Toyota Kijang, Dibuat Untuk Indonesia Oleh Orang Indonesia
Tepat 45 tahun lalu Toyota Kijang resmi diluncurkan di Indonesia pada Kamis, 9 Juni 1977 di Hotel Hilton, Jakarta. Toyota Kijang lahir karena pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto, saat mengeluarkan Program Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KNBS) pada awal 1970. Tujuannya adalah menciptakan kendaraan niaga produksi dalam negeri dengan harga terjangkau sehingga bisa dibeli masyarakat banyak sebagai alat transportasi dan distribusi barang.
Toyota Kijang adalah model kendaraan niaga dan keluarga buatan Toyota yang merupakan kendaraan paling populer untuk kelas Minibus di Indonesia. Toyota Kijang hadir di Indonesia sejak tahun 1977 dan saat ini merupakan salah satu model yang diusung Toyota dan paling lekat di hati masyarakat Indonesia.
Kijang Buaya
Kijang generasi pertama diluncurkan pada tahun 1977. Generasi pertama ini menerapkan konsep pickup dengan bentuk kotak mendasar. Model ini sering dijuluki Kijang Buaya karena tutup kap mesinnya yang dapat dibuka sampai ke samping. Di model ini tingkat lokalisasi part dan komponen telah mencapai 19 persen. Mesinnya menggunakan tipe 3K 1.2 liter yang serupa dengan milik Toyota Corolla KE20 dan KE30.
Kijang Doyok
Toyota Kijang generasi II mulai dijual pada tahun 1981. Mobil dengan kode rangka KF20 ini akrab sebagai Kijang Doyok. Di model ini tingkat lokalisasi part dan komponen telah mencapai 30 persen. Seiring dengan populernya Kijang Doyok, maka mobil ini perlahan menjelma sebagai kendaraan keluarga serba guna (multi-purpose vehicle atau MPV) buatan PT Toyota Astra Motor (TAM). Mesinnya menggunakan tipe 4K 1.3 liter seperti milik Toyota Corolla DX.
Kijang Super
Kesuksesan Toyota Kijang semakin diperkuat dengan kehadiran generasi III ini memiliki bentuk lebih melengkung pada lekukannya sehingga tampak lebih modern. Di model ini tingkat lokalisasi part dan komponen telah mencapai 44 persen. Kijang Super yang diluncurkan pada tahun 1986 ini memperkenalkan terobosan terbaru dalam proses produksi, yakni teknologi full pressed body yang dapat mengurangi 2 hingga 5 kg dempul per mobil.
Kijang Super bermesin tipe 5K 1.5 liter hadir dalam dua versi yaitu sasis pendek (KF40) dan panjang (KF50). Fokus pemasaran dari Kijang Super ini juga mulai bergeser dari konsep niaga menjadi kendaraan keluarga. Di tahun 1992, Kijang Grand Extra hadir dengan teknologi Toyota Original Body yang menjadikannya sebagai minibus pertama dengan kualitas bodi bebas dempul setara sedan.
Ditunjang dengan perubahan interior seperti desain dashboard baru dan hadirnya AC double blower. Pada 1995, terdapat improvement dari Kijang sebelumnya, terutama pergantian tipe mesin menjadi 7K 1.8 liter. Dari segi eksterior juga dibedakan dengan hadirnya grille tegak.
Kijang generasi III ini juga berhasil mencetak sejarah pada tahun 1989 dimana terdapat peluncuran Kijang ke 200 ribu unit yang bertepatan dengan produksi Toyota ke 500 ribu unit. Seiring dengan perayaan Kemerdekaan ke-50 Indonesia di tahun 1995, Toyota membuat 50 unit Kijang khusus untuk aktivitas ‘Kijang Lintas Nusa’. Kijang dengan balutan warna putih mendapat corak-corak dan garis merah, berpawai berkeliling Indonesia dari kota ke kota, dan melakukan perjalanan dari Aceh sampai Larantuka, NTT. Konon, inilah varian Kijang paling langka.