Mazda6 Punya Perjalanan Yang Panjang dan Mulus

30 January 2023 | 8:35 pm | Aldi Prihaditama

Saat ini memang banyak sedan medium yang beredar di pasaran, baik di dunia maupun di Indonesia. Namun, Mazda6 sepertinya punya keunikan tersendiri. Hal yang diunggulkan salah satunya ialah kedinamisan berkendara. Generasi terkininya merupakan mobil yang belum juga berganti model, tapi tetap menarik perhatian.

Dibekali dengan pengendalian yang mantap, akurasi kemudi yang presisi, respons mesin yang instan, serta tetap mengakomodir kenyamanan berkendara, baik bagi pengemudi maupun penumpang.

Mazda RX-2

Perjalanan model Mazda6 bermula sejak generasi pertama Mazda Capella di tahun 1970. Mobil ini memang menjadi sedan medium yang awalnya dipasarkan di Jepang dan diposisikan di antara Mazda Familia dan Mazda Luce yang mewah. Terdapat tiga pilihan mesin 4 silinder, yaitu 1.5 liter, 1.6 liter dan 1.8 liter. Tak ketinggalan opsi mesin rotary 1.2 liter, yang membuatnya mengusung nama Mazda RX-2.

Konsumen Mazda Capella juga dapat memilih bodi sedan 4 pintu maupun coupé 2 pintu. Di sejumlah negara, Mazda Capella dipasarkan dengan nama Mazda 616. Generasi ini sempat mengalami facelift di tahun 1974, dengan ubahan fascia depan, bentuk dashboard, dan desain lampu belakang. Perjalanan produksi Mazda Capella generasi pertama berakhir di tahun 1978, namun khusus versi Afrika Selatan, produksinya baru berhenti di tahun 1979.

Mazda 626 & Montrose

Generasi kedua Mazda Capella hadir di tahun 1978, dengan pilihan bodi sedan 4 pintu dan coupé 2 pintu. Pada generasi ini, Capella versi ekspor mulai dinamakan Mazda 626. Khusus untuk yang dipasarkan di Inggris, namanya ialah Mazda Montrose.

Baca juga :  Setir Berat? Bisa Jadi Steering Rack Bermasalah

Mazda 626 ini mendapat penyegaran fisik pada tahun 1981, dengan ubahan di bagian depan dan belakang, termasuk desain dashboard dan sejumlah trim bodi. Konsumen hanya mendapat pilihan mesin bensin 4 silinder berkapasitas 1.6 liter, 1.8 liter, dan 2.0 liter. Tidak ada varian mesin rotary.

Jadi FWD

Di tahun 1982, Mazda melakukan ubahan besar-besaran terhadap generasi ketiga Capella atau 626. Platform penggerak roda belakang pun berubah menjadi penggerak roda depan. Pilihan bodi sedan 4 pintu dan coupé 2 pintu masih tersedia, namun untuk menjawab kebutuhan pasar di sejumlah negara, termasuk Indonesia, Mazda memperkenalkan bodi hatchback 5 pintu. 

Prestasi dari mobil ini salah satunya ialah meraih Car of the Year Japan Award di tahun 1982. Konsumen dunia mulai melirik Mazda 626 ini dan penjualannya pun meningkat, terutama di pasar Eropa. Pada generasi ini, Mazda menawarkan pilihan mesin 4 silinder yang cukup banyak. Mulai dari 1.6 liter, 1.8 liter, 2.0 liter, hingga 2.0 liter dengan turbocharger. Tak ketinggalan opsi mesin 4 silinder diesel 2.0 liter.

Pertama Ada Station Wagon

Generasi keempat Mazda Capella atau 626 tampil di Jepang pada bulan Juli 1987. Namun di sejumlah negara baru diperkenalkan beberapa bulan kemudian. Aspek kenyamanan menjadi fokus Mazda dan semua tipe mesinnya lebih memiliki karakter torsi besar dibandingkan dengan luapan tenaga.

Baca juga :  Menyelami Teknologi Hybrid Milik GWM Haval

Pilihan mesin semakin banyak yang tersedia, untuk varian bensin 4 silinder ada 1.6 liter, 1.8 liter, 2.0 liter, 2.2 liter, dan 2.2 liter turbocharger. Sedangkan untuk mesin diesel 4 silinder terdiri dari 2.0 liter dan 2.0 liter supercharger.

Generasi ini memiliki banyak varian bodi, mulai dari bodi sedan 4 pintu, coupé 2 pintu, hatchback 5 pintu, dan stationwagon. Di sejumlah negara, versi bodi coupé 2 pintu menggunakan nama Mazda MX-6. Namun di Jepang, namanya ialah Mazda Capella C² (Composite Coupé). Meski sempat mendapat sentuhan facelift di tahun 1990, namun akhirnya generasi ini berakhir produksinya di tahun 1991.

Ganti Nama

Memasuki generasi kelima, Mazda melepas nama Capella, namun di beberapa negara masih menggunakan nama 626. Nama yang dipakai kali ini ialah Cronos. Selain dirakit di Jepang, Colombia, dan Indonesia, Mazda untuk pertama kalinya merakit 626 di Amerika Serikat.

Varian bodi tersedia dalam bentuk sedan 4 pintu (626 atau Cronos), coupé 2 pintu (MX-6), dan hatchback 5 pintu (ɛ̃fini MS-6). Mazda tidak membuat varian bodi stationwagon pada generasi ini. Urusan sumber tenaga, ada pilihan mesin bensin V6 2.0 liter dan 2.5 liter, selain mesin bensin 4 silinder 1.8 liter serta 2.0 liter. Tentu saja tetap ada opsi mesin diesel 4 silinder 2.0 liter dengan supercharger.

Mazda6

Seusai Cronos, generasi Mazda 626 sempat terputus di Tanah Air. Sehingga penerusnya ialah Mazda6 di tahun 2008. Lucunya, langsung lompat menuju Mazda6 generasi kedua. Di sini Mazda mulai menunjukkan bahwa sedan medium mampu memiliki aspek kedinamisan berkendara. Khusus untuk pasar Indonesia, Mazda6 dibekali mesin bensin 4 silinder 2.5 liter, namun belum mengusung teknologi SKYACTIV.

Baca juga :  Ribuan Unit Smoot Motor Listrik Sudah Mengaspal di Tanah Air

Aplikasi Kodo Design

Tahun 2010 dan 2011 menjadi momen yang amat mempengaruhi generasi Mazda6 selanjutnya. Karena Mazda membuat mobil konsep Shinari dan Takeri sebagai studi untuk merancang Mazda6 generasi selanjutnya. Benar saja, Mazda6 generasi ketiga pun lahir di tahun 2012 dan Indonesia juga menjadi salah satu negara tujuan pemasarannya.

Mobil yang menerapkan bahasa Kodo Design ini mendapat facelift di tahun 2015 dan menerima mid-cycle refresh di tahun 2018. Di Indonesia, Mazda6 tak hanya dipasarkan dengan pilihan bodi sedan 4 pintu saja, namun ada juga varian bodi stationwagon (Mazda6 Estate). Tahun ini, akan ada kejutan pada Mazda6 yang dipasarkan di Indonesia. Kami sempat ‘mengendus’ sosoknya, namun kami yakin Anda pun segera melihatnya di jalanan…

5 2 votes
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x