Kijang Innova Zenix Hybrid Ekpor_1

Kijang Innova Zenix Hybrid Melesat ke Pasar Global

Toyota Indonesia melakukan ekspor perdana kendaraan elektrifikasi Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid, sekaligus menandai peningkatan level kapabilitas dan keunggulan industri manufaktur otomotif nasional. Langkah tersebut juga terkait dengan aktivitas ekspor produk berteknologi tinggi ke level berikutnya.

Toyota Indonesia berupaya untuk terus memberikan kontribusi pada pengembangan industri otomotif nasional yang telah memasuki era elektrifikasi, dan menyumbang pada neraca dagang yang positif. Ekspor perdana Kijang Innova Zenix ini tidak mungkin tercapai tanpa dukungan penuh dari Pemerintah Indonesia, kemitraan yang kuat dari seluruh rantai pasok kami termasuk industri kecil dan menengah (IKM), dan dukungan masyarakat.

Target ekspor lebih dari 8.000 unit

“Semoga kami dapat berkontribusi lebih besar lagi agar dapat bersama-sama tumbuh dan meningkatkan daya saing global untuk memenuhi perkembangan industri otomotif Indonesia dan global,” kata Warih Andang Tjahjono, selaku Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), hari ini (21/02).

Pada tahun 2023, TMMIN menargetkan ekspor Kijang Innova Zenix sebanyak lebih dari 8.000 unit dengan komposisi 30 persen tipe HEV dan 70 persen tipe internal combustion engine (ICE) ke negara-negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Diharapkan, ekspor Innova Zenix ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun dengan target 17,000 unit di 2025 untuk tipe hybrid dan konvensional.

Basis produksi dan ekspor kendaraan elektrifikasi

Ekspor mobil utuh ini juga tentunya termasuk baterai elektrifikasi yang dirakit lokal di pabrik TMMIN di Karawang. Toyota Indonesia telah memperkenalkan beragam model kendaraan yang dapat mengurangi emisi karbon melalui strategi multipathway, baik kendaraan konvensional hemat bahan-bakar, kendaraan dengan bahan bakar bio (bio-fuel), serta kendaraan berteknologi elektrifikasi, yaitu HEV, PHEV, dan BEV, selain memproduksi lokal Kijang Innova Zenix Hybrid.

“Kami akan terus mempertahankan posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor kendaraan elektrifikasi buatan dalam negeri, khususnya hybrid,” tambah Warih.

Ekspor perdana Kijang Innova Zenix disaksikan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, dan CEO of Asia Region and President of Toyota Motor Asia Pacific Hao Quoc Tien, serta jajaran manajemen Toyota Indonesia dan perwakilan perusahaan pemasok Toyota Indonesia yang termasuk di dalamnya Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Review Innova Zenix Gasoline 2.0 V, Makin Value for Money?

Setelah mengulas varian hybrid selama perjalanan Journalist Test drive All New Kijang Innova Zenix selama 2 hari di Tanah Jawa, kali ini kami akan bahas Innova Zenix varian V bermesin bensin yang juga sempat kami uji.

Perbedaan terasa saat kami memasuki ruang kabinnya. All New innova Zenix versi bensin dengan tipe V ini tidak memiliki Panoramic Sunroof dan bangku kedua belum captain seat. Namun begitu, dashboardnya terasa impresif dengan permainan warna two-tone berkelir coklat dengan material soft pad.

Head unit layar digital 10-inci dilengkapi koneksi Apple CarPlay dan Android Auto. Dua layar digital 10 inci Rear Seat Entertainment (RSE) di belakang sandaran kursi depan menjadi nilai plus. Selain itu, pengaturan AC dan port USB untuk mengisi daya ponsel juga tersedia bagi penumpang kabin baris kedua. Hawa AC pun sangat terasa hingga bangku baris belakang karena didukung ventilasi yang berada di bagian atas.

Toyota Kijang Innova Zenix bensin

Kabin generasi terbaru Innova ini pun terbilang senyap. Tak terdengar suara gesekan ban yang bising saat melintas di jalan tol berpermukaan beton. Getaran mesin pun terbilang halus, namun suara gerung putaran mesin konvensional ini cukup terdengar dari firewall kala kami melakukan downshifting (pindah gigi lebih rendah).

Test drive innova zenix bensin

Posisi duduk di bangku belakang pun cukup nyaman. Kepala dan lutut penumpang berpostur jangkung tidak mentok. Kabin yang lapang dan bangku yang lebar membuat varian ini cukup memuat 8-penumpang dewasa meskipun berkategori 7-seater. 

Mesin baru, transmisi baru

Toyota Innova Zenix bensin ini dibekali mesin 2.0-liter Dynamic Force 4-silinder berkode M20A-FKS. Penggerak yang memang dirancang untuk platform TNGA. Hantaran output tenaganya sebesar 174 hp (6.600 rpm) dan torsi 205 Nm (4.500-4.900 rpm). Keduanya disalurkan ke roda via transmisi CVT 10-Speed Direct Shift. Meski kini menggunakan sistem penggerak roda depan (FWD), namun distribusi tenaga dan torsi ke poros roda justru terasa makin optimal.

Dengan mode Sequential Shiftmatic 10-speed, kami tetap dapat merasakan sensasi perpindahan gigi ala transmisi manual. Geser tuas transmisi ke posisi M, dan naik-turun gigi cukup dengan memindah tuas ke tanda + atau –. Ya, semudah itu.

Sabuk baja CVT yang lebih lebar dan rasio final gear yang lebih besar, serta fitur uphill/downhill shift control yang terintegrasi dengan sensor kemiringan kendaraan, menjadi keunggulan transmisi Innova Zenix bensin. Output performa dan putaran mesin tak bakal kendor meski sedang melintasi jalan menanjak. jadi, meski CVT, namun sensasi engine brake tetap terasa saat deselerasi. Respon pijakan pedal rem pun kami rasa cukup lembut.

Untuk mengakomodir kebutuhan berkendara, Innova Zenix Gasoline dilengkapi mode berkendara ECO, NORMAL, dan POWER. Meski umum digunakan di lalu lintas kota yang stop and go, namun tak diharamkan menggunakan mode ECO saat berkendara di jalan tol. Nafas mesin tetap panjang walau kurva tenaga lebih landai dan tak seresponsif pada mode POWER.

Pengendaraan Meyakinkan

Innova Zenix bensin (dan hybrid) kini menggunakan setup suspensi baru yakni MacPherson strut (depan) dan semi-independent torsion beam dengan per keong (belakang). Pengendaraan pun rasanya cukup stabil saat bermanuver melintasi jalan aspal berkelok maupun jalan bergelombang. Body yang besar dan lebar plus wheelbase yang lebih panjang sangat membantu meredam gejala body roll.

Sedikit goyangan terjadi saat bermanuver pada kecepatan tinggi di jalan tol. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh minimnya grip antara ban dengan permukaan jalan beton. Sedikit disayangkan, Innova Zenix Gasoline varian V ini belum mengusung sistem Toyota Safety Sense (TSS) yang identik dengan varian Q.

Jangan Sembarangan Isi BBM!

Kijang Innova Zenix memiliki rasio kompresi cukup tinggi yakni 13.0:1 untuk varian bensin dan 14.0:1 untuk hybrid. Jelas minumnya sudah bukan RON 90 lagi tapi minimal RON 92.

Jika nekat menggunakan BBM beroktan rendah, akan terjadi knocking alias ‘ngelitik’ pada mesin. Pada ruang bakar berkompresi tinggi, bensin beroktan rendah akan lebih cepat terbakar sebelum piston mencapai titik pengapian. Akibatnya, kinerja ruang bakar akan menjadi tidak sempurna.

Jika terjadi pada mesin hybrid, selain kinerja sensor mesin dan sistem hybrid akan terganggu, akibat paling fatal adalah mesin bisa mati mendadak. Hal ini tentu saja sangat berbahaya dan berpotensi menyebabkan laka lantas.

Jadi, tetap gunakan BBM sesuai rekomendasi pabrikan. Selain agar mesin lebih awet dan kinerjanya sempurna, tentu saja untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

Secara keseluruhan, bisa dikatakan jika All New Toyota Kijang Innova Zenix adalah medium-MPV terbaik yang bisa Anda miliki saat ini. Perubahan total yang dilakukan Toyota Indonesia kepada generasi baru Innova ini terbilang maksimal. Tidak main-main.

Nah bagi Anda yang selalu cocok dengan produk Toyota, tak ada salahnya untuk langsung meminangnya. Soal Tipe, itu terserah kebutuhan Anda. Namun yang pasti, Innova Zenix lahir dengan membawa segudang kenikmatan dan perubahan sempurna bagi sebuah Kijang.

Innova Zenix Hampir 4.000 unit Dipesan, Toyota Sambut Positif Antusias Konsumen

Pasar industri otomotif nasional sepanjang 2022 kembali mencatat kinerja positif. Begitu juga dengan pasar industri otomotif nasional dengan berkembangnya pasar kendaraan elektrifikasi di Indonesia, terutama yang diproduksi secara lokal oleh Toyota Indonesia, yaitu Kijang Innova Zenix dengan teknologi Hybrid EV.

Innova Zenix 2023

Hingga akhir November lalu, total penjualan kendaraan roda empat di pasar otomotif nasional mencapai di atas 941 ribu unit dan angka ini meningkat 19,2% dibanding periode yang sama tahun 2021 lalu.  Di periode yang sama, Toyota membukukan penjualan lebih dari 303 ribu unit atau meningkat sekitar 15,2 % dan ini membuat market share Toyota di tahun ini menjadi 32,2%. Tiga kontributor terbesar penjualan Toyota tahun ini dipegang oleh Avanza sebesar (55.576 unit), Rush (41.470 unit), dan Kijang Innova (40.926 unit).

“Iklim perekonomian nasional yang menunjang serta antusias pelanggan yang tinggi, memberi dorongan yang kuat bagi Toyota untuk meningkatkan kinerja pelayanan dalam membantu mobilitas masyarakat. Kami bersyukur ini juga mendapat respon positif dari pelanggan yang terlihat dari pertumbuhan pejualan di atas 15,2% sehingga market share kami kini di posisi 32,2%.  Kami mengapresiasi upaya pemerintah membangun iklim ekonomi yang positif dan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang tetap mempercayai Toyota sebagai pilihan utama dalam pemenuhan mobilitas,” kata Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto, pada acara Toyota Media Gathering bertema “IT’S TIME FOR EVERYONE”, di Jakarta pada Kamis, (8/12).

Selain All New Toyota Kijang Innova Zenix, TAM juga meluncurkan  mobil elektrifikasi terbarunya, yaitu All New Toyota bZ4X yang merupakan Battery EV Toyota pertamanya di pasar Indonesia.

Sementara itu Marketing Director TAM Anton Jimmi Suwandy turut menambahkan,sepanjang 2022 Toyota telah menghadirkan 15 model baru, baik model konvensional, GAZOO Racing, dan juga kendaraan elektrifikasi yang mendapat sambutan memuaskan. “Penerimaan masyarakat sangat antusias dan mengembirakan. Bahkan total pesanan atau SPK untuk mobil Hybrid terbaru Toyota yaitu Kijang Innova Zenix sudah mencapai hampir 4.000 unit meski belum sebulan diluncurkan, dengan 82% dari komposisinya adalah Innova Zenix Hybrid dan tipe Q Hybrid TSS yang paling banyak diminati dengan SPK mencapai 1.578 unit,” ungkap Anton Jimmi.

Selain itu, TAM juga mulai menginisiasi satu proyek yang lebih besar dalam upaya mencapai carbon neutrality agar bisa menjangkau lebih luas lagi keterlibatan dan kontribusi masyarakat, yaitu dengan meluncurkan program kampanye lingkungan hidup bertema “IT’S TIME FOR EVERYONE”.

TAM melakukan pengadaan waste management melalui pengadaan waste station untuk  pengurangan emisi karbon lainnya. Diawali dari Jakarta, TAM bekerjasama dengan Rekosistem akan membangun waste station di berbagai titik di Pulau Jawa hingga 2023 dan jumlahnya akan terus bertambah setiap tahunnya. Sampah anorganik yang dikumpulkan pada waste station ini kemudian akan diolah dengan prinsip 3R (Reuse, Reduce, Recycle) bersama dengan tim Rekosistem.

Kedepannya, TAM telah menyiapkan berbagai inisiatif Carbon Neutral Awareness, Carbon Reduction, dan Carbon Offset yang diharapkan mampu mengajak masyarakat ikut berkontribusi menciptakan lingkungan yang baik. TAM juga akan menghadirkan lebih banyak pilihan kendaraan elektrifikasi, memperkenalkan keterampilan Eco Safety Driving lewat training of trainers untuk menciptakan lebih dari 85 eco safety driving trainer, serta perbaikan ekosistem pantai lewat penanaman lebih dari 5.000 mangrove di tahun 2023.

“Netralitas karbon telah menjadi tujuan bersama dan Pemerintah Indonesia telah menyatakan komitmen untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 yang juga sejalan dengan target prinsipal kami lewat Toyota Environmental Challenge 2050 dalam merespon perubahan kondisi iklim. Lewat gerakan “IT’S TIME FOR EVERYONE” ini, Toyota menyediakan akses bagi masyarakat untuk bisa ikut berkontribusi dan bersama-sama mengurangi emisi karbon demi masa depan yang lebih hijau,” tutur Henry Tanoto.

Innova Zenix 2023

Ini Tipe Toyota Kijang Innova Zenix Paling Menarik

Toyota Astra Motor (TAM) memperkenalkan Toyota Kijang Innova Zenix beberapa waktu yang lalu. Harus diakui, terobosannya hebat. Memasang penggerak hybrid untuk mobl produksi masal yang dicinati masyarakat Indonesia selama puluhan tahun, adalah langkah jitu.

Tiga varian utama (G, V, Q) diberikan dua opsi penggerak. Mesin konvensional dan hybrid. Tentu, kami langsung memperhatikan yang terakhir. Tapi satu yang akhirnya ‘tersangkut’ di benak kami: Toyota Kijang Innova G Hybrid.

Bukannya itu versi polosan? Iya. Tapi di balik itu, Kijang Innova G Hybrid ini memiliki value yang paling pas. Kenapa? Pertama, dengan harga Rp 458 jutaan, ini adalah mobil hybrid yang paling murah se-Indonesia. Kedua, kenyamanan.

Kijang Innova Zenix G Hybrid

Memang di dalamnya tidak selengkap Kijang Innova Zenix Q. Jangan harap ada panoramic roof atau pintu bagasi yang otomatis buka-tutup. Tapi soal kenyamanan, kami merasakan ini yang paling enak. Bukan dari sisi fitur, tapi rasa berkendara.

Platform monokok TNGA serupa Toyota Voxy memang pasti memberikan rasa nyaman yang lebih baik dibanding Kijang Innova sebelumnya. Lalu kunciannya adalah pelek dan ban. Ingat, versi G dibekali velg 16 inci dengan profil ban tebal (205/65 R16). Versi Q, punya pelek 18 inci dengan profil ban lebih tipis. Mulai masuk akal?

Toyota Innova G Hybrid

Untuk jalanan Indonesia, ban tebal 65 adalah yang paling aman. Melibas jalanan tidak rata masih bisa diredam dengan baik. Kombinasikan itu dengan platform monokok, hasilnya ya itu tadi. Nyaman.

Okelah, kami memang tidak suka dengan lebarnya. Sepertinya lebar ban dan pelek bisa ditingkatkan supaya terlihat lebih kekar, tapi dengan bawaan standar, ini sangat cukup. Kami mencoba Zenix G Hybrid sepintas di area Toyota Driving Experience, Sunter, Jakarta. Dan cukup terkejut karena harus mencerna rasa Kijang yang hilang.

Mesin Innova Zenix Hybrid G

Tidak ada lagi goyangan berlebihan ala chassis tangga. Semuanya bisa diredam dengan baik. Meski masih terasa kalau mobil ini disiapkan untuk jalanan di Indonesia. Suspensinya masih terasa kokoh di area jalanan bergelombang. Untuk manuver kiri-kanan pun lebih meyakinkan karena body roll yang lebih manusiawi. Ingat. Minim, bukan hilang.

Performa juga mumpuni. Meski dorongan torsi ala turbodiesel tidak terasa, tapi akselerasinya meyakinkan karena motor listrik dan mesin bensin bekerja sama saat pedal gas disentak. Secara keseluruhan, meski rasa Kijang itu hilang, tapi rasanya tetap Toyota. Memuaskan? Ya, namun kami perlu pendalaman lebih lagi soal pengendaraan.

Interior Kijang Innova Zenix G Hybrid

Interior Innova Zenix G Hybrid

Interiornya juga tidak polosan begitu saja. Toyota membekali Zenix G Hybrid ini dengan head unit layar sentuh yang sudah bisa terkoneksi Android Auto dan Apple Carplay. Nuansa two tone di kabin terasa mewah dan retro. Mungkin karena warnanya. Tidak ada jok kulit karena hanya berbalut bahan fabric, tapi karena warnanya gelap, tidak akan cepat terlihat kotor.

Di bawah layar, terpampang informasi kinerja AC dalam format digital. Di bawahnya lagi, bentuk tuas transmisi serupa dengan varian lain. Dan yang menarik, meski ini varian terbawah, tapi sudah ada rem parkir elektronik. Punya kemampuan auto hold pula. Singkat kata, perbedaan di tengah dashboard hanya layar monitor yang lebih kecil (9-inci vs 10-inci).

Dashboard innova hybrid

Beralih ke pengemudi. Bentuk setir sama untuk semua varian. Namun karena tidak ada TSS (Toyota Safety Sense) di varian G, area lingkar kemudi terasa lebih sepi. Hanya ada pengendali audio yang dioperasikan oleh jari tangan kiri. Dan tidak ada paddle shifter. Area di bawah ventilasi AC kanan juga terlihat kosong karena itu adalah wilayahnya pengendali TSS.

Di hadapan pengemudi, karena ini varian hybrid, instrument cluster berbentuk TFT dengan dimensi 7-inci siap memberikan informasi berkendara. Format instrument ini seragam untuk semua lini ‘Menjangan Hibrida’ Toyota. Salah satu yang buat varian G terlihat mahal adalah benda ini.

JOke ketiga Zenix G HV

Baris belakang juga terasa lega. Deret ketiga memang standar saja untuk mobil tiga baris. Ruang kakinya sangat bergantung dari posisi kursi di depannya. Tapi dengan tiga headrest, seperti mencoba bilang area ini bisa menampung tiga orang. Kami belum coba.

Itulah beberapa hal yang membuat kami puas dengan Kijang Hybrid varian G. Dengan Rp 450 jutaan, ada banyak hal canggih dan mahal yang bisa didapat. Meski TSS tidak ada jadi hal yang sangat kami sayangkan. Tapi dengan harga segitu, mungkin TSS agak berlebihan?

Toyota Kijang Innova Zenix Tetap Tangguh Dengan Transmisi CVT

Toyota Kijang Innova Zenix yang baru saja diluncurkan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) di Indonesia benar-benar berbeda dari Innova generasi terdahulu, bahkan dibandingkan dengan versi Reborn sekalipun.

Perubahan yang paling menonjol selain pemakaian TNGA dan sistem hybrid, adalah transmisi. Toyota Kijang Innova Zenix tak lagi mengusung opsi transmisi manual maupun otomatis biasa. Sebagai gantinya, varian bensin non-hybrid kini dibekali transmisi CVT Direct Shift. Sedangkan pada varian hybrid dibekali dengan transmisi jenis eCVT.

Mungkin masih banyak yang terbilang awam mengenai transmisi CVT. Pada transmisi CVT Direct Shift 10-speed yang diusung oleh Kijang Innova Zenix, sistem komputer akan mengatur rasio torsi dan tenaga mesin sesuai mode berkendara yang dipilih serta mengatur putaran mesin pada perpindahan antar gigi.

Keuntungan dari penggunaan transmisi jenis CVT yakni perpindahan naik-turun gigi dan penyaluran output tenaga maupun torsi mesin jauh lebih halus dibandingkan dengan transmisi otomatis konvensional.

Pengoperasiannya pun tak jauh berbeda dari transmisi otomatis biasa. Pada kolom transmisi Kijang Innova Zenix terdapat pilihan posisi tuas yang hampir mirip dengan transmisi otomatis yakni P (Parking), R (Reverse), N (Neutral), dan D (Drive).

Perbedaannya, pada kolom transmisi CVT yang kini diusung terdapat kolom tambahan dengan tanda (+) dan (-) di bagian paling bawah sebelah kanan yang akan mengubah kinerja transmisi CVT dari Direct-Shift ke mode Sequential Shiftmatic.

Meski tanpa pedal kopling, namun para pecinta tiga pedal tetap dapat melakukan aksi oper stik persneling untuk naik-turun gigi ala transmisi manual dengan sentuhan halus jemari pada shift knob ke posisi (+) maupun (-). Pada mode ini, perpindahan gigi pun dapat dilakukan via tuas paddle-shift yang terdapat pada setir. Hmm… jauh lebih praktis dan keren kan?

Sejumlah pilihan mode berkendara pun dibekalkan pada mobil ini. Hanya saja mode berkendara pada masing-masing varian baik hybrid maupun non-hybrid terdapat sedikit perbedaan. Pada varian bermesin bensin non-hybrid dilengkapi pilihan mode berkendara Eco, Normal, dan Power. Sedangkan untuk varian hybrid terdapat tambahan mode EV.

Pada saat berada di kondisi lalu lintas yang padat dan stop and go atau sedang berkendara santai, mode berkendara Eco merupakan pilihan paling tepat. Sistem komputer akan mengatur kinerja mesin pada putaran mesin rendah dengan pengaturan suplai BBM yang lebih ekonomis.

Pada varian hybrid, mode Eco memadukan kinerja mesin dan motor listrik hybrid. Dengan asupan suplemen performa dari motor listrik hybrid, kinerja mesin bensin pun menjadi lebih ringan dan konsumsi BBM menjadi jauh lebih efisien alias lebih irit. Untuk output performa yang lebih optimal dan responsif serta akselerasi kendaraan yang jauh lebih cepat, Anda dapat mengaktifkan mode berkendara Power.

Jika Anda mengaktifkan mode EV yang terdapat pada varian hybrid, maka sistem komputer manajemen kendaraan akan menonaktifkan mesin bensin dan beralih sepenuhnya pada kinerja motor listrik penggerak sistem hybrid yang memiliki output daya 111 hp dan torsi 206 Nm. Pasokan daya listrik penggerak hybrid bersumber dari baterai Ni-MH yang berada di bawah jok depan. Tentunya kapasitas daya baterai yang terpakai bergantung pada berapa lama dan seberapa jauh jarak yang ditempuh dengan mode EV.

Meskipun mengusung transmisi CVT, namun Kijang Innova Zenix digadang tetap kuat melintasi tanjakan. Selain menggunakan sabuk baja CVT yang lebih lebar dan rasio final gear yang lebih besar, terdapat fitur uphill/downhill shift control yang terintegrasi dengan sensor kemiringan kendaraan. Fitur ini akan menjaga output performa dan rpm mesin agar tidak ngempos saat melintasi tanjakan.

Toyota Kijang Innova Zenix

TMMIN Akan Ekspor 8.500 Toyota Kijang Innova Zenix Setahun

Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sedang berbangga. Mereka untuk pertama kalinya merakit mobil yang diberikan elektrifikasi di Indonesia. Namanya Toyota Kijang Innova Zenix. Pasti sudah paham, calon mobil sejuta umat ini dirilis kemarin, 21 November di Jakarta.

Tidak hanya untuk pasar Indonesia, Kijang Innova Zenix baik yang berpenggerak mesin konvensional maupun hybrid, akan dipasarkan ke seluruh dunia. Targetnya, untuk awal ini cukup masuk akal. Sekitar 8.500-an unit untuk semua varian. Tercatat ada 13 negara di Amerika Latin, Asia dan Timur Tengah yang akan memasarkan.

Kami melihat langsung peresmian produksi perdana Kijang Innova Zenix di Karawang, Jawa Barat. Satu hal yang patut dicatat adalah, dengan mulainya lini produksi mobil elektrifikasi ini, TMMIN menyerap sekitar 1.000 tenaga kerja baru. Selain itu, ada 100 pemasok komponen lokal. Termasuk delapan vendor setempat yang turut merakit komponen baterai.

TMMIN juga mengklaim, sudah merangkul pemasok tingkat pertama (tier 1) untuk mentransfer pengetahuan ini ke pemasok mereka sehingga efek domino dapat tercapai. Ini akan sangat berguna kalau nantinya Toyota akan langsung terjun membuat mobil listrik sepenuhnya.

“Produksi Kijang Innova Zenix merupakan upaya kami untuk terus memberikan kontribusi terhadap perkembangan industri otomotif Indonesia,” ungkap Warih Andang Tjahjono Presiden Direktur PT TMMIN. Warih, yang juga orang Indonesia pertama yang jadi pemimpin pabrik Toyota, menambahkan kalau timnya terus berusaha meningkatkan performa Kijang supaya bisa melanjutkan kontribusi kepada pelanggannya. Apalagi sekarang industri otomotif mulai bergeser ke arah kendaraan berpenggerak listrik.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan kuat Pemerintah Indonesia dalam pengembangan industri otomotif nasional dan kepada masyarakat Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepada Kijang sebagai kendaraan pilihan utama keluarga Indonesia selama 7 generasi,” tambah Warih.

Karena bukan hanya untuk Indonesia, Toyota Kijang Innova Zenix sendiri dikembangkan oleh tim Toyota global. Basisnya platform TNGA-C yang juga digunakan oleh Toyota Voxy, Prius dan Corolla. Jadi jangan kaget kalau nanti suku cadangnya bisa saling substitusi.

Mesinnya, baik versi hybrid atau konvensional diambil dari keluarga M20 Dynamic Force. Ini memang penggerak yang khusus didesain untuk platform TNGA.

Kijang Innova Zenix

Toyota All New Kijang Innova Zenix Punya Sistem Hybrid Unggul

Lama dinantikan oleh banyak kalangan, Toyota All New Kijang Innova Zenix akhirnya resmi diluncurkan pada 21 November 2022. Mobil ini mengalami evolusi yang begitu besar, karena tak lagi menggunakan platform ladder-frame dan digantikan dengan platform TNGA (Toyota New Global Architecture).

Seperti yang telah kami duga sejak lama, Innova generasi terbaru hadir dalam varian bermesin bensin 2.0 liter dan versi hybrid yang dipadukan dengan penggerak elektrik. Sedangkan versi mesin diesel sudah selesai dari daftar pilihan. Untuk mesin bensin 2.0 liter, menggunakan unit dari keluarga Dynamic Force berkode M20A-FKS.

Maka untuk Toyota All New Kijang Innova Zenix varian hybrid, menggunakan mesin M20A-FXS. Mesin tersebut merupakan mesin baru yang dimiliki oleh keluarga Toyota Dynamic Force. Menilik spesifikasinya, mesin ini memiliki kapasitas 1.987 cc dan dirancang agar memberikan efisiensi termal hingga 41 persen.

Menariknya Mesin All New Kijang Innova Zenix

Salah satu yang menarik dari mesin M20A-FXS ini ialah ketika dikombinasikan dengan sistem hybrid, maka dapat memberikan keunggulan dibandingkan sistem hybrid berkapasitas 1.8 liter. Lebih lanjut, bobot mesin M20A-FXS lebih ringan dibandingkan hybrid 1.8 liter Hal ini tentu tak terlepas dari dimensi Power Control Unit (PCU) yang 20 persen lebih kecil dan 10 persen lebih ringan.

Toyota bahkan meletakkan perangkat PCU tepat di atas transaxle yang membuat sistem hybrid dari unit M20A-FXS menjadi lebih sederhana. Selain PCU, baterai pada sistem hybrid bermesin ini pun lebih kompak. Namun mampu memuat sel lebih banyak jika dibandingkan dengan mesin hybrid 1.8 liter.

Keunggulan lain dari sistem hybrid M20A-FXS yakni diklaim memiliki tingkat power loss lebih rendah hingga 25 persen. Dalam upaya menekan efek power loss tersebut, Toyota memadukan sistem hybrid M20A-FXS dengan motor baru yang memiliki struktur rolling coil. Motor listrik ini memiliki tenaga yang 111 hp dan torsi 205 Nm. Output ini belum dipadukan dengan performa mesin bensinnya.

Dengan semua keunggulan tersebut, Toyota juga mengklaim bahwa mesin M20A-FXS dapat memacu akselerasi 18 persen lebih baik. Juga konsumsi bahan bakar lebih hemat hingga 9 persen.

Toyota Kijang Innova Zenix

Evolusi Radikal Toyota Kijang Innova Zenix

Debut global Toyota All New Kijang Innova Zenix di Indonesia pada hari ini, 21 November 2022, menjadi momen penting bagi PT Toyota Astra Motor.

Pasalnya, kesuksesan mobil ini di Indonesia akan menjadi tolok ukur bagi pamor Innova di pasar MPV 7-seater sejumlah negara lainnya, terutama kawasan Asia dan Timur Tengah.

Innova mengalami evolusi di semua lini baik interior, eksterior maupun rancang bangunnya. Grille baru model trapezoid berkisi hitam dengan bingkai chrome yang digunakan Innova terbaru ini terlihat identik dengan Corolla Cross dan RAV-4.

Perubahan pun terlihat pada headlamp LED proyektor ganda model baru yang desainnya kini sedikit meruncing dengan lampu DRL LED horizontal yang dicuplik dari Fortuner.

PT Toyota Astra Motor tak hanya menghadirkan variant bermesin bensin 2.0-liter, namun juga hadir dalam versi hybrid.

Penggunaan platform baru TNGA-C dengan konstruksi rangka body monokok tentunya berpengaruh pada dimensi body Innova yang dipastikan mengalami perubahan. Sepintas, body Innova kini terlihat lebih besar.

Dengan platform baru TNGA-C (GA-C) seperti yang digunakan pada model Voxy, Innova Zenix kini beralih dari penggerak RWD menjadi FWD. Transmisi CVT kini digunakan. Terintegrasi dengan mesin dan terhubung ke poros roda depan.

Hasilnya, pada dek rangka body monokok yang kini digunakan tak ada lagi lorong transmisi serta kopel. Hal ini tentunya membuat volume kabin menjadi kian lapang, walau tak selega kabin Voxy yang merupakan saudara satu platform baru GA-C.

Bertebaran fitur modern

Innova Zenix juga tampil dengan panel dasbor dan setir model baru yang sepintas mirip seperti pada Toyota Voxy. Selain layar sentuh digital model baru, sistem infotainment teranyar dari Toyota yang ukurannya berkisar 9 sampai 10 inci.

Teknologi modern seperti Voice Command, Head-up Display, charger ponsel nirkabel, cruise control, serta koneksi Apple CarPlay dan Android Auto hingga kamera 360° pun bakal menjadi fitur standar pada Innova (bergantung pada variant model tentunya).

Yang bakal menjadi magnet pemikat konsumen adalah fitur teknologi keselamatan berkendara canggih Toyota Safety Sense dan Panoramic Retractable Roof yang untuk pertama kalinya dibekalkan pada Innova. Atap panoramik tersebut hadir khusus pada varian Q Hybrid dan V Hybrid. Konten yang diusung oleh Innova kian berbobot dan tentunya merupakan evolusi yang luar biasa.

Yang menarik, tuas transmisi pun kini posisinya berada di panel tengah dasbor bagian bawah. Secara keseluruhan, tampilan interior Innova kian terlihat mewah dan hightech.

Ubahan baru pada interior tak hanya berhenti sampai di situ. Tak hanya pada kabin depan, baris bangku kedua beberapa varian Innova Q HV, kini dibekali dengan captain seat. Bahkan ada fitur Dual Rear Seat Entertainment, khusus untuk varian Q Hybrid, V Hybrid, dan 2.0 V.  

Tiga Varian Kijang Innova Zenix

Kedua versi Innova masing-masing akan terbagi menjadi 3 variant trim yakni G, V dan Q yang tentunya bakal dibekali kelengkapan dan konten fitur yang berbeda untuk setiap trim nya.

Perihal harga jual, varian termurah Innova G Bensin banderol harga dasarnya Rp 419 juta untuk varian mesin bensin dan Rp 458 juta untuk versi hybrid. Ingat, itu versi paling murah.

Naik ke level berikutnya yakni variant V dibanderol seharga Rp 467 juta untuk vesi bermesin bensin dan mulai dari Rp 532 juta untuk versi hybridnya. Sementara varian Q sebagai kasta tertinggi dibanderol mulai dari Rp 611 juta. Varian Q ini hanya tersedia untuk versi hybrid.

Konten fitur yang diusung pada variant Q ini tak sekadar paling lengkap, tampilannya pun dikemas dengan sangat mewah. Varian inilah yang punya fitur TSS, layar monitor untuk kursi belakang dan pelek 18 inci.

Tipe 2.0 G: Rp 419 juta

Tipe 2.0 V: Rp 467 juta

Tipe G Hybrid: Rp 458 juta

Tipe V Hybrid: Rp 532 juta 

Tipe Q Hybrid: Rp 611 juta