Mengenal Kei Car ABC, Trio Mungil Dari Jepang 

Jepang dikenal sebagai negara yang unik mulai dari budaya hingga adatnya. Rupanya keunikan ini juga berlaku dalam mobil buatan Jepang. Ada jenis mobil yang unik di Jepang, yakni Keijidosha atau lazim dikenal dengan nama Kei car. 

Awalnya Kei car sendiri bertujuan memberikan mobilitas ke penduduk Jepang yang bangkit setelah Perang Dunia II, namun dengan ekonomi Jepang yang terus membaik, bahkan produsen mobil pun membuat sports car yang masuk ke dalam regulasi kei car, pada era 1990an. 

Ada tiga Kei car yang popular dikenal dengan nama ABC. Kenapa ABC? Karena diambil dari huruf depan dari ketiga model tersebut, mulai dari Autozam AZ-1, Honda Beat, dan Suzuki Cappuccino. Penasaran dengan jejak ABC ini? Ayo simak bersama… 

Bermula Dari Solusi Mobilitas 

Kei car atau keijidosha yang berarti mobil ringan dalam bahasa Jepang pertama kali dibuat oleh pemerintah Jepang pada tahun 1949. Kei car memiliki regulasi yang membatasi dimensi serta kapasitas mesin, namun diberikan insentif pajak agar terjangkau. Sehingga diharapkan bisa memberikan solusi mobilitas bagi warga Jepang yang baru saja bangkit pasca Perang Dunia II. 

Awalnya regulasi Kei car sendiri tidak diminati pabrikan karena sangat membatasi. Baru setelah adanya revisi, Kei car mulai populer di era 50an melalui kehadiran Subaru 360. Meski ekonomi Jepang terus naik, Kei car terbukti tetap populer dan mulai mengikuti zaman. Ketika bubble economy yang membawa kekayaan ke publik Jepang lahir, mobil mungil ini ikut berevolusi.

Tidak hanya fitur-fitur canggih mulai muncul di Kei car, pabrikan Jepang menghasilkan sports car sesuai regulasi tersebut. Antara lain adalah panjang mobil hingga 3,3 meter, lebar 1,4 meter, dan tinggi 2 meter. Sedangkan mesin dibatasi hingga 660 cc dan tenaga maksimal 63 hp saja. 

Autozam AZ-1 

Mobil pertama dalam angka ABC merupakan Autozam AZ-1. Brand ini merupakan sub brand dari Mazda yang pertama kali muncul pada tahun 1989. Target pasarnya ialah muda atau yang berjiwa muda. Karena itu lini Autozam umumnya diisi dengan mobil entry level dengan desain yang menarik. AZ-1 sendiri bukan dikembangkan oleh Mazda melainkan Suzuki.

Hal ini dikarenakan Mazda dan Suzuki berkolaborasi dalam pengembangan Kei car serta rebadge produk. Proposal mobil yang menjadi AZ-1 sendiri awalnya dibuat untuk Suzuki, namun akhirnya ditolak manajemen karena dianggap terlalu ekstrim. Bentuknya tergolong eksotis dengan penempatan mesin ditengah dan pintu gullwing.

Chassisnya menggunakan material logam besi, tapi bodinya terbuat dari fiberglass. Awalnya AZ-1 memakai lampu pop-up, namun pada versi akhir malah menggunakan lampu bulat. Sumber tenaga AZ-1 berasal dari mesin Suzuki F6A tiga silinder 657 cc 12 katup DOHC turbocharger, yang dipasang melintang di tengah. Tenaganya 63 hp dan torsi mencapai 85 Nm. Output tersebut disalurkan menuju roda belakang melalui transmisi manual 5 speed. 

Dengan berat hanya 720 kg, AZ-1 sendiri mampu melaju dari 0-100 km/jam dalam waktu 11 detik. Top speed yang dibatasi pada 140 km/jam. Hanya ada 4.392 unit AZ-1 yang pernah dibuat hingga tahun 1994. Selain itu AZ-1 juga memiliki kembaran Suzuki bernama Cera yang diproduksi lebih sedikit lagi yaitu 531 unit saja. 

Honda Beat

Kalau menyebut Honda Beat di Indonesia, pasti terlintas skuter matik yang telah dijual sejak tahun 2008. Namun di Jepang, nama Beat digunakan untuk nama Kei car milik Honda. Beat menjadi produk yang special, lantaran menjadi mobil terakhir yang disetujui oleh Soichiro Honda sebelum meninggal. 

Desain Beat berasal dari proyek mobil sport Pininfarina, yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Honda. Beat menggunakan desain roadster dengan atap vinyl yang bisa dibuka tutup. Interiornya juga atraktif berkat pola jok beraksen hitam dan putih. 

Honda menggunakan mesin E07A tiga silinder 656 cc yang mampu menghasilkan tenaga 63 hp dan torsi 60 Nm. Mesin dengan posisi melintang di tengah ini, dilengkapi dengan Multi Throttle Responsive Engine Control (MTREC) individual throttle body untuk setiap silinder.

Tenaga mesin disalurkan melalui transmisi manual 5 speed menuju roda belakang. Akselerasi dari 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 12 detik. Top speed dibatasi pada 135 km/jam saja. Honda Beat diproduksi hingga tahun 1996 dengan total produksi mencapai 33.600 unit.

Suzuki Cappuccino

Jika AZ-1 awalnya lahir sebagai proyek Suzuki yang ditolak manajemen. Maka Cappuccino dibuat sebagai penggantinya. Dibandingkan AZ-1 dan Beat yang menggunakan layout mid-engine, Suzuki lebih memilih mesin depan yang dianggap biaya pembuatannya lebih terjangkau. 

Body Cappuccino menggunakan model roadster yang unik dengan atap metal yang bisa dilepas sehingga bisa dikonversi menjadi T-bar, targa, maupun atap terbuka. Suzuki Cappuccino juga memiliki distribusi bobot 50:50 yang ideal, sehingga pengendaliannya tidak kalah dengan AZ-1 dan Beat. 

Mesin yang digunakannya serupa dengan Autozam AZ-1, yaitu Suzuki F6A. Uniknya, Suzuki Cappuccino tak hanya ditawarkan dengan transmisi manual 5 speed saja, namun juga ada opsi transmisi otomatis 3 speed. Karena bodinya menggunakan material aluminium, maka Cappuccino ini cukup ringan dengan berat 725 kg.

Akselerasi 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 10 detik. Lalu top speed dibatasi hingga 137 km/jam saja. Berbeda dengan AZ-1 dan Beat, Cappuccino sendiri diekspor menuju pasar Eropa. Masa produksi Cappuccino termasuk Panjang, dari tahun 1991 hingga 1998 dengan total produksi mencapai 28.010 unit.

Digemari di Jepang, Honda N-Box Ludes 2,5 Juta Unit

Honda N-Box Series meraih rekor sebagai produk Honda tercepat dengan angka penjualan 2,5 juta unit di Jepang pada akhir tahun 2023. Angka ini diklaim berdasarkan data dari Japan Automobile Sales Association and All Light Self-Cooperative Association.

Line-up Honda N-Box Series pertama, Honda N-Box, diluncurkan Desember 2011 dengan menawarkan ruang kabin yang lapang. Diklaim punya  performa bertenaga serta memiliki efisiensi bahan bakar.

Awal peluncurannya, Honda N-Box langsung diminati konsumen di Jepang. Honda kembali memperkenalkan varian Honda N-Box+ pada Juli 2012. Lalu Honda N-Box SLASH pada Desember 2014. Honda N-Box Series pun sukses mencapai penjualan kumulatif satu juta unit pada akhir tahun 2016, serta penjualan kumulatif dua juta unit pada akhir tahun 2021.

Memasuki Oktober 2023, Honda N-Box generasi ketiga resmi meluncur dan mempertahankan ruang kabin nyaman, serta visibilitas luas. Memberikan rasa nyaman untuk pengendaranya. Produk ini juga dilengkapi teknologi konektivitas Honda CONNECT serta Honda SENSING yang lebih lengkap. Menutup tahun 2023, Honda N-Box terjual sebanyak 231.385 unit dan menjadi sebagai salah satu produk dengan angka penjualan terbanyak di Jepang.

Honda N-Box Series meraih peringkat pertama produk Light Four-Wheel Vehicle Ranking di Jepang, sejak tahun 2015 hingga tahun 2023. Honda N-Box Series juga berhasil meraih peringkat pertama untuk kategori 4-Wheel Overall Ranking pada tahun 2022 dan 2023.

 

Daihatsu Copen, Hasil Mumpuni Leburan Mobil Konsep

Pada ajang Japan Mobility Show 2023, Daihatsu secara mengejutkan publik dengan meluncurkan mobil konsep Vision Copen. Anda mungkin ingat akan mobil sport Copen keluaran Daihatsu yang kini berada di generasi kedua. 

Namun yang unik dari Vision Copen adalah desainnya yang mengingatkan kita pada Copen generasi pertama, boleh dibilang mobil itu menunjukan bahwa Daihatsu tidak hanya jago menghasilkan mobil kecil dan komersial saja tetapi juga mobil sport. Tapi bagaimana cerita Copen dimulai? Kami akan membahas Copen generasi pertama. 

Leluhur Copen 

Meski dikenal sebagai produsen mobil kecil dan komersial di Indonesia, namun sejatinya Daihatsu juga bermain di berbagai kelas termasuk mobil sport. Bahkan mobil penumpang pertama Daihatsu yaitu Compagno tersedia dalam versi spider atau atap terbuka. Boleh dibilang Compagno Spider inilah nenek moyang Copen. 

Puluhan tahun silam, Jepang tengah menikmati kemakmuran ekonomi pada era yang dikenal dengan nama ‘baburu keiki’ atau ekonomi gelembung. Hampir seluruh lapisan masyarakat Jepang mendapatkan kekayaan dan mulai berbelanja termasuk mobil. Tren ini juga menyasar kei car yang juga dikenal dengan nama keijidosha.

Kei car sendiri merupakan regulasi khusus mobil kecil yang dibuat pemerintah Jepang pasca Perang Dunia 2 untuk menyediakan sarana transportasi murah. Kei car sendiri terbukti populer meski membatasi banyak hal termasuk dimensi dan kapasitas mesin. 

X-021, Personal Coupe, dan FR-X Concept

Pada era 1990an bahkan kei car tersedia dalam bentuk mobil sport untuk memenuhi keinginan pasar mobil specialty car atau mobil hobi. Namun ada satu pabrikan kei car yang absen di kelas ini yaitu Daihatsu. Pabrikan ini mulai mengembangkan kei sports car dan meluncurkan beberapa mobil konsep yang kemudian menjadi Copen. 

Di ajang Frankfurt Motor Show 1991, Daihatsu meluncurkan mobil konsep X-021. Meski bukan kei car, disini bisa melihat arah desain Copen seperti lampu membulat. Sayangnya meski satu unit prototipe sudah dites, Daihatsu tidak melanjutkan pengembangan X-021. 

Selanjutnya ada Daihatsu Personal Coupe yang diluncurkan pada tahun 1993. Seperti X-021, Personal Coupe memiliki lampu yang membulat. Untuk Personal Coupe, Daihatsu menggunakan mesin 4 silinder 1.3 liter. Berlanjut pada tahun 1997, Daihatsu mengeluarkan FR-X Concept bermesin 4 silinder turbo 850 cc.

Kopen menjadi Copen

Baru pada tahun 1999 Daihatsu meluncurkan Kopen Concept pada ajang Tokyo Motor Show. Nama Kopen sendiri merupakan gabungan dari kata Kei dan Open. Untuk mesinnya Daihatsu menggunakan mesin 4 silinder 660 cc mengikuti regulasi kei car. Sistem atapnya yang menggunakan hardtop metal yang dilipat ke bagasi.

Butuh waktu dua tahun bagi Daihatsu untuk menyempurnakan Kopen Concept dan akhirnya pada tahun 2002 di ajang Tokyo Motor Show. Daihatsu secara resmi mengumumkan Copen, kini namanya diambil dari gabungan kata compact dan open. Secara desain bagian depan, Copen didominasi oleh dua lampu bulat dimana satu berfungsi sebagai lampu utama dan lampu lebih kecil dibawah.

Grille depan berbentuk trapesium menyatu dengan garis body di kap mesin. Bagian belakang mobil juga menggunakan dua lampu dimana satu berfungsi sebagai lampu utama dan satu sebagai sein. Desain bodi yang membulat di depan dan belakang membuatnya terlihat seperti Audi TT generasi pertama dengan dimensi yang lebih ringkas. 

Atap mobil terbuat dari bahan aluminium yang bisa dilipat secara otomatis ke dalam bagasi. Pengemudi cukup menekan tombol dan dalam waktu 25 detik atap bisa masuk ke dalam bagasi. Sayangnya memang ketika atap dilipat, maka volume bagasi menjadi lebih kecil dan bahkan terpotong hingga setengah. 

Mesin berkode JB-DET yang diusung Copen mampu menghasilkan tenaga 64 hp dan torsi 109 Nm. Tenaga mesin disalurkan melalui pilihan transmisi manual 5-speed atau otomatis 4-speed menuju roda depan. Secara performa, akselerasi 0-100 km/jam memakan waktu 11,7 detik dan top speed hingga 180 km/jam.

Mesin serupa Daihatsu Xenia 1.3

Copen memiliki handling yang lincah meski suspensi double wishbone di versi konsep diganti dengan MacPherson strut di depan dan torsion beam di belakang. Rem cakram pun hanya tersedia di roda depan saja. 

Awalnya Copen memang hanya dijual di Jepang saja, namun Daihatsu kemudian menawarkan Copen di Eropa dan juga membuat versi setir kirinya dengan mesin 660 cc. Namun akhirnya Daihatsu meluncurkan Copen dengan mesin 4 silinder 1.3 liter berkode K3-VE di tahun 2005, alias sama dengan Xenia dan Sirion! Tenaga mesin naik hingga 86 hp dan torsi ke 119 Nm, hasilnya angka 0-100 km/jam lebih baik dengan 9,5 detik. 

Tercatat terdapat beberapa mobil konsep berbasis Copen generasi pertama. Yang pertama adalah Copen SARD Special yang dibuat oleh tim balap serta tuner asal Jepang SARD pada tahun 2003. Perbedaannya antara lain body kit baru lengkap dengan over fender, rear spoiler, velg 6 spoke, dan atap model fixed.

Masuk ke dalam, interiornya sendiri mendapatkan jok model bucket Recaro serta roll bar. Mesinnya sendiri menggunakan mesin 4 silinder 1.300 cc yang dimodifikasi sehingga mampu menghasilkan tenaga 140 hp dan torsi 130 Nm. Sayangnya Daihatsu tidak memberikan data performa mobil ini.

Tidak pernah dijual resmi di Indonesia

Selanjutnya pada tahun 2005 terdapat Copen ZZ Concept. Mesinnya diganti dengan unit 4 silinder 1.5 liter dengan teknologi DVVT yang baru. Terakhir pada tahun 2007 terdapat OFC-1 Concept, dengan chassis milik Copen generasi 1.

Daihatsu OFC-1 Concept punya desain yang lebih futuristis dengan lampu depan trapesium, velg 17 inci dan juga rear spoiler. Interior OFC-1 Concept sendiri tampil lebih modern dengan layar infotainment ditengah. Untuk dapur pacu, OFC-1 Concept tetap mengandalkan mesin 4 silinder 660 cc turbo. 

Copen generasi pertama dibuat selama nyaris 1 dekade dan berakhir pada bulan Agustus 2012 di Jepang. Lantas bagaimana dengan Copen generasi pertama di Indonesia? Meski tidak pernah dijual resmi di Indonesia. Tercatat Daihatsu Indonesia pernah membawa Copen untuk dipamerkan seperti versi standar di ajang Gaikindo Auto Expo 2003 dan Copen SARD Special di ajang Jakarta Motor Show 2004.

Honda N-Van e:, Kendaraan Niaga EV Super Imut

Setelah dinantikan kepastian kapan bakal diproduksi, wujud final pra-produksi dari Honda N-Van e: pun akhirnya muncul juga. Versi elektrik dari kei car Honda N-Van ini bahkan bakal resmi dipasarkan di Jepang mulai kwartal pertama tahun 2024.

Tampak Serupa, Beda Gaya

Tampilan luar Honda N-Van e: sepintas mirip dengan Honda N-Van biasa. Hanya berbeda pada desain grille. Pada bagian tengah grille N-Van versi EV ini juga dilengkapi soket charger. Bumper depan dan belakang terbuat dari bahan plastik daur ulang.

 Pada area interior, layout kabin tetap mengusung desain urban style yang mengutamakan kepraktisan dan kesederhanaan. Panel ventilasindan pengontrol AC diadopsi dari Honda N-Box versi facelift.

Untuk pengaturan fitur berkendara dapat dilakukan dengan mudah melalui sistem infotaintment terpadu Honda Connect. Semua terpampang pada layar sentuh di dashboard.

Teknologi keselamatan berkendara berbasis ADAS terpadu Honda Sensing dan airbag bagian samping merupakan yang pertamakali dibekalkan oleh Honda untuk kendaraan segmen LCV (Light Commercial Vehicle) atau kendaraan angkutan niaga ringan.

Dengan bentuk baterai yang tipis dan dan poros motor elektrik yang ringkas, lantai kabin N-Van e: tetap rata dan rendah. Volume kabin tidak berubah banyak dibandingkan Honda N-Van versi bensin.

Selain itu, jok model lipat dan bodi tanpa pilar-B membuat akses masuk dan keluar penumpang jadi lebih mudah serta praktis. Bahkan tersedia pula variant cargo van tanpa jok untuk menghasilkan daya muat barang yang lebih besar.

Spesifikasi Lengkapnya Segera Menyusul

Untuk saat ini pihak Honda hanya menyebutkan bahwa jarak tempuh maksimum N-Van e: berdasarkan siklus WLTC mencapai 210 km. Jarak tempuh ini diperkirakan pengendaraannya menggunakan mode berkendara ECON yang menghemat konsumsi daya listrik.

Tak disebutkan berapa besaran kapasitas daya dan jenis baterai yang disandang oleh N-Van e: maupun besaran output motor elektrik pengeraknya. Hanya dikatakan butuh waktu 5 jam untuk melakukan pengisian ulang daya menggunakan charger 6 kW.

Selain itu, N-Van e: memiliki fitur Vehicle-To-Load berkat teknologi Honda Power Supply Connector (AC).

Mobil mungil ini dapat difungsikan sebagai genset mini pemasok sumber daya listrik untuk beragam perangkat kelistrikan dengan pasokan daya hingga 1.500W. Daya yang cukup untuk penggunaan dalam kondisi darurat. Salah satunya yakni pompa ban elektrik atau lampu penerangan darurat.

Dalam event Japan Mobility Show 2023 di Tokyo, Jepang dua pekan mendatang, Honda N-Van e: akan turut dipamerkan bersama konsep desain lainnya dari Honda.

Perihal harga jual, pihak Honda belum mengumumkan secara resmi. Namun diperkirakan konsumen di Jepang harus menyiapkan dana sekitar ¥1 juta atau setara Rp 105 jutaan. Setara dengan harga Honda N-Van versi bensin. Tak terlampau mahal untuk sebuah kei car elektrik bukan?

 

Honda N-Box Gen-3 Tampil Lebih Gaya

Jangan pernah remehkan kei car yang berukuran mungil. Mobil jenis ini tampilannya (kadang) tak kalah keren dari mobil yang ukurannya lebih besar. Salah satunya adalah Honda N-Box. Generasi ketiga dari MPV berukuran mungil lansiran Honda ini resmi debut perdana di Jepang. Ya, kemunculannya baru sebatas perkenalan.

Dibandingkan saat muncul pertama kali di Jepang pada tahun 2017 silam dengan body kotak yang sangat minimalis, desainnya sekarang telah mengalami evolusi yang signifikan. Apa saja perubahan yang disematkan Honda pada N-Box model tahun 2024 ini?

Honda N-Box Didandani

Sepintas desain eksterior Honda N-Box baru terlihat tak jauh beda dari sebelumnya. Pilar kaca tetap dikemas dengan aksen warna hitam seperti versi terdahulu.

Namun saat dicermati, tarikan garis body terutama di bagian atap kini lebih dinamis dan tak terlalu kotak. Lampu belakang LED juga desainnya lebih tipis.

 

Untuk mempercantik tampilan, tersedia paket opsional “Fashion Style”. Handle pintu dan spion warna putih memberi kesan kontras. Pelek bernuansa two-tone tampil dengan dop tengah sewarna body.

Honda N-Box merupakan salah satu dari segelintir kei car dan MPV yang ramah penyandang difabel. Makanya, tersedia varian khusus yang dilengkapi ramp untuk memudahkan akses naik-turun penumpang berkursi roda. 

N-Box Custom

Untuk yang ingin tampil beda, tersedia varian Custom. Kalau panel interior varian standar dikemas dengan material plastik warna cerah, dipadukan dengan jok berbahan kain. Pada varian Custom interiornya dikemas dengan gaya yang lebih elegan.

Interior berlapis kulit pada kabin didominasi nuansa warna yang lebih gelap.Anda akan disuguhi layar sentuh digital 9-inci yang terpasang vertikal di tengah dashboard. Sedangkan di balik setir terpampang layar instrumen digital ukuran 7-inci.

Meskipun ukuran kabinnya terbilang pas-pasan, namun cukup banyak kompartemen penyimpanan yang ditata dengan apik dan praktis.

Cupholder yang dapat digunakan sebagai wadah gelas atau botol air minum tersedia untuk seluruh penumpang. Pada masing-masing panel door trim juga dilengkapi kantong penyimpanan serbaguna.

Pada bagian atas dashboard terdapat wadah penyimpanan. Laci pada dashboard pun kini ukurannya lebih besar.

Tampilan eksterior varian Custom pun kini lebih stylish. Ukuran grille lebih lebar. Desain headlamp dan lampu belakang LED pun berbeda dari N-Box standar.

Bumper depan pun dilengkapi lubang air intake yang memberi kesan sporty. Imbuhan side skirt dan lubang inlet pada bumper belakang membuat tampilan Honda N-Box Custom tampil gaya dan trendy.

Jika ingin tampilan necis dan rapi ala eksekutif, tersedia aksen dark chrome, velg aluminium warna hitam dan eksterior two-tone yang terdapat pada paket opsional “Coordination Style”.

Kelebihan yang diperoleh konsumen pada varian Custom yakni fitur berkendara Honda Sensing plus airbag pada bagian depan dan sisi kabin jadi kelengkapan standar.

Perihal detail dari spek mesin, pihak pabrikan belum mengumumkannya. Hanya dikabarkan tersedia dua versi mesin yakni turbo dan non-turbo.

Saat ini Honda N-Box dibekali mesin 658 cc bertenaga 58 hp (non-turbo) dan 63 hp (turbo). Nah, apakah nantinya bakal hadir pula versi hybrid atau elektriknya? Mungkin saja.

Berapa harga jual dari versi terbaru mobil nan imut ini belum diumumkan secara resmi. Namun pemesanan untuk Honda N-Box akan segera dibuka bagi konsumen di Jepang. 

 

 

Toyota, Daihatsu dan Suzuki Umumkan Kerjasama Garap Mobil Listrik

Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 ke-49 di Hiroshima, Jepang pada tahun ini berbeda dari penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya. Ada yang istimewa dalam pertemuan para petinggi negara industri maju tersebut. 

Pemerintah Jepang bersama dengan Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) mengadakan pameran perkembangan teknologi dan industri kendaraan bertenaga listrik yang berlangsung pada 18-21 Mei 2023.

Salah satu yang menarik perhatian dalam eksibisi tersebut adalah sebuah prototype mobil listrik hasil kerjasama antara Daihatsu, Toyota dan Suzuki.

Tiga raksasa industri otomotif Jepang tersebut berkolaborasi menggarap mobil komersil ringan bertenaga listrik berwujud mini van.

Suzuki dan Daihatsu telah lama dikenal sebagai produsen mobil mungil yang di Jepang dikenal dengan sebutan Kei Car. Rancang bangun prototype minivan yang dipamerkan memanfaatkan keahlian dua pabrikan otomotif tersebut. Sementara teknologi baterai dan elektrifikasi serta sistem penggerak digarap oleh Toyota.

Kei Car Bertenaga Listrik Untuk Pangsa Pasar Komersil

Terdapat sejumlah alasan di balik pemilihan jenis kendaraan Kei Car sebagai basis platform rancang bangun prototype minivan EV kolaborasi tiga pabrikan tersebut.

Kei Car mudah diproduksi dan biayanya tidak terlampau tinggi. Harga jualnya pun dapat menjangkau banyak kalangan. Desain yang praktis dan ringkas sebagai ciri khas dari Kei Car jadi keunggulan yang tak dimiliki jenis kendaraan lainnya.

Basis desain yang digunakan pada prototype tersebut adalah Daihatsu Hijet yang telah diperkenalkan pada tahun 2021 lalu. Mobil ini memiliki saudara seplatform yakni Toyota Pixis Van dan Suzuki Every.

Prototype minivan EV yang tengah dipamerkan hanya desain tampilan eksteriornya saja yang mirip dengan Kei Car versi berpenggerak motor bakar. Selain sistem penggerak, perbedaannya terletak pada soket pengisian daya baterai dan tentu saja tanpa pipa knalpot.

Spek Masih Rahasia, Tapi Akan Segera Diproduksi

Jika anda penasaran seperti apa spek lengkap dari prototype mini van EV tersebut, kami pun demikian. Ketiga pabrikan masih merahasiakan detail dari spek mobil listrik mungil ini.

Hanya sedikit ‘bocoran’ yang diungkap yakni versi produksinya nanti akan menggunakan platform DNGA dari Daihatsu.

Dengan penggunaan platform DNGA, mobil ini nantinya juga bakal dibuat dalam beragam varian model. Jadi tak hanya diproduksi untuk kebutuhan pangsa pasar komersil saja, namun juga versi kendaraan penumpang.

Sama seperti halnya Daihatsu Hijet dan Suzuki Every, masing-masing brand bakal tampil dengan ciri khas masing-masing.

Tak disebutkan secara rinci perihal jenis baterai maupun output daya motor listrik yang digunakan. Hanya saja, jarak tempuhnya diperkirakan mampu mencapai 200 km.

Tak perlu menunggu lama, karena versi produksi dari kerjasama Toyota, Daihatsu dan Suzuki  ini akan dipamerkan tahun ini juga. Hanya saja belum diumumkan apakah mobil ini bakal diproduksi di Jepang atau di basis manufaktur dari ketiga pebrikan yang berada di luar Jepang, termasuk di Indonesia.

 

Mitsubishi Delica Mini Bagi Kaum Muda Berjiwa Petualang

Kei car yang mungil dan ekonomis nampaknya masih sangat diminati dan mampu melawan gempuran mobil listrik. Mitsubishi bahkan bakal segera memasarkan model kei car terbaru yakni Delica Mini.

Versi konsep dari mobil mungil ini sebenarnya telah diperkenalkan sejak November 2022 dan tampil perdana Januari lalu di Tokyo Auto Salon 2023.

Namanya saja yang serupa dengan minibus Delica D:5 yang ukurannya lebih besar. Namun ini adalah spesies yang berbeda. Delica Mini adalah pengganti dari Mitsubishi Ek X Space. Apa saja keunikan yang ditawarkan oleh Mitsubishi pada Delica Mini?

Si Mungil Bergaya Petualang

Mobil ini panjangnya hanya 3,3 m dengan lebar 1,4 m. Anda pun dapat parkir di manapun dengan mudah. Saking mungilnya, body Delica Mini bahkan masih 23 cm lebih pendek dari mobil listrik Fiat 500 yang menurut kami ukurannya sudah terbilang kecil.

Siluet eksterior sepintas mirip dengan Ek X Space. Hanya saja, bagian depan Delica Mini telah mengusung gaya “Dynamic Shield”. Desain headlamp LED pun berbeda. Pada bagian bawah bumper depan terpasang skid plate ala mobil off-road.

Pada fender dan side skirt dihiasi aksen stiker berwarna glossy black. Terlihat serasi dengan velg alloy 15-inci bernuansa dark-silver.

Kei car bernuansa petualang ini dihiasi roof rail berwarna dark silver yang terlihat kontras dengan 12 ragam pilihan warna body. Ash Green Metallic adalah salah satu warna baru yang diperkenalkan oleh Mitsubishi.

Aneka Ragam Aksesoris Unik

Ragam paket aksesoris opsional yang ditawarkan jadi kiat untuk memikat konsumen usia muda di Jepang.

Para konsumen dapat memilih paket sesuai selera. Mulai dari paket Active Tone Style yang memberi imbuhan aksen warna dan decal sticker dominasi warna hitam dan putih yang bernuansa urban look.

Untuk para kaum muda berjiwa petualang tersedia paket Wild Adventure Style yang kental dengan nuansa off-road. Mulai dari aksen decal berkelir silver dan hitam, mud flaps fender warna merah, roof rack, dan masih banyak lagi.

Interior Praktis Ala Mobil Petualang

Kemasan interior Delica Mini lebih keren dari eK X Space. Tak hanya mengalami ubahan desain dashboard. Panel layar sentuh digital pun telah menggunakan versi 9-inci.

Karena mobil ini berorientasi petualang, maka panel pintu hingga jok dikemas dengan material tahan air dan tahan gesek.

Dek bagian belakang dapat digeser hingga 320 mm dan berfungsi layaknya meja. Akses masuk dan keluar kabin tengah pun sangat mudah dan praktis berkat pintu geser otomatis. Bukaannya pun cukup lebar yakni 650 mm.

Bahkan mobil ini dilengkapi filter udara serta sistem pengharum kabin. Wuiiih.. keren bukan?

Delica Mini dibekali mesin 3-silinder 658 cc plus modul sistem hybrid ringan. Output tenaganya yakni 51 hp untuk versi non turbo dan 63 hp untuk versi turbocharged.

Modul hybrid berupa motor listrik yang ditenagai baterai lithium-ion akan memberi suplemen daya ekstra sebesar 2 kW atau setara 3 hp.

FWD atau AWD

Perihal kenyamanan berkendara, Delica Mini dibekali sistem suspensi yang siap diajak menjelajah trek off-road ringan. Fitur berkendara seperti Grip Control / Hill Descent Control bakal makin lengkap jika dipadukan dengan penggerak 4WD. Tersedia opsi ban semi off-road berukuran 165/60R15.

Tak perlu menunggu lama. Mitsubishi Delica Mini akan segera beredar di Jepang mulai 25 Mei mendatang.

Harganya di Jepang berada di kisaran ¥1.804.000 – ¥2.238.500 atau sekitar Rp 203,9 hingga Rp 253 jutaan. Menyesuaikan spek dan variant.

Sejak akhir Januari lalu, pemesanan untuk Delica Mini telah tembus lebih dari 9.000 unit. Tak disangka, variant 4WD dan spek termahal justru paling diminati. Apakah Delica Mini bakal diboyong ke Indonesia?

Nissan Sakura Raih Gelar Japan Car of the Year Dan Kei Car of the Year 2022-2023

Sebuah kabar gembira bagi Nissan, mobil mungil bertenaga listrik, Sakura berhasil meraih penghargaan Japan Car of the Year 2022-2023. Ini adalah kali keenam bagi Nissan meraih predikat mobil terbaik di Jepang tersebut.

Tak hanya itu, Sakura juga meraih predikat Kei Car of the Year, kategori khusus untuk segmen mobil berukuran mungil yang di Jepang populer dengan istilah Kei car.

Kei car adalah sebutan populer yang berasal dari istilah dalam bahasa Jepang “keijidosha” atau “mobil ringan”. Mobil dalam kategori Kei car diproduksi berdasarkan regulasi kendaraan penumpang terkecil yang diperbolehkan melintasi jalan tol di Jepang.

Kategori Kei car yang dipadukan dengan teknologi EV menjadikan Nissan Sakura begitu unik. Sebagai mobil listrik yang bebas emisi gas buang, Sakura menjadi kendaraan ramah lingkungan yang sesuai dengan visi masa depan pemerintah Jepang.

Berdasarkan uji berkendara hingga 150 km, kabinnya yang senyap serta handling dan performanya yang lebih unggul dari mobil konvensional menjadi pertimbangan tersendiri bagi para juri.

Nissan Sakura merupakan mobil listrik bertenaga baterai kedua dari pabrikan tersebut, yang meraih gelar prestisius. Gelar serupa pertamakali diraih oleh Nissan LEAF pada tahun 2011 silam.

Value for money Kei Car

Value for money adalah salah satu kunci keberhasilan untuk Nissan Sakura. 

Menggunakan platform NMKV (Nissan-Mitsubishi Kei Vehicle) dibekali dengan baterai berdaya 20-kWh untuk memasok listrik bagi motor penggerak 64 hp di roda depan. Daya jelajahnya diklaim mencapai 180 km.

Fitur teknologi keselamatan berkendara yang dimiliki Sakura yakni 360° Safety Assist yang sekelas dengan mobil mewah pun menjadi poin plus.

Dibandingkan dengan kompetitor, Sakura yang seharga ¥2,33 juta (Rp 266 juta), merupakan mobil listrik termurah di Jepang.

 

Mitsubishi Delica Mini 2023

Peringati 55 Tahun Mitsubishi Delica, Hadir Versi Mini?

Mitsubishi Delica keluar versi imut. Mesin turbo hybrid, gerak empat roda dan punya pintu geser.

Di Indonesia, kita mungkin lebih terbiasa menyebut Mitsubishi Delica sebagai L300. Kendaraan komersial yang tangguh dan laku. Meskipun Delica ‘betulan’ sempat hadir beberapa tahun lalu. Umurnya tidak panjang karena sudah tidak lagi dijual. Berbeda dengan di negara asalnya, tahun depan Delica akan menginjak umur 55 tahun!

Untuk memperingati itu, Mitsubishi akan meluncurkan model Delica dalam bentuk Kei car. Alias mobil kecil. Namanya Delica Mini. Nama yang ‘kreatif’. Di luar bentuknya yang mungil, Delica kecil ini dibekali kemampuan mirip dengan versi ‘dewasa’. Ada penggerak 4WD, ground clearance tinggi dan punya penggerak hybrid. Keren.

Tapi karena ini masih sekedar perkenalan, Mitsubishi belum membuka spesifikasinya. Imbuhan hybrid pun kami dapatkan infonya dari melihat foto di bawah. Ada tulisannya di pintu bagasi. Namun jika merangkum informasi yang kami dapat dari beberapa situs luar, Mitsubishi Delica Mini kemungkinan berbasis Mitsubishi eK. Dimensinya sama. Panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm dengan tinggi antara 1.640 hingga 1.660 mm. Tergantung varian atau kelengkapan tambahan. Wheelbasenya cukup masuk akal, 2.495 mm.

Kalau benar berbasis Mitsubishi eK, maka mesin yang dipasangkan adalah tiga silinder turbo, bensin. Berkapasitas 658 cc. Tentunya dipasangkan dengan penggerak elektrik dan CVT.

Desainnya memang seperti Delica. Bentuk kotak terlihat tangguh, mukanya sangat Delica dengan lampu mengotak, grill tegas dan pahatan membentuk bull bar di bemper. Ini seperti melihat versi karikatur dari Delica yang ada sekarang. Layaknya Kei car, atapnya tinggi untuk menunjang kepraktisan. Pintu belakang adalah electric sliding door. Pasti mudah untuk keluar masuk mobil.

Rencananya, Mitsubishi akan meluncurkan mobil ini untuk pasar Jepang bulan Januari 2023 nanti. Bertepatan dengan acara Tokyo Auto Salon 2023. Menarik mobilnya. Mungkin salah satu IU (Importir Umum) ada yang bisa memasukan ke Indonesia?

Kei Car Honda N-BOX Mejeng di Dreams Café

Honda N-BOX mengadopsi konsep ‘Man Maximum, Machine Minimum’.

Honda N-BOX, salah satu produk kei car Honda N Series yang sangat populer di pasar domestik Jepang, ‘indekost’ di Dreams Café by Honda, Senayan Park Jakarta, mulai tanggal 1 sampai 26 September 2022. Mobil imut ini memiliki konsep sebagai mobil minivan lima pintu dengan mesin berkapasitas cukup 660 cc saja.

Honda N-BOX juga mengadopsi konsep ‘Man Maximum, Machine Minimum’. Konsep ini merupakan ciri khas mobil Honda, sebagai pendekatan dasar desain yang meminimalkan ruang pada komponen mekanis. Sehingga tujuan akhirnya untuk meningkatkan efisiensi ruangan kendaraan. Tangki bahan bakar terletak pada bawah jok depan, turut berkontribusi pada desain interior N-BOX yang lebih minimalis, namun tetap nyaman ketika digunakan.

Generasi pertama dari Honda N-BOX diperkenalkan pertama kali pada bulan November 2011 dan dijual hingga Agustus 2017. Honda Motor Co., Ltd. kemudian memperkenalkan generasi keduanya pada September 2017 dengan mesin 660 cc yang dilengkapi dengan perangkat turbocharger. Sehingga performa berkendaranya menjadi lebih menyenangkan.

Honda N-BOX pernah berhasil meraih gelar Car of the Year pada tahun 2017 dari Japan Automotive Hall of Fame. Disusul penghargaan bergengsi lainnya pada tahun berikutnya, berupa Technology of the Year Award dari Automotive Researchers’ and Journalists’ Conference of Japan for weight reduction technology.

Honda N-BOX menggunakan teknologi laser brazing untuk penyatuan atap ke panel bodi, serta dilengkapi fitur LED headlight sebagai fitur standar di semua tipe. Sedangkan di bagian interior, warna beige digunakan untuk menciptakan nuansa rileks selayaknya penumpang sedang berada di dalam lounge.

Kenyamanan penumpang juga diutamakan dengan penggunaan Aller Clean Seat yang dapat mematikan sumber alergi yang berpotensi menempel pada permukaan jok. Kaca film 360˚ super UV/IR juga diaplikasikan pada seluruh kaca, untuk meminimalisir sinar ultraviolet dan infra merah yang masuk ke dalam kabin.

Mendukung kekedapan interior, terdapat peredam yang dapat mengurangi bunyi dan getaran. Sedangkan untuk pengaturan tempat duduk, ada fitur Super Slide yang membuat kursi penumpang depan mampu direbahkan dengan jangkauan 570 mm. Penumpang belakang menjadi mudah untuk untuk pindah ke kabin depan.

Untuk memberikan pengalaman berkendara yang berkesan, untuk pertama kalinya Honda menggunakan mesin i-VTEC di kendaraan mini. Optimalisasi juga diterapkan pada transmisi CVT dan sistem suspensi, serta penyempurnaan pada jarak pandang yang lebih luas berkat pilar A berdesain pipih.

Dilengkapi Honda SENSING

Untuk fitur keselamatan, Honda N-BOX telah dilengkapi dengan Honda SENSING sebagai teknologi keselamatan yang berfungsi mendampingi pengemudi saat berkendara. Ditambah lagi dengan sebuah fungsi baru untuk mencegah kendaraan mundur karena salah memasukkan gigi transmisi. N-BOX menjadi tipe pertama di antara jajaran kei car Honda yang dilengkapi dengan fitur Honda SENSING sebagai perlengkapan standar.

Jujur saja, kami belum mendapat bocoran info apakah Honda N-BOX ini akan dijual resmi di Indonesia. Namun, di tengah kepadatan lalu-lintas kota besar di Indonesia, memang pantas jika Honda N-BOX ini berseliweran. Dimensi mungil, fungsional, mesin kecil dengan turbocharger, kurang apa lagi?