Lambirghini Urus PHEV

Lamborghini Urus Kini Muncul Versi PHEV

Pameran otomotif Beijing Automotif Show 2024 dimanfaatkan oleh Lamborghini untuk memperkenalkan versi terbaru SUV mereka, Urus SE. Pada akhirnya Lambo menjejalkan modul PHEV pada mesin V8 twin-turbonya.

Sepintas nyaris tak terlihat ada perbedaan dari Lambo Urus yang ada. Tapi, kap mesin kini seolah menyambung dengan grille yang direvisi. Lampu depan LED-nya pun sedikit berubah gaya. 

Lalu, lis hitam pada pintu bagasi kini seolah menyatu dengan lampu belakang yang desainnya juga dicomot dari Revuelto.

Pelek model baru berukuran 23 inci berbalut ban Pirelli P Zero tapak lebar bikin tampilan makin garang.

Dari aspek aerodinamika, ubahan bagian depan meningkatkan aliran udara pendingin rem hingga 30 persen. Aliran udara pendingin mesin dan transmisi pada area kolong sasis pun meningkat sekira 15 persen.

Penyegaran Gaya Interior

Banyak yang kurang ‘sreg’ dengan kemasan interior mobil ini, terutama dashboardnya. Tim perancang Lambo lalu mengganti panel layar head unit dengan touchscreen 12,3-inci. Akhirnya kini layar dashboard lebih besar dari sebelumnya.

Sirip ventilasi AC pun sedikit direvisi, walau desainnya masih terlihat agak kaku. Namun setidaknya material interior terutama pada jok dan dahsboard kini lebih halus.

Tombol fisik pada dashboard dan konsol tengah posisinya sedikit diubah agar lebih mudah dijangkau dan dioperasikan. Layout konsol tengah mirip kokpit pesawat. Stylish tapi tetap fungsional.

Akhirnya Hybrid

Ini pertamakalinya Lambo Urus dicekoki modul hybrid. Mesin 4.0-liter V8 twin-turbo bertenaga 612 hp dipadukan dengan motor elektrik bertenaga 189 hp yang dicangkok pada transmisi automatic 8-speednya.

Lambirghini Urus kini punya teknologi PHEV

Total output tenaganya yang kini mencapai 789 hp menjadikannya sebagai Urus spek pabrikan yang paling bertenaga. Torsi maksimumnya pun melonjak dari 800 Nm menjadi 950 Nm.

Lambo Urus SE hanya butuh 3,4 detik untuk melesat hingga 100 km/jam. Lebih cepat 0,1 detik dari Urus S yang bertenaga 657 hp. Dibandingkan dengan Urus Performante hanya kalah 0,1 detik. Top speed-nya tembus 312 km/jam.

Karena ini adalah varian plug-in hybrid EV (PHEV), terdapat tiga mode berkendara spesifik: Hybrid, Recharge dan EV Drive.

Berbekal motor elektrik hybrid dan baterai lithium-ion berdaya 25.9 kWh, Urus SE bisa menempuh 59 km dalam mode EV. Cukup untuk mencapai SPBU terdekat.

Sensasi All-wheel drive

Teknologi terbaru yang diusung oleh Urus SE salah satunya adalah kopling multi plat dengan sistem kerja elektro-hidrolik.

Perubahan desain sedikit untuk Urus PHEV

Pembagian torsi pada gardan depan dan belakang dapat diatur lebih fleksibel dan bervariasi. Dipadukan dengan sistem LSD (limited-slip differential) elektronik pada poros roda belakang agar bisa menghasilkan efek oversteer. Setting sistem penggerak all-wheel drive pun diramu ulang.

Dengan sistem LSD model baru ini selisih bobotnya 20 kg lebih ringan dari LSD mekanis. Tetap saja jika dibandingkan versi non-hybrid, Urus SE memiliki bobot 2.540 kg. Lebih berat sekitar 300 kg.

Untuk menopang bobotnya, Urus SE dibekali suspensi udara adjustable. Ground clearance dapat disetel mulai dari 15 mm – 75 mm sesuai mode berkendara.

Tentu banyak yang bertanya kapan Lamborghini Urus SE mulai dipasarkan dan berapa harganya. Untuk hal ini akan diumumkan Lamborghini dalam waktu dekat.

 

 

 

Lamborghini 744

Sah! Ini Spesifikasi Lamborghini LB744, Penerus Aventador Berteknologi PHEV

Lamborghini dipastikan akan punya produk baru untuk menggantikan Aventador. Untuk saat ini hanya diberi kode Lamborghini LB744, tapi engineering di balik itu terbilang hebat. Inilah calon mobil HPEV (High Performance Electrified Vehicle) pertama dari mereka.

LB744 resmi diumumkan oleh Lamborghini kemarin (08/03/2023) secara online. Namun bentuk utuhnya tidak diperlihatkan. Pabrikan Italia ini hanya menunjukan gambar rangka dan teknologi yang akan dibawa.

Mesin lamborghini hybrid

Mesin V12 baru yang lebih ringan 17 kg dari sebelumnya

Mesin Lebih Ringan

Pertama adalah mesin V12. Wajar karena ini adalah penerus Aventador. Di kelas ini, Lamborghini selalu memberikan mesin besar. Kapasitasnya 6,5 liter dengan tenaga 814 hp pada 9.250 rpm. Torsi puncak 7.250 Nm di 6.750 rpm. Ini adalah mesin baru buatan mereka sendiri dengan kode mesin L545. Menggantikan L539 yang terpasang pada Aventador. Lambo juga mengklaim ini adalah mesin paling ringan yang pernah mereka hasilkan. Dengan bobot 218 kg, atau 17 kg lebih ringan dari sebelumnya.

Posisi mesinnya tetap di tengah antara kabin dan as roda belakang. Namun posisinya diputar 180 derajat. Dipasangkan dengan transmisi baru 8-speed dual clutch, yang dipasang melintang. Unik dan sepertinya rumit karena bentuk serta rancang bangunnya pasti kompleks.

Diatas transmisi terpasang unit hybrid dengan motor listrik bertenaga 148 hp dan torsi 150 Nm. Motor listrik ini juga berfungsi sebagai starter dan generator sekaligus menggerakan roda belakang. Seperti hybrid pada umumnya.

Motor listrik Lamborghini LB744

Penggerak elektrik depan, bisa membantu manuver

Kemampuan AWD

Sepasang motor elektrik juga terpasang di depan. Ini yang menggerakkan roda hadapan, sekaligus memberikan fungsi torque vectoring untuk mempermudah manuver mobil. Ini yang menegaskan kalau Lamborghini LB744 adalah supercar AWD. Kedua motor listrik ini masing-masing punya 148 hp dengan torsi 350 Nm.

Namun jangan berharap LB744 akan punya daya jelajah mumpuni sebagai EV. Kapasitas abterainya hanya 3,8 kW. Tersimpan memanjang di balik terowongan transmisi di lantai. Dimensi baterainya unik, panjangnya 1.550 mm, lebar 240 mm dan 301 mm adalah tingginya.

Baterai ini bisa diisi ulang melalui charger eksternal beraliran AC 7 kW. Pengisiannya tidak lama, hanya perlu 30 menit dari nol hingga penuh. Dan ya, LB744 pun berhak menyandang gelar Lamborghini pertama dengan kemampuan plug-in hybrid sepanjang sejarah.

Lamborghini LB744 by Motorauthority

Menarik? Pasti. Yang kami tidak sabar adalah melihat wujud aslinya. Dari beberapa spyshot yang beredar, desain penerus Lamborghini Aventador ini punya banyak keunikan. Tidak disebutkan kapan akan diperkenalkan, tapi diyakini akan hadir sebelum semester pertama tahun ini berakhir.