Ini Dia Rimac Nevera 15th Anniversary Edition Seharga Rp 41 Miliar

Pembuat hypercar listri, Rimac Automobili genap 15 tahun. Saat ini, mereka dikuasai oleh Bugatti. Dan Mate Rimac pendirinya, sekarang bahkan dipercaya jadi CEO Bugatti. Sebagai kado perayaan hari jadi yang ke-15, perusahaan Kroasia ini meluncurkan model edisi khusus, Rimac Nevera 15th Anniversary Edition. 

Kemasan Istimewa Luar Dalam

Rimac Nevera 15th Anniversary

Seperti hypercar buatan Rimac lainnya, edisi spesial ini hanya akan diproduksi sebanyak sembilan unit. Mobil pesanan perdana tampil dengan laburan warna Matte Copper.

Nuansa warna tembaga pada sekujur bodi diramu khusus dan punya makna tersendiri. Tembaga adalah elemen logam yang paling banyak digunakan sebagai penghantar arus listrik. Jadi cocok rasanya dengan Rimac Nevera yang merupakan hypercar bertenaga listrik.

Ini adalah model Nevera pertama yang menggunakan warna doff. Namun agar terlihat eye-catching, panel bodi dihiasi aksen serat karbon bernuansa glossy. Ditambah dengan aksen grafis yang terinspirasi dari rangkaian sirkuit elektronik.

Emblem khusus tak lupa disematkan pada bodi sebagai penanda edisi khusus.

Karena ini model spesial, desain pelek pun dibedakan. Nuansa warna two-tone pada pelek sangat kontras dengan warna bodi.

Area kokpit didominasi nuansa warna Copper (tembaga). Mulai dari panel interior hingga tuas pada konsol tengah.

Untuk jok tersedia pilihan warna hitam atau putih yang dipadukan dengan aksen bahan kulit berwarna Copper. Sebagai penanda edisi khusus, pada headrest terdapat emboss angka “15”.

Pada sandaran lengan juga terdapat tulisan “2009-2024″ yang menandai perjalanan usia brand Rimac. Panel belakang kokpit tersemat emblem khusus. Sebagai bonus, ada paket tas dan koper khusus. Warnanya pun serasi dengan kemasan kokpit.

Melesat Sekedip Mata…

Soal spek performa, tak ada perbedaan dari model Rimac Nevera lainnya. Keempat motor elektrik pada poros roda berfungsi sebagai penggerak all-wheel drive. Output daya yang dihasilkan 1.408 kW. Kurang lebih setara 1.888 hp!

Pasokan energi listrik bersumber dari baterai  120 kWh. Kapasitas daya yang cukup untuk berkendara sejauh 490 km berdasarkan standar siklus uji WLTP.

Untuk melesat dari posisi start hingga mencapai kecepatan 100 km/jam dikatakan hanya butuh 1,74 detik! Top speednya pun mampu menembus 412 km/jam.

Interior Rimac Nevera edisi 15 tahun

Rimac Nevera 15th Anniversary Edition ini label harganya mulai dari €2.350.000. Kurang lebih sekira Rp 41 miliar.

Model perdana mobil ini akan dipamerkan dalam acara Goodwood Festival of Speed yang berlangsung di Inggris akhir pekan ini. Bahkan sang pemilik mobil tersebut akan langsung mencoba membesutnya di trek Goodwood.

 

Bugatti Tourbillon dnengan mesin V16 PHEV

Mesin V16 PHEV Buka Kemungkinan Bugatti Untuk Ekspansi

Bugatti Tourbillon dengan mesin V16 dan teknologi PHEV diperkenalkan beberapa hari lalu. (Katanya) hanya akan ada 250 unit untuk seluruh dunia. Tapi mesin V16 PHEV itu, membuka kemungkinan baru untuk pabrikan Prancis-Italia tersebut.

Dikutip dari Autocar, penempatan mesin V16 dan PHEV-nya tidak hanya di tengah untuk menggerakkan mobil mid-engine. Desainer Bugatti, Frank Heyl menegaskan mesin tersebut memiliki fleksibilitas untuk diletakan di depan.

Artinya, ada kemungkinan nanti hadir Bugatti baru mendampingi Tourbillon. Entah itu bersifat limited edition atau pesanan khusus.

Anda mungkin ingat, sebelum Veyron tutup buku, mereka sempat mengeluarkan Bugatti Galibier. Mukanya Veyron, tapi pintunya empat. Meski akhirnya tidak jadi karena memilih untuk membuat Chiron yang hadir tahun 2018.

Bugatti Type 57 SC

Bugatti Type 57 SC

Toh mobil bermesin depan bukan mainan baru untuk Bugatti. Penyuka mobil klasik pasti ingat Type 57 SC. Mesin diletakan diantara kabin dan as roda depan untuk menghasilkan distribusi bobot yang optimal. Ditambah desainnya yang indah dan performa, 57 SC melegenda.

Ditambah lagi, CEO Bugatti Mate Rimac mengatakan, Tourbillon adalah langkah awal perusahaannya menuju era baru. MEnurutnya, Bugatti tidak harus terpaku pada hypercara atau sportscar. Hal ini yang memberikan indikasi kalau Bugatti akan melakukan diversifikasi produk.

Masuk akal, Bugatti belakangan ini (mulai dari EB110) lebih dikenal sebagai pembuat mobil kencang dengan mesin tengah belakang. Padahal 57C membuktikan kalau mereka juga mampu membuat mobil bermesin tengah depan.