Di tengah ancaman kebangkrutan yang melanda KTM, pabrikan motor Austria itu menolak untuk menyerah. Mereka meluncurkan motor baru, KTM 790 Duke.

Layaknya sebuah Duke, bentuknya enak dilihat. Kami suka KTM Duke.

Mesin yang dipakai adalah LC8c dua silinder parallel, dengan kapasitas 799 cc. Menghasilkan tenaga hingga 93,7 hp pada 8.000 rpm. Jantung mekanis ini diklaim telah sesuai dengan standar emisi Euro 5.

Fitur baru salah satunya adalah kehadiran layar TFT 5-inci, dan sederet fitur baru berkendara yang mumpuni. Ada anti-wheelie control yang bisa diatur tingkatannya hingga enam level. Setting berkendara kini ada tambahan Track dan Performance mode yang bisa disesuaikan.

Kemudian yang mencolok adalah hadirnya Demo Mode. Apa itu? Ini mode yang memungkinkan Anda untuk mencoba berbagai fitur tambahan yang bisa dipasang selama 30 hari.

Ada cruise control, Slide Mode, Traction Control dan lainnya. Kalau suka, Anda harus bayar supaya fiturnya tetap aktif. Kalau tidak, setelah 30 hari, akan non-aktif sendiri.

KTM 790 Duke yang dirakit oleh CFmoto di Tiongkok, akan mulai tersedia di pasar global mulai akhir Januari ini, harganya (setara) Rp 158 jutaan di Eropa.

Lawan terdekatnya ada Yamaha MT-07, Honda 750 Hornet ata Suzuki GSX-8S. Motor-motor yang sulit untuk dilawan.

Pertanyaannya, mampukah 790 Duke terbaru menyelamatkan pembuatnya? Semoga saja. KTM adalah merek legendaris yang banyak disukai.

KTM, pabrikan motor Austria yang kerap memukau dengan produknya, kini dikabarkan menghadapi krisis keuangan yang signifikan. Merek yang berada di bawah naungan Pierer Mobility AG ini sampai harus memberhentikan hingga 300 pekerja dan menghentikan proses produksi.

Para pekerja yang terancam ada di pabrik utama KTM yang terletak di Mattighofen, Austria. Pierer Mobility mengumumkan beberapa hari lalu bahwa untuk menyelamatkan keuangan KTM di tahun 2025, mereka perlu dana hingga ratusan juta dollar. Dan tidak kalah penting, KTM adalah pemasok pendapatan utama untuk Pierrer Mobility, di samping Gasgas dan Husqvarna.

Krisis ini mulai terindikasi sejak Juni 2024 lalu. Pierrer Mobility menerbitkan peringatan atas penurunan profit KTM. Saat itu, mereka juga mengkoreksi target keuntungan untuk tahun ini. Bulan Agustus, saat grup ini merilis laporan keuangan, kondisinya lebih parah dari yang diperkirakan.

Penjualan mereka di semester pertama 2024 jeblok. Penjualan turun hingga seperempatnya dibanding masa yang sama di 2023. “Kami merusak nama KTM, dengan over production dan masalah kualitas” kata Hubert Trunkenpolz, Board Member Pierrer. Semuanya dimulai dari saat pandemi COVID. Permintaan kendaraan yang mudah digunakan saat masa karantina seperti motor, sepeda atau kendaraan rekreasional, tiba-tiba melonjak. KTM coba mengikuti trend tersebut dengan mendorong kapasitas produksi.

Namun saat produksi meninggi, pandemi berangsur membaik dan permintaan menurun drastis. Hasilnya, KTM kelebihan stok. Hal ini memang banyak ditemui, bukan hanya berlaku untuk KTM. Itu baru satu masalah.

Kualitas Dipertanyakan

Yang berikutnya adalah isu kualitas. noken as (camshaft) di mesin L8c yang menggerakan 790 Duke dan Adventure kerap bermasalah. Menurut Trunkenpolz, inilah akibat dari peningkatan jumlah produksi tadi. Meski KTM sudah memberikan solusi untuk konsumennya, tapi sepertinya sudah terlambat.

Langkah drastis pun diambil oleh Pierrer Mobility. Mereka batal menurunkan Gasgas dan Husqvarna di ajang reli Dakar tahun ini. KTM masih ikut dan hanya diperkuat oleh tiga pembalap motor.

Lebih berat lagi, mereka harus menunda kemunculan motor baru KTM 1390 Super Duke di pasar besar seperti Amerika Serikat. Penundaan ini berlangsung paling tidak hingga 2026 nanti. Satu tahun lebih lambat dari kehadiran motor keren itu di Eropa. Ini dikarenakan jadwal produksi yang penuh.

Nah, semoga saja KTM bisa segera bertemu dengan jalan keluarnya. Motornya meyakinkan dan memang enak dilihat.