Upaya Gaet Peminat, Harga Spesial Omoda E5 Diperpanjang

Guna merespon keinginan pasar terhadap Chery Omoda E5, PT Chery Sales Indonesia memperpanjang program harga spesial dan menambahkan fitur untuk melengkapi teknologi yang ada di dalam kendaraan listrik tersebut. Program harga spesial Chery Omoda E5 dengan harga Rp 488,8 juta termasuk PPn 1 persen, kini dapat dinikmati oleh empat ribu konsumen pertama.

Perpanjangan program ini dilakukan melanjutkan program harga spesial fase kedua untuk dua ribu konsumen pertama yang telah terpenuhi pada IIMS 2024 lalu. Chery juga memberikan fitur tambahan pada Omoda E5, yakni Car Link O.

Keputusan Chery untuk memperpanjang program harga spesial Omoda E5 ini disesuaikan dengan data penjualan yang positif. Seiring dengan bertumbuhnya keinginan pasar terhadap mobil listrik, pemesanan Omoda E5 kini sudah mencapai 2.400 unit.

Tercatat sudah ada sekitar 300 unit telah diterima oleh konsumen sejak bulan Februari silam. Chery berencana untuk mencapai angka 1.000 unit, hingga menjelang momen Lebaran.

“Kami menginginkan agar lebih banyak lagi konsumen yang bisa mendapatkan harga spesial. Selain itu, adanya fitur Car Link O semakin memudahkan pengguna dalam pengaktifan fitur. Sepertoi monitoring baterai dan merekam perilaku berkendara,” kata Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia.

Dengan fitur Car Link O, pengguna Chery Omoda 5 mengakses semua fitur kendaraannya, hanya dengan menggunakan smartphone mereka. Pengguna dapat melihat berbagai informasi mulai dari Battery Health Care, Chery Safety Care, Smart Charging, Climate Control, dan Driving Behavior Report.

Untuk 4.000 konsumen pertama, termasuk 300 konsumen awal, akan mendapatkan undangan pembaruan fitur Car Link O secara gratis. Selanjutnya, akan ada proses registrasi dari dealer agar mobil tersemat dengan fitur Internet of Vehicle (IoV). Untuk informasi lebih lanjut, konsumen dapat langsung mengunjungi dealer Chery terdekat untuk mendapat informasi terbaru tentang fitur Car Link O.

Kendaraan Listrik BYD

PLN Tebus 10 Ribu Unit Kendaraan Listrik BYD, Buat Apa?

Untuk mempercepat transisi menuju era kendaraan elektrifikasi di Indonesia, BYD siap memfasilitasinya dengan inovasi kendaraan listrik. PT BYD Motor Indonesia pun menjalin kerjasama selama lima tahun dengan PT PLN (Persero), melalui sub-holding PLN Icon Plus. 

Kolaborasi ini didukung 10 ribu unit kendaraan listrik BYD yang disiapkan sejumlah dealer BYD di seluruh Indonesia. Penandatanganan Head of Agreement dilakukan oleh Eagle Zhou, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, bersama Ari Rahmat Indra Cahyadi,  Direktur Utama PLN Icon Plus. Bertempat di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, pada 15 Maret 2024 silam.

“Kami di BYD sangat bersemangat dengan kolaborasi bersama PT Indonesia Comnet Plus. Melalui subholding PLN Icon Plus untuk menyediakan Electric Vehicle BYD dalam lima tahun ke depan,” ujar Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia.

PLN Icon Plus sebagai sub-holding PLN menangani lini bisnis di luar kelistrikan (Beyond kWh). Transformasi PLN Icon Plus berfokus pada empat segmen, yaitu segmen PLN, segmen Retail, segmen Publik, dan segmen Electricity Related Business.

“Kemitraan antara PLN Icon Plus dan BYD dengan pihak dealer, dalam penyediaan kendaraan listrik BYD di Indonesia, menjadi langkah penting dalam mendukung transformasi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan di Indonesia,” jelas Ari Rahmat Indra Cahyadi, Direktur Utama PT Indonesia Comnet Plus.

Saat ini, BYD Indonesia memasarkan tiga model yaitu BYD Dolphin, Atto3 dan sedan Seal. Ketiganya sudah bisa dipesan di dealer BYD. 

 

Baterai mobil vinfast

Khawatir Baterai Mobil Listrik? Ini Solusi Pabrikan Vietnam, VinFast

VinFast, pabrikan Vietnam yang berkenalan dengan pasar Indonesia di IIMS 2024, mengumumkan soal sistem berlangganan baterai mobil listrik VinFast. Atau Battery Subscription kalau kata anak Jaksel.

Penyewaan baterai mereka, diklaim terbukti berhasil di Vietnam. Sistem sewa ini menawarkan solusi yang menarik bagi pengendara di Indonesia, khususnya yang sedang melirik kendaraan listrik pertamanya. Jadi saat Anda beli mobil, baterai yang merupakan komponen paling mahal, tidak dihitung.

Ini langkah cerdas yang akan menguntungkan VinFast dan konsumennya. Dengan menawarkan pilihan untuk membeli mobil disertai dengan atau tanpa baterai, produsen kendaraan listrik Vietnam ini membuka pilihan mobil listrik dengan harga yang lebih variatif untuk setiap modelnya.

Pabrik VinFast di Hai Phong

“Oleh karena itu, VinFast hadir menawarkan kebijakan penyewaan baterai berbasis langganan atau battery subscription. Sebuah potensi baru yang dapat memisahkan komponen battery pack dari harga pembelian mobil. Dengan penawaran ini, VinFast berkomitmen untuk mengatasi kekhawatiran yang paling mengganggu pemilik kendaraan listrik yakni degradasi baterai,” ujar Tran Quoc Huy, CEO VinFast Indonesia.

Keuntungan lainnya adalah, Anda tidak perlu memikirkan kondisi kesehatan baterainya. Salah satu skema yang ditawarkan adalah, kalau baterai mobil kesehatannya turun hingga tingkat 70 persen, maka VinFast akan mengganti. Gratis pula.

“Hal ini menghilangkan kekhawatiran dan potensi biaya tinggi untuk mengganti sendiri baterai yang rusak, pengeluaran yang signifikan pada kepemilikan kendaraan listrik tradisional,” tambah Huy. Selain itu, selama berlangganan, VinFast akan menanggung biaya perawatan baterai.

Ekonomi Sirkular

Lalu, apa yang terjadi dengan baterai yang sudah tidak digunakan atau masa langganannya habis? VinFast berupaya memastikan penerapan model ekonomi sirkular. Caranya, baterai harus diperoleh secara bertanggung jawab dari perusahaan baterai terkemuka. Dengan kemampuan daur ulang hingga 95 persen.

Untuk memastikan pengelolaan baterai yang bertanggung jawab, VinFast menggunakan model penyewaan baterai untuk mengganti baterai dan menggunakan kembali baterai yang sudah ada sebagai unit penyimpanan energi.

VinFast telah menjalin kemitraan global dengan Li-Cycle, sebuah perusahaan terkemuka asal Kanada untuk daur ulang baterai. Mereka juga mengumumkan Memorandum of Understanding (MOU) dengan Marubeni Corporation, konglomerat perdagangan dan investasi besar Jepang.

Marubeni diharapkan dapat memanfaatkan teknologi eksklusif dari mitra strategisnya untuk mendaur ulang baterai kendaraan listrik VinFast. Mengubahnya menjadi Battery Energy Storage System (BESS) yang terjangkau dan mudah diproduksi. Tanpa memerlukan pembongkaran, pemrosesan dan pengemasan ulang baterai.

Tentunya ini ide hebat yang patut dicoba. Tapi mohon diperhatikan, pasar Indonesia banyak yang bilang mirip dengan negara ini atau itu. Tapi percayalah, pasar di sini beda.

Tidak Sampai Semalam, Rivian Kebanjiran Order Buat Model R2

Seperti yang telah diprediksi oleh sejumlah pihak sebelumnya, Rivian R2 bakal menarik banyak peminat. Beberapa hari silam, RJ Scaringe, Chief Executive Officer Rivian, mengumumkan bahwa jumlah pemesanan unit R2 sudah melampaui angka 68 ribu. Ia memberikan informasi tersebut melalui akin media sosial X (Twitter). Bagaimana tidak menarik banyak peminat dalam waktu tak sampai semalam saja, sebab booking fee-nya hanya US$100 (sekitar Rp 1,6 juta).

“Kami amat terkejut dengan respons publik atas produk Rivian, yaitu R2, R3, dan R3X. Hanya dalam waktu kurang dari 24 jam, kami telah menerima lebih dari 68 ribu pesanan,” ujar RJ Scaringe. Angka untuk model R2 tersebut memang spektakuler, tapi lain cerita untuk model R3 dan R3X. Karena masih banyak calon konsumen yang menahan pemesannya.

Rivian masih berharap jika nantinya konsumen yang sudah memesan model R2, dapat ‘switching’ ke model R3 jika waktunya memang tepat. Sehingga konsumen produk Rivian pun semakin banyak dan pembagian jumlah model yang dipasarkan pun semakin merata. Dengan booking fee terjangkau itu, belum tentu mencerminkan jumlah unit yang bakal terjual.

Sebab hal serupa juga sempat terjadi pada Ford F-150 Lightning maupun truk fenomenal Tesla Cybertruck. Kedua mobil tersebut sempat memperoleh angka pre-order yang bagus, namun di saat mendekati pelunasan malah ‘mundur teratur’ dan membatalkan pemesanan mereka. Alasan lainnya kemungkinan karena pabrikan tersebut meleset untuk menghadirkan kendaraan sesuai ekspektasi konsumen.

Mobil ini diproyeksikan masuk jalur produksi pada semester pertama tahun 2026 nanti. Banderolnya mulai dari angka US$ 45 ribu (sekitar Rp 702 jutaan). Rivian R2 memiliki opsi single motor, dual motor, dan triple motor. Untuk varian tertinggi, Rivian mengklaim bahwa akselerasi 0-100 km/jam dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari tiga detik.

Inovasi BYD Dukung Penetrasi di Pasar Global

Inovasi teknologi menjadi koridor bagi Build Your Dreams (BYD) untuk menghasilkan masa depan yang berkelanjutan. Perusahaan yang berkantor pusat di Shenzhen, Guangdong, China, ini melakukan investasi signifikan dalam penelitian dan pengembangan, serta sudah menghasilkan sejumlah teknologi inovatif berkelanjutan, demi mewujudkan visi untuk membangun ekosistem bebas emisi.

BYD sudah berhasil masuk ke pasar global dalam pengembangan beberapa produk. Mulai dari kereta listrik, baterai, kendaraan listri atau New Energy Vehicle (NEV), serta teknologi energi baru lainnya. Sebagai produsen kendaraan listrik, kini BYD telah berhasil menjual lebih dari enam juta unit.

Tersebar di 70 negara

Kendaraan listrik BYD merupakan solusi yang berkelanjutan dan cerdas. Tentu tidak terlepas dari adanya keunggulan teknologi canggih, seperti baterai Lithium-ion berenergi tinggi, platform Blade Battery yang aman dan tahan lama, serta sistem manajemen termal yang cerdas. Sekarang, produk kendaraan listrik BYD telah tersebar di 70 negara dan 400 kota yang berada pada enam benua. Kepercayaan pasar global terhadap BYD ini dibangun melalui reputasi e-platform inovatif yang cerdas, efisien, dan aman.

Inovasi e-platform ini dibangun dari gabungan berbagai teknologi canggih, seperti baterai lithium-ion, motor listrik, dan sistem kontrol elektronik, untuk memberikan kinerja yang optimal. E-platform milik BYD ini menjadi paradigma baru dalam pengembangan kendaraan listrik.

Kombinasi aspek positif

Ada beberapa aspek positif yang dikombinasikan pada e-platform ini, yaitu integrasi ketahanan, keselamatan, teknologi, dan kecerdasan. BYD sengaja ‘menjejalkan’ motor listrik, gearbox, inverter, konverter DC/DC, dan komponen penting lainnya, sehingga terjadi penghematan ruang bodi mobil. Unit ini dapat mengurangi berat, sekaligus meningkatkan efisiensi.

Salah satu bagian dari e-platform kendaraan listrik BYD adalah Blade Battery yang menjadi sumber energi utama. Baterai inovatif ini menawarkan tingkat pengisian daya yang cepat, jangkauan yang lebih jauh, dan tingkat keselamatan yang lebih tinggi, dibandingkan baterai lithium-ion konvensional. Kami telah mencoba langsung tiga produk kendaraan listrik BYD untuk pasar Indonesia, yaitu Dolphin, Atto 3, dan Seal.

Banyak menghasilkan inovasi

Tak hanya itu, kami pun mendapat kesempatan untuk melihat beberapa produk kendaraan listrik unggulan dari BYD, saat mengunjungi ‘markasnya’ di China. Sebut saja multi purpose vehicle (MPV) Denza D9, sport utility vehicle (SUV) YangWang U8, dan supercar YangWang U9. Dengan kata lain, BYD memiliki keyakinan untuk mewujudkan sebuah masa depan yang lebih baik, melalui begitu banyak inovasi yang dihasilkan selama ini.

Di Tanah Air, sebenarnya produk BYD bukan barang baru. Sebab beberapa kendaraan BYD telah digunakan sebagai armada taksi Bluebird sejak tahun 2018 silam. Selain itu, sejumlah bis listrik pun mengaspal setiap hari, sebagai armada transportasi publik Transjakarta. Melihat besarnya peluang pasar yang didukung respon positif masyarakat Indonesia, BYD telah memasuki pasar otomotif Indonesia, pada awal Januari 2024.

BYD juga menjalin kemitraan dan dealer mobil lokal, guna meningkatkan investasi. Potensi pasar Indonesia yang tinggi terhadap kendaraan listrik, sejalan dengan visi dan misi BYD untuk membangun ekosistem bebas emisi. Dengan dukungan regulasi pemerintah Indonesia terkait pengembangan kendaraan listrik, rasanya BYD semakin yakin bahwa ‘impiannya’ bisa terwujud di Indonesia.

Program Ramadan Sale Mudahkan Konsumen Punya Mobil Wuling

Mendekati bulan Ramadan, Wuling menggelar program promosi Ramadan Sale yang berlaku secara nasional hingga 31 Maret 2024. Pelanggan punya kesempatan untuk mendapat keuntungan, di antaranya hadiah spesial berupa dua gram logam mulia tanpa diundi. Hadiah ini khusus untuk pembelian produk Air ev, BinguoEV, Alvez, dan New Almaz RS.

Program Lifetime EV Core Warranty juga berlaku untuk seluruh varian Air ev dan BinguoEV. Termasuk gratis charging device untuk Air ev (Long Range) dan semua tipe BinguoEV. Tersedia pula gratis biaya servis berkala untuk produk Wuling tertentu hingga 4 tahun, atau mencapai jarak tempuh 50 ribu km.

Garansi tiga komponen inti

Alasan diadakannya program Ramadan Sale ini ialah memberikan kenyamanan kepada konsumen yang ingin memiliki produk Wuling impiannya. Apalagi jika mereka ingin menggunakannya untuk berkendara bersama keluarga, menuju kampung halaman di saat hari raya nanti.

Program Lifetime Core EV Component Warranty masih dapat dinikmati oleh konsumen yang melakukan transaksi Wuling BinguoEV dan Air ev. Garansi ini mencakup tiga komponen inti, yaitu power battery, drive motor, serta motor control unit. Konsumen yang memesan Air ev Long Range dan semua tipe BinguoEV juga mendapatkan charging device Non OCPP secara gratis.

Uang muka ringan

Promo Extensive Free Maintenance diberikan melalui gratis biaya jasa dan suku cadang sebanyak 16 kali perawatan berkala, khusus untuk setiap pembelian Air ev atau BinguoEV. Jika disesuaikan dengan interval servis, maka masa berlaku program untuk Air ev hingga 8 tahun atau 150 ribu km. Sedangkan untuk BinguoEV memiliki masa berlaku 15,5 tahun atau 155 ribu km.

Wuling Air ev kini dapat dimiliki dengan uang muka mulai dari Rp 26 jutaan atau cicilan mulai dari Rp 4 jutaan per bulan. Konsumen yang ingin memiliki New Almaz RS Pro dan New Almaz RS Pro Hybrid ini, cukup siapkan uang muka mulai dari Rp 80 jutaan atau cicilan mulai Rp7 jutaan per bulan.

Konsumen yang ingin punya Alvez, uang mukanya mulai dari Rp 20 jutaan atau cicilan mulai dari Rp 3 jutaan per bulan. Terdapat pula penawaran trade in bagi pemilik seri Almaz yang ingin mengganti kendaraannya menjadi New Almaz RS Pro atau New Almaz RS Pro Hybrid.

Peran Besar FinDreams di Pembuatan Baterai Mobil BYD

Tak hanya ingin berfokus dalam menciptakan ekosistem energi tanpa emisi, Build Your Dreams (BYD) telah melakukan pengembangan untuk pembangkit listrik, penyimpanan dan penggunaan energi. Salah satu inovasi berkelanjutan BYD adalah baterai berbahan lithium-ion untuk berbagai keperluan. Pada tahun 2022 silam, produksi baterai mulai dioperasikan oleh FinDreams Battery, anak perusahaan BYD, yang berada di Chongqing, China.

Setahun kemudian, BYD secara resmi memasuki pasar kendaraan listrik dengan deretan produk New Energy Vehicle (NEV), yang menggunakan sumber energi baterai berjenis Blade Battery. Inovasi baterai BYD telah mampu meyakinkan berbagai pihak dan konsumen di berbagai belahan dunia.

Blade battery telah teruji maksimal

Oleh karenanya, BYD berfokus pada produksi kendaraan listrik dengan menggunakan inovasi baterai Blade Battery. Sebab baterai jenis ini dapat digunakan hingga 600 km dan dapat meningkatkan kepadatan energi hingga 50 persen.

Tingkat keamanan dan keselamatan dari Blade Battery ini pun sudah teruji secara maksimal, seiring dengan BYD mempunyai pijakan yang kuat bagi pengembangan produk kendaraan listriknya. Blade Battery menjadi satu-satunya yang lolos melalui serangkaian pengujian, salah satunya Nail Penetration Test. Dengan menguji kemampuan dalam menghilangkan potensi terbakarnya baterai saat ada kecelakaan.

Rentang hidup hingga 1,2 juta km

Sel Blade Battery memiliki rentang hidup sepanjang 1,2 juta km atau sekitar tiga ribu kali pengisian ulang (charging). Para ahli di BYD juga terus menyempurnakan volume kubik instalasi baterai, dengan menyediakan 50 persen lebih banyak ruang untuk penyimpanan.

FinDreams Battery juga telah menguji Blade Battery secara mendalam. Seperti dihancurkan, ditekuk, dipanaskan dalam tungku hingga 300 derajat Celcius, termasuk diisi secara berlebihan hingga 260 persen.

Keunggulan lain dari Blade Battery adalah fungsinya yang juga sebagai bagian dari rangka kendaraan listrik BYD. Kini BYD memiliki e-platform 3.0 dengan susunan dari Blade Battery untuk memperkuat struktural e-platform 3.0 jika terjadi benturan atau kecelakaan. Blade Battery buatan pabrik FinDreams Battery ini telah memiliki 600 paten, sehingga membuat BYD semakin ‘pede’ untuk masuk ke pasar global.

Modal Kuat BYD Dalam Hadirkan Teknologi Elektrifikasi

Build Your Dreams (BYD) terus bertekad untuk terus memperluas penetrasi global dan membagikan visinya, termasuk di pasar Tanah Air. BYD sendiri merupakan perusahaan teknologi yang secara konsisten melakukan inovasi berkelanjutan melalui teknologi elektrifikasi. Visi utamanya ialah membangun ekosistem energi yang bebas emisi.

Babak baru transformasi industri

BYD memulai lembaran baru dalam transformasi industri, mengarahkan dunia ke arah mobilitas yang lebih efisien, inovatif, dan berkelanjutan. Inovasi BYD ini mencerminkan komitmen untuk membentuk masa depan transportasi yang ramah lingkungan, sekaligus responsif terhadap kebutuhan masyarakat global.

BYD memiliki beberapa ‘modal kuat’ berupa teknologi elektrifikasi untuk disuguhkan kepada dunia, melalui sejumlah produk andalannya. Aspek yang pertama ialah e-platform, ya huruf ‘e’ di sini menunjukkan koneksi elektrik pada platform kendaraan, dan angka 3.0 di belakangnya ialah karena terintegrasi dengan penggunaan blade battery.

Integrasi antara sejumlah komponen EV

Rancangan pada struktur e-platform 3.0 ini memungkinkan blade battery dipasang menyatu dengan bodinya. Struktur e-platform 3.0 juga membuat kendaraan memiliki titik gravitasi yang rendah dan optimal. Dalam mendesain e-platform 3.0, BYD bermaksud untuk mengintegrasikan motor, transmisi, inverter, konverter, dan komponen penting lainnya ke dalam satu unit. Sehingga memberikan keuntungan berupa penghematan ruang di bodi mobil.

Keunggulan e-platform 3.0 lainnya ialah adanya dua sistem manajemen termal yaitu mengatur suhu kabin dan baterai. Kendaraan BYD dilengkapi dengan sistem pengaturan udara yang mengatur suhu di dalam ruangan, serta mengatur suhu baterai agar tetap optimal.

Aspek kedua ialah pemasangan baterai yang dilakukan oleh BYD pada e-platform. Hal ini terbagi atas dua cara pemasangan, yaitu cell-to-pack (CTP) dan cell-to-body (CTB). Untuk model CTP, diterapkan pada BYD Dolphin dan Atto 3, sedangkan model CTB diaplikasikan pada BYD Seal.

Tentu ada perbedaan di antara kedua model pemasangan baterai tersebut. Pemasangan CTP dengan dikumpulkan menjadi satu pack dengan sebuah panel, sebelum dipasang pada e-platform 3.0. Lebih lanjut, model CTB langsung dipasang dengan ke e-platform 3.0 tanpa adanya panel tambahan.

Pemasangan CTP diklaim mampu menunjang daya listrik dengan performa yang lebih bertenaga. Untuk model CTB, memiliki tenaga lebih besar dengan menggunakan baterai yang lebih banyak. Karena baterai langsung terintegrasi dengan struktur bodi kendaraan. Kondisi itu membuat tersedianya 25 persen ruang yang lebih besar dari CTP, serta menghasilkan tingkat keselamatan yang lebih besar.

Teknologi Baterai Jadi Salah Satu Keunggulan Chery Omoda E5

Beragam mobil listrik bertenaga baterai saat ini tengah dipamerkan di JIExpo Kemayoran Jakarta dalam event Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.

Sebagian besar justru penasaran dengan keunggulan teknologi yang dimiliki oleh mobil listrik dari berbagai brand yang ada di IIMS 2024 kali ini.

Salah satu yang cukup diminati para konsumen adalah Chery Omoda E5. Mobil lansiran brand asal Tiongkok ini sudah dirakit di Indonesia.

Sejak diluncurkan pada Januari 2024 lalu Chery Omoda E5 ternyata telah membukukan lebih dari 500 SPK (surat pemesanan kendaraan). Bahkan dengan adanya event IIMS 2024 angka tersebut mungkin telah berlipat ganda.

Sebuah prestasi cukup mengejutkan. Terlebih lagi produk yang dipasarkan adalah mobil listrik yang terbilang belum populer di Indonesia.

Apa keunggulan yang membuat Chery Omoda E5 banyak dilirik konsumen selain desainnya yang bikin hati konsumen kepincut?

Daya Jelajah Cukup Jauh

Chery Omoda E5 dibekali dengan baterai jenis Lithium Ferrous Phosphate (LFP) berkapasitas daya 61 kWh.

Jarak tempuh maksimumnya mampu mencapai 430 km, menurut standar siklus uji WLTC (Worldwide harmonized Light Vehicles Test Procedure).

Sementara bila diukur menggunakan standar NEDC (New European Driving Cycle) Omoda E5 mampu menempuh jarak hingga 505 km.

Hasil yang berbeda antara kedua standar uji tersebut dikarenakan masing-masing memiliki parameter pengukuran yang berbeda.

Pengisian ulang daya dari 30 persen menjadi 80 persen dengan perangkat fast charger bahkan hanya butuh 28 menit. Pengisian ulang daya biasanya butuh waktu cukup lama.

Punya Durabilitas Tinggi

Namun ternyata kelebihan dari teknologi baterai yang diusung Chery Omoda E5 tak sebatas itu.

Chery di IIMS 2024

Beberapa tahun terakhir kerap terjadi kasus kebocoran baterai pada mobil listrik dari berbagai brand yang terjadi di sejumlah negara. Berkaitan dengan hal tersebut, pihak pabrikan mengatakan bahwa baterai jenis LFP yang digunakan Chery Omoda E5 sangat aman.

“Jenis LFP lebih aman karena tahan panas dan tidak mudah meledak,” papar Head of Brand Departemen PT Chery Sales Indonesia, Rifkie Setiawan.

Teknologi “Blade” yang digunakan mobil listrik ini pun diklaim tahan terhadap tusukan benda tajam.

Baterai jenis LFP dikatakan jauh lebih stabil saat berada di tengah suhu panas. Katoda berbahan besi fosfat yang digunakan membuatnya tidak mudah panas.

Baterai LFP dengan cangkang jenis Blade yang bentuknya seperti lempeng bilah panjang ini tahan guncangan maupun tekanan berat.

Bahkan jika dilempar dari ketinggian tertentu, baterai LFP tidak berpotensi meledak, bocor atau terbakar. Tak seperti baterai berbasis nikel (nickel manganese cobalt/NMC) yang banyak digunakan sejumlah pabrikan mobil listrik lainnya.

Baterai yang digunakan pada Chery Omoda E5 juga diklaim telah lulus dari beberapa uji keamanan baterai.

Pengujian Secara Menyeluruh

Mulai dari extrusion and puncture test (uji ekstrusi hantaman dan tusukan), scraping test (uji gesekan bawah), hingga wading test (uji rendaman air).

Pengujian tersebut dilakukan karena baterai yang digunakan posisinya terletak di bawah dek sasis. Persis di bawah kabin penumpang.

Meskipun posisi baterai terletak di bawah sasis, namun terlindungi oleh pelat cangkang baja yang kuat. Jadi baterai tetap aman dari benturan maupun gesekan ketika melintasi jalan yang kurang mulus maupun melewati speed bump (polisi tidur) yang cukup tinggi.

Tak hanya baterainya saja, mobilnya pun juga diuji melintasi genangan air. Jarak ground clearancenya yang setinggi 190 mm membuat mobil listrik ini mampu melintasi jalan dengan kondisi yang beragam. Termasuk jalan yang tergenang air dengan ketinggian hingga 45 cm.

Dengan demikian, Chery Omoda E5 cukup aman untuk di kawasan yang kerap tergenang banjir seperti di Tangerang Selatan, Jakarta, Bandung dan Semarang.

Nah, jadi tak perlu khawatir soal keamanan saat berkendara.

MoU VinFast Fleet_1

600 Unit Mobil VinFast Sudah Dipesan

Raksasa otomotif asal Vietnam, VinFast mengumumkan kerjasama dengan tiga perusahaan besar yang berbasis di Jakarta. VinFast akan menyediakan 600 unit mobil listrik untuk jadi armada korporat mereka.

Ketiganya adalah PT Energi Mandiri Bumi Pertiwi (Garuda Taxi) yang memesan 250 unit mobil. Lalu  PT Sumber Amarta Jaya juga 250 mobil. Sisanya dipesan oleh PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk. MoU ditanda tangani di acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 yang sedang berlangsung di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.

Thomas Agung Utomo CEO Energi Mandiri Bumi Pertiwi mengatakan mereka menghargai visi ramah lingkungan VinFast. “Sekaligus mengapresiasi kontribusi VinFast dalam hal elektrifikasi pangsa pasar transportasi global. VinFast juga memiliki reputasi yang baik sebagai penyedia mobil listrik, punya produk beragam dan kebijakan purna jual yang hebat. Tiga hal itu yang menjadi pertimbangan utama kami (memilih VinFast) untuk membantu mendorong mobil elektrifikasi menjadi sarana transportasi pilihan di Indonesia dan kawasan regional,” kata Thomas Agung Utomo.

Semantara itu, Tran Quoc Huy, CEO VinFast Indonesia menyatakan merasa terhormat terpilih sebagai klien perusahaan mapan di Indonesia. “MoU ini bukan hanya merefleksikan pangsa pasar EV di Indonesia, tapi juga tingkat kompetitif VinFast di pasar otomotif dunia,” tegasnya.

Menurut VinFast, kehadiran mereka di Indonesia makin memperkuat perkembangan strategis dan perluasan jaringan mereka secara global. Indonesia, dengan pangsa pasar EV paling besar di Asia Tenggara dan memiliki prospek ekonomi yang dinamis, dikatakan menjadi basis kuat untuk jadi batu loncatan ekspansi VinFast ke seluruh dunia.

Hyundai Ioniq 5 Disney100 Platinum Edition, Cuma Seribu Unit

Tahun lalu Hyundai meluncurkan sebuah mobil konsep bertema Disney sebagai kado ulang tahun satu abad Walt Disney. Nah, kini giliran muncul versi produksinya yang dibuat dalam jumlah sangat terbatas. Inilah Hyundai Ioniq 5 Disney100 Platinum Edition yang hanya tersedia di Amerika Serikat dan Kanada. Jumlahnya pun hanya 1.000 (seribu) unit saja!

Sebagai penanda, tampilan eksterior dikemas berbeda dari Ioniq 5 biasa. Sekujur bodi dibalur warna khusus Gravity Gold Matte. Pada fender depan tersemat emblem Disney100 Platinum Edition sebagai penanda edisi khusus.

Pintu depan dan belakang diimbuhi aksen striping khusus. Ciri unik lainnya yakni emblem Hyundai pada bonnet dan pintu hatchback tampil dengan warna hitam.

Ciri istimewa yang paling terlihat adalah velg alloy palang 6 berukuran 20-inci. Tak hanya desainnya yang berbeda dari velg standard. Terdapat imbuhan siluet wajah Mickey Mouse yang ikonik pada bagian tengah velg.

Interior Bernuansa Two-tone

Tak hanya pada area eksterior, interior pun tampil dengan sentuhan khusus. Kemasan interior tampil mewah dengan nuansa two-tone. Dominasi warna kelabu Mud Gray pada jok, panel dashboard dan door trim dipadukan dengan sematan warna coklat muda Terra Brown plus imbuhan aksen satin chrome.

Sebagai penanda khusus, terdapat logo Disney100 pada karpet kabin, headrest jok depan dan panel konsol tengah. Tampilan intro pada layar infotainment pun bertema Disney.

Performa Tetap Standar

Ioniq 5 Disney100 Platinum Edition tak mengalami upgrade pada spesifikasi performanya. Basisnya adalah Ioniq 5 bermotor elektrik penggerak ganda. Output tenaganya tetap 320 hp dengan torsi maksimum 605 Nm. Sumber energi listriknya tetap menggunakan baterai lithium-ion berkapasitas daya 77.4 kWh.

Pengisian ulang daya baterai dapat menggunakan perangkat fast charger arus listrik DC berdaya 350 kW.

Roadshow Hyundai Dan Disney

Kolaborasi ini tak sebatas pada model edisi khusus Hyundai Ioniq 5 bertema Disney. Hyundai dan Disney pun menayangkan serangkaian video Hyundai Ioniq 5 Disney100 Platinum Edition di YouTube.

Dua aktor kenamaan AS yang banyak membintangi film Disney yakni Josh Peck dan John Stamos melakukan perjalanan napak tilas sejarah Walt Disney Company dengan Hyundai Ioniq 5 spesial ini.

Keduanya berkendara keliling AS mengunjungi sejumlah tempat yang memiliki ikatan sejarah penting bagi kiprah Disney. Tentu saja termasuk studio raksasa Walt Disney yang megah.

Dengan label harga $59.400 atau sekitar Rp 935,5 jutaan (off the road) dan jumlahnya yang hanya 1.000 unit, para pecinta Disney di AS dan Kanada dijamin bakal terpikat. Sayang sekali tidak masuk Indonesia…

BYD Mau Beralih ke Teknologi Baterai Prismatik

Baterai merupakan perangkat yang sangat penting bagi mobil listrik dan hybrid. Sebagai penyimpan energi listrik, teknologi baterai saat ini telah mengalami perkembangan pesat. Tak hanya materialnya, tapi juga desain dan kapasitas dayanya.

BYD adalah salah satu pabrikan yang menjadi barometer perkembangan teknologi baterai di dunia saat ini.

Belakangan muncul berbagai kejadian malfungsi dan kebocoran baterai pada mobil listrik buatan BYD dan sejumlah brand otomotif lain. BYD pun memutuskan untuk beralih dari baterai jenis selubung ke prismatik guna meningkatkan keamanan.

Sel Baterai Selubung Kurang Aman

Saat ini terdapat tiga jenis baterai yang digunakan yakni selubung, silindris dan prismatik. Baterai jenis selubung telah ada cukup lama dan paling banyak digunakan dalam berbagai industri. Desainnya yang sederhana dan praktis membuat biaya produksi jauh lebih murah dibanding dua jenis baterai lainnya.

Kekurangannya, sel baterai jenis ini rentan mengalami kebocoran cairan elektrolit. Tak hanya itu, durabilitas dan daya tahan sel baterai selubung terbilang rendah. Risiko perambatan panas tinggi antar sel yang dapat menimbulkan kebakaran pun jauh lebih besar. Hal ini jelas berbahaya.

Berbeda dengan sel baterai jenis prismatik. Sel baterai terlindungi oleh rangka cangkang model prisma yang kokoh dan kedap. Risiko kebocoran pada baterai pun dapat diminimalisir. Desain cangkang berbentuk prisma mempermudah penyusunan sel pada paket baterai. Biaya produksi sel prismatik memang sedikit lebih mahal, namun jauh lebih aman.

Hingga tahun 2022, BYD telah melakukan penarikan (recall) pada 60 ribu unit mobil hybrid Tang DM-I berkaitan dengan adanya malfungsi dan indikasi cacat produksi pada baterai sel selubung yang digunakan.

BYD saat ini masih menggunakan sel baterai jenis selubung untuk mobil hybrid dan plug-in hybrid (PHEV) yang dipasarkan di China. Jumlahnya sekira 98 persen dari total unit kendaraan yang diproduksi.

Masa Transisi Ke Sel Baterai Prismatik

Tentunya BYD tak bisa langsung serta merta menghentikan penggunaan baterai jenis ini. Perlu konversi lini produksi dan masa transisi.

Pabrik baterai di provinsi Qinghai sementara ini masih memproduksi sel baterai jenis selubung. Rencananya BYD tak akan lagi menggunakan sel baterai jenis selubung mulai tahun 2025 mendatang.

Di saat yang sama, BYD tengah melakukan konversi lini produksi pada pabrik manufaktur baterai yang ada di provinsi Shaanxi dan Zhejiang. Kedua pabrik ini akan memproduksi baterai jenis sel prismatik.

Tak hanya BYD, sejumlah pabrikan otomotif dunia masih menggunakan sel baterai jenis selubung. Meskipun sudah menggunakan teknologi baterai jenis bilah (Blade), namun isinya masih menggunakan sel jenis selubung. Paket baterainya memang kokoh, tapi sel baterainya masih berisiko mengalami kebocoran.

Berdasarkan catatan yang kami peroleh dari sejumlah sumber, sekira 48 persen mobil PHEV yang beredar di pasar global pada tahun 2023 lalu masih menggunakan sel baterai jenis selubung. Jumlah yang masih sangat banyak. Ke depannya, isi dari baterai Blade pada mobil PHEV dan hybrid akan menggunakan sel jenis prismatik seperti yang digunakan mobil listrik. Hal ini telah dilakukan Volkswagen dan Tesla sejak tahun 2021.

Tingkat keamanan teknologi baterai yang digunakan bukan hal yang bisa dianggap sepele. Keselamatan para konsumen jauh lebih utama dan jangan sampai tersisihkan.

baterai mobil listrik

Mulai 2027, Eropa Berlakukan ‘Paspor Baterai Kendaraan Listrik’

Uni Eropa akan memperketat jalur penjualan mobil listrik. Mulai Februari 2027 mereka akan mewajibkan semua komponen baterai untuk kendaraan listrik ataupun industri, dengan kapasitas diatas 2 kWh untuk diberikan ‘paspor’.

Untuk mobil, paspor ini akan dihubungkan dengan VIN (nomor rangka). Dengan melakukan pemindaian, beragam informasi soal baterai akan terpampang. Mulai dari hal teknis, siapa yang buat dan dari tambang mana material yang digunakan. Termasuk informasi kapasitas dan kondisi baterai. Dengan demikian, semua informasi yang diperlukan oleh calon pembeli bisa didapat dengan mudah.

Dikutip dari Autocar, informasi ini untuk memberikan transparansi pemasok bahan baku baterai baik untuk produsen maupun konsumennya, hingga mereka yang akan mendaur ulang. “Banyak produsen tidak mengetahui rantai pasokan mereka. Dan seringkali (pemasok) berganti sekitar tiga atau empat kali setahun, terutama di tier menengah, berdasarkan kontrak yang berubah. Menyesuaikan dengan biaya yang lebih rendah,” kata Ellen Carey, Chief External Affair Officer Circulor. Mereka adalah satu dari sekian banyak perusahaan yang akan membuat sistem paspor baterai Eropa.

Menuju 2035

 

Dengan adanya paspor baterai kendaraan listrik ini, diharapkan semua menjadi jelas. Produsen EV mengetahui, dari mana saja material yang membentuk baterai kendaraan mereka. Konsumen juga mendapatkan informasi supaya tidak ‘apes’ di masa mendatang atau selama mereka menggunakan EV-nya.

Peraturan ini merupakan bagian dari EU Battery Regulation, yang bertujuan untuk memantau emisi karbon. Mulai dari proses penambangan bahan mentah, hingga penggunaan oleh konsumen. Kemudian, aturan tersebut juga menjelaskan, seberapa banyak komponen yang harus bisa didaur ulang. Ketetapan ini demi memantapkan aturan pelarangan penjualan mobil konvensional, tahun 2035 mendatang.

PLN Ciptakan Tiang Listrik Versi SPKLU

Maraknya penjualan kendaraan listrik, membuat PT PLN (Persero) melakukan berbagai upaya baru untuk mendukung pertumbuhan ekosistemnya. Mobil elektrik diklaim sangat hemat dari segi biaya perawatan, pengisian daya serta mengurangi emisi karbon secara signifikan. 

Untuk itu, PT PLN (Persero) melakukan teerobosan melalui tiang listrik. Ya, mereka mengatakan siap menjadikan aset tiang listrik sebagai Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk pengisian daya EV.

”Kami sangat serius untuk mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik karena terbukti lebih irit bagi masyarakat dan mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan, sehingga target Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060 bisa dicapai atau bahkan lebih cepat,” ucap Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

SPKLU bertipe pole mounted charger merupakan inovasi menghadirkan EV Charger dengan memanfaatkan tiang listrik secara langsung. Saat ini sudah ada tiga prototipe yang terpasang dan telah beroperasi. Terdapat dua tipe kapasitas SPKLU PLN EYE. Yakni 7 kilo Watt (kW) dan 22 kW yang didesain PLN Enjiniring. Untuk model Pole Mounted Charger yang menempel di luar (tiang listrik beton) maupun model masuk dalam tiang (tiang besi).

Lokasinya berada di Kantor PLN KS Tubun Jakarta Barat, dan satu di Sekolah Dasar (SD) Yasporbi Bidakara, Jakarta Selatan. Tentunya, keberadaan EV Charging versi tiang listrik ini dapat memuaskan ketenangan pemilik kendaraan listrik yang makin mudah mengisi ulang daya baterai kendaraannya.

Optimisme Chery di Asia Tenggara Melalui Omoda E5

Pertumbuhan pasar kendaraan yang memiliki energi terbarukan terus menggeliat. Tidak terkecuali di kawasan Asia Tenggara. Hal ini tentu saja terkait dengan adanya perkembangan ekonomi, sejumlah kebijakan baru, serta industri otomotif yang meminimalisir konsumsi karbon dan emisi. Chery ingin menjadi bagian dari solusi global, dengan menghadirkan teknologi kendaraan energi terbarukan yakni kendaraan Listrik (EV).

Perhatian Chery untuk pasar kendaraan energi terbarukan, salah satunya difokuskan pada kawasan Asia Tenggara. Chery melihat keoptimisan negara di wilayah Asia Tenggara untuk menggunakan kendaraan listrik. Hal ini juga ditunjukkan melalui dukungan para pejabat negara kepada Chery, yang berkomitmen untuk menyediakan kendaraan listrik terbaik bagi para konsumen otomotif.

Di Indonesia, Chery telah menandatangani kontrak strategis dengan Kementerian Perindustrian di Indonesia. Dukungan pemerintah Indonesia terhadap Chery tersebut ditunjukkan dengan kehadiran Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, pada seremonial produksi perdana kendaraan listrik Chery Omoda E5.

Bahkan Menteri Airlangga melalui staf khususnya melakukan pemesanan untuk 12 unit Chery Omoda E5. Bahkan salah satu negara Asia Tenggara lainnya, yaitu Malaysia, melalui Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri, juga menyatakan dukungan strategis yang kuat untuk pengembangan Omoda dan penerapan energi baru di Malaysia.

Kontribusi Chery untuk Industri EV Tanah Air

Efisiensi energi dan pengurangan emisi menjadi beberapa agenda utama di Indonesia. Sehingga pemerintah pun tergerak untuk mempercepat implementasi, termasuk menerbitkan berbagai kebijakan yang relevan. Chery memanfaatkan kebijakan mengenai kendaraan energi baru ini akan memperkuat kesempatan masuknya kendaraan energi baru. Dalam hal ini ialah Omoda E5.

Chery menanggapi agenda pemerintah dengan cepat, dengan menghadirkan kendaraan listrik yang sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia.

Chery telah menandatangani perjanjian investasi dan lokalisasi produk. Kesepakatan dengan Kementerian Perindustrian Indonesia ini akan membuka jalan bagi rencana Chery membangun membangun pusat produksi Omoda E5. Selain itu, secara bertahap Chery juga akan memperkenalkan fasilitas pendukung kendaraan listrik di Indonesia.

Dengan dukungan antusias dari Indonesia dan negara lain di kawasan Asia Tenggara, maka Chery optimis untuk membangun pondasi kuat dalam menyediakan berbagai model EV, dimulai dengan Omoda E5.

Rencana Besar BYD Untuk Wujudkan Ekosistem Bebas Emisi

Build Your Dreams atau yang populer dikenal sebagai BYD, menjadi perusahaan teknologi global yang berkomitmen untuk menciptakan masa depan berkelanjutan melalui beragam inovasi teknologi. Perusahaan yang bermarkas di kora Shenzhen, Guangdong, China, ini melakukan investasi yang signifikan dalam penelitian dan pengembangan, untuk menghasilkan sejumlah teknologi inovatif.

Langkah tersebut guna mewujudkan visi untuk membangun ekosistem bebas emisi. Kini, BYD telah menggeluti industri global dalam pengembangan beberapa produk. Mulai dari kereta, baterai, hingga kendaraan listrik atau New Energy Vehicle (NEV). Sebagai produsen NEV, BYD saat ini memiliki prestasi penjualan lebih dari enam juta unit.

“Produk NEV dari BYD adalah solusi mobilitas listrik yang berkelanjutan. Didorong oleh teknologi mutakhir, seperti baterai Lithium-ion berdensitas energi tinggi yang menawarkan jangkauan yang lebih jauh dengan biaya yang lebih rendah, platform Blade Battery yang aman dan tahan lama, serta sistem manajemen termal AI yang cerdas,” ujar Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia.

Penetrasi di Pasar Global

Produk NEV dari BYD saat ini telah tersebar di 70 negara dan 400 kota yang berada pada enam benua. Pencapaian ini menjadikan BYD sebagai produsen kendaraan elektrik terbesar di dunia. Kepercayaan dunia terhadap BYD dibangun melalui reputasi e-platform inovatifnya yang cerdas, efisien, dan aman.

Platform elektronik ini dibangun dari gabungan berbagai teknologi canggih, seperti baterai Lithium-ion, motor listrik, dan sistem kontrol elektronik, untuk memberikan kinerja yang optimal dan pengalaman berkendara yang menyenangkan.

E-platform memberikan cara pandang baru dalam pengembangan kendaraan elektrik. Integrasi ketahanan, keselamatan, teknologi, dan kecerdasan membuat kinerja e-platform NEV BYD menjadi efisien. Pada e-platform buatannya, BYD menempatkan motor, gearbox, inverter, konverter DC/DC, dan komponen penting lainnya dalam satu unit. Unit ini dapat mengurangi berat, meningkatkan efisiensi, dan memaksimalkan ruang untuk kabin yang lebih luas.

E-platform ini juga dapat mengelola suhu baterai agar tetap terkontrol dalam cuaca ekstrim sekalipun. Sehingga dapat memperpanjang jangkauan berkendara dan meningkatkan kenyamanan. E-platform ini terbuka untuk produsen kendaraan elektrik lainnya, sehingga memungkinkan teknologi tersebut dapat dirasakan oleh lebih banyak orang.

Salah satu bagian dari e-platform tersebut adalah Blade Battery yang menjadi sumber energi utama. Baterai Blade yang inovatif menawarkan tingkat pengisian daya yang cepat, jangkauan yang lebih jauh, dan, yang terpenting, tingkat keamanan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan baterai lithium-ion konvensional.

Mengisi Banyak Karakter Pasar

Model-model NEV sangat beragam, mulai dari mobil penumpang seperti sedan mewah, Han EV, Dolphin, hingga bus listrik pada kota-kota besar, seperti unit Transjakarta. Awalnya, pada tahun 2018 BYD masuk ke Indonesia untuk mendukung segmen kendaraan umum. Unit digunakan untuk bus listrik Transjakarta dan mobil penumpang taksi Blue Bird.

Melihat besarnya peluang pasar yang didukung respon positif masyarakat Indonesia, BYD menyatakan kesiapannya untuk memasuki pasar otomotif Indonesia, khususnya segmen mobil listrik pada awal semester 2024. BYD juga akan membangun kemitraan lokal, dealer mobil lokal, guna meningkatkan investasi di Indonesia.

Prototipe XP-1 Jadi Pembuka Masa Depan Morgan

Pegangan hidup terkadang harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Mungkin ini yang akhirnya ‘hinggap’ di perjalanan bisnis Morgan Motor Company. Brand otomotif asal Inggris ini berencana untuk bergeser ke kancah elektrifikasi dan mulai memperlihatkan sosok mobil yang menjadi pionir dari semua produknya di masa depan. Mobil tersebut ialah Morgan XP-1.

XP-1 menjadi mobil prototipe yang memiliki segala kunci informasi kepada para desainer dan engineer, dalam mengembangkan produk Morgan di era selanjutnya. XP-1 ini dikembangkan oleh Morgan selama 12 bulan terakhir, dengan menggunakan basis Morgan Super 3 yang berbasis platform alumunium.

Mobil prototipe ini tidak direncanakan untuk langsung diproduksi, namun dibuat agar memberikan sejumlah kunci penting dalam karakter berkendara, pengembangan sistem penggerak, hingga pengujian secara langsung. Seusai proses pembuatan selama 12 bulan, Morgan XP-1 akan menjalani program pengujuan selama 18 hingga 24 bulan ke depan.

Baterai, motor listrik, dan perangkat inverter pada XP-1 merupakan sumber tenaga yang pertama kali digunakan oleh produk Morgan. Kendaraan listrik Morgan di masa depan nantinya akan tetap memiliki bobot yang ringan, selayaknya setiap produk Morgan selama 114 tahun.

XP-1 menggunakan sistem pengisian daya Combined Charging System (CCS), sehingga memungkinkan proses fast charging berlangsung optimal. Sesuai dengan teknologi elektronik yang mutakhir, XP-1 ini juga menerapkan electronic park brake (EPB), pertama kalinya untuk kendaraan Morgan.

Selain itu, meski program eksperimen dilakukan untuk mengejar karakter berkendara, mobil ini juga dikembangkan untuk mencari aspek aerodinamika. Bagian depannya dirancang sedemikianrupa untuk menghasilkan nilai aerodinamika yang tinggi. Setidaknya Morgan telah mampu menghasilkan peningkatan sebesar 33 persen.

Agar prototipe XP-1 dapat menjadi basis produksi kendaraan Morgan di masa depan, maka Perusahaan yang bermarkas di kota Malvern, Worcestershire, Inggris, ini juga melakukan pelatihan yang mendalam terhadap para tenaga kerjanya. Termasuk kesiapannya dalam membuat kendaraan listrik di masa depan.

Hyundai dan INVI Siap Luncurkan Dua Bus Listrik Terbaru

Hyundai Motor Company dan INVI, anak perusahaan PT Indika Energy Tbk, bekerjasama untuk merevolusi transportasi umum di Indonesia. Kerjasama ini sekaligus memperkenalkan kendaraan listrik komersial (CEV) untuk melakukan pergeseran substansial ke bus listrik umum. Sistem Transjakarta menargetkan 100% bus listrik pada tahun 2030 dan diperkirakan mencapai 10.047 unit.

Hyundai berencana menghadirkan Hyundai Elec City (Bus berukuran besar – 12 M) dan Hyundai County EV (Bus berukuran sedang – 8 M). Keduanya dijadwalkan akan meluncur di Indonesia pada 2024 mendatang. Bus listrik ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat Indonesia.

Young Tack Lee, Presiden Hyundai Motor ASEAN HQ, menyatakan, “Hyundai Motor Company akan memperluas cakupan di kawasan ASEAN, memanfaatkan pengalaman dan perkembangan yang telah dicapai di Indonesia. Berikutnya akan ditujukan pada Malaysia dan Singapura, dan Filipina untuk mempertimbangkan potensi pasar besar dan peluang yang menjanjikan.”

Sejak 2017, Hyundai telah memimpin industri transportasi umum dengan lebih dari 2.500 penjualan bus listrik dan 400 busFuel Cell Electric Vehicles (FCEV) di seluruh dunia. INVI dari Indika Energy akan menyediakan solusi menyeluruh dan menciptakan ekosistem EV dengan mengembangkan Stasiun Pengisian Daya Listrik (SPLU) sendiri.

Selain itu, Hyundai dan INVI dari Indika Energy bersiap untuk meluncurkan model kendaraan listrik komersial tambahan dalam waktu dekat. INVI, juga berkontribusi pada pengembangan sistem transportasi umum yang ramah lingkungan di ibu kota baru Indonesia, Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hyundai juga membangun pabrik sel baterai untuk mengurangi biaya manufaktur, dan pembebasan pajak barang mewah lokal. Tentunya dengan mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditargetkan.

Pengenalan bus listrik di kawasan ASEAN tidak hanya akan meningkatkan sistem transportasi umum tetapi juga meningkatkan infrastruktur dan stasiun pengisian daya.