat ini berbentuk silindris.

Menurut Lexus, baterai baru ini tak hanya memiliki konstruksi yang lebih kokoh, tahan guncang serta aman. Ukuran yang ringkas dan ramping membuat penempatan baterai pada sasis jadi lebih fleksibel.

Kapasitas dan densitas energi baterai pun lebih besar. Kemampuan jelajah dikatakan menjadi berlipat ganda dibandingkan baterai biasa yang digunakan mobil listrik saat ini. Pengisian ulang daya baterai pun dikatakan jauh lebih cepat.

Dengan baterai baru ini, perkiraan daya jelajah mampu mencapai kisaran 960 km hingga lebih dari 1.000 km. Hanya saja tak disebutkan jenis dan performa motor elektrik yang digunakan pada LF-ZL. Dari pernyataan itu, semuanya menunjukan karakteristik solid state battery.

Berbeda dengan mobil konsep LF-ZC yang menurut rencana mulai masuk jalur produksi paling cepat pada 2026 mendatang. Lexus belum berencana untuk memproduksi LF-ZL.

Nissan Skyline GT-R

All New Nissan GT-R Masih Lama, Ini Alasannya

Salah satu icon dunia otomotif adalah Nissan GT-R. Masalahnya, yang ada sekarang sudah beredar sejak 2007 dan sudah mendesak untuk ganti generasi. Karena terlalu lama ini juga, terkesan Nissan malas-malasan untuk meremajakan mobil kencang tersebut. Tapi ternyata ada alasan lain: All Solid-state Battery (ASSB).

Seperti pabrikan lain, Nissan mencanangkan untuk melistrikan semua produknya. Salah satu target mereka adalah, mobil listrik dengan solid state battery (baterai padat) mulai 2028. Ini termasuk GT-R yang akan ganti format jadi mobil dengan elektrifikasi. Untuk diketahui, solid state battery adalah teknologi yang saat ini sedang dikembangkan oleh beberapa pabrikan mobil. Yang sudah diketahui, Toyota dan Nissan mengembangkan sendiri baterai ini.

Baterai tersebut, menggunakan elektrolit dan elektroda padat, bukan gel cair macam yang ada di lithium-ion sekarang. Kelebihannya, waktu pengisian ulang bisa dipangkas hingga sepertiganya. Dan juga memiliki kepadatan energi lebih baik.

Kembali ke soal Nissan GT-R, pimpinan divisi produk global Nissan, Ivan Espinosa mengatakan bobot adalah musuh utama mobil berperforma. Karena baterai yang ada sekarang terlalu berat, mereka akan menunggu ASSB, sebelum digunakan pada nama legendaris itu. Makanya, GT-R baru tidak akan keluar dalam waktu dekat.

Harganya Masuk Akal

Nissan Hyper force

Masih menurut Espinosa, kepadatan energi ASSB akan membuat baterai berukuran lebih compact. Sehingga engineer GT-R bisa mempertahankan konfigurasi kabin 2+2 (kapasitas tempat duduk empat orang).

Selain itu, soal penggerak, dikatakan tergantung tim pengembangan maunya seperti apa. Bahkan bukan tidak mungkin kalau setiap roda diberikan motor listrik sendiri. Soal performa juga Nissan sepertinya belum punya jawaban pasti. Tapi kalau mengacu pada Nissan Hyper Force Concept yang dipajang di JMS 2023 lalu, mobil tersebut punya output hingga 1.341 hp. Mungkin ini bisa jadi acuan. Hyper Force sendiri adalah mobil konsep yang menggambarkan supercar masa depan Nissan. Meski mereka tidak mengakui ini akan jadi penerus ‘Godzilla’, tapi bentuknya seolah mengatakan itu semua.

Yang menarik adalah, Espinosa menegaskan juga kalau GT-R nanti, tidak bisa jadi mobil yang terlalu eksklusif. Ia seperti memberikan petunjuk kalau mobil itu nantinya akan punya harga yang cukup masuk akal.

Sumber: Top Gear

Mitsubishi D:X Concept Gambaran MPV 4WD Masa Depan

Perhelatan event Japan Mobility Show (JMS) 2023 di Tokyo, Jepang didominasi mobil konsep. Namun tak banyak mobil konsep bergenre MPV seperti Mitsubishi D:X Concept yang ditampilkan oleh brand berlogo Tiga Berlian.

Apakah konsep Delica masa depan ini bakal segera masuk jalur produksi? Sabar, kita kupas dahulu satu persatu soal mobil konsep yang satu ini.

4WD Elektrifikasi

Secara garis besar, Mitsubishi Motors menjadikan D:X Concept sebagai demonstrator sekaligus bahan studi desain dan teknologi.

Dari jenisnya, Delica merupakan kendaraan penumpang jenis MPV. Akan tetapi Mitsubishi meramu rancang bangun Delica menjadi MPV elektrifikasi berpenggerak 4WD, sehingga lahirlah mobil konsep Delica D:X Concept.

 

 

Nah, Delica tak serta merta berubah wujud menjadi mobil listrik bertenaga baterai (BEV). Sebagai tahap awal, Delica D:X Concept dibekali mesin berteknologi plug-in hybrid (PHEV).

Hanya saja perihal spesifikasi lengkap dari mobil konsep ini tak dijabarkan secara rinci. Mitsubishi Motors hanya mengatakan bahwa teknologi PHEV yang digunakan sama seperti di mobil produksi Mitsubishi saat ini.

Yang pasti, sistem bantu stabilitas S-AWC dibekalkan pada Mitsubishi D:X Concept. Teknologi berkendara yang dibekalkan tak jauh beda dengan crossover dan SUV yang saat ini diproduksi oleh Mitsubishi seperti XForce dan Pajero Sport.

Dynamic Shield Tetap 

Wajah D:X Concept mengusung gaya desain Dynamic Shield. Di bawah bumper depan terpasang skid plate yang semakin menguatkan aura mobil petualang.

Kesan garang dan kekar perkasa kian ditonjolkan oleh desain fender model lebar dan sedikit gembung. Di bagian atap pun terdapat box perkakas layaknya mobil off-road di Rally Dakar.

Serbaguna Berteknologi Canggih

Mitsubishi D:X Concept tetap memiliki fungsionalitas khas MPV yakni kabin yang lapang dan nyaman.

Mitsubishi merancang konfigurasi tempat duduk pada kabin Delica dengan pola 2+2+2. Bangku baris kedua dan ketiga dapat dilipat rebah bilamana diperlukan. Hal ini tentunya untuk memaksimalkan volume kargo pada kabin.

Yang menakjubkan, jok depan dapat diputar. Mengingatkan kami pada Delica V6 awal era 2000an yang jok tengahnya dapat diputar.

Penumpang dan pengemudi bahkan dapat melihat apa yang ada di depan mobil via teknologi Virtual Reality (VR). Peningkat visibilitas berkendara ini jelas lebih canggih dari  kamera pemantau di bagian depan.

Tak sekadar menggunakan layar sentuh digital pada panel instrument berkendara. Sistem infotaintment pada mobil ini dilengkapi “asisten pribadi” interaktif berbasis AI.

Oya, sistem audio pada D:X Concept pun dirancang khusus oleh Yamaha seperti halnya pada XForce.

Mitsubishi belum berencana membawa D:X Concept ke jalur produksi dalam waktu dekat. Hanya saja, desain dan teknologi yang diusung pada mobil konsep ini akan menjadi acuan untuk mobil yang akan diproduksi oleh Mitsubishi Motors. Hmm…generasi terbaru dari XPander? Mengapa tidak?

Yamaha JMS 2023

Yamaha Elove, Skuter Penting Yang Ramah Kaum Difabel

Tak hanya memamerkan konsep kendaraan roda empat saja. Di event Japan Mobility Show 2023 juga dimeriahkan sejumlah konsep sepeda motor. Saat kami menyambangi booth Yamaha yang mengusung tema “Feel Life”, sederet konsep kendaraan R2 dipamerkan. Salah satu model yang membuat kami penasaran adalah skuter elektrik Yamaha Elove.

 

Saat melihat wujudnya, sepintas tak ada hal aneh yang terlihat pada Elove. Wujudnya seperti skutrik biasa yang berseliweran di jalan raya. Hanya saja desainnya memang semi futuristik. Seperti umumnya skutrik kelas mewah,

Yamaha Elove Concept

Elove dilengkapi roda yang cukup besar. Velg depan dan belakang yang kemungkinan berukuran 14 – 15 inci tersebut dilengkapi disc brake. Suspensi depan menggunakan garpu teleskopik. Di belakang dilengkapi shock breaker ganda.

Skutrik Berteknologi AI

Sebagai sebuah konsep desain, tentu saja dibekali dengan teknologi terbaru dari Yamaha. Dari informasi yang kami peroleh, rancang bangun Yamaha Elove mengadopsi teknologi motoroid. Kami jadi teringat pada konsep sepeda motor futuristik Motoroid yang diperkenalkan Yamaha pada tahun 2017 silam dan Motoroid 2 pada tahun 2022 lalu. Hanya saja keduamya berbentuk sportbike, bukan skuter.

 

Kedua konsep sepeda motor tersebut memanfaatkan sistem komputer berbasis teknologi AI (artificial intelligence). Nampaknya konsep Elove pun demikian, hanya saja jauh lebih canggih karena dibekali teknologi pengendaraan otonom.

Elove, skuter untuk difabel

Dapat dikatakan, Yamaha Elove adalah sebuah robot humanoid yang dapat berkendara secara mandiri. Skuter elektrik Elove ini dibekali teknologi mutakhir penunjang stabilitas berkendara yang disebut Motorcycle Stabilization Assist System (AMSAS).

 

Teknologi tersebut membuat kendaraan R2 seperti skutrik Elove dapat menjaga keseimbangan secara mandiri agar tidak oleng. Sistem komputer terpadu pada Elove akan mensinkronkan kinerja motor elektrik penggerak, sistem rem dan kontrol traksi serta suspensi untuk menjaga keseimbangan saat berkendara.

 

Diperkirakan skutrik ini juga dilengkapi sejumlah sensor, radar dan kamera pemantau yang terintegrasi dengan sistem komputer kendali berkendara. Pengendara pun tak perlu lagi banyak menggerakkan tubuh terutama kaki untuk menjaga keseimbangan saat berkendara. Hal ini sangat membantu ketika tengah melaju pada kecepatan sangat rendah di area parkir, terjebak kemacetan lalu lintas atau perhentian lampu merah.

Harapan Baru Mobilitas Difabel

Dengan kemampuan anti oleng dan jatuh, skutrik Yamaha Elove menjadi skuter yang sangat aman dikendarai. Tak hanya bagi para rider pemula saja. Yamaha Elove menjadi kendaraan alternatif penunjang mobilitas bagi kaum difabel pengguna kursi roda.

 

Desainnya yang cukup ramping dan compact dengan ukuran yang tak terlalu besar membuat Elove cukup nyaman dikendarai, khususnya di area perkotaan.

Motor ini juga dimodifikasi oleh para siswa SMA di Okinawa dan juga atlet tenis paralympic. Skutrik Yamaha Elove tersebut dimodifikasi menyesesuaikan kebutuhan mobilitas penyandang disabilitas seperti tuna daksa.  Sayang, pihak pabrikan belum menjabarkan secara rinci perihal spek lengkap Elove. Khususnya ukuran baterai dan motor elektrik penggerak yang digunakan.

 

 

Konsep produk dan teknologi yang ditampilkan oleh Yamaha di JMS 2023 menggambarkan visi baru pabrikan berlogo Garpu Tala ini dalam menyambut era baru mobilitas di masa depan. Dan tentu saja skutrik Yamaha Elove adalah salah satunya.

 

Hino EV JMS 2023

Gebrakan Hino di JMS 2023, Ada Truk Hidrogen dan EV

Salah satu pabrikan otomotif yang tengah menjadi sorotan di Japan Mobility Show (JMS) 2023 adalah Hino Motors, Ltd. Dua varian truk ringan bertenaga baterai Dutro Z-EV dan angkutan kelas berat Profia Z-FCV berteknologi fuel cell (sel bahan bakar) hidrogen dipamerkan.

Penampilan truk tanpa asap knalpot tersebut menjadi pusat perhatian para pengunjung dan awak media. Hino telah lama dikenal sebagai produsen kendaraan niaga untuk angkutan barang dan penumpang. Tak hanya di Jepang, namun juga di kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia dan Australia. Lantas apa keunggulan teknologi yang dikembangkan Hino pada kendaraan listrik yang dipamerkan?

Dutro Z-EV

Di pangsa pasar kendaraan niaga ringan, Hino Dutro pamornya sudah cukup dikenal. Bahkan varian BEV yakni Dutro Z-EV telah diproduksi di Jepang lebih dari setahun lalu. Peminatnya di pasar domestik Jepang cukup besar. Truk ini diproyeksikan sebagai kendaraan niaga dengan bobot muatan kelas 1 ton untuk jarak dekat.

Hino Dutro Z-EV juga pernah tampil di Indonesia saat GIIAS 2022. Saat itu Dutro Z-EV dibekali baterai lithium-ion berkapasitas daya 40 kWh yang diklaim mampu menjelajah hingga 100 km.

Pada event JMS 2023, versi terbaru dipamerkan dengan sejumlah revisi dan perubahan desain baterai dan penggerak. Motor elektrik penggerak berukuran compact 50kW terpasang di bawah kabin pengemudi dan menggerakkan poros roda depan.

 

Pembaruan rancang bangun tersebut membuat Dutro Z-EV dapat menempuh jarak lebih jauh dari sebelumnya yakni menjadi 150 km. Daya angkut muatan pun kini menjadi 1.000 kg atau 1 ton.

Hino Profia Z-FCV (Fuel Cell Electric Vehicle)

Kendaraan angkutan niaga lain yang diboyong oleh Hino ke JMS 2023 adalah truk angkut berat Profia Z-FCV yang berteknologi fuel cell. Teknologi yang diusung merupakan hasil kerjasama dengan Toyota, induk perusahaan dari Hino Motors.

Hino Profia Z-FCV dibekali dengan teknologi sel bahan bakar hidrogen dari Toyota. Motor elektrik sikronus berarus searah (AC) ditenagai baterai lithium-ion yang energi listriknya dipasok oleh hidrogen yang tersimpan dalam tabung tangki bertekanan tinggi.

Jarak jelajah maksimum truk prototype ini digadang mampu mencapai lebih dari 600 km. Tentu saja kemampuan jelajah tersebut sangat mendukung operasional transportasi logistik melintasi jalan tol yang rata-rata jaraknya ratusan hingga ribuan kilometer.

Hino Profia Z-FCV memiliki bobot kotor 25 ton menggunakan sistem penggerak 6×2. Hanya saja pihak pabrikan belum menjelaskan secara rinci perihal spek dan teknologi yang diusung.

Kendaraan niaga angkutan penumpang dan barang yang ditampilkan di JMS 2023 merupakan gambaran dari visi karbon netral dan bebas emisi gas buang yang ingin dicapai Hino Motors dalam beberapa tahun kedepan.

Sesuai tema yang diusung Hino, ‘We make a better world and future by helping people and goods get where they need to go’.

Jika diterjemahkan memiliki makna, “Hino membangun dunia dan masa depan menjadi lebih baik dengan membantu mengantar masyarakat serta barang logistik kemanapun tujuannya.”

Seperti halnya mobil dan sepeda motor, kendaraan niaga angkutan penumpang maupun barang di masa depan akan bebas emisi gas buang. Penggunaan sebagai transportasi logistik secara masif di dunia hanya soal waktu…

 

Di JMS 2023, Subaru Keluarkan Konsep Unik dan Mobil Edisi Khusus

Kiprah Subaru di JMS (Japan Mobility Show) 2023 cukup unik. Mereka menggambarkan masa depan mobililtas dengan mobil terbang. Namanya Air Mobility Concept. Konsep mobilitas udara ini diharapkan akan memberikan revolusi mobilitas yang memberikan kebebasan dalam bergerak.

Kendaraan terbang yang ditampilkan juga terlihat keren. Dilengkapi dengan penggerak listrik dan sistem otomatisasi yang menyeluruh. Dan bukan cuma pajangan, pabrikan Jepang ini menegaskan kalau engineer mereka sedang bekerja keras supaya mobil ini bisa benar-benar berfungsi sebagaimana mestinya.

Subaru Air Mobility Concept

Bentuknya macam drone dengan enam propeler yang tersebar di setiap sudut. Bentuk kokpitnya mengingatkan pada wujud kabin sebuah mobil. Hal yang menunjukan kalau ini adalah bikinan Subaru, bentuk headlight-nya yang khas serta tulisan Subaru di buritan. Sayang, mereka belum mengungkap seperti apa kemampuan mobil terbang ini.

Selain Air Mobility Concept, Subaru juga menampilkan jajaran roda empat. Beberapa merupakan model baru yang siap dipasarkan untuk pasar setempat.

Sport Mobility Concept

Sport mobility concept. Foto: Yahoo News

Yang pertama adalah Sport Mobility Concept. Ini adalah mobil konsep berpenggerak listrik dan AWD, yang akan menawarkan kenikmatan berkendara kemana saja. Kami suka desainnya yang tampak maskulin. Tidak banyak informasi yang mereka berikan. Tapi satu hal yang menarik adalah, desainnya yang compact. Bentuk ringkas, ditenagai penggerak listrik bertorsi besar dan AWD. Itu kombinasi yang sangat menarik. Sayang, belum ada informasi apakah Sport Mobility Concept ini akan jadi kenyataan di masa mendatang.

Subaru Solterra

Solterra BEV

Solterra adalah mobil listrik pertama Subaru, yang dipasarkan secara umum. BEV ini berbasis Toyota bZ4X, dengan perubahan pada sisi tampilan untuk menyesuaikan dengan gaya Subaru.

Model yang diperbarui ini tampil di JMS 2023 dengan peningkatan fitur Subaru Safety Sense yang diperluas. Uniknya, Solterra diberikan setir berbentuk oval. Ini demi meningkatkan visibilitas ke instrument cluster. Dan jangan lupa, bentuk begini membuat mobil terlihat canggih.

Subaru Levorg Layback Limited EX

Subaru LEvorg

Subaru Levorg edisi khusus diperlihatkan di JMS 2023. Namanya Levorg Layback Limited EX. Mobil ini baru tersedia untuk pasar Jepang. Pada dasarnya, pembeda dengan model standar adalah penambahan aksesoris resmi. Selain itu, body cladding sewarna di eksterior membuat crossover ini terlihat mewah. Tidak ada beda di hal teknis dengan varian yang lebih mainstream.

Subaru Forester X-Edition

Forester X

Forester mungkin salah satu model yang penting, selain Impreza, untuk Subaru. Crossover ini jadi salah satu model yang cukup laris di pasar Jepang maupun global. Untuk itu, Subaru di JMS 2023 menampilkan versi X-Edition untuk pasar lokal. Tidak banyak informasi yang ditampilkan. Namun melihat ke belakang, X-Edition adalah Forester yang ditingkatkan dengan aksesoris yang mendukung untuk penggunaan yang sedikit lebih ekstrim. Contohnya, penggunaan material tahan air di beberapa bagian interior.

Subaru Crosstrek Limited

Subaru Crosstrek di JMS 2023

Ini juga merupakan backbone Subaru. Di Indonesia, mobil ini banyak penggemarnya. Cocok untuk dipakai di dalam kota, atapun berkendara off road ringan. Kabinnya lega dan punya fitur bawaan yang menarik. Crosstrek Limited adalah edisi khusus dengan penambahan fitur, yang diklaim meningkatkan dinamika berkendara dan performa keselamatan Crosstrek.

Sumber Foto

BYD Dolphin tampil di JMS

Bukan Kosongan, Ini ‘Senjata’ BYD di JMS 2023

Menyaksikan sederetan mobil konsep di JMS 2023 memang menyenangkan. Tapi sebagian besar orang yang datang ke pameran otomotif justru karena ingin melihat kendaraan apa saja yang layak dan bisa mereka miliki. Inilah yang menjadi alasan utama mengapa BYD hanya menampilkan produk jadi, yang siap jual atau sudah dipasarkan.

Sepengamatan kami, di JMS 2023 BYD memboyong tiga model kendaraan yang melakukan debut perdana di Jepang. Mid-size sedan EV Seal, SUV EV U8 dari sub-brand Yangwang dan MPV mewah D9 dari sub-brand Denza cukup memikat para pengunjung di Tokyo Big Sight. Ketiganya berdampingan dengan EV hatchback Dolphin yang meluncur di Jepang September lalu. 

BYD Seal

BYD Seal

Yang menarik perhatian kami adalah BYD Seal. Mobil ini didesain Wolfgang Egger, mantan perancang Audi. Siluet pada bodi mobil ini dikatakan mengadopsi kehidupan hewan laut yang mengekspresikan kebebasan dan gerak dinamis.

Tentu saja BYD membekali produknya dengan beragam fitur dan teknologi mutakhir agar tak kalah saing. Sebut saja mulai dari baterai Blade yang digadang jauh lebih aman dan mampu menghasilkan jarak jelajah yang cukup jauh. Blade adalah baterai yang murni dikembangkan sendiri oleh pabrikan ini. 

Rancang bangun mobil ini merupakan perpaduan konstruksi e-platform 3.0 yang dirancang khusus untuk mobil listrik (EV) dengan teknologi rangka CTB (Cell-to-Body). Teknologi konstruksi tersebut dikatakan jauh lebih kokoh dan lentur. Pemanfaatan baterai sebagai bagian dari struktur bodi mengurangi jumlah komponen sehingga proses produksi menjadi lebih cepat dan efektif.

Seal ditargetkan mulai dipasarkan di Jepang pada pertengahan tahun 2024. Selain versi berpenggerak roda belakang (RWD), nantinya juga akan tersedia versi 4-wheel drive.

BYD Denza D9

BYD Denza D9, Foto dari Wikipedia

Foto: Wikipedia

Dari segmen MPV mewah, BYD memboyong Denza D9 ke JMS 2023. Ini adalah hasil kolaborasi antara BYD dan Mercedes-Benz. Fungsionalitas dan kepraktisan desain mobil ala RRC dipadukan dengan kabin yang lapang namun nyaman dan mewah khas mobil Jerman. Memadukan gaya desain, teknologi serta platform rancang bangun dari kedua pabrikan.

Salah satu teknologi dari BYD yang dibekalkan yakni sistem suspensi canggih eSus Intelligent Computing System. Sistem komputer terpadu dan sejumlah sensor akan mengatur kinerja suspensi dan handling berkendara. Teknologi ini dikatakan mampu menghasilkan kenyamanan berkendara yang jauh lebih baik dibandingkan suspensi udara maupun hidrolik konvensional.

Yangwang U8 

BYD Yangwang U8 di JMS 2023

Mobil listrik BYD yang tak luput dari perhatian di JMS 2023 adalah SUV mewah Yangwang U8. Mobil ini dapat dikatakan sebagai demonstrator teknologi canggih dan mutakhir yang dimiliki BYD. Tak hanya  dibekali suspensi canggih eSus Intelligent Computing System seperti pada Denza D9.

Platform e4 yang digunakan pada U8 merupakan platform berpenggerak empat motor elektrik independen pertama di dunia pada mobil produksi massal. Tak sekadar menghasilkan stabilitas dan handling gerak 4WD yang sangat presisi saat bermanuver. Mobil ini selain dapat berbelok ala kepiting seperti tank, tapi juga berputar 360° dalam satu poros. Mobil ini pun dikatakan dapat ‘berenang’ melintasi banjir! Hanya saja untuk saat ini BYD belum berencana untuk memasarkan Denza D9 maupun Yangwang U8 ke Jepang.

Indonesia Berikutnya?

BYD di JMS 2023

Dengan sebaran produk di 70 negara dan kawasan, termasuk penjualan segmen kendaraan penumpang di 58 negara, BYD bukanlah brand yang dapat dipandang sebelah mata. Di negara asalnya juga merek ini bertengger di jajaran atas. 

Sepanjang periode tahun 2022 hingga pertengahan tahun 2023, BYD telah memproduksi lebih dari 5 juta unit kendaraan NEV. Tak heran jika Tesla begitu ketar-ketir.

Sekali lagi, bukan hal mudah bagi BYD untuk dapat mengubah mindset para konsumen di Jepang. Tapi itu bukan berarti hal yang mustahil. Hanya saja butuh waktu. 

Lalu, untuk Indonesia, Anda bisa menemukan merek ini jadi bis listrik di kawasan ibukota. Rumornya, tahun depan mereka akan mulai masuk ke Indonesia. Namun belum ada pernyataan resmi. Kita tunggu saja. Yang jelas, dari pengamatan kami di JMS 2023, merek ini akan punya potensi berkat teknologi yang dibawa. 

BYD di JMS 2023

Hadiri JMS 2023, BYD Siap Gebrak Pasar Otomotif Jepang

Perhelatan pameran otomotif Japan Mobility Show (JMS) 2023 di Tokyo merupakan jawaban industri otomotif Jepang terhadap fenomena industri otomotif global yang mulai beralih ke teknologi mobil listrik. Namun acara ini tidak hanya didominasi oleh merek Jepang dan Eropa. BYD, perusahaan asal China juga hadir di JMS ini dengan ambisinya. 

Berbeda dengan pabrikan lain yang tampil dengan beragam mobil konsep, BYD justru memajang mobil yang sudah siap dipasarkan. Lini produk NEV yang terdiri dari mobil listrik bertenaga baterai, plug-in hybrid dan fuel cell mengakomodir beragam kebutuhan konsumen dari berbagai segmen pasar.Mulai dari SUV mewah Yangwang U8, SUV ATTO3, sedan compact Dolphin dan Seal yang rencananya tahun depan akan dipasarkan di Jepang.

Sinyal Kuat Masuk Pasar Jepang

Penampilan perdana BYD Auto Co., Ltd. (BYD) di JMS 2023 dihadiri oleh Xueliang Liu, General Manager of the Asia Pacific Automotive Sales Division serta Atsuki Tofukuji, President of BYD Auto Japan Co., Ltd. Kehadiran dua petinggi BYD ini jadi sinyal kuat bahwa BYD sudah siap untuk merangsek dan menggerus kue pangsa pasar otomotif di Jepang.

Kehadiran produk BYD di Jepang sebenarnya telah dimulai sejak awal tahun 2023. Peminat mobil buatan BYD di Jepang memang belum banyak. Tercatat baru sekitar 1.300 unit. Namun ditargetkan penjualan BYD di Jepang menembus angka 2.000 unit pada akhir tahun ini. Meski begitu, publik Jepang harusnya sudah tidak asing dengan merek tersebut. Itu karena beberapa angkutan umum seperti bis, menggunakan produknya.

“Japan Mobility Show merupakan kesempatan emas bagi kami untuk memperkenalkan produk BYD kepada publik di Jepang,” terang Tofukuji saat pembukaan JMS 2023. “Mobil yang kami pasarkan telah dilengkapi teknologi mutakhir. Jadi kami tak perlu memajang mobil konsep.” 

Ganjalannya, konsumen di Jepang masih didominasi oleh kalangan yang lebih memilih produk brand dalam negeri atau Eropa. Bukan jalan yang mudah bagi BYD untuk dapat berlaga di Jepang. Tapi mereka sudah punya amunisi. Di artikel berikutnya, kami ulas kenapa BYD bisa jadi pemain utama di pasar otomotif dunia, termasuk Jepang. 

 

Kawasaki Ninja 7 Hybrid Debut Perdana Di Jepang

Hanya selang beberapa pekan setelah diluncurkan di Eropa, kini Kawasaki Ninja 7 Hybrid debut perdana dalam event Japan Mobility Show 2023 yang tengah berlangsung di Tokyo.

Moge sportbike kelas U-500 cc ini sebenarnya diproyeksikan sebagai produk ekspor untuk pasar kawasan Eropa. Namun penampilannya di JMS 2023 berhasil memukau mata kami juga para generasi muda penyuka sportbike.

Sekencang 1.000 cc

Teknologi yang ditampilkan Kawasaki pada Ninja 7 Hybrid telah berhasil mengggetarkan jagad industri sepeda motor dunia. Untuk pertama kalinya ada motor sport dengan embel-embel hybrid.

Kawasaki berhasil menjembatani dua kutub yang berbeda yakni sepeda berpenggerak motor elektrik dan bermesin motor bakar. Bahkan jika dilihat sepintas dari luar, tak ada yang mengira jika sportbike ini mengusung teknologi hybrid.

Ninja 7 Hybrid dibekali dua sistem penggerak. Mesin parallel-twin DOHC delapan katup 451 cc berpendingin radiator menjadi sistem penggerak utama.

Output tenaga maksimum sebesar 58 hp dikail pada putaran 10.500 rpm. Sedangkan torsi maksimumnya yang sebesar 43,6 Nm dicapai pada putaran menengah yakni 7.500 rpm.

Sebagai sistem penggerak sekunder, Ninja 7 Hybrid menggunakan motor elektrik sinkronus 9 kW berpendingin cairan. Output tenaga sebesar 12 hp bermain di rentang 2.400 – 4.000 rpm. Sedangkan puntiran torsi maksimum yang dihasilkan sebesar 36 Nm yang dicapai pada putaran 2.400 rpm.

Baterai lithium-ion 48 V jadi sumber pasokan energi listrik untuk motor elektrik penggerak sekunder ini.

Seperti halnya mobil berpenggerak hybrid, demikian pula halnya dengan Ninja 7 Hybrid ini. Performa puncak hasil kombinasi dari kedua sistem penggerak yang diusung cukup menggiurkan. Sekira 68 hp yang dikail pada putaran 10.500 rpm. Serasa ada dorongan dari gigi ketujuh.

Nah, torsi torsi maksimum kombinasinya yang bikin geleng kepala. Tercatat sekira 60,4 Nm yang dicapai pada rpm relatif rendah yakni 2.800 rpm!

Sebagai pengolah output daya dan torsi, sportbike berpengerak hybrid ini memanfaatkan gearbox yang dapat dipilih dalam mode manual atau automatic. Wuiiih… keren. Mirip transmisi kopling ganda manual-matic pada mobil sport modern.

Semudah Motor Pemula

Dilihat dari posturnya, Kawasaki Ninja 7 Hybrid ukurannya tak terlampau bongsor. Ketingian posisi duduk yang sekira 795 mm masuk kategori universal. Bobotnya pun di kisaran 277 kg. Tak terlampau berat.

Dengan demikian, para rider pemula sekalipun dapat dengan mudah dan nyaman mengendarainya. Posisi duduk pun tak terlalu merunduk.

Untuk mengantisipasi pengendaraan di kemacetan lalu lintas dalam kota yang stop and go, terdapat fitur idling stop. Sistem akan menghentikan kinerja mesin secara otomatis saat motor berhenti bergerak, semisal saat di perhentian lampu merah.

Kemudian, fitur Automatic Launch Position Finder (ALPF) secara otomatis akan memindah posisi transmisi ke gigi satu.

Fitur yang paling menarik adalah “Walk Mode”. Ninja 7 Hybrid dapat bergerak merayap dengan kecepatan sangat rendah memanfaatkan sistem penggerak motor elektrik sekunder.

Mode berkendara yang satu ini sangat membantu saat tengah bermanuver di kemacetan lalu lintas. Bahkan dengan fitur ini rider dapat mundur perlahan. Tentunya sangat membantu ketika keluar dari tempat parkir.

BMW X2

Ini Dia, All New BMW X2 M35i Dengan Spesifikasi Yang Seru

Jujur, kami bukan penggemar mobil coupe yang ditinggikan. Atau mobil tinggi yang di-coupe-kan. Apapun mereknya. Tapi entah kenapa, saat melihat BMW X2 dan iX2 hal itu berubah. Tidak total. Tapi tetap saja berubah. Dipicu oleh saat akhirnya menyaksikan dan meraba langsung BMW X2 terbaru di Japan Mobility Show (JMS) 2023. Pastinya, ini lebih menarik dari generasi pertama.

All New BMW X2 yang diperlihatkan dibalur warna biru yang enak dilihat. Ini adalah varian tertinggi, X2 M35i dengan gerak xDrive (AWD). Grill depan yang proporsional dengan lebar mobil terlihat menarik. Untuk varian ini, bagian tersebut bisa beriluminasi plus ditambahkan berbagai aksesoris M di sekeliling badannya.

All New BMW X2

Kalau diperhatikan, di bawah bemper ada yang disebut M Splitter. Ini adalah peranti pendukung aerodinamika. Di samping, diberikan spion yang spesifik untuk trim ini. Versi standar diberikan yang berbeda. Lalu kakinya dibekali pelek M dengan ukuran 21 inci. Ini pertama kalinya ada BMW berukuran compact pakai pelek sebesar itu. Menurut keterangan yang buat, X2 memiliki opsi pelek mulai dari ukuran 17 hingga 21 inci.

Di baliknya, terpasang cakram rem berukuran 19 inci untuk menghentikan mobil. Imbuhan aerodinamika juga hadir di belakang, berupa spoiler yang bertengger di penutup bagasi. Tidak lupa, ada empat lubang knalpot di mobil ini. Seperti yang mau menunjukan kalau X2 M35i punya performa serius.

Kabin Menyenangkan

Beralih ke kabin, seperti di iX2, kami juga suka kelegaan di mobil ini. Ruang kepala belakang yang biasa saja seolah menegaskan kalau ini adalah ‘driver’s car’ alias Anda harus mengemudikan sendiri untuk menikmatinya. Jangan jadi penumpang. X2 M35i hadir dengan interior yang cukup sporty. Ada bahan Alcantara melapisi di beberapa bagian.

Jok kulit model bucket digerakan oleh pengaturan elektrik. Jok di mobil yang diperlihatkan kepada kami juga dilapis Alcantara plus, logo M di headrest yang bisa menyala. Menurut penjelasan salah satu product expert BMW, jok ini sebetulnya opsional. Tapi kalau kami diberikan kesempatan untuk punya X2 baru, jok ini pasti akan dipilih. Keren sekali.

Sistem infotainment diotaki oleh BMW OS 9, yang merupakan pengembangan terbaru. Seperti biasa, BMW Curved Display tertancap di dashboard untuk menampilkan informasi berkendara dan hiburan.

Deretan Pilihan Mesin

Khusus untuk All New BMW X2 M35i xDrive, diberikan mesin empat silinder berkapasitas 2.0 liter. Output tenaganya ada dua versi. Untuk pasar Eropa bertenaga 300 hp, tapi di pasar global lain bisa menghasilkan 317 hp. Alasannya cukup masuk akal: Regulasi emisi yang ketat di benua biru itu.

Untuk yang ingin lebih moderat, BMW menyediakan beragam pilihan penggerak. Mesin bensin 3-silinder berkapasitas 1,5 liter mentenagai varian BMW X2 sDrive20i. Lengkap dengan tambahan mild hybrid 48 volt. Outputnya 170 hp. Sementara penyuka diesel disediakan BMW X2 sDrive18d. Bermesin empat silinder dengan tenaga 150 hp. Semua opsi mesin di atas dipasangkan dengan transmisi otomatis dual-clutch, 7-speed Steptronic.

Nissan Pamerkan Empat Konsep EV Di Japan Mobility Show 2023

Hari ini Nissan memamerkan empat mobil konsep EV terbarunya di Japan Mobility Show 2023 pada Rabu, (25/10/2023).

Keempat mobil konsep EV tersebut yakni Hyper Urban, Hyper Adventure, Hyper Tourer, dan Hyper Punk juga ditampilkan pada billboard 3D-digital Cross Shinjuku Vision yang berada di distrik Shinjuku, Tokyo.

Mobil-mobil konsep tersebut dirancang dengan gaya dan karakter yang berbeda. Ya, sesuai kebutuhan dari para konsumen di masa depan yang tentunya akan kian beragam.

Tak sekadar dipamerkan, keempat mobil konsep ini juga menjadi bagian dari game online Fortnite dengan tema ‘Electrify the World’.

Nissan Hyper Punk Concept

Konsep crossover EV yang satu ini dirancang khusus sebagai wahana berkreasi bagi para inovator, seniman, content creator dan digital influencer.

Desain eksteriornya menampilkan siluet bodi dengan beraneka segi. Warna perak yang mendominasi permukaan bodinya pun dapat berubah tampilan berdasarkan sudut penglihatan dan pencahayaan.

Efek tiga dimensi

Gaya desain polygonal yang menghasilkan efek 3D pada bodi mobil konsep ini. Gaya desain mobil masa depan dari Nissan ini juga diterapkan pada tiga mobil konsep EV lainnya.

Pemilihan genre crossover yang dipilih Nissan untuk Hyper Punk bukanlah tanpa alasan. Kapabilitas sebagai kendaraan serbaguna layaknya SUV.

Ukuran yang compact membuat crossover nyaman dikendarai di perkotaan, namun tetap bisa diajak berpetualang di trek semi off-road.

Crossover adalah genre model yang akan tetap bertahan hingga satu dekade mendatang.

Mobil listrik pada umumnya dilengkapi dengan sistem V2L (vehicle-to-load) yang memfungsikan mobil listrik sebagai genset berjalan.

Berbeda dengan Nissan Hyper Punk yang dibekali sistem V2X (vehicle-to-everything).

Tak sekadar dapat menggunakan perangkat elektronik di mana saja dan kapan saja. Pengisian ulang daya baterai dapat beradaptasi dengan beragam jenis soket sistem pengisian ulang daya, dan sumber listriknya baik AC maupun DC.

Studio kreatif berjalan

Mobil ini bagai sebuah studio kreatif berjalan. Untuk mendukung aktifitas para content creator, di dalam kabin tersedia koneksi internet dan sistem multimedia yang dapat terhubung ke perangkat elektronik seperti gadget, laptop maupun perangkat kreatif lainnya.

Sejumlah kamera pun terpasang di dalam dan luar kabin. Kamera akan merekam gambar di sekitar mobil dan di dalam kabin. Hasil rekaman akan diolah menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan diubah menjadi gambar bergaya manga atau pola-pola grafis lainnya sesuai keinginan sang pengguna.

Gambar hasil olahan tersebut juga diproyeksikan pada tiga layar digital yang ada di sekeliling pengemudi.

Pada headrest juga dilengkapi dengan teknologi biosensor dan AI. Mood pengemudi dapat terdeteksi dan sistem secara otomatis akan melakukan penyesuaian pada irama musik dan pencahayaan di kabin. Ini keren…! Dengan fitur yang sangat memadai, proses kreatif dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Jelang Japan Mobility Show 2023, Ini Kendaraan Paling Ditunggu

Japan Mobility Show 2023 atau dulu dikenal sebagai Tokyo Motor Show adalah sebuah event yang selalu ramai dibicarakan pemerhati dan penyuka otomotif. Wajar, Jepang adalah salah satu ‘kiblat’ otomotif dunia. Tahun ini, sesuai dengan namanya, tidak hanya memamerkan mobil atau motor. kata-kata mobility adalah kuncinya.

Ada banyak hal yang berhubungan dengan sarana penunjang mobilitas (pergerakan) yang akan ditampilkan. Kami coba rangkum beberapa hal, yang tidak terlalu jauh dari permobilan. Sejauh ini, Semua merek Jepang siap tampil dengan produk baru, yang menggambarkan bagaimana mereka menterjemahkan masa depan pergerakan manusia. Makanya, di halaman ini, mayoritas yang muncul adalah mobil konsep. Selengkapnya simak di bawah.

BMW iX2

BMW mengumumkan kehadiran All New X2 dan versi EV, iX2. Kami akan meliput langsung peluncuran ini. Tapi sebagai pembukaan, sejauh ini, BMW adalah satu-satunya merek Eropa yang mengumumkan mobil kehadiran mobil baru, di Jepang. Versi produksi pula. Menarik melihat iX2 karena untuk pertamakalinya ada X2 dengan elektrifikasi. Penggeraknya mampu menghasilkan tenaga 313 hp, dengan torsi 493,5 Nm. 0-100 km/jam diklaim selesai dalam 5,6 detik.

Daihatsu Osanpo Concept

Daihatsu Osanpo

Selain Daihatsu Copen Vision, spesialis Kei car di Jepang ini menampilkan Osanpo Concept. Mobil roadster yang beda. Posturnya tinggi, compact dua tempat duduk, atap terbuka. Entah untuk apa. Ngebut atau jalan santai di pinggir pantai? off road ringan? Mungkin bisa. Nama Osanpo diambil dari bahasa Jepang yang kalau diartikan, berjalan santai. Sepertinya nama yang pas.

Honda Pocket Concept

Honda Pocket

Honda membawa beberapa kendaraan konsep. Tapi yang paling antik, menurut kami, Pocket Concept ini. Motor berukuran mikro yang terbuat dari bahan resin akrilik. Penggeraknya sudah pasti listrik. Ukurannya yang kecil begitu akan bisa dimanfaatkan untuk mobilitas personal. Dan dijamin semua mata memandang. Antara heran dengan motornya, atau bertanya ini mainan siapa.

Mazda Miata EV

Mazda Miata EV

mazda mengeluarkan teaser mobil konsep yang akan muncul di JMS 2023. Namun tidak menyebutkan apa namanya atau seperti apa bentuknya. Yang pasti, kalau melihat di foto, ini adalah Mazda Vision Study. Mobil konspe sport coupe dua pintu, yang sering diasosiasikan dengan Miata/MX-5 generasi mendatang.

Mitsubishi MPV

Mitsubishi MPV Concept

Seperti Mazda, Mitsubishi juga menyebar teaser sebuah MPV yang sedang ‘ngepot’ di medan off road. TIdak dijelaskan lebih lanjut. Tapi bentuk kotaknya mengingatkan pada keluarga Mitsubishi Delica. Makanya banyak yang beranggapan ini adalah generasi terbaru MPV serbaguna itu. Selain MPV, dikabarkan Mitsubishi juga akan mengeluarkan compact SUV dengan penggerak hybrid di Japan Mobility Show 2023. Xforce hybrid?

Nissan Hyper Tourer EV Concept

Nissan akan menampilkan tiga mobil konsep yang dilabeli Nissan Hyper. Salah satunya adalah MPV Hyoper Tourer ini. Bentuknya kalau kata salah satu crew kami, seperti mobil Cyber Punk. Dan memang terlihat ekstrim. Desainnya lancip, garis body terlihat tegas. Sebgai penggerak adalah motor listrik, dengan kabin yang dilengkapi kursi yang bisa berputar 360 derajat. Jujur, kami cukup penasaran dengan mobil ini.

Suzuki Swift Concept

Suzuki Swift

Judulnya concept, tapi melihat bentuknya, ini seperti mobil yang siap untuk masuk jalur produksi. Spion samping konvensional, bentuk grill dan lampu depan yang masuk akal jadi cirinya. Belum ada spesifikasi resmi yang beredar tapi kami tidak akan terkejut kalau ada versi hybrid penuh. Bukan cuma mild hybrid.

Toyota FT-Se Concept

Kalau memperhatikan, FT-Se Concept adalah pengembangan berikutnya dari mobil konsep yang pernah dimunculkan beberapa waktu lalu. Menyenangkan melihat mobil ini. Menandakan Toyota sedang serius mengembangkan mobil sport baru. Penggeraknya kemungkinan besar EV. Tapi bukan tidak mungkin akan hybrid.